chapter : wedding party

Seorang gadis memainkan kakinya yang berada di dalam kolam renang, saat ini ia sedang duduk ditepi kolam merasakan deru angin petang yang menenangkan. Dengan bodyguard dan pelayan yang selalu setia menemaninya.

Akhir-akhir ini Listya selalu melamun, bahkan saat bersama Dehan, ya ..sudah satu minggu sejak kejadian itu. Ia meraba celetuk leher jenjang nya, merasakan benda dingin yang diberikan pria itu padanya.

"Jangan lepas kalung ini." Ucap Dehan saat memakaikannya.

Dress.

Style rambut.

Dress yang ia pakai begitu cantik, tentu saja harganya juga cantik, semua dress yang ia kenakan khusus dibuat oleh perancang gaun terkenal dunia, dan sekarang dress itu basa akibat cipratan air yang di timbulkan nya.

"Nyonya sudah saat nya untuk bersiap." Ucap Salah satu pelayan.

Pelayan yang sebelumnya menjaga Listya sudah dipecat, ralat sudah tiada. Akibat perbuatan pria psikopat itu.

"Ahh baiklah." Listya bangun dari duduknya.

Air dari dress yang basah menetes di setiap langkahnya, tentu saja akan segera di bersihkan oleh pelayan, Ia masuk kedalam kamar dan bersiap dibantu oleh pelayan.

Style Listya.

Gaun merah yang begitu cantik.

Dandanannya yang tak terlalu glamor, terkesan seperti natural, saat menatap langit yang sebentar lagi gelap, tiba-tiba ada tangan kekar melingkar di perut nya.

"Kau sudah siap." Ucapnya berbisik.

Suara bariton, tentu saja sudah bisa ditebak suara siapa itu, Dehan mengecup leher jenjang putih milik sang istri

Listya hanya diam tak menjawab, ya memang selalu seperti itu.

"Kau sangat cantik." Ucap nya lagi menggigit daun telinga Listya.

Listya yang geli sontak melepaskan pelukan Dehan, ia tersenyum membalikan tubuh istri kecil nya itu berhadapan, mereka saling tatap beberapa saat

Listya menunjukan muka bingung nya, seketika wajah Dehan berubah menjadi datar.

"Ayo."

Hari ini, mereka akan menghadiri pernikahan Lart dengan kekasihnya, Katanya ini adalah pernikahan yang sangat mewah, banyak artis luar negri yang berdatangan.

Sebenarnya Dehan tak ingin menghadiri pesta itu, dari pada membuang waktu bersama ribuan manusia yang tak penting, lebih baik ia bersama istri mungilnya menghabiskan waktu bersama.

Listya lah yang memaksa Dehan untuk ikut karena, ia yang menerima undangan saat dikirim ke kediamannya.

Ia ingin keluar menemui banyak orang, dengan segala bujukan mautnya akhirnya bisa meluluhkan hati iblis seorang Dehan.

Mereka berdua beriringan menuju mobil, Listya kembali menunjukkan wajah kagumnya melihat pemandangan mansion itu.

Dengan kawasan taman ribuan meter, membuat kita tak akan bisa berkeliling hanya dengan kaki.

Letaknya, juga jauh dari kota, para bodyguard membuka pintu mobil untuk kedua pasangan itu.

Mobil Dehan berjalan.

dengan dua mobil hitam lainnya mengikuti dari belakang.

Sepanjang perjalanan Dehan tersenyum tipis menatap sang istri yang melihat keluar jendela.

Seperti nya ia memang mengurung sang istri terlalu lama, hingga saat keluar matanya begitu berbinar.

"Hmm." Listya tersenyum melihat ke luar jendela mobil.

Dapat ia rasakan tangan Dehan yang menggenggam nya, ia menatap sang suami sesaat dan kembali menatap keluar.

Dehan membuka ponsel genggamnya,entah apa yang ia lihat di ponsel itu.

