"Andro! Bangun!" teriak seorang pria membuat Andro terbangun dari mimpi indahnya.
Andro membuka matanya perlahan, sosok pria yang merupakan sahabatnya itu tengah berdiri di depan ranjang-nya. "Vo? Apa yang kau lakukan?"
Andro bangkit dan mengubah posisi nya ke posisi duduk, Pria bernama lengkap Gilbert Smith Dedivo itu, melipat kedua tangannya menatap Andro sahabatnya yang tengah tanpa busana.
"Apakah kau baru saja bermain dengan wanita malam lagi semalam? Astaga Andro kau sudah cukup tua, kenapa kau tidak bertaubat saja dan serius pada seorang wanita." jelas Divo yang membuat Andro menatap malas sahabat nya itu.
Entah kalimat nasihat keberapa yang diberikan Divo padanya, Andro sudah muak dengan nasehat-nasehat yang menurutnya tidak berguna, Divo masih terus menasehatinya saat dia turun dari ranjang memungut baju dan celananya.
"Kau ini bagaimana sih. Ndro? Kalau kau terus begini, tidak ada siapapun yang akan merawatmu di masa tua," jelas Divo kembali.
Andro menulikan diri sembari sembari memakai bokser miliknya agar rudalnya yang sedang bergelayutan tidak menganggu jalannya suasana pagi itu, selanjutnya Andro berjalan ke dapurnya tanpa memakai baju sedang Divo mengikutinya terus tanpa berhenti menyerocos yang membuat Andro benar-benar pusing. Namun mau bagaimana lagi, Divo adalah sahabat terbaik yang pernah dia kenal.
"Kau mau kopi?" tanya Andro menyalakan mesin kopi miliknya.
"Tidak, jangan mengalihkan pembicaraan Ndro, coba dengarkan dan cerna kalimatku ini baik-baik, kalau kau begini terus, kapan kau berubahnya, kau sudah hampir kepala empat, tidakkah kau berpikir tentang masa depanmu Ndro?" jawab Divo yang membuat Andro menyenderkan punggungnya dicounter dapur.
"Masa depanku, baik-baik saja," jelas Andro mengambil cangkir dan mulai menuangkan kopinya yang sudah jadi.
"Bukan begitu maksudku," Divo kembali berjalan mengikuti Andro ke meja makan.
Andro yang sudah paham dengan rutinitas pagi seperti ini hanya berjalan santai menuju meja makan miliknya, membuat roti tawar kemudian kembali membawa kopinya menuju jendela apartemennya.
"Ndro, kau mendengarkan ku tidak?" tanya Divo yang membuat Andro langsung menyumpal mulut sahabatnya itu dengan roti ditangannya.
Divo terdiam dan sedikit tersedak mengunyah roti tersebut, sesaat setelahnya Andro menyingkap horden jendela dan mulai menyesap kopinya menatap salju yang turun diluar, karena memang kota paris sedang memasuki musim dingin saat ini.
"Kau tahukan Vo? Belasan tahun lalu aku pernah trauma akan pernikahan, dan aku juga tidak ingin bernasib sama dengan klienku, yang mengalami nasib buruk perceraian," jelas Andro yang membuat Divo menatap punggung badan sahabatnya itu.
"Aku paham, Ndro, tapi tidak selamanya kita akan jatuh di lubang yang sama, jangan merasa trauma karena takdir masa lalu dan takdir orang lain, kau tidak akan terjatuh di lubang yang sama kalau kau berhati-hati dalam melangkah. Itulah konsep kehidupan," jawab Divo menasehati sahabatnya itu.
Andro membalikkan badannya menatap Divo yang berdiri tegak dihadapannya, sebuah kalimat motivasi yang terdengar bualan bagi Andro. "Begini saja, kalau ada seorang wanita yang bisa menjebakku dalam belenggu pernikahan dan kalau aku jatuh cinta padanya, aku akan meninggalkan dunia Casanova ku,"
Deg! Divo terdiam dengan sumpah Andro, sebuah ucapan berdiorasi sumpah serapah membuat Andro tidak berpikir dua kali mengucapkan kalimat nya itu.
"Deal?" tanya divo mengulurkan tangannya. "Aku hanya ingin yang terbaik untukmu,"
"Deal!" jawab Andro tersenyum kepada Vivo.
"Okey baiklah, sekarang kau harus bersiap-siap, karena klien kita yang sudah membayar kita semalam untuk sebuah kasus ingin menemui kita," ujar Divo berjalan ke kamar Andro dan membuka lemari nya.
"Siapa? Baby Boss?" tanya Andro menyesap tetesan terakhir cangkir kopinya.
"Tepat sekali," jelas Divo melemparkan setelan jas dan kemeja kepada Andro.
"Kau sendiri tidak siap-siap?" tanya Andro pada Divo.
Divo mendesah malas dan memberikan sahabatnya itu tatapan tajam penuh kekesalan, karena terkadang sahabat nya itu bodoh.
"Kau buta? Aku sudah berpakaian rapih begini, Ndro!" jawab Divo membuat pria yang hampir menginjak 40 Tahun itu cengengesan sembari menggaruk tengkuknya.
Andro kemudian mengambil handuk dan meletakkan setelan baju-nya diranjang, sebelum masuk ke kamar mandi, jika ada yang Bertanya apakah Divo seorang pengacara, jawabannya adalah iya, Divo merupakan partner Andro bahkan dari awal karir mereka.
•
Andro dan Divo turun dari mobil mereka setelah sampai didepan sebuah gedung perkantoran yang terbilang besar, walaupun memakai setelan Jas, nyatanya udara dingin kota paris tetap memaksa mereka berdua memakai jaket yang tebal.
Andro dan Divo berjalan masuk ke area perkantoran tersebut yang tampaknya dijaga ketat oleh beberapa bodyguard, namun untungnya Andro dan Divo hanya perlu menunjukkan accescard milik mereka untuk bisa mengakses masuk kekantor tersebut.
"Ada apa yah Baby Boss ingin menemui kita?" tanya Andro melepas jaket nya saat masuk kedalam lift begitupun dengan Divo.
"Mungkin ingin menjelaskan kasus yang harus kita menangkan, aku dengar dia baru saja sampai di Paris tadi malam," jawab Divo. "Tapi aku heran bukankah Ceo perusahaan ini adalah seorang pria? Bryan Windows kan? Kenapa sekarang menjadi Baby Boss?"
Andro tidak menjawab, dia lebih memilih menekan tombol lift ke lantai dua saat tidak ada orang lagi yang mau menumpang di lift yang sama.
Pintu lift tersebut tertutup dan membuatnya mulai berjalan naik keatas seiringan bunyi ting yang terdengar, tidak butuh waktu lama, pintu lift kembali terbuka di lantai dua membuat Andro dan Divo berjalan keluar menuju ruangan Baby Boss.
"Permisi? Baby Boss?" ujar Divo membuka pintu ruangan Baby Boss.
Baby Boss yang dimaksud awalnya dalam posisi membelakangi pintu kemudian membalikkan badannya membuat rambutnya tergerai senada dengan setelah dress ketat berwarna merah.
"Selamat datang, Tuan," jawab Baby Boss tersebut memangku dagu dengan kedua tangannya.
"Apa?" gumam Andro kaget saat Baby Boss yang dimaksud adalah Apel yang tengah tersenyum sinis padanya.
•
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nurmalina Gn
ada yg ketawa gak 😂😂 sama Kya aq
2022-12-08
0
lucky gril
cuma bisa mesem
2022-07-24
0
Made Elviani
saatnya permainan d mulai
2022-06-23
0