BAB 05 | Sang Baby Boss

"Andro! Bangun!" teriak seorang pria membuat Andro terbangun dari mimpi indahnya.

Andro membuka matanya perlahan, sosok pria yang merupakan sahabatnya itu tengah berdiri di depan ranjang-nya. "Vo? Apa yang kau lakukan?"

Andro bangkit dan mengubah posisi nya ke posisi duduk, Pria bernama lengkap Gilbert Smith Dedivo itu, melipat kedua tangannya menatap Andro sahabatnya yang tengah tanpa busana.

"Apakah kau baru saja bermain dengan wanita malam lagi semalam? Astaga Andro kau sudah cukup tua, kenapa kau tidak bertaubat saja dan serius pada seorang wanita." jelas Divo yang membuat Andro menatap malas sahabat nya itu.

Entah kalimat nasihat keberapa yang diberikan Divo padanya, Andro sudah muak dengan nasehat-nasehat yang menurutnya tidak berguna, Divo masih terus menasehatinya saat dia turun dari ranjang memungut baju dan celananya.

"Kau ini bagaimana sih. Ndro? Kalau kau terus begini, tidak ada siapapun yang akan merawatmu di masa tua," jelas Divo kembali.

Andro menulikan diri sembari sembari memakai bokser miliknya agar rudalnya yang sedang bergelayutan tidak menganggu jalannya suasana pagi itu, selanjutnya Andro berjalan ke dapurnya tanpa memakai baju sedang Divo mengikutinya terus tanpa berhenti menyerocos yang membuat Andro benar-benar pusing. Namun mau bagaimana lagi, Divo adalah sahabat terbaik yang pernah dia kenal.

"Kau mau kopi?" tanya Andro menyalakan mesin kopi miliknya.

"Tidak, jangan mengalihkan pembicaraan Ndro, coba dengarkan dan cerna kalimatku ini baik-baik, kalau kau begini terus, kapan kau berubahnya, kau sudah hampir kepala empat, tidakkah kau berpikir tentang masa depanmu Ndro?" jawab Divo yang membuat Andro menyenderkan punggungnya dicounter dapur.

"Masa depanku, baik-baik saja," jelas Andro mengambil cangkir dan mulai menuangkan kopinya yang sudah jadi.

"Bukan begitu maksudku," Divo kembali berjalan mengikuti Andro ke meja makan.

Andro yang sudah paham dengan rutinitas pagi seperti ini hanya berjalan santai menuju meja makan miliknya, membuat roti tawar kemudian kembali membawa kopinya menuju jendela apartemennya.

"Ndro, kau mendengarkan ku tidak?" tanya Divo yang membuat Andro langsung menyumpal mulut sahabatnya itu dengan roti ditangannya.

Divo terdiam dan sedikit tersedak mengunyah roti tersebut, sesaat setelahnya Andro menyingkap horden jendela dan mulai menyesap kopinya menatap salju yang turun diluar, karena memang kota paris sedang memasuki musim dingin saat ini.

"Kau tahukan Vo? Belasan tahun lalu aku pernah trauma akan pernikahan, dan aku juga tidak ingin bernasib sama dengan klienku, yang mengalami nasib buruk perceraian," jelas Andro yang membuat Divo menatap punggung badan sahabatnya itu.

"Aku paham, Ndro, tapi tidak selamanya kita akan jatuh di lubang yang sama, jangan merasa trauma karena takdir masa lalu dan takdir orang lain, kau tidak akan terjatuh di lubang yang sama kalau kau berhati-hati dalam melangkah. Itulah konsep kehidupan," jawab Divo menasehati sahabatnya itu.

Andro membalikkan badannya menatap Divo yang berdiri tegak dihadapannya, sebuah kalimat motivasi yang terdengar bualan bagi Andro. "Begini saja, kalau ada seorang wanita yang bisa menjebakku dalam belenggu pernikahan dan kalau aku jatuh cinta padanya, aku akan meninggalkan dunia Casanova ku,"

Deg! Divo terdiam dengan sumpah Andro, sebuah ucapan berdiorasi sumpah serapah membuat Andro tidak berpikir dua kali mengucapkan kalimat nya itu.

"Deal?" tanya divo mengulurkan tangannya. "Aku hanya ingin yang terbaik untukmu,"

"Deal!" jawab Andro  tersenyum kepada Vivo.

"Okey baiklah, sekarang kau harus bersiap-siap, karena klien kita yang sudah membayar kita semalam untuk sebuah kasus ingin menemui kita," ujar Divo berjalan ke kamar Andro dan membuka lemari nya.

"Siapa? Baby Boss?" tanya Andro menyesap tetesan terakhir cangkir kopinya.

"Tepat sekali," jelas Divo melemparkan setelan jas dan kemeja kepada Andro.

"Kau sendiri tidak siap-siap?" tanya Andro pada Divo.

Divo mendesah malas dan memberikan sahabatnya itu tatapan tajam penuh kekesalan, karena terkadang sahabat nya itu bodoh.

