Rania memilih pergi!!

Ma,aku nggak tahu apa salah aku sehingga Mama begitu membenciku.Tapi aku berharap Mama tahu bahwa aku sangat menyayangi Mama apapun alasannya dan apapun keadaannya.

Mama yang berjuang antara hidup dan mati demi aku.Dengan ikhlas Mama mengorbankan seluruh jiwa raga Mama untuk aku.Tanpa pamrih Mama memberiku air sejuta manfaat selama dua tahun buat aku.Mama yang menemaniku dari aku yang tak tahu apa-apa sampai aku tahu segalanya.Mama yang menemaniku dari aku yang hanya bisa tidur dan menangis sampai aku bisa berlari kencang sampai saat ini...

Ma,aku minta maaf jika kehadiranku membuat Mama tersakiti,aku minta maaf jika karena aku hidup Mama hancur.

Aku pamit Ma...

Aku pergi,bukan untuk melupakan keluarga ini..

Tapi aku ingin memantaskan diri agar aku bisa menjadi anak kebanggaan keluarga ini.

Jangan ragukan cinta dan sayangku Ma,

rasa itu tak akan pernah hilang tak akan pernah berkurang..

Aku sayang Mama,Papa,dan Kak Aslan...

Tes...

Setitik air luruh begitu saja membasahi secarik kertas salam perpisahan..

Menyimpan rapi kenangan

Yang tak kan terlupakan..

Memilih pergi meski tak tentu arah tujuan

Ketimbang bertahan namun menyakitkan..

Meski dari lubuk hati yang terdalam

Cinta dan sayang masih kukuh dan semakin besar

Orang tua tetap orang tua!!!

Sejahat apapun mereka..

Namun percayalah,mereka menyimpan cinta yang besar untuk setiap anak yang mereka lahirkan..

Dan yakinlah..

Kemanapun dan seberapa jauh kamu pergi..

Jangan lupa kemana kamu harus pulang

Karena keluargalah yang akan memberimu kompas ketika kamu tersesat..

Dan akhirnya pagi itu Rania pergi meninggalkan rumah orang tuanya setelah berpamitan kepada Mbok Mun secara diam-diam dan tentunya membawa Rara kesayangannya.

Rencananya Rania akan mencari kosan yang dekat dengan kampusnya dan mencari kerja sambilan.

"Selamat tinggal Mama,Papa,Kak Aslan.. Bahagialah kalian karena penyebab kekacauan rumah ini telah memutuskan untuk pergi" Dan lagi air mata itu semakin deras berjatuhan tanpa dapat dihentikan.Rania berjalan ke luar gerbang rumah dengan membawa koper besar dan tangan kirinya menggendong Rara yang sudah mulai dekat dengan sang pemilik barunya.

**********

"Rania!!! Buatkan aku jeruk hangat!!" Teriak Irene sambil menggedor pintu kamar Rania.

"Rania!!! Kamu budeg ya!!" Teriak Irene lagi,padahal yang dia panggil mungkin sudah menemukan alamat yang dia tuju.

Ceklek....

"Rania..."

Irene sedikit terkejut melihat kondisi kamar Rania rapi dan sepi.Kamar yang selama ini menemani kehancuran Rania dan tangis pilu Rania.

Irene mendadak bungkam melihat isi lemari kosong dan koper yang biasanya ditaruh di atas lemari tidak ada.

Ditambah Rara juga tidak ada di kandangnya.

Hati Irene mendadak sesak,nafasnya mendadak berhenti sejenak ketika melihat dan membaca selembar surat yang berada di atas meja rias sang putri.

Tubuh Irene merosot ke lantai setelah mengetahui isi surat tersebut.

"Maafin Mama sayang..Mama terlalu kejam terhadapmu nak.."

"Mama hanya tidak terima kalau kehadiran kamu menghapus seluruh warisan Mama karena melahirkan bayi perempuan,dan itupun Mama tahu setelah kamu berumur tiga tahun hiks hiks"

"Mama nggak tahu kenapa Kakek mu bisa membuat wasiat aneh seperti itu nak..."

