“Bagaimana kalau kamu hamil? Kita melakukannya tanpa pengaman. Bisa saja, kan ben*hku. Apa kamu akan membiarkannya hidup tanpa ayah?”
“Apa kamu yakin kalau keluargamu akan menerima anak itu? Bisa saja mereka membuangmu. Ingat budaya kita keras, hal seperti ini sangat tabu! Percayalah, mereka tidak akan menerima mu dengan mudah..!”
Kata-katanya terus terngiang-ngiang di kepalaku. Semua yang diucapkan memang lah benar. Menyangkut keluarga, sudah pasti aku akan semakin dibuang. Mengingat bagaimana perlakuan mereka selama ini. Tidak melakukan kesalahan saja aku sudah dicampakkan, bagaimana jika iya. Mungkin aku akan benar-benar dianggap lenyap.
Huhh, situasi yang sulit! Kenapa semuanya jadi seperti ini. Kenapa kejadiannya tidak seperti yang kulihat, ketika sebagian orang melakukan itu dengan santainya tanpa ada rasa gelisah seperti yang aku rasakan saat ini.. Aku tidur dengan pria yang malah ingin bertanggung jawab dan dengan alasan pekerjaannya tidak sesuai aku malah menolak ajakannya. Ahh, dosa ini benar-benar membuatku dilema.. kenapa aku tidak bisa seperti teman-teman ku yang bisa melakukannya tanpa beban..
Aku terus memikirkan ucapan pria bernama Alandra itu. Bagaimana jika aku benar-benar hamil seperti yang ia katakan. Ahh sial, sial, sial.
Sepanjang jalan kembali ke kamar, aku terus mengumpat. Sepertinya malam ini aku tidak akan tidur nyenyak. Ditambah lagi jika ada yang mengetahui aku sudah tidur dengan passenger mungkin aku akan benar-benar di buang ke laut. huhh!
“Lan, darimana saja??” dengan wajah lesu aku menoleh ke arah sumber suara.
Ternyata Lexi ada dibelakang ku, temanku itu mendekati ku. Aku berusaha menyembunyikan kegelisahanku agar Lexi tak curiga.
“Lan, aku tanya kamu darimana?” Lexi menepuk bahuku, membuatku terperanjat.
“Eh, aku tadi dari cari makan. Sudah kerja perutku langsung tiba-tiba lapar." aku mencoba memberi alasan yang masuk akal
“Oh, pantesan, dari tadi aku cari kamu tidak ada.” Lexi bernapas lega “eh sorry ya! tadi aku terlambat, perutku tiba-tiba sakit jadi ya lama di toilet.. "
“Santai saja, aku juga sudah menyelesaikan semuanya.” Aku masih berakting. Tersenyum, seolah tak terjadi apa-apa.
“Ya sudah, tidur yuk! Aku sudah mengantuk..” tanpa mendengar persetujuan ku, Lexi langsung masuk ke kamarnya yang berada di samping kamarku.
Aku pun masuk ke kamar, ku lihat ruangan ini masih kosong. Tentu saja, karena Celin pasti sedang bekerja.. Ohiya, sekedar info, di kapal pesiar para crew member seperti kami memiliki kamar yang berbeda dengan para staf, tentu saja, jabatan mereka lebih tinggi. Kami tinggal di kamar yang cukup kecil di bawah geladak (dek), namun fasilitasnya jangan ditanya! Semua memiliki fasilitas yang luar biasa, tak terkecuali kamarku ini. Dan dalam setiap kamar berisi 2 orang atau bahkan lebih.
Rasanya tubuhku begitu lelah, aku segera masuk ke kamar mandi kemudian segera menyegarkan diri.
***
Pov Author
Alandra, setelah ia tahu jika gadis yang telah tidur dengannya ternyata masih Virgin dan berasal dari negara yang sama, tentu ia sangat merasa bersalah dan berniat akan bertanggung jawab. Entahlah, apakah dia juga akan melakukan hal yang sama jika yang ditiduri bukan Lany.
Walaupun kejadian ini bukan murni karena keinginannya, melainkan karena pengaruh alkohol. Namun ia benar-benar begitu tertarik pada Lany, sikap wanita itu benar-benar menarik nalurinya sebagai seorang laki-laki. Apalagi setelah penolakan yang Lany lakukan membuat ia semakin gencar ingin menikahinya.
Penolakan Lany atas niat baiknya terus terngiang-ngiang di kepalanya.
“Aku menginginkannya. Dia menarik, dia berbeda dari wanita lain!"
***
Melany ....
Ia baru saja menyelesaikan shift pertamanya jam 1 siang ini. Saat kembali Lany masih mendapati Celin yang tidur di sana.
