2

"Bi traktir kita makan yuk," ajak temen kampus Bia.

"Kuy lah kalian pengen makan dimana?" Tanya Bia sombong.

"Di hotel bintang lima depan kampus Bi, di situ makanannya enak," kata salah satu temannya.

"Tenang gue traktir," Bia mengajak ketiga teman kampusnya untuk makan siang di hotel tersebut.

...***...

"Mbak bilnya dong!" Bia meminta tagihan makan mereka.

Setelah pelayan menyerahkan kertas tagihan ke Bia, gadis itu memberikan kartu kreditnya. Namun, tak lama kemudian pelayan itu kembali ke meja Bia dan teman-temannya.

"Maaf kak kartunya gak bisa dipakai," ucap sang pelayan memberitahukan pada Bia.

Lalu Bia memberikan kartu kreditnya yang lain. Namun, lagi-lagi kartunya ditolak.

"Sial, kenapa semua kartu gue gak bisa dipakai?" batin gadis yang masih memiliki darah Eropa tersebut.

"Kenapa Bi? Ada masalah dengan kartu lo?" tanya teman Bia yang ikut makan.

"Gak ada, mungkin mesin mereka yang rusak, masak semua kartu gue ditolak," elak Bia.

"Ini pasti ada kesalahan mbak, mana mungkin kartu saya gak bisa dipakai?" Bia berusaha membela diri.

"Ada apa ini?" Tanya seorang laki-laki berpakaian jas rapi.

"Ini pak, mbak ini gak bisa bayar makanan di restoran kita," kata pelayan wanita itu.

Setelah itu laki-laki itu menoleh ke Bia untuk meminta penjelasan dengan tatapan tajamnya.

"Gue gak salah, elo kan kenal gue masa iya anak sultan gak bisa bayar makan,gue bahkan bisa beli ni hotel" ucap Bia menyombongkan diri di depan teman-temannya.

Laki-laki yang berdiri di hadapan gadis itu pun mengernyit. Pasalnya iya tidak merasa mengenal gadis yang dianggapnya urakan tersebut.

"Kenapa lo natap gue kaya gitu? Naksir? Jangan harap, sekali musuh tetap musuh," Julian semakin kaget dengan omongan Bia.

"Minta dia membayar tagihannya kalau tidak bisa suruh dia cuci piring," perintah Julian diikuti oleh pegawainya.

"Sial nih cowok bikin gue malu aja depan temen-temen gue," batin putri Rasya itu.

"Bi, kita balik duluan ya," pamit salah seorang teman Bia.

"Sial mereka malah ninggalin gue," kesal Bia namun hanya bisa membatin. Tangannya mengepal seolah menahan marah.

...***...

"Yang bersih!" Bentak kepala pelayan di restoran tempat Bia makan bersama teman-temannya.

Mimpi apa dia semalam sehingga dia harus mencuci piring di restoran yang bisa saja dibeli oleh orang tuanya.

"Sial seumur-umur baru kali ini gue dipermalukan seperti ini," gerutu gadis yang sedang mencuci piring tersebut.

Tangannya yang halus harus dipenuhi dengan busa sabun yang bisa saja membuat tangannya menjadi kasar.

Setelah ia selesai mencuci piring, Bia akhirnya bisa keluar dari penyiksaan itu.

Gadis cantik yang sedang menenteng tas ranselnya itu keluar dengan rambut yang diikat asal sejak ia mulai mencuci piring-piring kotor di restoran tadi. Bia yang notabene tomboy memang tidak begitu peduli pada penampilannya. Ia pun masih membiarkan rambutnya terikat asal dengan beberapa helai rambut yang menggantung di bagian depan.

Bug

Tanpa sengaja Bia menabrak bahu kekar seorang laki-laki ketika akan memasuki lift. Tubuhnya hampir saja menyentuh lantai kalau saja Julian tidak menangkap Bia dengan tangannya.

Sejenak kedua bola mata mereka bertemu. Ada rasa yang aneh yang Julian rasakan saat menatap mata indah Bia.

Begitu pun dengan Bia. Untuk pertama kalinya ia bersentuhan dengan laki-laki selain papanya. "Jantung gue," batin Bia yang merasakan dag dig dug saat merangkul Julian.

Bug

Julian melepas pegangan tangannya hingga gadis di hadapannya itu terjatuh. "Aw sakit tahu," rintih Bia seraya mengusap-usap pant*tnya yang sakit.

"Lo niat nolongin gue gak sih tadi?" Bentak Bia pada laki-laki yang bertubuh kekar itu.

