Menjelang sore sepulang dari kampus, seperti biasa Rania jalan kaki yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Lapar dan dahaga menjadi teman perjalanan kali ini. Biasanya, Rania ditemani oleh Fatma. Tapi hari ini Fatma pulang bersama Fikri, kekasih Fatma.
"Kenapa lapar belum saatnya sih ni perut?tunggu sebentar kita hampir sampai rumah ya, cing," ucap Rania sambil mengusap lembut perutnya yang mungkin para penghuninya sedang demo karena butuh asupan.
Namun, di tengah perjalanan pulang Rania dikejutkan oleh kelinci yang sangat mengenaskan. Tubuhnya berdarah namun masih hidup. Rania sungguh tidak tega melihat kelinci lucu tersebut.
"Ya ampun, kamu kenapa, kelinci kecil?" tanya Rania yang pastinya nggak akan ada jawaban dari si kelinci.
"Ikut aku pulang, yuk. Aku obatin luka kamu," Rania pun bergegas membawa kelinci malang itu pulang.
Beberapa saat kemudian Rania sampai di rumah mewahnya.
"Assalamualaikum, Ma" suatu kebiasaan baik, namun tak pernah ada respon balik dari Irene. Rania sudah terbiasa dengan hal ini, baginya asal ibunya tidak menyiksanya seperti tadi pagi itu sudah cukup. Namun-
"Rania! Kamu ngapain bawa makhluk kotor itu ke rumah ini hah?! Mau jadi pahlawan kamu?"
"Enggak Ma, aku hanya kasihan melihat kelinci ini terluka di jalanan," ucap Rania menunduk tajam.
"Alaaah! Awas aja ya kalau sampai dia merepotkan. Kamu aja sudah merepotkan, apalagi ditambah hewan itu!" ucap Irene sambil berlalu pergi meninggalkan ruang tamu.
"Ya Allah, kapan ibuku bersikap baik padaku?Dia ibu kandungku, tapi kenapa aku diperlakukan seperti anak tiri? Apa salahku, ya Allah?" Rania mengeluh dalam hati dan menitikkan air mata. Namun air mata itu jatuh tepat di hidung kelinci. Sehingga, si kelinci bergerak sedikit keras karena kaget dan sontak membuat Rania sadar bahwa dia harus segera mengobati luka si kelinci yang berada tepat di kaki kirinya.
Beberapa saat kemudian, kelinci yang diberi nama Rara oleh Rania itu selesai diobati. Meski masih lemah, Rara sudah terlihat lebih baik terbukti dari Rara yang sudah mampu menggerakkan kaki lainnya yang tidak terluka.
Rara diletakkan satu kamar dengan Rania. Takut Irene akan membuangnya atau menyakitinya.
Rara kelinci berbulu lembut, putih bersih, bermata biru, dan di lehernya terdapat kalung dan terdapat liontin berbentuk bulat dan terdapat huruf S di tengahnya.
"Rara, jadilah sahabatku di rumah ya? Tunggu aku pulang saat aku kuliah dan temani aku sampai cita-citaku tercapai," ucap Rania sambil memeluk Rara penuh kasih.
"Kamu tahu? Setiap hari aku selalu menahan tangis menghadapi sikap kedua orang tuaku dan menghadapi teman kampusku yang jahilnya nggak ada obat. Terkadang aku merasa aku lelah dan ingin menyerah menghadapi hidup ini. Tapi saat aku pulang dari kampus dan melihat anak-anak di jalanan, aku jadi berfikir bahwa aku masih lebih beruntung daripada mereka," Rania mengelus bulu-bulu halus Rara yang terdapat bercak darah yang sudah mulai kering.Baginya, Rara adalah teman curhat kedua setelah Allah SWT.
"Ah, kamu pasti lapar kan, Ra? Aku punya wortel di lemari pendingin. Sebentar, aku hangatkan dulu," Rania baru ingat ternyata Rara belum diberi makan. Padahal dirinya pun belum makan meskipun tadi di jalan sempat kelaparan.