Tentu saja, pasti ia sangat mengantuk setelah semalaman bekerja. Bagaimana tidak, setiap harinya dia bekerja dengan Shifft bergilir, dan semalam ia mendapat shift malam dari jam 8 mungkin hinggan jam 2 dini hari. Bisa dibayangkan bagaimana lelahnya Celin. Walaupun begitu ia tetap menikmatinya.
Lany pun segera membuka lemari tempat pakaiannya. Bersamaan dengan itu ia melihat Celin yang mulai menggeliat bahkan kini tengah duduk.
“Hai Lan,” sapa Celin sambil meregangkan otot-ototnya dari atas tempat tidurnya.
“Ha-hai,” balas Lany, setelah selesai memakai pakaian kini ia sedang menyisir rambutnya.
“Aku lapar sekali, hah, tidur sepanjang pagi membuat ku seperti mayat hmmnt.” Celin bergumam sambil melangkah menuju kamar mandi.
Tidak lama setelah itu Celin sudah keluar, sepertinya ia hanya membasuh muka sambil gosok gigi..
“Kita makan Lan, aku lapar banget nih..”
“Kamu nggak mandi dulu?” tanya Lany yang kini duduk di ranjang sambil melihat HP-nya
“Nggak ah, udah laper banget ini.” Celin mengelus-elus perut datarnya.
Celin hanya menambah jaket levis sebagai outfitnya. Mengenakan Hotpants dipadukan dengan tank top membuat penampilan Celin sangat sexy.
Sedangkan Lany, gadis tinggi semampai itu hanya mengenakan kaos dengan celana Jeans levis.
Kedua gadis itu pun keluar dari kamar, menyusuri ruang demi ruang dan masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka menuju broadwalk. Di broadwalk ini terdapat berbagai macam hiburan serta restoran dengan fasilitas yang sangat mewah.
Setelah selesai makan. Celin lalu mengajak Lany menuju royal promenade yang menjadi jantung dari kegiatan seru yang ada di kapal ini. Dengan Fasilitas dan segala hiburan yang luar biasa tentunya.
Celin memilih pergi ke bar, di sana para pengunjung bisa melihat robot bartender yang bisa melayani para tamu, benar-benar canggih.
“Aku pesan minum dulu,” ujar Celin. “Kamu mau minum apa?”
“Koktail boleh deh, sekali -kali.” Lany mengedikkan mata.
“Oke deh.”
Celin pun segera beranjak, selang beberapa menit Celin sudah kembali diikuti dengan Waiters yang membawa pesanan mereka, tak lupa pula ada cemilannya juga.
Saat tengah asyik menyantap makanan, tiba-tiba Lany merasa ada yang memegang bahunya.
“Wee need to talk.”
Lany mendongak, ia menghembuskan napas kasar ketika melihat siapa yang tengah berbicara padanya.
Dia adalah Alandra, pria yang semalam melakukan ONS denganya.Dari sudut matanya Lany bisa melihat reaksi heran Celine. Bersyukur Andra menggunakan bahasa Inggris jadi ia tak perlu khawatir menjelaskan siapa Andra pada Celin.
Lany beralih menatap Celin, seolah membuat kode minta persetujuan. Terbukti dengan Celin yang nampak mengangguk sambil mempersilahkan mengunakan tangannya.
Melihat itu, Andra langsung menarik tangan Lany keluar dari Bar. Lany berusaha menyeimbangkan langkah Andra yang terus menariknya menyusuri lantai dari dek ke dek, satu persatu menaiki tangga.
“Ada apa sih, Jangan tarik-tarik. Nanti kalau ada yang lihat mereka bisa salah paham.” ucap Lany mencoba melepaskan diri dari genggaman Andra.
“Nanti kamu kabur..” Andra menoleh mengulas senyum. Benar-benar manis, pembawaan pria itu terlihat begitu tenang dan sangat cool.
“Aku mau bicara penting.”
“Mau bicara dimana sih? ini sudah di dek 16.“ Lany terus menggerutu sebal.
“Sabar dong eneng cantik.. abang mau bicara serius.” Andra terkekeh geli menyadari gombalan yang keluar dari mulut manisnya.
“Ih apaan sih.”
“Kita bicara di central park aja ya, biar tenang sambil liatin tumbuhan yang ada di sana.” goda Andra lagi sembari terus menarik tangan Lany dengan begitu lembut. Entah mengapa membuat jantung Lany jadi berdegub begini.