Saat sudah sampai pada tujuan, pintu mobil kembali di buka bodyguard.

Dehan membantu Listya keluar dari mobilnya.

Mereka berjalan memasuki gedung tempat acara pernikahan itu.

Setiap langkah mereka selalu jadi perhatian para tamu, jujur baru pertama kali bagi Listya datang ke tempat dengan ribuan manusia memenuhi luar dan dalam gedung yang spektakuler itu.

Sungguh sangat mewah,

Genggaman Dehan pada Listya tak pernah longgar sejak dari perjalanan tadi, Dehan tak mau jauh dari istrinya.

Dapat mereka lihat sepasang kekasih memakai pakaian serba putih indah dengan aksesoris berbalut di tubuh sang mempelai wanita begitu pun laki-laki di sebelahnya memakai jas putih terlihat sangat gagah.

"Dehan!" Panggil seorang pria menghampiri mereka berdua.

Dehan hanya diam dengan wajah datarnya tak berniat untuk menjawab sapaan pria itu.

"Aku pikir kau tak akan datang seperti pernikahan ku." Ucapnya.

"Hey Jeans kenapa kau disini? " Ucap seorang wanita tiba-tiba menggandeng lengan pria itu.

"Ahh aku hanya menyapa adikku ini honey." Ucap nya pada wanita itu.

Listya melihat wanita itu tak percaya.

"Lucy!! " Ucap nya membuat si pemilik nama juga menatapnya tak percaya.

"Listya!! " Juga terkejut.

"Kalian saling kenal?" Tanya Jeans bingung.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Lucy.

"Ahh dia adalah istri Dehan." Potong Jeans.

Listya benar-benar tak percaya akan bertemu dengan sahabatnya disini.

Lucy menatap Dehan agak aneh___ lebih tepatnya takut.

Dehan hanya diam benar-benar cuek dengan keadaan, muka datarnya itu loh________biasa aja_-.

"Apa kami bisa berbicara sebentar? " Tanya Lucy hati-hati.

"Ya tentu. " Ucap Jeans tersenyum.

Lucy langsung menarik tangan Listya namun Dehan menahan nya.

"Jangan lama." dengan muka datar memberi peringatan, auranya yang sangat mencekam membuat Lucy menelan pelan salivanya.

Sementara Listya yang sudah terbiasa dengan itu hanya mengangguk mengerti.

Dehan melepaskan genggaman tangan nya pada sang istri tercinta.

Setelah menjauh beberapa meter dari kedua pria itu tanpa basa basi Lucy melontarkan banyak pertanyaan.

"A,,pa yang kau lakukan?, Kenapa kau disini?, Bagaimana kau bisa bersama pria itu?, Dia berbahaya Listya! " Ucapnya bertubi-tubi.

"Aku tahu, tolong aku." Ucap Listya pelan agar terdengar siapapun.

"A..aku tak mengerti?," ucap Lucy panik,___oh kenapa bisa begini.

"Kalian sudah selesai? " Jeans tiba-tiba datang menghampiri kedua wanita itu.

Keduanya terkejut tersenyum kikkuk, Dehan juga menghampiri mereka dengan muka datar senantiasa di wajah tampannya.

"Ayo."

Lucy nampak khawatir melihat kepergian sahabatnya itu.

"Ada apa honey?" Jeans menatap istrinya yang tampak gelisah.

"Tak ada."

...

"Kakak! " Panggil seseorang dengan senyuman bak malaikatnya.

"Kak, aku merindukan mu." Ucapnya lagi dengan ceria.

Listya bersembunyi dibelakang suaminya, tak mau menunjukan wajah nya, Pria itu tampak senang namun seketika raut wajahnya berubah, saat menyadari keberadaan seorang gadis dibelakang Dehan.

"Siapa kau? "

"Hey kalian sudah sampai." Ucap dua orang pria juga menghampiri mereka.

"Wah..wah lihat siapa ini? "Ucap seorang pria menatap Listya dengan senyuman.

