Doa Candra

Rendy menghembuskan nafas kasar. Tubuhnya dia baringkan di atas sofa panjang yang ada di dalam kamar miliknya. Matanya menatap langit-langit kamar dengan tatapan sendu. Dia memikirkan omongan Freya tadi sore saat dirinya menjemput Candra untuk pulang ke rumah.

Ternyata anaknya itu juga bercerita pada Freya kalau saat ini anak kecil itu tengah meminta pada dirinya untuk mencarikan seorang Ibu baru. Dia tidak habis pikir, kenapa anaknya itu harus bercerita dengan Freya juga. Dan dapat dipastikan, Freya juga akan bercerita pada Bryan.

"Maaf kalau aku ikut campur. Selama ini kita mengira kalau Candra tidak lagi merasa kekurangan kasih sayang dari seorang Ibu. Karena aku sudah menganggap Candra seperti anak aku sendiri. Aku juga tidak membedakan dia dengan anak anak aku sendiri. Aku mencurahkan kasih sayang dan cinta yang aku miliki untuk Candra seperti anak aku yang lainnya. Tapi..."

"Namanya juga anak-anak. Dia ingin sosok Ibu yang selalu ada untuk dirinya setiap saat. Menemani dirinya kapanpun yang dia inginkan. Dan aku tidak bisa melakukannya untuk Candra setiap saat seperti yang dia inginkan."

"Aku tahu kamu tidak mungkin mencari pengganti buat Mutia. Aku tahu kamu sangat mencintai dia, bahkan kamu sampai ingin menyusulnya pergi."

"Tapi kamu harus ingat Rend. Kamu punya Candra yang masih kecil dan ingin selalu diperhatikan tak hanya dari kamu, tapi juga dari Ibu nya. Dan Rafa yang saat ini sudah beranjak remaja, pasti saat ini dia membutuhkan sosok Ibu sebagai tempat curhatnya, tempat dia berkeluh kesah. Karena anak laki-laki cenderung nyaman pada Ibunya daripada Ayahnya."

"Aku tidak memaksa kamu untuk menikah lagi. Tapi seenggaknya, pikirkan perasaan Candra juga Rafa. Mereka memang mendapat kasih sayang yang melimpah dari Papa mereka, tapi tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Ibunya."

"Pikirkan lagi dan jangan gegabah mengambil keputusan. Jangan karena kamu lelah karena permintaan Candra juga Rafa yang ingin Ibu baru, kamu dengan terpaksa menikah dengan orang yang salah. Cari yang dengan tulus mau menerima kamu dengan status duda beranak dua dan yang pastinya dia juga tulus menyayangi anak anak kamu."

Rendy memijit pelan pangkal hidungnya. Dia bingung apa yang harus dia lakukan saat ini. Dia sudah berjanji untuk tidak menikah lagi dan membagi cinta Mutia dengan wanita lain. Dia tidak ingin menyakiti perasaan mendiang istrinya.

Tapi disisi lain. Rendy tak dapat memungkiri kalau dirinya begitu kasihan pada Candra yang memang sangat membutuhkan sosok Ibu untuk mendampinginya tumbuh kembang. Tapi dia selalu menepis perasaan kasihan itu pada anaknya. Karena menurutnya, Candra sudah mendapat limpahan kasih sayang dari dirinya juga Nenek dan Om nya, juga dari keluarga Bryan.

Bukannya seharusnya banyak yang iri dengan Candra? Karena dia banyak yang menyayangi. Bahkan Abah Sodiq dan istrinya juga menyayangi Candra.

Tok Tok Tok

Rendy membuka matanya dan menoleh ke arah pintu kamarnya yang diketuk dari luar dan sudah terbuka sendiri dari luar.

"Boleh Cand masuk, Pa?"

Rendy menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyum tipis, dia segera duduk setelah memperbolehkan anak kecil itu masuk ke kamarnya.

Candra segera masuk dan menutup pintu perlahan sebelum akhirnya melangkah mendekati Papa nya yang tengah duduk di sofa.

"Bukannya Cand tadi sudah tidur? Kok bangun lagi? Kenapa?"

Rendy membawa tubuh Candra ke pangkuannya dan Candra hanya menatap Papa nya dengan senyum diwajahnya.

"Cand tadi kebangun dan tidak bisa tidur lagi. Cand boleh kan tidur sama Papa malam ini?"

Rendy tersenyum melihat buah hatinya dengan Mutia tengah menatapnya penuh harap. Bahkan anak kecil itu sampai harus menampilkan puppy eyes andalannya supaya apa yang dia inginkan terwujud. Meski keinginannya yang meminta Ibu baru tak kunjung sang Papa turuti.

"Kalau tidak boleh." goda Rendy pada sang putra.