Gadis itu tak lagi berkata-kata, perlakuan Andra begitu melelehkan hati. Ia begitu lembut dan berwibawa. Namun tetap saja, Lany begitu kesal padanya sebab sudah membuatnya masuk dalam masalah yang jika ada yang tahu mungkin ia akan benar-benar di buang ke laut karena sudah berhubungan dengan Andra yang merupakan passenger.
No, perlakuan Andra begitu melelehkan hati. Ia begitu lembut dan menghanyutkan. Namun tetap saja, Lany terlanjur kesal padanya sebab sudah membuatnya masuk dalam masalah ini. Jika ada yang tahu mungkin ia akan benar-benar di buang ke laut. Hmm, Kamu berlebihan Lan!🙄
Begitu sampai, Andra langsung melepaskan genggamannya. Ia duduk di kursi sedangkan Lany masih berdiri sambil bersandar di pohon yang ada di sana.
Begitu sampai, Andra langsung melepaskan genggamannya. Ia duduk di kursi sedangkan Lany masih berdiri sambil bersandar di pohon yang ada di area central park -yang merupakan suaka alam tropis yang ada di jantung kapa. Di sana terdapat berbagai jenis tanaman yang membuat suasana begitu rindang, dilengkapi dengan tempat-tempat yang luar biasa untuk makan atau hanya sekedar bersantai.
Dengan tampang malas Lany menatap wajah Andra si-cowok aneh saat diterpa cahaya matahari.
Dia tampan juga. Ah Lany menggeleng demi menepis pikiran buruknya yang malah memuji Andra.
“Mau bicara apa?” ketusnya cuek sambil melipat tangannya di dada. Berusaha tetap sok cool.
“Kayaknya abang kena Virgin effect deh neng.. semalam Nggak bisa tidur mikirin eneng terus.” Andra terlihat menahan tawanya demi melihat wajah galak Lany.
“Apaan sih, Nggak jelas banget!! Cepat mgomong, ada apa?” sergah Lany dengan wajah galak. Andra benar-benar membuatnya frustasi.
“Hmmn. Ya udah aku serius..” Andra menarik napas dalam kemudian berkata “Aku serius mau nikahin kamu ...”
What??
Lany menoleh dengan mata nyalang. Ia benar-benar tak habis pikir dengan penuturan -cowok aneh- di hadapannya itu. Ia pikir perkataannya semalam hanyalah angin lalu yang keberadaannya hanya sesaat.
Namun nyatanya, Andra malah mencarinya hanya untuk mengatakan hal itu untuk kesekian kalinya.
“Sudahlah Andra, aku bilang nggak usah. aku nggak apa-apa. Kok kekeh banget mau nikahin aku? kitakan belum saling kenal.” Lany masih pada pendiriannya.
“Ya Aku takut kalo benih ku akan tumbuh di kamu, dan aku nggak mau anak ku nggak punya bapak..”
Lany mencebik mendegar jawaban klise Andra. Benih? Tumbuh? hahaha apa pikirannya sedangkal itu. Ingin rasanya Lany terkekeh sekencang mungkin, namun urung sebab perasaan takut ketahuan berhubungan dengan Andra lebih besar daripada memikirkan akibat kesalahan satu malam yang ia lakukan itu.
Kenapa, itu menyenangkan! Anggap saja bonus, hmmmm. Ah dasar Lany, sepertinya pola pikirnya benar-benar telah menggunakan pola pikir barat yang menjunjung tinggi kebebasan.
“Hey, sekali melakukan hal seperti itu tidak akan membuat benihmu tumbuh begitu saja Mr Alandra!!” Lany malah menimpalinya dengan guyonan yang dijawab dengan serius oleh Andra
“Bisa saja terjadi, jika aku dan kamu dalam masa subur, otomatis pembuahan antara kita bisa saling membuahi dengan cepat, nona cantik!” Andra mulai membawa teori pembuahan, sudah seperti guru biologi yang sedang menerangkan pada muridnya.
“Apalagi kualitas benihku sehat. otomatis, besar kemungkinan kamu akan mengandung anakku.” merasa puas dengan jawabannya Andra pun mengedipkan mata untuk menggoda Lany.
Cih, apa-apaan dia! Kenapa sampai membawa teori biologi seperti itu? Dasar cowok aneh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Bzaa
ih si eneng mah suka bgtu...
mao ya nikah sama abang yg ganteng, bule, bae, lembut dll😄🤣
2022-05-10
1
Elwi Chloe
ayok terima lan
2022-03-13
2
Katrina Linka Siregar
Ceritanya beda 😅.. biasanya si cowok yg dikejar kejar buat tanggung jawab tapi di sini kebalik…. ceweknya yg dikejar kejar karena menolak untuk ditanggung jawabi
qmu ini aneh banget Lan
2022-03-12
3