"Akhirnya kau memperlihatkan istri manis mu Dehan."

"Tunggu!! Apa? Istri?, Dia istri mu kak?"

"Ya kau tak tahu Aident? Ternyata kau ketinggalan Jaman ya." Kedua orang itu terkekeh.

"Kak James! , Kak Roan!" Kesal Aident merengek tak terima.

"Hey jangan menyembunyikan nya di belakangmu." Ucap seorang pria lagi, yang datang dari belakang.

Sontak semua ikut melihat kearahnya.

"Hey kak Jack kau juga tahu?, kenapa kalian tak memberi tahuku." Aident menatap pria bernama Jack itu kesal.

"Anak kecil tak boleh tahu." Ucapnya terkekeh santai.

Ia tersenyum pada Listya, memperlihatkan lesung pipinya, sementara Dehan, hanya diam tak merubah raut wajahnya tetap datar.

Mereka mulai bercanda dengan santai, Kecuali Dehan hanya menjawab dengan deheman atau kata 'ya'bsepanjang candaan mereka, ia memang selalu irit dalam berbicara.

Dan Listya?, ia ditatap sinis oleh pria bernama Aident, jujur ia agak terganggu dengan tatapan sinis yang diberikan Aident padanya. Apa orang ini punya masalah? Oh ayolah Listya bahkan belum berbicara padanya.

Listya juga menatapnya sinis seolah tak terima diperlakukan seperti itu.

"Hey itu kak Lart." ucap James menunjuk Lart yang sudah berganti pakaian yang tadinya putih menjadi hitam, begitu juga pasangan nya warna dress putih di atas lutut, terlihat seksi.

Mereka berjalan menuruni tangga menyapa ramah para tamu.

"Dehan pergilah, kami sudah menyapa mereka tadi, Lart menunggumu." Ucap Jack.

Mendengar kata 'menunggu' membuat Dehan menyeringai.

"Tentu." ucapnya dengan senyuman aneh, ralat menakutkan.

Dehan menarik tangan Listya menuju Lart dan istrinya.

Ketika sudah berhadapan, Lart tertawa  renyah.

"Kau datang? " Tanyanya geli.

Dehan hanya tersenyum smirk.

Dengan cepat keduanya mengubah wajah menjadi datar.

Ada apa? Apa mereka bertengkar?.

"Aku sudah mengurus nya kau tak perlu menyuruh Aident." ucap Lart dengan wajah yang tak jauh berbeda dengan Dehan.

Dehan hanya mengangguk mengerti, sementara kedua wanita di samping mereka menatap bingung.

"Kalian tunggu disini, kami akan bicara sebentar ." Ucap Lart pergi diikuti Dehan dari belakang.

Mereka menuju kelompok Jack, Aident, James ,dan Roan.

Sekarang tinggal Jessica dan Listya disana.

"Apa! " Ucap Jessica tiba-tiba sinis pada Listya.

"Heh." Listya menatap Jessica aneh.

"Bagaimana bisa Dehan menyukai wanita seperti mu." Ucap Jessica melipat tangannya di dada.

Listya yang memang bar-bar langsung menjawab sindiran pedasnya.

"Kau tak melihat diri sendiri?, Apa matamu buta? Bagaimana bisa suamimu menyukai nenek lampir seperti mu." Ucapnya dengan seringai.

Jujur sekarang Listya tak tampak seperti dirinya, ia sebelumnya tak pernah berkata kasar pada siapapun.

"Apa katamu!" Jessica yang mendengar kata 'nenek lampir' membuat wajahnya memerah menahan marah.

Baru kali ini Jessica dikatai seperti ini, ia benar-benar tak terima.

Dehan, Lart dan yang lainnya terkejut menyaksikan kedua wanita yang sedang beradu mulut itu.

"Ada apa ini?" Ucap Lart menghampiri keduanya.