"Kau buta? Aku sudah berpakaian rapih begini, Ndro!" jawab Divo membuat pria yang hampir menginjak 40 Tahun itu cengengesan sembari menggaruk tengkuknya.

Andro kemudian mengambil handuk dan meletakkan setelan baju-nya diranjang, sebelum masuk ke kamar mandi, jika ada yang Bertanya apakah Divo seorang pengacara, jawabannya adalah iya, Divo merupakan partner Andro bahkan dari awal karir mereka.

Andro dan Divo turun dari mobil mereka setelah sampai didepan sebuah gedung perkantoran yang terbilang besar, walaupun memakai setelan Jas, nyatanya udara dingin kota paris tetap memaksa mereka berdua memakai jaket yang tebal.

Andro dan Divo berjalan masuk ke area perkantoran tersebut yang tampaknya dijaga ketat oleh beberapa bodyguard, namun untungnya Andro dan Divo hanya perlu menunjukkan accescard milik mereka untuk bisa mengakses masuk kekantor tersebut.

"Ada apa yah Baby Boss ingin menemui kita?" tanya Andro melepas jaket nya saat masuk kedalam lift begitupun dengan Divo.

"Mungkin ingin menjelaskan kasus yang harus kita menangkan, aku dengar dia baru saja sampai di Paris tadi malam," jawab Divo. "Tapi aku heran bukankah Ceo perusahaan ini adalah seorang pria? Bryan Windows kan? Kenapa sekarang menjadi Baby Boss?"

Andro tidak menjawab, dia lebih memilih menekan tombol lift ke lantai dua saat tidak ada orang lagi yang mau menumpang di lift yang sama.

Pintu lift tersebut tertutup dan membuatnya mulai berjalan naik keatas seiringan bunyi ting yang terdengar, tidak butuh waktu lama, pintu lift kembali terbuka di lantai dua membuat Andro dan Divo berjalan keluar menuju ruangan Baby Boss.

"Permisi? Baby Boss?" ujar Divo membuka pintu ruangan Baby Boss.

Baby Boss yang dimaksud awalnya dalam posisi membelakangi pintu kemudian membalikkan badannya membuat rambutnya tergerai senada dengan setelah dress ketat berwarna merah.

"Selamat datang, Tuan," jawab Baby Boss tersebut memangku dagu dengan kedua tangannya.

"Apa?" gumam Andro kaget saat Baby Boss yang dimaksud adalah Apel yang tengah tersenyum sinis padanya.

TBC.

Terpopuler

Comments

Nurmalina Gn

Nurmalina Gn

ada yg ketawa gak 😂😂 sama Kya aq

2022-12-08

0

lucky gril

lucky gril

cuma bisa mesem

2022-07-24

0

Made Elviani

Made Elviani

saatnya permainan d mulai

2022-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 | Penolakan Apel
2 BAB 02 | Pengacara Yang Depresi
3 BAB 03 | Baris Baru Balas Dendam
4 BAB 04 | Halaman Pertama Pembalasan
5 BAB 05 | Sang Baby Boss
6 BAB 06 | Gunung Kembarmu Tepos
7 BAB 07 | Harta, Tahta dan Duda
8 BAB 08 | Peraturan Menjadi Suami Baby Boss
9 BAB 09 | Elektronik Berjalan
10 BAB 10 | Ndlesor For Nyungsep
11 BAB 11 | Pengantin Sang Baby Boss
12 BAB 12 | Rudal Persegi Panjang
13 BAB 13 | Bengkok-Bengkok
14 BAB 14 | Come To Daddy Boss
15 BAB 15 | Divisi Bubar Jalan
16 BAB 16 | Kode Swift Perampokan
17 BAB 17 | Noda Merah Diatas Putih
18 BAB 18 | Behind The Wedding
19 BAB 19 | Pertengkaran Klasik
20 BAB 20 | Behind The Revenge
21 BAB 21 | Dendam Yang Goyah
22 BAB 22 | Waktu Tiga Hari
23 BAB 23 | Mereset Semua Aturan
24 BAB 24 | Noktah Perceraian
25 BAB 25 | Gugatan Pisah
26 BAB 26 | Pelukan Terakhir Andro
27 BAB 27 | Setelah Perceraian
28 BAB 28 | Charles De Gaule Airport
29 BAB 29 | Langit Paris Dikota Makassar
30 BAB 30 | Genius Yang Lebur
31 BAB 31 | Hati Rapuh Di Pantai Losari
32 BAB 32 | Bersama Bukanlah Pilihan
33 BAB 33 | Bunuh Saja Aku
34 BAB 34 | Tuhan Membuatku Menyerah
35 BAB 35 | Kosakata Paragraf Pilu
36 BAB 36 | Lost My Ex-Wife
37 BAB 37 | Dokter Adam
38 BAB 38 | Mengingkari Janji
39 BAB 39 | Mengasuh Rasa
40 BAB 40 | Fakta Bercerita
41 BAB 41 | Terbelenggu Frustrasi
42 BAB 42 | -
43 BAB 43 | Terikat Tali Janji
44 BAB 44 | My Genius Ex-Husband
45 BAB 45 | Remarriage?
46 BAB 46 | Bagaimana Baby Boss?
47 BAB 47 | Powerbank Tuan Andro
48 BAB 48 | Kembalinya Boss Besar
49 BAB 49 | Back To Besic
50 BAB 50 | Bertemu Tuan Adsense
51 BAB 51 | Kartu Akses Balas Dendam
52 BAB 52 | Menghitung Detik
53 BAB 53 | Yang Terhormat Yang Terjebak
54 BAB 54 | Yang Diakui
55 BAB 55 | Media Fakta Berbicara
56 BAB 56 | Bukan Suami Depresi
57 BAB 57 | Perencanaan Besar
58 BAB 58 | Baby Talk Daddy Andro
59 BAB 59 | Satu Langkah Lebih Cerdas
60 BAB 60 | Permainan Satu Juta Kata
61 BAB 61 | Penjebak Yang Terjebak
62 BAB 62 | Sembilan Belas Tahun
63 BAB 63 | Dua Puluh Tahun Yang Lalu
64 BAB 64 | Fakta Divo
65 BAB 65 | Fakta Divo 2
66 BAB 66 | Meminta Penjelasan
67 BAB 67 | Yang Sebenarnya | TAMAT
Episodes