"Cih untuk apa menolong gadis sombong seperti kamu," Julian mencibir.

"Elo yang sombong, mentang-mentang pakai jas terus lo pikir gue lupa sama tampang lo yang jelek ini," hina Bia pada laki-laki yang wajahnya mirip dengan musuh bebuyutannya.

"Nona kata-kata anda sangat kasar, apa sebelumnya kita pernah bertemu?" Tanya Julian seraya membungkuk.

"Lo lupa baru semalam kita ketemu dan lo nganterin gue pulang," ucapan Bia membuat Julian mengernyit pasalnya ia tidak merasa mengantarkan Bia pulang semalam.

Pegawai lain yang mendengar pengakuan Bia jadi salah paham dengan atasannya. Mereka mulai bersuara dan menggunjing Julian.

"Kamu ikut saya sekarang," Julian menarik tangan Bia kasar dan membawa ke ruangannya.

"Aw sakit," pekik Bia saat Julian melempar tubuhnya ke sofa panjang yang ada di ruangannya.

"Kamu berani sekali mempermalukan saya, saya tidak kenal sama kamu, bagaimana bisa saya mengantarkan kamu pulang hm?" geram Julian mencengkeram dagu Bia.

Wajah Bia jadi pucat pasi melihat kemarahan Julian. "Cih, bisa-bisanya dia mengelak padahal hampir tiap malam dia ngajak gue balapan," batin Bia seraya memperhatikan wajah Julian. Namun, lama-kelamaan wajah tampannya itu membius kesadaran Bia.

Sesaat Bia tersadar. "Ck, lo bahas hal gak penting, gue mau pulang." Dia beranjak dari tempat duduknya tapi Julian segera menarik tangan Bia kasar hingga gadis cantik tersebut terjerembab di pelukan pria bertubuh kekar itu.

"Ups, maaf." Ruby, sekretaris Julian sedang membuka pintu melihat adegan keduanya sedang berpelukan.

"Tunggu Ruby ini tidak seperti yang kamu pikirkan." Julian mencoba menjelaskan pada sekertaris sekaligus teman masa kecilnya itu.

Ruby yang masih di ambang pintu pun akhirnya masuk ke ruangan Julian. Ia menatap ke arah gadis yang berpenampilan tomboy tersebut. Sebelumnya ia tak pernah tahu kalau Julian mengenal gadis itu.

"Heh diam di tempat jangan coba-coba kabur sebelum urusan kita selesai atau aku akan mendatangi rumahmu dan mengadukan kelakuanmu pada orang tuamu," ancam Julian membuat bahu Bia meluruh. Dia tak akan sanggup menghadapi papanya kalau sampai kejadian di restoran tadi sampai di telinga papanya. Rasya pasti akan malu memiliki putri seperti Bia, pikir gadis berambut panjang tersebut.

"Julian, siapa dia?" tanya Ruby pada atasan sekaligus temannya.

"Julian?? Bukannya namanya Jaden?" batin Bia yang mendengar wanita cantik itu memanggil laki-laki yang sedang menandatangani berkas-berkas pentingnya.

"Aku tidak mengenalnya. Dia hanya gadis yang suka bikin onar," kata-kata Julian membuat Bia geram.

"Bisa-bisanya elo gak kenal gue padahal tiap malam elo ngajak gue balapan?" Sahut Bia yang sedang tersulut emosi saat laki-laki yang dianggapnya musuh itu mengaku tidak mengenalnya.

Kata-kata Bia disalahartikan oleh Ruby. Ruby menatap tajam ke arah Julian.

"Apa? Aku tidak melakukan apa-apa." Jawaban atas pertanyaan yang diberikan melalui tatapan Ruby.

Julian tersenyum sinis pada Bia. "Aku selalu sibuk di kantor mana ada waktu untukku gadis sombong."

Bia yang menyadari bahwa ada hubungan spesial antara Julian dan Ruby membuatnya berfikir untuk mengerjai laki-laki yang ia anggap Jaden.

"Tega sekali kau mengelak padahal lutut dan sikuku sampai terluka karena jatuh semalam," ucap Bia sedikit mesra sehingga membuat Julian memutar bola matanya jengah. Ia tahu Bia sedang berakting di depan Ruby.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

ruby pacaran julian?

2023-01-13

0

Bhebz

Bhebz

aku kasih bunga untuk Bia

2022-07-01

1

Bhebz

Bhebz

hahahaha

2022-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
Episodes

Updated 189 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!