"Sayang, dia mengejek ku, dia bilang aku nenek lampir." Adu nya sembari merengek merangkul lengan Lart.

Lart menaikkan alisnya tak mengerti, ia menatap Dehan yang juga menghampiri mereka.

Dehan berdiri tepat di hadapan Listya, mereka saling berhadapan, namun atensi Listya hanya pada Jessica, entah apa yang merasuki pikiran nya ia seperti hilang kendali.

"Dasar ular." Cibir Listya yang melihat tingkah manja Jessica.

"Apa kau bilang! " Lart menahan tubuh Jessica yang hendak mendekat pada Listya.

Sementara Dehan hanya menatap Listya, memerhatikan gerak gerik istri manisnya dengan seksama .

"Sini kau dasar Wanita sialan!" Ucap Jessica meronta-ronta.

Listya membulatkan matanya 'apa wanita sialan' oh my god, dadanya sesak mendengar kata itu.

"Apa kau bilang, kau nenek lampir!" Dehan dengan sigap memegang pinggang Listya yang hendak menjambak rambut Jessica

Oh__ sialan.

Tubuh mungil Listya terangkat hanya dengan satu tangan Dehan yang melingkar di perut datarnya.

"Sudahlah" Lart membawa Jessica menjauh dari Listya dan Dehan.

Dehan menatap pipi Listya yang memerah, oh ya ampun jika saja hanya mereka berdua mungkin Dehan akan memakan Listya sekarang juga.

"Hemm." dengus nya.

Terkesan sangat imut dan lucu melihat raut wajah itu.

"Apa kau tak menyukainya? " Ucap Dehan dengan senyuman mencurigakan dan ditatap bingung oleh sang istri.

"Aku akan menyingkirkannya." Sambungnya membuat Listya terbelalak tak percaya.

"TIDAK!!"

"Kenapa? Bukankah kau tak menyukainya? "

"Tidak, bu.. bukan begitu, a.. aku menyukainya."

Jujur ia masih mengingat kejadian tiga hari lalu.

Flashback on.

"Nyonya anda harus mandi, setelah itu bersiap." Ucap seorang pelayan dengan wajah dinginnya.

"Iya nanti." Ucap Listya masih duduk di sofa ruang kerja Dehan.

"Ayo nyonya ini sudah lewat waktu." Paksa pelayan itu.

"Iya iya." Listya bangkit melihat Dehan yang juga menatapnya dari meja kerja.

"Ada apa? " Tanya Dehan menatapnya lekat.

"Aku tak menyukai nya." Listya memanyunkan bibirnya imut.

"Kau tak menyukai pelayan itu? " Tanyanya lagi untuk memastikan.

"Hmm dia sangat menyebalkan." Listya menganggukkan kepalanya.

Dehan tersenyum mengambil sebuah pistol dari laci mejanya.

BANK..

suara tembakan menggema di setiap ruangan.

Listya terkejut setengah mati, ia melihat pelayan yang tadi berdiri dihadapannya tergeletak di samping pintu.

Matanya mengerjab tak percaya.

"A.. apa yang, Apa yang ka.. kau la lakukan." Ucapnya terbata.

"Menyingkir kan hal yang tak kau sukai."

"Kenapa kau melakukan nya? "

"It's because of you dear."

Flashback off.

"Hmm." Dehan menunjukan wajah tak percaya mendengar pernyataan sang istri.

"aku menyukai nya sungguh." Listya.

....

Ok sini dulu..

Komen terus biar author semangat...

See you..

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

bukan y ngeri kok bikin ngakak y ... 😄

2022-04-12

3

Kalista Clara.

Kalista Clara.

pokoknya semangat terus 😆

2022-03-23

0

Kalista Clara.

