BAB 03 | Baris Baru Balas Dendam

"Astaga! Apa yang terjadi!?"

Teriakan Apel didalam kamar hotel itu terdengar kencang namun tidak dapat membangunkan Andro dari mimpi indahnya.

Apel membuka matanya saat bias cahaya matahari yang merasuk masuk melalui sela-sela horden jendela kamar hotel tersebut menerpa wajahnya, awalnya dia tidak mengingat apapun sebelum ia menyadari bahwa ia tengah tertidur dalam kondisi telanjang bersama seorang pria yang jauh lebih tua dari nya di kamar hotel tersebut.

Apel menarik selimut untuk menutupi dirinya sebelum rasa ngilu yang berasal dari lobang sensitifnya membuat pikirannya terbang kemana-mana.

"Darah?"

Apel menatap segumpal tissu putih yang berbercak darah membuat pikirannya kembali terbang kemana-mana, air matanya perlahan menetes saat ia menyimpulkan kejadian semalam dengan hasil analisis-nya.

"Tidak! Ini tidak boleh terjadi," Apel bangkit dan mengusap air matanya.

Ia melihat pakaiannya tercecer dan segera memakai pakaian tersebut, setelah berpikir cukup lama ia sadar betul bahwa dirinya telah dilecehkan oleh pria yang memberinya tumpangan.

Mungkin tadi malam dia berada dalam titik terendah dari hidupnya, namun tidak pagi ini, dihancurkan oleh seorang pria berstatus tunangannya kemarin sudah sangat buruk, dan kali ini dia pastikan dirinya tidak akan diam.

"Harusnya kuberikan saja kepada Evan semalam, ini benar-benar tidak bisa dimaafkan, dia mencoba bermain-main denganku, dia belum tahu siapa diriku," monolog Apel berjalan ke celana Andro yang tercecer juga.

Ia mengangkat celana tersebut dan mengambil dompet milik Andro, ia mencari kartu pengenal dari sosok yang menodainya itu.

Berada dalam Titik terendah itu menyakitkan namun terpuruk bukanlah pilihan, setidaknya begitulah prinsip Apel sekarang.

Apel yang sudah mendapatkan kartu pengenal milik Android segera memasukkan benda tersebut kedalam tas-nya dan sekarang tinggal menyelesaikan sisa-nya.

Plak!

Sebuah tamparan dari Apel di wajah Android membuat pria berdarah Amerika-Prancis ini bangkit saat Apel memberikan tamparan diwajahnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Andro kesal saat melihat Apel berdiri melipat kedua tangannya.

"Pakai pakaianmu, Tuan Pengacara, kau tidak malu dalam kondisi telanjang begitu?" Apel melemparkan pakaian Andro ke Andro sendiri.

Andro menatap gadis yang baru saja dia nikmati tadi malam itu sembari memakai bokser, celana dan kemejanya.

"Rupanya kau sudah bangun, bagaimana rasanya semalam?" tanya Andro mengancing tiga kancing atas kemejanya.

Apel membuang muka dia menarik kerah Andro dan menatap tajam pria yang hampir berusia empat puluh tahun itu.

"Aku tidak ingin bertele-tele, Nikahi aku," ujar Apel yang membuat Andro mendorong tubuh Apel menjauh darinya.

"Tidak akan," jawab Andro mengambil kacamata dari atas nakas.

"Kalau aku memaksa, kau bisa apa Tuan? Kau sudah merebut apa yang berharga dari diriku yang sudah ku pertahankan dan itu tidak gratis," ujar Apel menggerai rambutnya dan menodong Andro dengan tatapan tajam.

"Kalau kau memaksa, aku akan menyebarkan video kita semalam dan tenang saja yang terlihat jelas disana hanya wajahmu," jawab Andro melirik handycam diatas meja tepat didepan ranjang.

Apel menggelengkan kepalanya dan berjalan ke arah meja handycam tersebut kemudian melemparkannya ke lantai.

"Handycam, ini, mati bodoh, jika kau punya rencana sebaiknya kau siapkan baik-baik, lagi pula tidak Ada memori didalam handycammu, itu," ujar Apel yang membuat Andro menelan ludahnya. "Kau salah bermain-main denganku, Tuan,"

Andro terdiam, dia benar-benar salah lawan, Apel bukanlah wanita sembarangan, Andro memutar kepala agar tidak terjebak dalam situasi ini.