"Sungguh besar dosa Mama telah menyiksamu hanya karena harta"

Irene menangis sejadi-jadinya di dalam kamar Rania.

"Penyesalan akan datang belakangan Nyonya,nikmatilah dan setelah puas carilah putrimu,minta maaflah Nyonya"Ucap Mbok Mun dalam hati mendengar tangisan sang majikan.

"Hah Alhamdulillah akhirnya aku dapat tempat tinggal juga..Meskipun kecil yang penting aku bisa berteduh dan bisa tidur dengan nyenyak" Rania meregangkan tangannya setelah lelah membereskan barang-barang bawaannya.

Rara diletakkan di kandang yang Rania beli ketika melihat toko hewan peliharaan di jalan.

"Aku menulis novel dulu ya Ra,habis itu kita beli makan oke!" Ucap Rania sambil mengelus kepala Rara.

Tabungan Rania saat ini belum cukup untuk menyewa ruko,mungkin hanya cukup untuk membeli alat-alat konveksi.Oleh karena itu Rania harus giat-giat menulis novel dan pandai-pandai mencari kerja sambilan.Dan rencana mulai besok Rania akan mencari kerja sambilan dan hasilnya akan dia gunakan untuk membeli keperluan kuliahnya sisanya akan dia tabung untuk menyewa ruko.

"Aku harus semangat!! Rania kamu kuat!! Rania kamu hebat!!!" Rania mengepalkan tangannya membakar api semangat dalam dada.

Keluarga...

Ada yang bisa menjadi sandaran

Namun ada yang menghancurkan..

Karena tidak sedikit keluarga yang hancur dengan berbagai alasan,entah itu perebutan warisan atau hanya karena masalah sepele misalnya sang kakak kaya raya sang adik tak punya apa-apa.

Yah...begitulah manusia

banyak yang berfikir bahwa uang mengukur segalanya..

Terkadang,orang lain yang kaya dianggap sebagai saudara sedangkan saudara yang miskin dianggap bukan siapa-siapa.

Adakah diantara kalian manusia jenis ini???☺️

*********

Sore hari,Yudi telah selesai dengan pekerjaannya dan langsung pulang menuju rumahnya.Begitu pula dengan Aslan.

Aslan memang sering pulang sore karena dia mengikuti berbagai ekstra kulikuler di kampusnya sehingga dia begitu sibuk dengan kegiatannya.

Setelah mereka sampai rumah,mereka begitu terkejut melihat Irene tengah duduk di sofa ruang tamu,tatapannya kosong sedang tangannya masih menggenggam erat surat dari Rania.

"Loh Ma,ada apa? Kenapa Mama terlihat kacau seperti ini?" Tanya Aslan.

"Paling tagihan listrik melonjak,biarkan saja dia" Sahut Yudi yang sedang melepaskan jas dan sepatunya.

"Rania..." Ucap Irene lirih.

"Ya..Rania?? Kenapa dengan Rania??" Tanya Aslan tak sabaran.

Bukannya menjawab,Irene memberikan selembar surat tersebut kepada Yudi.Yudi tak kalah terkejut membaca isi surat Rania.Namun Yudi lebih bisa mengontrol perasaannya.

"Biarkan dia pergi Ma,dia akan lebih mandiri,dia akan lebih bahagia daripada ketika di rumah ini" Ucap Yudi dan segera berlalu meninggalkan istrinya.

"Tu..tunggu.. Apa maksudnya Rania pergi??" Aslan yang masih belum paham mencoba untuk mencari lebih jelasnya.

"Rania pergi dari rumah ini Nak.. dan ini semua karena Mama,karena Mama dia pergi demi Mama bahagia dia rela mengorbankan perasaannya huhuhu" Irene meraung raung di pelukan Aslan.

"Tenanglah Ma,aku akan mencari Rania sampai dia ketemu" Aslan secepatnya mengontrol emosinya.Takutnya jika dia marah dengan Mamanya karena kepergian Rania,akan membuat Irene membenci Rania lebih.

"Aku akan mencarimu Rani,tapi aku tak akan memaksamu untuk kembali.Biarlah Mama merenungi segala kesalahannya" Ucap Aslan dalam hati mantap namun tangannya masih sibuk mengelus punggung Irene berharap tangisnya segera reda.