"Kalau tidak boleh, Cand akan marah sama Papa. Tidak mau bicara lagi sama Papa. Cand juga akan mengajak Kak Rafa untuk membenci Papa. Nenek sama Om Nino juga akan membenci Papa." ucap Candra dengan penuh percaya diri memberi ancaman pada super hero nya itu. Dia bahkan sampai bersedekap tangan sambil melotot kan matanya pada sang Papa.

"Berani kamu marah sama Papa? Hmmm." dengan gemas Rendy membawa tubuh mungil Candra ke dalam pelukannya.

"Berani kalau Papa tidak mengijinkan Cand tidur disini sama Papa." ucap Candra yang hanya diam saja di pelukan sang Papa.

"Baiklah kalau gitu. Ayo kita tidur, sudah malam."

Candra langsung merangkul pada pundak sang Papa saat Papanya berdiri dan membawa dirinya kedalam gendongan Papa Rendy seperti koala.

"Cand jadi kangen sama Kak Rafa. Biasanya kita tidur bertiga disini saat Kak Rafa pulang. Dan Cand tidur di tengah karena takut jatuh kalau tidur dipinggir." celoteh Candra yang sudah Rendy turunkan di atas ranjang tempat tidur miliki yang memiliki ukuran king size.

"Kak Rafa kapan pulang ya, Pa? Kok perasaan Kak Rafa tidak pulang-pulang. Ini sudah...." Candra mencoba mengingat sambil menghitung dengan kedua jari tangannya.

"Satu..Dua...."

Rendy hanya menggeleng pelan melihat putranya yang bukannya tidur justru menghitung sudah berapa bulan Rafa tidak pulang ke rumah. Dia naik ke atas ranjang dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya juga sang putra yang masih asik duduk sambil berhitung.

"Sudah ayo tidur. Ini sudah malam."

Rendy menarik tubuh Candra hingga tubuh anak kecil itu akhirnya berada di pelukannya. Candra terlihat memberontak protes karena Papanya itu sudah mengganggu acara dirinya menghitung sudah berapa lama kakaknya pergi ke pondok dan belum pulang.

"Baru lima bulan, boy. Ayo tidur. Nanti saat libur tengah semester kita yang berkunjung ke pondok menemui Kak Rafa."

Candra mendongak menatap sang Papa dari bawah. Matanya mengerjap beberapa kali. Dia begitu senang kalau diajak ke pondok. Dia bisa mancing dan makan ikan nila maupun ikan gurame sepuas yang dia inginkan.

"Yang benar, Pa??" tanya Candra memastikan kalau Papanya itu benar akan mengajak dirinya ke pondok. Karena sudah lama banget dirinya tidak pergi ke pondok tempat kakaknya menuntut ilmu agama.

"Hmm..Sesuai keinginan my boy. Ayo berdoa dulu sebelum tidur."

Candra langsung melepaskan diri dari pelukan sang Papa. Dia lantas duduk dan menengadahkan kedua tangannya untuk berdoa.

"Ya Allah. Terima kasih untuk hari ini. Terima kasih sudah memberi Candra dan Papa kesehatan dan keselamatan. Terima kasih untuk semua kemudahan yang Allah berikan kepada Candra dan Papa hari ini."

"Ya Allah. Semoga Papa cepat menemukan Ibu baru buat Candra dan Kak Rafa. Ibu yang sangat menyayangi dan mencintai Candra juga Kak Rafa. Yang sayang dan cinta sama Papa juga."

"Ya Allah. Berikanlah kebahagiaan untuk Mama Candra dan adik Candra yang sudah ada di surga. Tempatkan lah Mama dan Adik Candra di surga mu, ya Allah. Aamiin."

"Bismillahirrahmanirrahim. Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut."

"Selamat malam Papa."

CUP

Sebuah kecupan Candra berikan pada sang Papa yang hanya diam sambil menatapnya itu. Entah apa yang Papanya itu pikirnya, Candra tidak tahu. Lebih baik dia tidur karena sudah malam dan besok dia harus sekolah.