Rania bergegas ke ruang makan mengambil wortel yang dia simpan. Biasanya wortel itu akan dia buat menjadi jus tanpa gula. Itu lah mengapa matanya menjadi sangat jernih dan bersih.
Wortel itu dibelikan Aslan khusus untuk Rania. Selain wortel, Aslan juga selalu membelikan buah-buahan untuk menambah nutrisi sang adik yang belakangan ini tubuhnya semakin kurus saja.
Aslan dan Rania diperlakukan berbeda oleh Irene. Irene begitu menyayangi anak laki-lakinya. Entah apa alasannya. Yang jelas apapun alasannya tindakan tersebut tidak akan pernah dibenarkan. Karena, seorang anak tidak dapat memilih dari rahim siapa dia akan lahir.
Setelah Rania memberikan wortel itu untuk Rara, Rania segera mengisi perutnya yang laparnya sempat hilang. Seperti biasa, dia akan makan di meja makan belakang tempatnya memasak. Ya! Setiap pagi Rania akan membantu Mbok Mun memasak dan membersihkan rumah. Rania gadis cantik, lembut, cerdas dan rajin.
Biasanya Mbok Mun akan menyisakan makanan khusus untuk Rania yang dia masak untuk Irene dan Yudi. Mbok Mun sangat menyayangi Rania. Sejak Rania berusia lima tahun, Mbok Mun yang selalu merawat Rania hingga Rania besar.
"Ini Non makanannya sudah Mbok siapkan," ucap Mbok Mun sambil menyiapkan piring dan sendok untuk sang anak majikan.
"Makasih Mbok ku yang cantik. Maaf selalu saja merepotkan Mbok Mun," Ucap Rania sendu.
"Loh. Tidak, Sayang. Itu sudah kewajiban Mbok merawat Non Rani sampai Non Rani dewasa kelak. InsyaAllah kalau Mbok berumur panjang,"
"Aamiinn Mbok ... jika suatu saat nanti aku sukses, aku akan mengajak Mbok jalan-jalan mengelilingi dunia," ucap Rania antusias.
"Tidak perlu, Non. Cukup Mbok melihat Non Rani bahagia, Mbok ikut bahagia. Mbok sayang sama Non Rani." Mbok Mun memeluk Rania penuh kasih sayang. Yang dibalas pelukan erat oleh Rania. Rania bersyukur karena meskipun Irene tidak menyayanginya, masih ada Mbok Mun yang menyayanginya lebih dari kasih sayang Irene terhadapnya.
"Tidak, Mbok. Setelah cita-citaku tercapai, sungguh aku akan membawa Mbok Mun jalan-jalan ke luar negeri. Setelah aku menjadi designer hebat yang dikenal di seluruh penjuru dunia, gaun-gaun rancanganku pun sudah dipakai oleh para model internasional, saat itulah aku pasti sudah memiliki banyak uang. Dan aku akan membawa Mbok melihat negara-negara di seluruh dunia," Rania begitu antusias menggambarkan cita-citanya hingga tanpa sadar membuat Mbok Mun menangis tersedu-sedu.
"Jangan menangis Mbok, aku anakmu. Sudah kewajibanku untuk membahagiakanmu, membahagiakan Mama, Papa, dan kakakku. Aku akan buktikan kepada mereka bahwa aku bisa sukses meski harus merangkak sendiri." Ucap Rania mantap, tatapan matanya tajam seolah Rania dapat melihat masa depan cerah yang sudah menantinya.
Author.
Hai!!!Aku penulis yang sangat baru.Mohon bimbingannya ya teman-teman.
AsaBening
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Areum
mungkin menurut mm iren anak lk bisa meneruskan usaha orang tua nya, sedangkan pr pasti ikut suaminya bahkan jd ibu rumah tangga / ada sesuatu hal lain 🤔
next kak & tetap semangat 💪😘
2022-03-26
1
joong
Semangat semangaaat
2022-03-21
0
Syafitri kurniasih
semangat
2022-03-17
3