Siang ini Zahra dan Sahabatnya Hanum memutuskan untuk pergi ke mall. Kebetulan hari ini mereka hanya ada satu mata kuliah. Tapi saat mereka sudah di parkiran kampus orang tua Hanum telpon Kalau kakeknya masuk rumah sakit dan harus berangkat ke solo saat ini.
" Ra maaf kita nggak jadi ke mall, Nyokap baru ngabarin kalau kakek aku masuk rumah sakit dan harus berangkat ke solo." jelas Hanum setelah menerima telpon dari mamanya.
" Ya udah nggak apa-apa semoga kakek kamu cepat sembuh. Terus kamu pulang naik apa?." Tanya Zahra.
Zahra memang kuliah membawa bekas kak Khayra yang dulu di pakai ustad Alif. Kini ustad Alif sudah membeli mobil sendiri jadi mobil Khayra di pakai untuk kuliah Zahra dan Zafra. Dan hari ini Zafra sudah di jemput ustad Alif karena memang hari ini jadwal mereka menginap di rumah orang tua ustad Alif.
Sedangkan Nadifa anaknya om Zidan walaupun satu kampus tapi beda fakultas. Nadifa lebih memilih bisnis, Agar bisa membantu om Zidan. Jadi Nadifa bawa mobil sendiri karena jam kuliahnya yang nggak sama.
" Aku naik ojek online aja ke kantor mamaku, Aku di tungguin di sana." Ucap Hanum
" Ya udah bareng aja, aku mau pulang aja kan ngelewatin kantor mama kamu jadi bareng aja sama aku."
" Boleh deh."
Mereka pun pergi meninggalkan halaman kampus.
Habis mengantar Hanum, Zahra pun mampir sebentar ke supermarket. Karena sudah di pastikan nanti malam dia akan sendirian bersama umi dan Abinya saja. Karena sang keponakan yang hampir tiap hari main dengannya. Tidak ada sedang menginap di rumah mbah nya. Jadi untuk menghilangkan rasa bosannya dia berencana akan menonton drama Korea sambil ngemil.
Setelah dari supermarket Zahra pun mengendarai mobilnya. Tapi dirinya baru ingat kalau anaknya kak Ridwan ulang tahun hari ini.
Akhirnya Zahra pun membelokkan mobilnya ke sebuah toko sepatu. Zahra sudah janji sama pandu anaknya om Ridwan membelikan sepatu sebagai kado ulang tahunnya.
Saat keluar dari mobil, Zahra melihat wanita bersama anak perempuan sekitar usia tiga tahun. Tiba-tiba Wanita itu jatuh pingsan dengan hidung mengeluarkan darah.
Zahra yang melihat itu meminta orang Yang ada di sana untuk membawanya ke dalam mobil. Anak wanita tersebut menangis ketakutan melihat mamanya pingsan.
Wanita di masukkan ke jok belakang mobil Zahra sedangkan anak tersebut duduk di kursi samping Zahra. Zahra memacu mobilnya menuju rumah sakit milik keluarganya yang kebetulan tak begitu jauh dari tempat wanita itu pingsan.
Beruntung siang itu jalanan sedikit lenggang jadi Zahra bisa cepat sampai rumah sakit. Zahra pun langsung menghentikan mobil di depan IGD dan menyuruh petugas membawa wanita tersebut.
Setelah wanita tersebut di bawa masuk ke IGD Zahra pun memarkirkan mobilnya. Lalu dia mengendong gadis kecil tersebut yang masih menangis takut.
Sampai di dalam IGD Zahra pun langsung menemui perawat.
" Sus gimana keadaan wanita tersebut." Tanya Zahra.
" Masih di tangan mbak Zahra, Saya minta data pasien mbak Zahra." ucap di suster.
" Tunggu sebentar ya sus, Soalnya saya nggak kenal wanita itu. Saya nemuin dia pingsan di jalan." ucap Zahra sambil mencari dompet wanita tersebut di dalam tas nya sambil mengendong gadis kecil tersebut.
" Jadi Mbak Zahra nggak kenal?" Tanya Suster tersebut.
" Nggak sus, Nih sus KTP nya." ucap Zahra sambil memberikan KTP ke suster.
Ternyata wanita tersebut bernama Sari Anggraeni, Saat Zahra melihat nama di KTPnya.
" Mbak Zahra yang membawa wanita tersebut ke sini." Tanya dokter IGD yang bernama dokter Mita.
" Iya Dokter Mitha. Wanita itu sakit apa?."
" Kita harus mengecek lebih lanjut dan perlu persetujuan keluarganya. Dugaan awal saya sih beliau menderita kanker tapi itu baru dugaan sementara." Ucap dokter Mitha
" Aduh dok, Saya menemukan wanita itu pingsan dan saya nggak tahu dia siapa?." ucap Zahra bingung.
" Mbak Zahra mungkin bisa lihat ponselnya cari kontak keluarganya." Saran dokter Mitha.
Zahra pun langsung mengambil ponsel wanita itu dan mencari kontak keluarganya. Saat mencari kontak keluarga Zahra menemukan nama suamiku di kontak paling atas. Tanpa buang waktu Zahra langsung menghubungi suami wanita itu.
Sambung pertama ternyata nggak diangkat begitu juga panggilan kedua dan ke tiga. Begitu panggilan ke empat barulah orang tersebut mengangkat telponnya.
" Sari ada apa telpon, nggak ada apa-apa kan saya masih ngajar kalau nggak ada yang penting aku tutup ya bicaranya nanti aja." cerocos pria di sebrang sana.
" Ya Allah jutek amat suaranya." gumam Zahra dalam hati.
" Maaf ini buka mbak sari."
" Kamu siapa? kenapa ponsel istri saya ada di tangan kamu? terus kemana istri saya."
" Maaf Nama saya Zahra, Saya menemukan mbak sari pingsan di pinggir jalan. Dan kini mbak sari ada di rumah sakit Al hikmah. Maaf sebelumnya bisa anda ke sini soalnya kasihan sama putri anda menangis ketakutan melihat mamanya pingsan."
" Baiklah saya segera ke sana?." ucap pria tersebut sambil menutup telponnya.
Selesai menelpon Zahra pun menghampiri brankar wanita tersebut.
" Mama..." Ucap Gadis kecil itu menangis melihat mamanya
" Maaf mbak tadi saya yang bawa mbak ke rumah sakit nama saya Zahra. Dan tadi juga saya minta maaf buka tas mbak karena rumah sakit perlu identitas mbaknya. Tadi saya juga sudah menelpon suami mbak pakai ponsel mbak. Sekali lagi maaf kalau saya lancang."
" Nggak mbak Zahra saya yang harus berterima kasih karena sudah di tolongin."
" Panggil Zahra aja mbak, dan memang sudah seharusnya untuk saling tolong menolong."
" Kamu masih kuliah atau sudah kerja." Tanya wanita tersebut.
" Masih kuliah mbak."
" Oh.."
Tak lama muncullah sosok laki-laki menghampiri brankar wanita yang bernama Sari tersebut.
" Sari kamu tuh ya udah di bilang jangan kemana-mana?." ucap laki-laki itu ketika menghampiri kami.
Deg...
Zahra kaget melihat laki-laki yang baru saja datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Mia Ijaya
galak amat y
2022-03-20
0
re
Ketemu
2022-03-12
0
Tutihadiatun
dan yng datang adalah manusia kutub
2022-03-11
0