Pendekar Penentang Surga
Tuarrtrrrr.. bunyi keras terdengar jelas dan terlihat jelas sesosok anak muda 14 Tahun baru saja terjatuh dari sebuah pohon .
"kenapa aku selalu saja sial, untuk istirahat saja aku hampir mati " Gunam Cen Li sambil memegang kepala nya yang terbentur akibat jatuh dari pohon.
Dia adalah Cen Li, seorang pemuda miskin yang sering mengalami kemalangan dalam hidupnya, Cen Li kehilangan Ibunya ketika melahirkan Cen Li dan saat Cen Li berumur 7 tahun Ayahnya menyusul Ibunya . sejak saat itu Cen Li harus menghidupi dirinya sendiri dan banyak orang yang prihatin melihat kemalangan yang dialami Cen Li dan banyak juga yang merasa Cen Li adalah Pembawa sial.
Cen Li tinggal di desa yang bernama Desa Kiri, salah satu desa yang berada di kerajaan Xia, dataran utara.
Cen Li tinggal di Dunia yang disebut Diyu
Dunia terbagi tiga :
-Dunia Diyu
-Dunia Zhongzian
-Dunia Shijie
Dunia Diyu terbagi menjadi 2 dataran :
-Dataran Utara ( 3 Kerajaan)
-Dataran Selatan (2 Kerajaan)
Di Desa Kiri banyak sekali Kultivator-Kultivator kuat yang singgah dan menetap disana untuk bersembunyi dan menjalani hidup dengan tenang, hal ini karena adanya aturan yang dibuat oleh Leluhur bahwa Di desa Kiri tidak boleh ada Pertempuran dan perkelahian, serta para Kultivator dilarang mengeluarkan kekuatan di Desa ini.
...----------------...
...----------------...
di dekat pintu masuk desa terlihat seorang pemuda dengan pengawalan beberapa orang yang terlihat gagah. pemuda ini sedang menunggu kepulangan Cen Li dari perburuan diluar desa. pemuda itu sengaja menunggu di luar desa agar bisa melukai Cen Li karna jika di dalam desa maka ada peraturan leluhur sehingga pemuda itu tidak bisa melukai Cen Li
"Heh liat si pembawa sial sudah kembali dari perburuan nya " seorang pemuda Tinggi berkata dengan dingin.
brakkkkkkk!!! terdengar pukulan keras mendarat di perut Cen Li
Anak sial berani sekali kau melewati Tuan Muda ini , apa kau sudah bosan hidup? ucap pemuda itu.
pemuda itu adalah Tuan Muda keluarga Mou, Mou Lei
"hey Tuan Muda apa kau bodoh? apa kau pikir ini adalah jalan milik Keluargamu? " Ucap Cen Li sambil berjalan pergi
Lancang!!!! shussshhh sebuah tombak melesat kearah Cen Li dan langsung membuat Cen Li jatuh tak berdaya.
"Apa kau pikir anak tanpa Kultivasi sepertimu bisa sombong di hadapan Tuan Muda Mou Lei? " dia adalah salah satu bawahan Mou Lei yang di tugaskan mengawal Mou Lei kemana pun dia pergi.
Cen Li berusaha bangkit namun Pukulan yang Terima nya seperti meremukkan seluruh tulang nya.
pukulan tersebut adalah pukulan kultivator tahap Pertapa surga awal, tentu saja Cen Li tidak akan sanggup menahan nya. jarak mereka bagaikan langit dan bumi.
"argrhhhhh" rintihan Cen Li yang merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya dan akhirnya Cen Li tak sadarkan diri.
apa yang harus kita lakukan Tuan Muda? tanya pengawal tersebut kepada Mou Lei
tinggalkan saja dia seperti itu, mungkin sebentar lagi dia mati , untuk apa kita memperdulikan pembawa sial seperti dia " ucap Mou Lei sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut
"Cluk cluk Cluk " terdengar suara tetesan air dari dalam gua yang sangat gelap dan tak ada cahaya.
'
"tempat apa ini? apa ini surga? tapi mengapa begitu gelap? " Cen Li berkata sambil terus menyusuri gua tersebut. setelah beberapa waktu Cen Li melihat setitik cahaya dan mengikuti arah cahaya tersebut dan setelah beberapa saat Cen Li sampai di sumber cahaya tersebut. terlihat sebuah pintu kayu yang lusuh seperti sudah sangat lama tidak di gunakan.
Cen Li langsung mendekat dan membuka pintu tanpa ragu "krekkkk" suara pintu itu terbuka lebar dan apa yang terlihat hanya cahaya yang sangat terangg selama beberapa saat hingga akhirnya berangsur hilang.
"Tempat apa ini? ucap Cen Li yang masih belum mengerti dengan semua yang terjadi. dihadirkan Cen Li terlihat sebuah ruangan berisikan ukiran -ukiran dengan bahasa kuno.
