Author Pov
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan di kaca mobil Satria berulang kali membuat pria yang sedang memejamkan matanya itu sontak saja membuatnya tersadar.
"Astaga.." Ucap Satria saat tersadar dari lamunannya itu.
"Iya pak ada apa yah?" Tanya Satria saat menurunkan kaca mobilnya.
"Apa anda baik-baik saja nak?" Tanya pria itu membuat Satria mengerutkan kening mendengar pertanyaan pria paru baya yang mengetuk kaca mobilnya itu.
"Yah, saya baik. Ada apa yah Pak?" Tanya Satria bingung.
"Oh syukurlah, tadi saya lewat sini dan melihat mobil anda dan sampai saya balik pun mobil anda masih di sini. setelah saya lihat keadaan mobil anda, saya pikir korban kecelakaan. ternyata saya salah." Ucap Pria Paruh baya itu membuat Satria tersenyum.
"Terima kasih yah Pak, saya hanya istirahat sebentar kok." Ucap Satria ramah dan Bapak itu pun langsung pamit pergi setelah tahu Satria baik-baik saja..
"Haaaah, bisa gila aku lama-lama. Sadar Sat, dia tak pantas untuk kamu pikirkan lagi." Ucap Satria mencoba menyadarkan dirinya sendiri.
Setelah merasa lebih baik, Satria pun langsung melajukan mobilnya ke arah Hotel terdekat.
****
Keesokan harinya...
Tepat pukul Sepuluh pagi, Satria baru membuka matanya.
Merenggangkan oto ototnya, setelah itu barulah dia bangun dan langsung memutuskan menuju kamar mandi.
Usai dengan mandinya, Satria pun bergegas menggunakan baju yang sama. Karena dia tak membawa bajunya sedikitpun setelah mengalami kejadian mengejutkan kemarin.
Tujuannya pagi ini, membeli ponsel untuknya barulah dia ke bengkel membawa mobilnya untuk di perbaiki.
"Bocah kecil itu membuatku repot saja." Gerutu Satria saat dia baru tiba di bengkel mobil yang cukup terkenal di kota ini.
Namun dia sedikit di buat terkejut saat bertemu dengan seseorang yang sudah lama tak dia jumpai.
"Dimas." Ucapnya setelah itu dia langsung bergegas menemui orang itu setelah lebih dulu dia menyerahkan kunci mobilnya pada petugas di sana.
"Dim." Panggil Satria dan langsung membuat pria yang dia panggil itu langsung mengangkat wajahnya melihat ke arah Satria.
"Woi Sat, kemana saja lo." Ucap Dimas sambil berdiri dan memeluk Satria.
"Gila lo makin tampan aja setelah lama tak ketemu. Serakah lo." Ucap Dimas sambil terkekeh.
"Dari dulu juga tampan kali, dan lo kenapa makin kesini makin jelek sekarang." Ucap Satria bercanda.
"Hahahah sialan lo. Ayo duduk, mobil lo yah.? Kenapa?" Ucap Dimas sambil menunjuk mobil di belakang Satria.
"Yah, Kesenggol bocah tengil kemarin. Bikin kerjaan saja. Baru juga beli dua bulan lalu, udah lecet aja." Sahut Satria sambil menghempaskan bokongnya ke kursi depan Dimas.
"Ko bisa, lo nyetirnya giman?"
"Bukan aku yang nyetirnya gimana, tapi bocah tengil itu yang harus lo....... tanya." Ucap Satria ter jedah saat melihat bocah yang menabrak mobilnya keluar dari arah kantor bengkel itu.
"Dia." Lanjut Satria lagi dan Dimas langsung mengarahkan pandangannya pada dia yang Satria maksud.
"Gadis, apa mobil yang ade ku tabrak itu punya kamu?" Ucap Dimas yang mengingat sang ade juga habis menabrak mobil orang kemarin.
"Adik kamu, bocah tengil itu adik kamu?" Tanya Satria sambil menatap bocah wanita yang Dimas panggil Gadis itu, saat dia sedang berjalan dan tersenyum kaku ke arah Satria.
"Enak aja adik gue lo bilang tengil. Cantik gitu juga lo nggak lihat." Ucap Dimas sambil menendang kaki Satria di bawah meja namun tak di hiraukan pria itu.
"Kakak." Panggil Gadis pada Dimas setelah tersadar dari tatapannya pada Satria.
"Ya sayang. Kamu mau balik?" Tanya Dimas saat Gadis sudah di hadapannya dan adiknya itu hanya menganggukkan kepalanya, karena sedang tak fokus menatap Satria yang juga sedang menatapnya dingin.