Kalista Clara.

itu Jesica kok ngengas

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter : he is not my husband
2 chapter : Run Away
3 Chapter : Return
4 chapter : wedding party
5 chapter : Seven Deadly Brothers
6 Chapter: My little dog
7 Chapter : Banana milk
8 chapter : Sniper
9 chapter: twice
10 chapter: to somewhere
11 Chapter : Billiard
12 Chapter : Rict Devils
13 Chapter : Go
14 Chapter : Danger
15 Chapter : World Poison
16 chapter : strange
17 Chapter : Game deal
18 Chapter : Too stupid
19 chapter : auction
20 chapter : determination
21 Chapter : The other side
22 Chapter : 6 years old
23 Chapter : can't wait
24 Chapter : wedding preparations
25 Chapter : Visit
26 Chapter : Aident's house
27 Chapter : the commotion
28 Chapter : Beach
29 Chapter : wounded
30 Chapter : little memories
31 Chapter : plans for a vacation
32 Chapter : vacation together
33 Chapter : by boat
34 Chapter : Jack's arrival
35 Chapter : Jet ski
36 Chapter : Last day
37 Chapter : Farewell
38 Chapter : King Alka Drake
39 chapter : it's not a lie
40 Chapter: The wife has a fever
41 Chapter : painful feeling
42 chapter : Luke, Fatia and Geby.
43 chapter : ridiculous story
44 chapter: confusion and the past
45 chapter : kidnapping
46 chapter : destroy the prison
47 Chapter: oil tank
48 chapter: Explosion
49 Chapter: Fun game
50 chapter: back to hospital
51 chapter: Trauma
52 Chapter: Unexpected visit
53 Chapter: visit the queen
54 Chapter: confusion struck
55 chapter : light punishment
56 Chapter: Delivery
57 Chapter: Play with the cat
58 chapter: why did he come back
59 Chapter: as before
60 chapter: missing news
61 Chapter: so go
62 Chapter: party
63 Cahpter : First dance
64 Chapter: another party
65 Chapter: Who?
66 pengumuman
67 Chapter: Party gifts
68 Chapter: Afraid
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter : he is not my husband
2
chapter : Run Away
3
Chapter : Return
4
chapter : wedding party
5
chapter : Seven Deadly Brothers
6
Chapter: My little dog
7
Chapter : Banana milk
8
chapter : Sniper
9
chapter: twice
10
chapter: to somewhere
11
Chapter : Billiard
12
Chapter : Rict Devils
13
Chapter : Go
14
Chapter : Danger
15
Chapter : World Poison
16
chapter : strange
17
Chapter : Game deal
18
Chapter : Too stupid
19
chapter : auction
20
chapter : determination
21
Chapter : The other side
22
Chapter : 6 years old
23
Chapter : can't wait
24
Chapter : wedding preparations
25
Chapter : Visit
26
Chapter : Aident's house
27
Chapter : the commotion
28
Chapter : Beach
29
Chapter : wounded
30
Chapter : little memories
31
Chapter : plans for a vacation
32
Chapter : vacation together
33
Chapter : by boat
34
Chapter : Jack's arrival
35
Chapter : Jet ski
36
Chapter : Last day
37
Chapter : Farewell
38
Chapter : King Alka Drake
39
chapter : it's not a lie
40
Chapter: The wife has a fever
41
Chapter : painful feeling
42
chapter : Luke, Fatia and Geby.
43
chapter : ridiculous story
44
chapter: confusion and the past
45
chapter : kidnapping
46
chapter : destroy the prison
47
Chapter: oil tank
48
chapter: Explosion
49
Chapter: Fun game
50
chapter: back to hospital
51
chapter: Trauma
52
Chapter: Unexpected visit
53
Chapter: visit the queen
54
Chapter: confusion struck
55
chapter : light punishment
56
Chapter: Delivery
57
Chapter: Play with the cat
58
chapter: why did he come back
59
Chapter: as before
60
chapter: missing news
61
Chapter: so go
62
Chapter: party
63
Cahpter : First dance
64
Chapter: another party
65
Chapter: Who?
66
pengumuman
67
Chapter: Party gifts
68
Chapter: Afraid

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!