BAB 4

Dalam perjalanan pulang Wyman menanyakan pendapat Luna tentang Sonya.

“Bagaimana menurut kamu sayang tentang Sonya?” tanya Wyman kepada putrinya itu.

“Emmmm… dia baik, terlihat seorang wanita yang penyayang, bahkan dia jauh lebih mengenal ibu dibandingkan dengan ayah” Luna terkekeh.

“Kamu benar Lun, mereka dulu sahabat dekat. Waktu ayah dan ibu menikah dia menyempatkan datang ke pernikahan kami padahal dia di luar negri. Dan saat ibu meninggal dia juga datang mungkin kamu tidak ingat pernah bertemu dengannya".

“Lalu suami tante Sonya?” tanya Luna penasaran.

“Dia meninggal 5 tahun yang lalu karena kecelakaan” Wyman menjelaskan.

“Dan anaknya?” tanya Luna lagi.

“Oh anaknya seorang pengusaha tapi sayang sekali tadi dia nggak bisa ikut karena sibuk”

Tiga bulan kemudian akhirnya Wyman dan Sonya menikah, terlihat aura kebahagiaan terpancar dari kedua mempelai.

“Akhirya sekarang lo punya ibu Lun” goda Cheryl yang datang ke pernikahan ayahnya Luna.

Luna hanya mengangguk sembari matanya terus menatap kearah Wyman dan Sonya yang sedang mengobrol dengan para tamu yang hadir ke pernikahan mereka.

“Oh iya katanya tante Sonya punya anak kok dia nggak kelihatan?” tanya Cheryl.

“Gue juga nggak tahu dia dateng apa nggak soalnya yang gue denger dia lagi dinas ke luar negri”

“Sayang banget padahal gue pengen liat dia kaya apa, kata lo dia pengusaha”.

“Emang lo doang yang pengen lihat gue juga pengen kali, beberapa kali gue ketemu sama tante Sonya tapi dia nggak pernah tuh ikut dateng”.

Kemudian Luna dan Cheryl berjalan kearah meja untuk mengambil minuman. Sonya Dan Wyman yang sedang asyik mengobrol dengan para tamu dikejutkan dengan kedatangan Saga dan asistennya Tommy.

“Saga” sapa Sonya sambil memeluk anaknya itu, matanya berkaca-kaca bahagia karena kedatangan anaknya.

“Bukannya kamu bilang nggak bisa dateng karena lagi di luar negri” tanya Wyman sembari menepuk pundak anak tirinya itu.

“Aku cepet-cepet nyelesein kerjaan yang di luar negri om, setelah sampai di bandara aku langsung kesini” jawab Saga.

“Oh iya Luna mana yah, dia kan belum pernah ketemu sama Saga” mata Sonya berkeliling mencari keberadaan Luna. Wyman kemudian menyuruh bik Idah mencari luna. “Luna” gumam Saga dalam hati.

“Bibik cari kemana-mana ternyata non Luna ada disini”

“Kenapa emangnya bik?” tanya Luna.

“Dicariin Tuan non”

“Makasih ya bik”. Luna kemudian pergi menemui ayahnya dan Sonya.

“Luna” panggil Sonya yang melihat anak tiriny sedang berjalan mendekat kearahnya.

Saga menoleh ke arah Luna betapa terkejutnya saat ia melihat gadis yang pernah tidur dengannya matanya melotot seperti akan keluar dari tempatnya. Begitu pun Luna sama terkejutnya seperti Saga.

“Lun kenalin ini anak tante namanya Saga” Sonya memperkenalkan Saga dan Luna. Dengan perasaan yang bercampur aduk Saga mengulurkan tangannya, Luna membalas uluran tangan Saga.

“Sekarang kalian udah jadi saudara semoga kedepannya kalian bisa menjalin hubungan yang baik yah” ucap Sonya yang tersenyum sumringah. Saga dan Luna saling menatap satu sama lain sembari tersenyum kecut.

“Permisi, Luna mau ke toilet dulu ya” Luna berusaha menghindari Saga. Sonya dan Wyman saling beradu pandang mereka merasa ada yang aneh dengan Luna. Ia berjalan ke toilet sembari menggerutu “ternyata dia anaknya tante Sonya, ah sial gue pernah tidur sama dia lagi, gimana nasib gue kedepannya".