"Eh ada Om galak.. Uuupss, maksud a a aku ada Om." Ucap Gadis sambil meralat ucapannya yang terlanjut keceplosan.
"Hahahaaha, kau di katai Om Sat, Astaga." Dimas tertawa puas saat mendengar sang adik memanggil temannya itu dengan sebutan Om.
"Sialan lo." Ucap Satria menendang balik kaki Dimas.
"Dan lo bocah tengil, aku bukan Om kamu. Berhenti memanggilku seperti itu." Ucap Satria menatap tajam Gadis yang ter jingkrat kaget dengan Ucapan tiba-tibanya itu.
"Sorry, aku..." Ucap Gadis namun Satria langsung memotong ucapannya.
"Karena kamu sudah disini, silahkan kamu langsung membayar tagihannya." Ucap Satria dingin.
"Dim aku balik yah." Ucap Satria sambil berdiri dan berencana untuk pergi.
"Udah nggak usah bayar, ini bengkel gue Sat." Ucap Dimas sedikit sombong.
"Udah tahu, kamu pernah bilang punya bengkel. jadi nggak mungkin kamu di sini kalau ini bukan bengkel kamu." Ucap Satria dan dia langsung beranjak pergi.
Mendengar itu Dimas hanya bengong saja, namun setelah tersadar dia langsung mengejar langkah Satria.
"Itu nomorku, jangan lupa hubungi aku dan jangan gilang lagi." Ucap Dimas setelah dia mengetik dan menyimpan nomornya di ponsel Satria yang dia rebut, setelah itu dia langsung melangkah balik.
Sementara Satria dia pun langsung melangkah pergi dari sana setelah menerima ponselnya.
"Itu teman kakak yah?" Tanya Gadis saat Dimas sudah kembali duduk.
"Yah." Ucapnya singkat.
"Ganteng-ganteng ko galak yah kak, pasti nggak pernah pacaran makanya kaya gitu." Ucap Gadis sesuai sudut pandangnya.
"Bicara apa si kamu anak kecil, sana pulang entar Bunda nyariin kamu kesini lagi repot urusannya." Ucap Dimas.
"Enak aja ngatain aku anak kecil, aku udah mau lulus yah." Ucap Gadis tak terima.
"Makanya jangan tua, sana pulang. Udah buat rugi kakak lagi, mau tuh kamu bayar perbaikan mobil om om tadi." Ucap Dimas.
"Aku pulang kak, dado.." Ucap Gadis segera, mana ada dia mempunyai uang untuk membayar perbaikan mobil Om galak tadi. Sedangkan mobil punyanya saja dia mati-matian membujuk sang kakak untuk gratis juga.
"Dih di ancam baru kabur tuh anak." Ucap Dimas terkekeh melihat Gadis yang pergi dengan tergesa-gesa.
Namun karena terlalu Terburu-buru Gadis malah tak sengaja menabrak Satria yang sedang menelfon di luar sana.
"Astaga apa lagi ini." Gerutu Satria sambil melihat ponsel baru yang dia beli sudah jatuh tergeletak di dasar tepat di depan kakinya.
"Maaf om maaf, aku nggak sengaja." Ucap Gadis sambil mengambil dan memberikan Ponsel Satria yang dia pungut dari bawah.
"Kamu lagi, kamu lagi. Apa mau mu sih. Kemarin Mobilku kau tabrak dan sekarang malah ponselku jadi korban kamu lagi. Besok apa lagi hah, bilang sekalian." Ucap Satria dengan kekesalannya, dia bahkan ingin sekali meremas wajah gadis di depannya itu.
"Sudah ku katakan aku nggak sengaja Om." Ucap Gadis berlagak berani walau sebenarnya dia sangat ketakutan melihat kemarahan Satria sekarang.
"Sana pergi, lama-lama ku makan juga kau." Ucap Satria sambil mengambil kasar ponselnya dari tangan Gadis yang bergetar.
...Komennya jangan lupa yah, Author butuh pendapat kalian tentang Bab ini buat Up selanjutnya....
...Like,Gift, vote & fav sebagai bonus buat Author tetap Semangat😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Faanani
ok banget lanjutttttttttttt mantap sekali lanjutkan okkkkkkkkkkkkkkkkkkk banget mmmmantap thour
2022-06-05
1
Ufika
semangat kak bikin 2 karya nya uuuhhh gemes🥰
2022-04-13
0
Lee
Mampir lg kak othor.. masig nyicil yaa
2022-03-25
0