"Aku tidak mau, aku membenci pernikahan, aku lebih suka bermain satu malam, dan aku tidak akan bertanggung jawab," ujar Andro mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar dollar kepada Apel.

Apel yang melihat itu mengambil tas-nya dan merogoh isinya. "Uangmu banyak, tapi orang kaya tidak hanya dirimu,"

Apel melemparkan uangnya kepada Android yang membuat Andro berpikir keras bahwa Apel akan benar-benar meminta pertanggungjawaban dari nya.

"Dengarkan aku! Aku tidak akan bertanggungjawab!" kesal Andro berjalan keluar dari kamar hotel tersebut meninggalkan Apel yang masih berdiri di dalamnya.

Apel terdiam dan mengeluarkan kartu pengenal Andro, ia membaca kartu tersebut dan menyeringai sinis. "Kau Singa sudah masuk ke perangkap tikus, bagaimana kalau aku yang menjebakmu dalam belenggu pernikahan?"

"Baris baru balas dendam ku, Tuan Andromeda," lanjut Apel sinis.

TBC

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

ternyata Apel,,wanita cerdik dan cerdas,,hemm slah cari lawan Andro mau menekan Apel

2025-01-13

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

wah ,hebat ,ini baru namanya wanita tangguh ❤️♥️❤️❤️♥️😍😍😍

2023-10-01

1

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasian Apel, barang antik nya di jaga akirnya pecah sm Don Juan depresi.

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 | Penolakan Apel
2 BAB 02 | Pengacara Yang Depresi
3 BAB 03 | Baris Baru Balas Dendam
4 BAB 04 | Halaman Pertama Pembalasan
5 BAB 05 | Sang Baby Boss
6 BAB 06 | Gunung Kembarmu Tepos
7 BAB 07 | Harta, Tahta dan Duda
8 BAB 08 | Peraturan Menjadi Suami Baby Boss
9 BAB 09 | Elektronik Berjalan
10 BAB 10 | Ndlesor For Nyungsep
11 BAB 11 | Pengantin Sang Baby Boss
12 BAB 12 | Rudal Persegi Panjang
13 BAB 13 | Bengkok-Bengkok
14 BAB 14 | Come To Daddy Boss
15 BAB 15 | Divisi Bubar Jalan
16 BAB 16 | Kode Swift Perampokan
17 BAB 17 | Noda Merah Diatas Putih
18 BAB 18 | Behind The Wedding
19 BAB 19 | Pertengkaran Klasik
20 BAB 20 | Behind The Revenge
21 BAB 21 | Dendam Yang Goyah
22 BAB 22 | Waktu Tiga Hari
23 BAB 23 | Mereset Semua Aturan
24 BAB 24 | Noktah Perceraian
25 BAB 25 | Gugatan Pisah
26 BAB 26 | Pelukan Terakhir Andro
27 BAB 27 | Setelah Perceraian
28 BAB 28 | Charles De Gaule Airport
29 BAB 29 | Langit Paris Dikota Makassar
30 BAB 30 | Genius Yang Lebur
31 BAB 31 | Hati Rapuh Di Pantai Losari
32 BAB 32 | Bersama Bukanlah Pilihan
33 BAB 33 | Bunuh Saja Aku
34 BAB 34 | Tuhan Membuatku Menyerah
35 BAB 35 | Kosakata Paragraf Pilu
36 BAB 36 | Lost My Ex-Wife
37 BAB 37 | Dokter Adam
38 BAB 38 | Mengingkari Janji
39 BAB 39 | Mengasuh Rasa
40 BAB 40 | Fakta Bercerita
41 BAB 41 | Terbelenggu Frustrasi
42 BAB 42 | -
43 BAB 43 | Terikat Tali Janji
44 BAB 44 | My Genius Ex-Husband
45 BAB 45 | Remarriage?
46 BAB 46 | Bagaimana Baby Boss?
47 BAB 47 | Powerbank Tuan Andro
48 BAB 48 | Kembalinya Boss Besar
49 BAB 49 | Back To Besic
50 BAB 50 | Bertemu Tuan Adsense
51 BAB 51 | Kartu Akses Balas Dendam
52 BAB 52 | Menghitung Detik
53 BAB 53 | Yang Terhormat Yang Terjebak
54 BAB 54 | Yang Diakui
55 BAB 55 | Media Fakta Berbicara
56 BAB 56 | Bukan Suami Depresi
57 BAB 57 | Perencanaan Besar
58 BAB 58 | Baby Talk Daddy Andro
59 BAB 59 | Satu Langkah Lebih Cerdas
60 BAB 60 | Permainan Satu Juta Kata
61 BAB 61 | Penjebak Yang Terjebak
62 BAB 62 | Sembilan Belas Tahun
63 BAB 63 | Dua Puluh Tahun Yang Lalu
64 BAB 64 | Fakta Divo
65 BAB 65 | Fakta Divo 2
66 BAB 66 | Meminta Penjelasan
67 BAB 67 | Yang Sebenarnya | TAMAT
Episodes

