Penasaran

Pagi ini dengan semangat Johan mengantar pamannya ke pasar tradisional yang tak jauh dari rumah Paman. Dengan menggunakan sepeda motor pamannya yang sudah mulai usang Johan membonceng pamannya dengan hati yang gembira. Matahari masih mengintip dari balik awan suasana mendungpun membuat pagi semakin damai.

“Paman ,aku tunggu disini ya.” Kata Johan pada pamannya setelah sampai di pasar.

“ Iya kamu disini saja.”

Paman Johan perlahan sudah menghilang diantara orang-orang yang sedang berlalu lalang didalam pasar traditional. Namun Johan melihat sosok perempuan yang dapat menyita perhatiannya.Johan tersenyum.

‘Bukankah gadis itu yang kemaren aku lihat dimasjid.’

Johan langsung berdiri dari jok motornya. Dia clingukan lantaran keberadaan gadis itu menghilang diantara banyak orang yang ada di pasar.

‘Sial, kemana hilangnya dia?’

Johan memarkirkan motornya dan ikut masuk kedalam pasar. Ini pertama kalinya Johan masuk kedalam pasar tradional, Johan sedikit merasa jijik. Dengan sedikit berjinjit dan menghindari berpapasan dengan orang lain Johan masih sibuk clingukan di dalam pasar.

Kekanan kekiri Johan masih mencari gadis itu namun dia tak bisa menemukan.

“Hey!” Seseorang menepuk pundak Johan dari belakang sehingga Johan menoleh.

“Paman!”

“Sedang apa kamu disini?” Tanya pamanya yang heran melihat Johan.

“Aku tadi melihat gadis yang semalam paman.”

“Apa yang kau bicarakan, ayo kita pulang. Paman sudah selesai.”

Johan rasanya tidak iklas meninggalkan pasar. Rasa penasaran pun semakin membuat dia ingin menemukan gadis itu. Pamannya menarik tangannya dan mengajaknya pulang.

......................

Johan menghela nafas, didalam kamar dia berbaring dengan membayangkan gadis yang telah membuatnya penasaran.

‘Kenapa aku bisa sepenasaran dengan gadis itu, aneh! ‘

Johan tersenyum sendiri melihat kekonyolannya.

“Dengan senyum-senyum sendiri seperti itu tidak akan membuat perutmu kenyang.” Paman Johan sudah berdiri di samping pintu dan mengejutkan Johan.

“Paman, mengagetkan saja.”Johan bangun dan menghampiri pamannya.

“Ayo makan, Paman sudah masak untukmu.”

“Wah! Harusnya paman menikah biar paman bisa memanjakan istri paman, sepertinya paman orang yang romantis.” Cerocos Johan dengan berjalan mendekat ke meja makan.

“Tutup mulutmu dan makanlah.”

Johan tersenyum dengan reaksi pamannya. Johan melahap habis masakan pamannya yang dinilai Johan sangatlah enak.

...*****...

Saat yang di tunggu Johan pun tiba. Adzan magrib yang berkumandang seakan memanggil Johan umtuk pergi ke masjid bukan hanya untuk sholat namun jiuga ingin bertemu dengan gadis yang membuatnya penasaran.

Dengan menunggu di depan masjid Johan bersabar menanti kedatangan gadis itu. Penantiannya tak sia-sia dia melihat gadis itu sudah menegenakan mukenah bagian atas sedang berjalan ke arah masjid, gadis itu tidak sendirian ada perempuan lain yang berjalan beriringan dengannya.

Johan tersenyum bersiap berpapasan dengannya.

“ JOHAN!” Terdengar suara pamannya memanggilnya, sontak Johan langsung menoleh dan melihat kearah pamannya.

“ Ayo, sholat sudah mau di mulai.”

“Iya paman,sebentar.” Johan kembali menoleh untuk focus kepada gadis itu, namun gadis itu sudah tidak ada karna sudah masuk kedalam masjid.

‘Ah! Paman. Hilangkan kesempatanku.’

Johan berjalan masuk kedalam masjid dan melaksanakan sholat berjamaah. Setelah sholat selesai pun Johan tidak mau kehilangan kesempatan lagi. Dia berdiri di depan masjid sebelum semua jama'ah selesai berdoa.

‘Paling tidak aku harus tau siapa namanya.’

Gadis itu baru saja memakai sandal jepitnya saat Johan melihatnya keluar dari masjid. Tak mau menunggu lama Johan langsung menghampiri gadis itu.

“Assalammualaikum.” Sapa Johan.

“Waalaikumsallam.” Balas gadis itu dengan senyum manis beserta lesung pipit yang membuatnya semakin cantik dimata Johan.

‘Ya ALLAH takdirkan dia untukku.’

“Ada yang bisa saya bantu mas?” Tanya gadis itu dengan penuh sopan santun,

“ Iya, Boleh aku titip salam kepada orangtuamu?”

Gadis itu Nampak bingung dengan ucapan Johan.

“Namaku Johan, kalo boleh tau siapa namamu?”

Gadis itu tersenyum kembali dan semakin membuat jantung Johan tak karuan.

“ Laras.” Johan tersenyum mendengar jawaban gadis impiannya.

“ Laras, boleh aku minta tolong titip salam untuk orangtuamu.?"

“Mas kenal dengan orang tuaku?” Tanya laras penasaran.

“ Tidak! Mungkin sebentar lagi aku akan mengenal mereka.”

Laras tetap tersenyum sopan meski dia tidak tau apa maksud dari laki-laki yang baru dikenalnya.

“ Sampaikan terimakasih ku untuk orangtuamu. Karna telah melahirkan gadis cantik seperti dirimu sekaligus menjagamu untukku.”