Updated 67 Episodes

1
BAB 01 | Penolakan Apel
2
BAB 02 | Pengacara Yang Depresi
3
BAB 03 | Baris Baru Balas Dendam
4
BAB 04 | Halaman Pertama Pembalasan
5
BAB 05 | Sang Baby Boss
6
BAB 06 | Gunung Kembarmu Tepos
7
BAB 07 | Harta, Tahta dan Duda
8
BAB 08 | Peraturan Menjadi Suami Baby Boss
9
BAB 09 | Elektronik Berjalan
10
BAB 10 | Ndlesor For Nyungsep
11
BAB 11 | Pengantin Sang Baby Boss
12
BAB 12 | Rudal Persegi Panjang
13
BAB 13 | Bengkok-Bengkok
14
BAB 14 | Come To Daddy Boss
15
BAB 15 | Divisi Bubar Jalan
16
BAB 16 | Kode Swift Perampokan
17
BAB 17 | Noda Merah Diatas Putih
18
BAB 18 | Behind The Wedding
19
BAB 19 | Pertengkaran Klasik
20
BAB 20 | Behind The Revenge
21
BAB 21 | Dendam Yang Goyah
22
BAB 22 | Waktu Tiga Hari
23
BAB 23 | Mereset Semua Aturan
24
BAB 24 | Noktah Perceraian
25
BAB 25 | Gugatan Pisah
26
BAB 26 | Pelukan Terakhir Andro
27
BAB 27 | Setelah Perceraian
28
BAB 28 | Charles De Gaule Airport
29
BAB 29 | Langit Paris Dikota Makassar
30
BAB 30 | Genius Yang Lebur
31
BAB 31 | Hati Rapuh Di Pantai Losari
32
BAB 32 | Bersama Bukanlah Pilihan
33
BAB 33 | Bunuh Saja Aku
34
BAB 34 | Tuhan Membuatku Menyerah
35
BAB 35 | Kosakata Paragraf Pilu
36
BAB 36 | Lost My Ex-Wife
37
BAB 37 | Dokter Adam
38
BAB 38 | Mengingkari Janji
39
BAB 39 | Mengasuh Rasa
40
BAB 40 | Fakta Bercerita
41
BAB 41 | Terbelenggu Frustrasi
42
BAB 42 | -
43
BAB 43 | Terikat Tali Janji
44
BAB 44 | My Genius Ex-Husband
45
BAB 45 | Remarriage?
46
BAB 46 | Bagaimana Baby Boss?
47
BAB 47 | Powerbank Tuan Andro
48
BAB 48 | Kembalinya Boss Besar
49
BAB 49 | Back To Besic
50
BAB 50 | Bertemu Tuan Adsense
51
BAB 51 | Kartu Akses Balas Dendam
52
BAB 52 | Menghitung Detik
53
BAB 53 | Yang Terhormat Yang Terjebak
54
BAB 54 | Yang Diakui
55
BAB 55 | Media Fakta Berbicara
56
BAB 56 | Bukan Suami Depresi
57
BAB 57 | Perencanaan Besar
58
BAB 58 | Baby Talk Daddy Andro
59
BAB 59 | Satu Langkah Lebih Cerdas
60
BAB 60 | Permainan Satu Juta Kata
61
BAB 61 | Penjebak Yang Terjebak
62
BAB 62 | Sembilan Belas Tahun
63
BAB 63 | Dua Puluh Tahun Yang Lalu
64
BAB 64 | Fakta Divo
65
BAB 65 | Fakta Divo 2
66
BAB 66 | Meminta Penjelasan
67
BAB 67 | Yang Sebenarnya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!