Terpopuler

Comments

Akun baru Zaz

Akun baru Zaz

novel se bagus ini kenapa gak rame 😔 ini novel bikin aku paling tersentuh dan gak bisa tahan air mata sampe² nih hidung udah ke sumbat karna nangis saking bagusnya ❤ semangat ya kak buat novelnya semoga sukses dan jaga kesehatan

2022-04-07

1

Areum

Areum

Q kira Rani anak hasil d luar nikah ternyata cz wasiat kakeknya🤭
next kak 💪😘

2022-03-26

1

joong

joong

kukira Irene sakit parah sehingga sengaja membuat Rania menjauhinya
ternyata berakar dari masalah harta

2022-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bukan Putri Dalam Istana
2 Cita-Cita Rania
3 Lagi,sakit itu datang lagi!
4 Rania memilih pergi!!
5 Bertemu Shaka
6 Kakak adik atau tom n jerry?
7 Bertemu Morgan
8 Hilang sudah Beban Hati!!
9 Shaka Lagi?
10 will you marry me?
11 Rara,Rania dan Shaka,Steve
12 satu langkah lebih maju!!
13 Dia calon istriku!
14 Rencana Nova
15 Nova beraksi
16 Steve kah?
17 Mengejar Restu
18 tragedi (1)
19 tragedi(2)
20 Mendadak Harus Menikah
21 Dilema cinta dua saudara
22 Morgan pencemburu
23 pertengkaran hebat
24 Morgan Drop Lagi
25 Keputusan Morgan
26 Cerai?
27 Perbincangan Hangat
28 Senam Siang
29 Ingkar Janji
30 Kebodohan yang berulang
31 Steve ketemu?
32 Talak aku!
33 RIP!!
34 Nova terancam!
35 Jangan Dendam!
36 Bahaya
37 Penculik yang Beruntung
38 Luka Luar
39 Emosi atau Ambisi?
40 Usaha Aslan
41 Semakin Berani
42 Lampu Hijau Menyala
43 Sosok Misterius&ulah Airin
44 Aku Terima
45 Pernikahan Kedua
46 Percakapan Dari Hati ke Hati
47 Gagal Rencana
48 Amora W.S
49 Dibayar Lunas!
50 Fatma Yang Terluka
51 Hijab Rania
52 Makna Sahabat
53 Cinta Yang Sebenarnya Aina
54 Aslan Kecewa
55 Airin vs Nova
56 Pendekatan Aslan
57 Duri Dalam Rumah Tangga
58 Sakit Tapi Tak Berdarah
59 Flashback Part 2
60 Flashback Part 3
61 Flashback End
62 Hamil?
63 Asal Usul Rumah Sakit
64 Benar Dugaanku!
65 Ujian Awal Kehamilan
66 Mencoba Menjelaskan
67 Dimaafkan!
68 Pertemuan Rania dan Aina
69 Mengejar Cinta Nova
70 Ada Yang Datang dan Pergi
71 Keegoisan dan Keuntungan
72 Malu!
73 Nyonya Marsya Sakit?
74 Menikahlah Denganku
75 Setuju
76 Sah Juga Akhirnya
77 Hancur
78 Air Mata Rania
79 Memaafkan
80 Aina Pulang
81 Melepas Rindu
82 Menyerang Aina
83 Tak Ingin Berpaling
84 Rencana Talak
85 Hukuman Airin
86 Kepergian Nyonya Marsya
87 For My Readers!
88 Aku Talak Kamu!
89 Nova Hamil?
90 Trauma
91 Perdebatan Sengit
92 Restu
93 Pingsan
94 Misterius
95 Pria itu ... Morgan?
96 Dia sadar
97 Shaka Bertemu Morgan?
98 Haru Biru!
99 Kritis
100 Cinta Yang Layu
101 Titik Terang
102 Hukuman Amran
103 Debat
104 Morgan dan Rania
105 Kondisi Rumah Aina
106 Kedatangan Ibu Fatma
107 Semua Untuk Bayiku
108 Minta Maaf
