Malam hari tiba, setelah menyelesaikan pekerjaannya Saga segera bergegas pulang ke rumah orang tuanya, sejak kuliah ia tinggal sendiri di apartemennya.
“Malem Bik” sapa Saga kepada Bik Iroh asisten rumah tangga, saat ia tiba di rumah orang tuanya.
“Eh Mas Saga, udah lama Mas nggak pulang kesini” ucap Bik Iroh yang sedang menyiapkan makan malam di meja makan.
Saga hanya tersenyum sembari matanya berkeliling mencari keberadaan mamahnya.
“Nyonya ada di ruang kerjanya Mas” Bik Iroh tahu apa yang di cari anak majikannya itu.
“Aku langsung ke sana ya bik” kemudian Saga segera berjalan menuju ruang kerja mamahnya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, “masuk” ucap Sonya yang sedang duduk.
“Malem Mah” sapa Saga, ia melangkah masuk dan duduk di sofa yang ada di ruangan.
Sonya hanya menatap tanpa membalas sapaan anaknya, kemudian ia menutup laptopnya dan berjalan mendekati anaknya yang tengah duduk.
“Tumben mamah nyuruh Saga pulang, ada apa?” tanya Saga memulai obrolannya.
“Mamah kangen pengen ketemu sama anak mamah yang super sibuk” jawabnya sembari tersenyum.
Saga mengernyitkan keningnya ia tahu betul kalau mamahnya menyuruhnya pulang, pasti ada hal penting yang ingin disampaikannya.
“Hemmm bohong” ucap Saga.
Sonya menghela nafas panjang, kemudian ia menatap wajah anaknya yang ganteng itu.
“Ga, apa mamah boleh menikah lagi?”
Deg
Jantung Saga berhenti sejenak setelah mendengar apa yang di sampaikan Sonya. Setelah 5 tahun hidup sendiri baru kali ini mamahnya ingin menikah lagi.
“Sama siapa mah?” tanya Saga dengan raut wajah serius.
“Namanya Wyman Alexander teman mamah waktu kuliah dulu” jawab Sonya.
“Mamah yakin?”
Sonya menggenggam tangan Saga seraya berkata “mamah yakin Ga, dia laki-laki yang baik” ucapnya meyakinkan anaknya yang terlihat masih ragu dengan keputusannya.
“Kalau mamah sudah yakin Saga mengijinkan mamah menikah lagi, Saga harap dia laki-laki yang tepat untuk mendampingi mamah sampai tua nanti”
“Makasih sayang” Sonya kemudian memeluk anaknya dan menangis dipelukan anaknya.
Keesokan harinya seperti biasa pagi-pagi Luna memanaskan motornya sebelum berangkat kuliah, sebenarnya saat ulang tahunnya yang ke 17 Luna mendapatkan hadiah mobil dari ayahnya, namun hanya beberapa kali saja ia pakai karena menurutnya lebih nyaman menggunakan motor.
Luna masuk ke dalam rumah untuk berpamitan dengan ayahnya yang masih duduk di ruang makan.
“Aku berangkat yah” Luna kemudian mencium tangan ayahnya.
“Kamu nggak sarapan dulu?” tanya Wyman.
“Sarapan di kampus aja”
Kemudian ia menaiki motornya dan tidak lupa menggunakan helm kesayangannya. Saat melajukan motornya ia melihat bik Idah sedang menyapu halaman.
“Berangkat Bik” teriaknya.
“Iya non hati-hati” sahut bik Idah.
Setelah sampai di kampus Luna langsung berjalan menuju kantin untuk sarapan, ia melihat sahabatnya Cheryl sudah ada di kantin.
“Woi tumben banget lo sarapan di kantin” teriak Luna sembari menepuk bahu sahabatnya itu.
“Luna ihhh ngagetin aja deh, sakit tahu” sahut Cheryl kesal. Luna kemudian menggeser kursi dan duduk di samping Cheryl.
“Keliatannya enak tuh” Luna melihat roti yang sedang di makan Cheryl, kemudian ia langsung mengambilnya dan melahapnya tanpa izin dulu pada Cheryl.
‘Main embat-embat aja” gerutu Cheryl. Luna hanya tertawa melihat sahabatnya yang kesal.
“Cher gue lagi bingung nih” ungkap Luna yang terlihat lesu.
“Bingung kenapa?” tanya Cheryl penasaran.
“Ayah gue mau nikah lagi”
“Uhuk uhuk” Cheryl tersedak mendengar ucapan Luna kemudian ia mengambil minuman yang ada di depannya.
“Sama siapa?” Cheryl makin penasaran.
“Gue nggak tahu, sebelum ayah ngomong mau nikah sama siapa keburu gue kabur dari rumah, gue marah Cher, berarti dia udah ngelupain ibu” ucapnya sedih.
“Huuft” Cheryl hanya menghela nafas setelah mendengar ucapan Luna.
“Menurut lo, gue ijinin nggak beliau nikah lagi” Luna meminta saran sahabatnya itu.
“Gini ya Lun, kalo menurut gue sih kenapa lo nggak ijinin aja Om Wyman nikah lagi, dia udah hidup sendiri selama 10 tahun setelah ibu lo meninggal, gue yakin selama ini Om Wyman kesepian tanpa pendamping, mungkin dia juga butuh seseorang buat ngurus dia”
“Kan udah ada Bik Idah yang ngurus” potong Luna.
“Ya beda lah Lun, lo pasti tahu maksud gue kan” kata Cheryl meyakinkan sahabatnya itu.
Luna terdiam mendengar ucapan Cheryl, ia teringat kembali saat ibunya meninggal, bagaimana ayahnya yang sangat terpukul setelah kehilangan istrinya, ia menyibukkan dirinya dengan bekerja siang dan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Airis_18
Jangan gitu dong Lun, kasihan kan Ayahnya.
2025-01-21
0