Laras tercengang dengan ucapan Johan, jantung Laras langsung berdetak tak karuan mendengar ucapan Johan.

“Laras!” Perempuan yang tadi berangkat bersamanya memanggilnya dari jauh.

“Saya permisi,Mas.” Laras langsung pamit pergi.

Johan hanya melihat Laras dari belakang, Johan sudah merasa senang mengetahui nama gadis itu.

‘Laras. Laras. Nama yang indah seperti orangnya.’

...***************************************...

Hay readers, sampai disini ada yang syukak nggak dengan critanya.

jangan lupa like , vote dan coment ya. . .

Terimakasih.

 

Terpopuler

Comments

Samini 19

Samini 19

Selalu ada masa lalu

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 SYOK
2 Maafkan Aku
3 Kerumah Paman
4 Penasaran
5 Mbak Sri
6 Bapak Killer
7 Secuil kisah Heri dan Aji
8 bantuan mbak Saras
9 Sikap Bapak
10 Rasa bersalah
11 Malu
12 Permohonan Maaf
13 hanya beberapa bulan
14 Penolakan Bapak
15 kesabaran
16 Jangan menilai orang dari luar
17 Menyakinkan Bapak
18 Bantuan Paman
19 DOSA
20 Khilaf
21 Kemarahan Sigit
22 Jihat
23 Rencana Johan
24 Bertemu Paman Aji
25 Surat Johan
26 Penjelasan ibu
27 Kepulangan Johan
28 Janji Orang tua
29 Bertemu Rossa
30 Mual
31 Surat untuk Laras
32 Garis Dua
33 Usaha
34 Cincin untuk Laras
35 Pertemuan dengan Hasan
36 Terbongkar
37 Rudi vs Aji
38 Nasi sudah menjadi bubur
39 Kelicikan Aji
40 Saran Sigit
41 Pak Warsito
42 Pernikahan Laras
43 Kekecewaan Johan
44 Awal membenci
45 Belajarlah mencintaiku
46 Tragedi telur puyuh
47 adabtasi
48 I love u
49 Rumah Sakit
50 Kerumah Warsito
51 Penyelidikan Sigit
52 Rudi Menangis
53 SEMUA MENANGIS
54 Secercah kebahagiaan
55 Dia Juga Anakku
56 Kepulangan Johan
57 Keberanian Rossa
58 Kebahagiaan Rossa
59 Pernikahan Harmonis
60 Bertugas Kembali
61 10 Tahun Berlalu
62 Fakta Pahit
63 kebenaran Aji
64 Laras Terkejut
65 Pertemuan Johan dan Laras
66 Canggung
67 Kepergian Johan
68 Syok (II)
69 Kesedihan Rossa
70 Bingung
71 menenagkan Diri
72 pilihan yang sulit
73 Aku bukan simpanan
74 Mencari solusi
75 keputusan Rossa
76 ingin pendamping Bunda
77 kedewasaan Chadi
78 Perubahan Laras
79 Dejavu
80 Kemarahan Johan
81 Kedatangan ROSSA
82 aku dilamar
83 keputusan Laras
84 End
85 Promosi Novel
Episodes

Updated 85 Episodes

1
SYOK
2
Maafkan Aku
3
Kerumah Paman
4
Penasaran
5
Mbak Sri
6
Bapak Killer
7
Secuil kisah Heri dan Aji
8
bantuan mbak Saras
9
Sikap Bapak
10
Rasa bersalah
11
Malu
12
Permohonan Maaf
13
hanya beberapa bulan
14
Penolakan Bapak
15
kesabaran
16
Jangan menilai orang dari luar
17
Menyakinkan Bapak
18
Bantuan Paman
19
DOSA
20
Khilaf
21
Kemarahan Sigit
22
Jihat
23
Rencana Johan
24
Bertemu Paman Aji
25
Surat Johan
26
Penjelasan ibu
27
Kepulangan Johan
28
Janji Orang tua
29
Bertemu Rossa
30
Mual
31
Surat untuk Laras
32
Garis Dua
33
Usaha
34
Cincin untuk Laras
35
Pertemuan dengan Hasan
36
Terbongkar
37
Rudi vs Aji
38
Nasi sudah menjadi bubur
39
Kelicikan Aji
40
Saran Sigit
41
Pak Warsito
42
Pernikahan Laras
43
Kekecewaan Johan
44
Awal membenci
45
Belajarlah mencintaiku
46
Tragedi telur puyuh
47
adabtasi
48
I love u
49
Rumah Sakit
50
Kerumah Warsito
51
Penyelidikan Sigit
52
Rudi Menangis
53
SEMUA MENANGIS
54
Secercah kebahagiaan
55
Dia Juga Anakku
56
Kepulangan Johan
57
Keberanian Rossa
58
Kebahagiaan Rossa
59
Pernikahan Harmonis
60
Bertugas Kembali
61
10 Tahun Berlalu
62
Fakta Pahit
63
kebenaran Aji
64
Laras Terkejut
65
Pertemuan Johan dan Laras
66
Canggung
67
Kepergian Johan
68
Syok (II)
69
Kesedihan Rossa
70
Bingung
71
menenagkan Diri
72
pilihan yang sulit
73
Aku bukan simpanan
74
Mencari solusi
75
keputusan Rossa
76
ingin pendamping Bunda
77
kedewasaan Chadi
78
Perubahan Laras
79
Dejavu
80
Kemarahan Johan
81
Kedatangan ROSSA
82
aku dilamar
83
keputusan Laras
84
End
85
Promosi Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!