109 Aku Memaafkanmu
110 Adi dan Aina
111 Malu Tapi Cinta
112 Baby D
113 Kebahagiaan Keluarga Kecil
114 Ingin Langsung Menikah
115 Rencana Pernikahan
116 Pesta Pernikahan
117 Kehangatan
118 Dijodohkan
119 Antara Cinta dan Dilema
120 End
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bukan Putri Dalam Istana
2
Cita-Cita Rania
3
Lagi,sakit itu datang lagi!
4
Rania memilih pergi!!
5
Bertemu Shaka
6
Kakak adik atau tom n jerry?
7
Bertemu Morgan
8
Hilang sudah Beban Hati!!
9
Shaka Lagi?
10
will you marry me?
11
Rara,Rania dan Shaka,Steve
12
satu langkah lebih maju!!
13
Dia calon istriku!
14
Rencana Nova
15
Nova beraksi
16
Steve kah?
17
Mengejar Restu
18
tragedi (1)
19
tragedi(2)
20
Mendadak Harus Menikah
21
Dilema cinta dua saudara
22
Morgan pencemburu
23
pertengkaran hebat
24
Morgan Drop Lagi
25
Keputusan Morgan
26
Cerai?
27
Perbincangan Hangat
28
Senam Siang
29
Ingkar Janji
30
Kebodohan yang berulang
31
Steve ketemu?
32
Talak aku!
33
RIP!!
34
Nova terancam!
35
Jangan Dendam!
36
Bahaya
37
Penculik yang Beruntung
38
Luka Luar
39
Emosi atau Ambisi?
40
Usaha Aslan
41
Semakin Berani
42
Lampu Hijau Menyala
43
Sosok Misterius&ulah Airin
44
Aku Terima
45
Pernikahan Kedua
46
Percakapan Dari Hati ke Hati
47
Gagal Rencana
48
Amora W.S
49
Dibayar Lunas!
50
Fatma Yang Terluka
51
Hijab Rania
52
Makna Sahabat
53
Cinta Yang Sebenarnya Aina
54
Aslan Kecewa
55
Airin vs Nova
56
Pendekatan Aslan
57
Duri Dalam Rumah Tangga
58
Sakit Tapi Tak Berdarah
59
Flashback Part 2
60
Flashback Part 3
61
Flashback End
62
Hamil?
63
Asal Usul Rumah Sakit
64
Benar Dugaanku!
65
Ujian Awal Kehamilan
66
Mencoba Menjelaskan
67
Dimaafkan!
68
Pertemuan Rania dan Aina
69
Mengejar Cinta Nova
70
Ada Yang Datang dan Pergi
71
Keegoisan dan Keuntungan
72
Malu!
73
Nyonya Marsya Sakit?
74
Menikahlah Denganku
75
Setuju
76
Sah Juga Akhirnya
77
Hancur
78
Air Mata Rania
79
Memaafkan
80
Aina Pulang
81
Melepas Rindu
82
Menyerang Aina
83
Tak Ingin Berpaling
84
Rencana Talak
85
Hukuman Airin
86
Kepergian Nyonya Marsya
87
For My Readers!
88
Aku Talak Kamu!
89
Nova Hamil?
90
Trauma
91
Perdebatan Sengit
92
Restu
93
Pingsan
94
Misterius
95
Pria itu ... Morgan?
96
Dia sadar
97
Shaka Bertemu Morgan?
98
Haru Biru!
99
Kritis
100
Cinta Yang Layu
101
Titik Terang
102
Hukuman Amran
103
Debat
104
Morgan dan Rania
105
Kondisi Rumah Aina
106
Kedatangan Ibu Fatma
107
Semua Untuk Bayiku
108
Minta Maaf
109
Aku Memaafkanmu
110
Adi dan Aina
111
Malu Tapi Cinta
112
Baby D
113
Kebahagiaan Keluarga Kecil
114
Ingin Langsung Menikah
115
Rencana Pernikahan
116
Pesta Pernikahan
117
Kehangatan
118
Dijodohkan
119
Antara Cinta dan Dilema
120
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!