Cen Li masuk kedalam dan setelah melewati ukiran -ukiran itu dia terkejut, karna terlihat puluhan pedang, dan tombak dengan aura mengerikan , serta buku-buku yang tersusun rapi. namun apa yang menarik perhatian Cen Li adalah sebuah buku emas yang berada di tengah-tengah ruangan tersebut.
langsung saja Cen Li berjalan mendekati buku tersebut namun Cen Li merasakan sesak yang luar biasa saat mendekati buku tersebut, Cen Li terus berusaha mendekat , setelah beberapa waktu akhir nya Cen Li sampai di depan buku tersebut, terdapat tulisan di buku tersebut ,
"Dimensi meridian " tanpa berpikir panjang Cen Li langsung mencoba membuka buku tersebut,
"slashhhhhhhhhh" cahaya emas menyelimuti tempat itu setelah jari Cen Li menyentuh buku itu.
"Hahahahahaha Akhirnya ada juga seseorang yang meneruskan aku " suara keras menggema di seluruh ruangan itu .
hanya mendengar suaranya saja Cen Li sampai memuntahkan darah, aura di ruangan itu menjadi kacau, dan tekanan tempat itu sangat menyakitkan bagi Cen Li yang tidak memiliki Kultivasi.
"siapa kauuuu?? terdengar rintihan Cen Li yang sudah sangat tersiksa dengan keadaan yang di alaminya.
"hahahahaha maaf kan aku anak muda, aku tidak bisa menahan kebahagiaan ku sehingga aku hilang kendali dan melepaskan aura ku sembarangan " ucap sosok tersebut sambil menarik kembali auranya
Aku adalah Guo Ran dan sekarang panggil aku senior dan berlutut lah 3 kali dihadapanku
"pppppphhhhttttttttttttt"'Cen Li hampir muntah darah mendengar perkataan pria tua itu
"apa kau sudah kehilangan akal sehatmu karna terlalu lama disini? ucap Cen Li tanpa takut sedikitpun
" hahaha untuk anak seusiamu kau sungguh tidak punya sopan santun anak muda. apa kau ingin aku menendang bokongmu sampai kau tau sopan santun? " Gunam Guo Ran santai
" kau yang terlalu percaya diri pak tua, bagaimana mungkin aku berlutut dihapadan orang yang baru ku temui? bahkan mati pun aku tidak takut" Cen Li berkata dengan nada tegas
" kalau begitu matilahh!!!! shusssssshhhh seketika aura yang mengerikan menimpa Cen Li dan membuat nya terjatuh.
" hahaha aku tidak akan pernah mau berlutut dihadapan mu sekali pun aku mati pak tua " ucap Cen Li sambil menggigit lidahnya agar tidak kehilangan kesadaran.
"Sungguh tekad yang luar biasa, hal semacam ini sangat jarang dan mungkin dia bisa mencapai puncak kultivator karna tekadnya ini"ucap Guo Ran dalam hati .
aura tempat itu berlahan menghilang dan terlihat Cen Li sedang mengatur nafasnya kembali.
" Anak muda, aku mengagumi tekadmu, sekarang aku sedikit yakin padamu " ucap Guo Ran
"aku tidak butuh keyakinan mu " Cen Li menatap Guo Ran dengan tajam
"takkk" sebuah tangan mendarat di kepala Cen Li.
"bisakah kau sopan kepadaku? aku adalah seniormu" Guo Ran berkata
"cihh kau hanya orang tua yang menindas orang lain yang lebih lemah " Cen Li menggerutu
"haha aku adalah Guo Ran, aku selalu sendirian dan aku selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain, jadi tidak mungkin bagiku menindas yang lebih lemah " ucap Guo Ran dengan serius dan terlihat dimatanya Kesedihan yang mendalam
seketika Cen Li menjadi serius dan merasa bersalah dalam hatinya. " hey pak tua maaf kan aku, aku hanya bercanda dengan mu, lalu mengapa kau membuat seperti tadi dan menyuruhku berlutut? " gunam Cen Li sambil menatap Guo Ran dengan wajah serius
"itu karna kau adalah penerusku dan aku adalah seniormu" dengan santai Guo Ran menjawab
"apa yang harus ku teruskan pak tua ? " Cen Li bertanya dengan serius
haha biar ku jelaskan padamu, aku adalah seseorang yang memiliki Dimensi meridian sebelumnya. pasti kau tak mengerti apa itu dimensi meridian, dimensi meridian adalah sebuah dimensi yang lahir di lautan meridian seorang kultivator. namun tidak semua kultivator bisa memiliki dimensi meridian. bisa dikatakan kau dan aku adalah orang - orang yang terpilih dari jutaan kultivator.
semua kultivator yang pernah mengetahui tentang dimensi meridian pasti sangat iri dengan mu, itu karna dimensi meridian ini bisa memberikan kekuatan yang luar biasa kepada pemiliknya, dimensi ini juga bisa menjadi tempat pemiliknya berlatih dan Qi yang ada dalam meridian mu tidak akan pernah habis karna akan selalu di isi oleh dimensi Meridian tersebut..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Harman LokeST
Cen Li hormatilah calon gurumu
2023-01-05
0
Jal Iwan
semoga bisa lanjut terus sampai tamatt
2022-05-07
0
Jal Iwan
semoga bisa lanjut terus sampai tamat
2022-05-07
0