Updated 67 Episodes

1
BAB 01 | Penolakan Apel
2
BAB 02 | Pengacara Yang Depresi
3
BAB 03 | Baris Baru Balas Dendam
4
BAB 04 | Halaman Pertama Pembalasan
5
BAB 05 | Sang Baby Boss
6
BAB 06 | Gunung Kembarmu Tepos
7
BAB 07 | Harta, Tahta dan Duda
8
BAB 08 | Peraturan Menjadi Suami Baby Boss
9
BAB 09 | Elektronik Berjalan
10
BAB 10 | Ndlesor For Nyungsep
11
BAB 11 | Pengantin Sang Baby Boss
12
BAB 12 | Rudal Persegi Panjang
13
BAB 13 | Bengkok-Bengkok
14
BAB 14 | Come To Daddy Boss
15
BAB 15 | Divisi Bubar Jalan
16
BAB 16 | Kode Swift Perampokan
17
BAB 17 | Noda Merah Diatas Putih
18
BAB 18 | Behind The Wedding
19
BAB 19 | Pertengkaran Klasik
20
BAB 20 | Behind The Revenge
21
BAB 21 | Dendam Yang Goyah
22
BAB 22 | Waktu Tiga Hari
23
BAB 23 | Mereset Semua Aturan
24
BAB 24 | Noktah Perceraian
25
BAB 25 | Gugatan Pisah
26
BAB 26 | Pelukan Terakhir Andro
27
BAB 27 | Setelah Perceraian
28
BAB 28 | Charles De Gaule Airport
29
BAB 29 | Langit Paris Dikota Makassar
30
BAB 30 | Genius Yang Lebur
31
BAB 31 | Hati Rapuh Di Pantai Losari
32
BAB 32 | Bersama Bukanlah Pilihan
33
BAB 33 | Bunuh Saja Aku
34
BAB 34 | Tuhan Membuatku Menyerah
35
BAB 35 | Kosakata Paragraf Pilu
36
BAB 36 | Lost My Ex-Wife
37
BAB 37 | Dokter Adam
38
BAB 38 | Mengingkari Janji
39
BAB 39 | Mengasuh Rasa
40
BAB 40 | Fakta Bercerita
41
BAB 41 | Terbelenggu Frustrasi
42
BAB 42 | -
43
BAB 43 | Terikat Tali Janji
44
BAB 44 | My Genius Ex-Husband
45
BAB 45 | Remarriage?
46
BAB 46 | Bagaimana Baby Boss?
47
BAB 47 | Powerbank Tuan Andro
48
BAB 48 | Kembalinya Boss Besar
49
BAB 49 | Back To Besic
50
BAB 50 | Bertemu Tuan Adsense
51
BAB 51 | Kartu Akses Balas Dendam
52
BAB 52 | Menghitung Detik
53
BAB 53 | Yang Terhormat Yang Terjebak
54
BAB 54 | Yang Diakui
55
BAB 55 | Media Fakta Berbicara
56
BAB 56 | Bukan Suami Depresi
57
BAB 57 | Perencanaan Besar
58
BAB 58 | Baby Talk Daddy Andro
59
BAB 59 | Satu Langkah Lebih Cerdas
60
BAB 60 | Permainan Satu Juta Kata
61
BAB 61 | Penjebak Yang Terjebak
62
BAB 62 | Sembilan Belas Tahun
63
BAB 63 | Dua Puluh Tahun Yang Lalu
64
BAB 64 | Fakta Divo
65
BAB 65 | Fakta Divo 2
66
BAB 66 | Meminta Penjelasan
67
BAB 67 | Yang Sebenarnya | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!