Mbak Sri

Sama seperti kemarin Johan sangat giat bangun pagi, semangatnya untuk ke masjid sangat membara. Sebelumya dia hanya sholat di rumah saja walaupun dia rajin sholat. Namun impiannya kandas lantaran dia tidak menemukan keberadaan gadis yang di incarnya. Laras.

‘Kenapa dia tidak terlihat saat sholat subuh ya.’

Pikirannya pun jadi tak karuan.

Saat pagi pamannya hendak kepasar pun dia dengan senang hati mengantarnya.

“Ayo paman aku antar kepasar.”

“Kenapa kau sangat semangat sekali?”

“Biasa anak muda paman.”

“Terserahmu saja.”

Tak butuh waktu lama Johan dan pamanya telah sampai di depan pasar. Johan langsung memarkirkan motornya di depan pasar.

“Kenapa kau parkir motornya?”

“Aku hanya ingin melihat keadaan sekitar saja.” Jawab Johan berbohong.

“Ya sudah paman kedalam dulu.”

“Iya paman.”Johan mengangguk dan tersenyum kepada pamannya.

Setelah memastikan pamannya masuk kedalam,Johan mulai mencari-cari keberadaan Laras. Johan sangat yakin kalau dia akan bertemu dengan Laras di pasar ini. Dan keyakinannya itu terbukti saat dia melihat Laras keluar dari dalam pasar dengan menenteng plastik belanjaan. Setelah senyumnya merekah dia langsung menghampiri Laras.

“Hay.” Sapanya

Laras tersenyum kepada johan .

“Assalammualaikum, Mas.” Johan meringis dan menggaruk-garuk kepalanya.

“Wa’alaikumsallam. Maaf lupa.”

“Ada apa Mas?”

“Ah ! tidak apa-apa, boleh aku mengantarmu pulang?”

“Untuk apa?” Johan bingung dengan pertanyaan Laras.

“Untuk membantumu mambawakan ini.” Johan langsung merebut palstik belanjaan yang di tenteng oleh Laras.

“Tidak perlu mas, Saya bisa bawa sendiri.” Laras hendak merebut kembali kantong itu, namun dengan sigap Johan menjauhkannya dari jangkaun Laras.

“Eits. . .! Kamu tidak boleh menghalangi orang yang ingin mendapatkan pahala.” Kata Johan dan langsung membuat Laras tersenyum kecil mendengarnya.

‘Lucu sekali lelaki ini.’

Akhirnya Laras membiarkan Johan mengantarnya pulang. Dengan berjalan kaki Johan mengiringi langkah Laras.

“ Mas bukan orang sini ya?” Tanya laras

“Iya, aku hanya sementara disini. Liburan dirumah Paman.”

“Paman?”

“ Iya paman ku, Paman Aji.”

“Oo. . . Jadi kamu keponakan paman Aji?”

“He-em.”

“Oh ya Laras. Apa kamu sudah menikah?” Laras tertawa kecil dengan membungkam mulutnya mendengar pertanyaan Johan.

“Kalau aku sudah menikah mana mungkin kita bisa berjalan berdua seperti ini Mas.”

“Jadi aku masih ada kesempatan.”

“Maksud Mas?”

“Kalau kalau kamu tidak keberatan, aku ingin kita bisa lebih mengenal.”

‘Apa dia menyukaiku?’

Laras tersenyum sendiri mendengar ucapan Johan. Wajah Laras memerah karna malu mendengar ucapan Johan.

Laras melirik ke arah Johan dan di saat itu Johan juga sedang milihat kearahnya. Pandangan mereka yang tak sengaja itu membuat Laras memalingkan wajahnya malu. Johan tersenyum gemas melihatnya.

Mereka melanjutkan perjalanan kembali tanpa ada pembicaraan sama sekali,sampai akhirnya Johan melihat perempuan paruh baya yang berbicara sendiri di pinggir jalan. Tak hanya bicara orang itu triak-triak dan tiba-tiba mengubah expresinya tersenyum sendiri.

“Siapa dia?” Tanya Johan penasaran.

“Namanya mbak Sri, dulu dia tidak seperti itu. Namun setelah dia diperkosa oleh beberapa lelaki yang tak di kenal dia jadi trauma dan setres. Apalagi dia juga sempat hamil.”

“Hamil?”

“Iya dia hamil dan melahirkan, semua itu membuatnya tak sanggup menerima kenyataan hidup.”

“Anaknya dimana sekarang?”

“Anaknya dipanti, mbak Sri sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Dia makan juga karna belas kasian dari seluruh warga di sini.”

Johan diam hanya menyimak, Johan merasa iba dengan apa dialami perempuan yang bernama Sri itu. Laras tiba-tiba berhrnti dari langkahnya.

“Kenapa?” Tanya Johan.

“Itu rumah saya mas.” Laras menunjuk rumah yang ada di sebalah kanannya.

Johan tersenyum. “ Ok. Sampai jumpa lagi.”

Laras tersenyum dan meninggalkan Johan yang masih mematung melihatnya hingga menghilang di balik pintu.

...****************...

“Siapa dia?” Tanya laki-laki tua tapi tegas yang tidak lain adalah Bapak Laras.

“Dia mas Johan Pak, keponakan dari paman Aji.” Jawab Laras pelan dengan kepala tertunduk.

“Bapak tidak suka kamu dekat-dekat dengan orang asing.”

“Iya,Pak.”

Laras langsung masuk kedalam dapur,dan memasak untuk seluruh keluarganya.

...************ BERSAMBUNG************...

Episodes
1 SYOK
2 Maafkan Aku
3 Kerumah Paman
4 Penasaran
5 Mbak Sri
6 Bapak Killer
7 Secuil kisah Heri dan Aji
8 bantuan mbak Saras
9 Sikap Bapak
10 Rasa bersalah
11 Malu
12 Permohonan Maaf
13 hanya beberapa bulan
14 Penolakan Bapak
15 kesabaran
16 Jangan menilai orang dari luar
17 Menyakinkan Bapak
18 Bantuan Paman
19 DOSA
20 Khilaf
21 Kemarahan Sigit
22 Jihat
23 Rencana Johan
24 Bertemu Paman Aji
25 Surat Johan
26 Penjelasan ibu
27 Kepulangan Johan
28 Janji Orang tua
29 Bertemu Rossa
30 Mual
31 Surat untuk Laras
32 Garis Dua
33 Usaha
34 Cincin untuk Laras
35 Pertemuan dengan Hasan
36 Terbongkar
37 Rudi vs Aji
38 Nasi sudah menjadi bubur
39 Kelicikan Aji
40 Saran Sigit
41 Pak Warsito
42 Pernikahan Laras
43 Kekecewaan Johan
44 Awal membenci
45 Belajarlah mencintaiku
46 Tragedi telur puyuh
47 adabtasi
48 I love u
49 Rumah Sakit
50 Kerumah Warsito
51 Penyelidikan Sigit
52 Rudi Menangis
53 SEMUA MENANGIS
54 Secercah kebahagiaan
55 Dia Juga Anakku
56 Kepulangan Johan
57 Keberanian Rossa
58 Kebahagiaan Rossa
59 Pernikahan Harmonis
60 Bertugas Kembali
61 10 Tahun Berlalu
62 Fakta Pahit
63 kebenaran Aji
64 Laras Terkejut
65 Pertemuan Johan dan Laras
66 Canggung
67 Kepergian Johan
68 Syok (II)
69 Kesedihan Rossa
70 Bingung
71 menenagkan Diri
72 pilihan yang sulit
73 Aku bukan simpanan
74 Mencari solusi
75 keputusan Rossa
76 ingin pendamping Bunda
77 kedewasaan Chadi
78 Perubahan Laras
79 Dejavu
80 Kemarahan Johan
81 Kedatangan ROSSA
82 aku dilamar
83 keputusan Laras
84 End
85 Promosi Novel
Episodes

Updated 85 Episodes

1
SYOK
2
Maafkan Aku
3
Kerumah Paman
4
Penasaran
5
Mbak Sri
6
Bapak Killer
7
Secuil kisah Heri dan Aji
8
bantuan mbak Saras
9
Sikap Bapak
10
Rasa bersalah
11
Malu
12
Permohonan Maaf
13
hanya beberapa bulan
14
Penolakan Bapak
15
kesabaran
16
Jangan menilai orang dari luar
17
Menyakinkan Bapak
18
Bantuan Paman
19
DOSA
20
Khilaf
21
Kemarahan Sigit
22
Jihat
23
Rencana Johan
24
Bertemu Paman Aji
25
Surat Johan
26
Penjelasan ibu
27
Kepulangan Johan
28
Janji Orang tua
29
Bertemu Rossa
30
Mual
31
Surat untuk Laras
32
Garis Dua
33
Usaha
34
Cincin untuk Laras
35
Pertemuan dengan Hasan
36
Terbongkar
37
Rudi vs Aji
38
Nasi sudah menjadi bubur
39
Kelicikan Aji
40
Saran Sigit
41
Pak Warsito
42
Pernikahan Laras
43
Kekecewaan Johan
44
Awal membenci
45
Belajarlah mencintaiku
46
Tragedi telur puyuh
47
adabtasi
48
I love u
49
Rumah Sakit
50
Kerumah Warsito
51
Penyelidikan Sigit
52
Rudi Menangis
53
SEMUA MENANGIS
54
Secercah kebahagiaan
55
Dia Juga Anakku
56
Kepulangan Johan
57
Keberanian Rossa
58
Kebahagiaan Rossa
59
Pernikahan Harmonis
60
Bertugas Kembali
61
10 Tahun Berlalu
62
Fakta Pahit
63
kebenaran Aji
64
Laras Terkejut
65
Pertemuan Johan dan Laras
66
Canggung
67
Kepergian Johan
68
Syok (II)
69
Kesedihan Rossa
70
Bingung
71
menenagkan Diri
72
pilihan yang sulit
73
Aku bukan simpanan
74
Mencari solusi
75
keputusan Rossa
76
ingin pendamping Bunda
77
kedewasaan Chadi
78
Perubahan Laras
79
Dejavu
80
Kemarahan Johan
81
Kedatangan ROSSA
82
aku dilamar
83
keputusan Laras
84
End
85
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!