🍁🍁🍁

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

DUKUNG AUTHOR DENGAN MEMBERI GIFT, VOTE, LIKE AND COMMENT

BIG HUG 🤗🤗

Terpopuler

Comments

menik sobul

menik sobul

ya ampun Candra pinter dan sholeh

2024-05-31

0

Elnara🌸

Elnara🌸

terharu aku sama candra..yaampun nak doa mu semoga dikabulkan

2022-04-12

0

Anisa Marcella

Anisa Marcella

terharu banget chandra ❤❤❤

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Protes dan Kekesalan Rendy
2 Cari Ibu itu dimana?
3 Doa Candra
4 Kabur
5 Siapa nama nona?
6 Calon babysitter
7 Yakin mau bekerja?
8 Langsung Akrab
9 Candra merajuk
10 Kehilangan Marwah
11 Mata dan Hati Papa Banyak Virusnya
12 Tidak akan mungkin dan tidak akan pernah terjadi
13 Ganti Rugi
14 Janji apa Papa?
15 Kabar bahagia dari Candra
16 Mengambil keputusan
17 Hadapi saja
18 Duda kaku berdarah dingin
19 Kita hasut mereka
20 Jangan kemana-mana dan membuat orang susah
21 Bertemu dengan keluarga
22 Melamar Rendy
23 Pingsan duluan sebelum muncul
24 Menikah dan bikin sendiri
25 Selagi masih bernafas
26 Mengancam
27 Kulkas seribu pintu
28 Kenapa harus Annisa
29 Amplop coklat
30 Orang asing
31 Semakin dingin
32 Sabotase
33 Berita
34 Berhasil dipulihkan
35 Mencari dan khawatir padanya
36 Aku tidak berguna
37 Keluar dari persembunyian
38 Mau menikah
39 Bolehkah aku iri
40 Kamu harus bersabar
41 Aku pakai dia malam ini
42 Kita ikuti
43 Doakan Kami
44 Pahlawan kesiangan
45 Sandal aku ketinggalan!
46 Sandal aku diambil
47 Aku tidak mau pergi
48 Menyelamatkan Annisa
49 Suka sama dia
50 Kisah lain yang tidak diketahui
51 Mungkin aku sudah gila!!
52 Menjaga harkat dan martabat
53 Ini jauh lebih sakit
54 Memanfaatkan keadaan
55 Gila karena kelamaan menduda
56 Iri bos!! Bilang!!
57 Hamili anak orang
58 Nasib Bara
59 Tidak punya perasaan
60 Menikah sekarang
61 Terkesan memaksa
62 Ditinggal kawin
63 Sesama keluarga
64 Menyukai wanita lain
65 Tangan kamu jago dalam hal mijat memijat
66 Bolehkah aku mencicipinya
67 Kalau suka disamperin
68 Cand sakit
69 Atau jangan-jangan kamu memang masih gila?
70 Penantian panjang
71 Harta berharga
72 Sebelum janur kuning melengkung
73 Rendy penasaran
74 Apa aku lelaki itu?
75 Si kamvret sialan
76 Bantu Papa
77 Manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan
78 Cabut tuntutan
79 Jangan sampai melewati batas
80 Membantu calon istri
81 Janda Kembang
82 Merajut jalin kasih
83 Tolong dibaca Nona
84 Hasilnya sudah terlihat
85 Janda genit untuk duda kesepian
86 Datang terlambat
87 Kita nikmati dulu
88 Aku takut khilaf
89 Lama tidak buka puasa
90 Kembali bercocok tanam
91 Temani aku
92 Yang aku rindukan dan aku cintai
93 Kamu cemburu?
94 Bathtub
95 Jangan sakiti Umma, Papa!
96 Berdoa bersama
97 Bujang lapuk
98 Mempertanggung jawabkan hak yang dimiliki
99 Jangan lupa kunci pintu
100 Aku yang kerja kamu yang capek!
101 Perjanjian antar lelaki
102 Tunggu dikamar!
103 Nasi uduk kuah soto
104 Berkualitas dan tokcer
105 Papa banyak protes
106 Memuaskan belut
107 PUAS KAMU KAK!!!
108 Filter dulu
109 Jangan membenci orang terlalu berlebihan
110 Dekatkan dan jodohkan
111 Menonton pertunjukan
112 Sangu
113 Gado-Gado
114 Tak selamanya indah
115 Jangan ganggu dia
116 Enak dan mendebarkan
117 Tempe mendoan
118 Membajak
119 Menyerah duluan
120 Titip pesan
121 Macam bebek
122 Kaos mahal
123 Gagal unboxing
124 Refreshing berdua
125 Nggak Tahan Sayang!!!!
126 Aku mau lagi!!!
127 Puas banget
128 Sensitif
129 Berapapun akan saya bayar
130 baby girl
131 The End'
132 Novel Baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Protes dan Kekesalan Rendy
2
Cari Ibu itu dimana?
3
Doa Candra
4
Kabur
5
Siapa nama nona?
6
Calon babysitter
7
Yakin mau bekerja?
8
Langsung Akrab
9
Candra merajuk
10
Kehilangan Marwah
11
Mata dan Hati Papa Banyak Virusnya
12
Tidak akan mungkin dan tidak akan pernah terjadi
13
Ganti Rugi
14
Janji apa Papa?
15
Kabar bahagia dari Candra
16
Mengambil keputusan
17
Hadapi saja
18
Duda kaku berdarah dingin
19
Kita hasut mereka
20
Jangan kemana-mana dan membuat orang susah
21
Bertemu dengan keluarga
22
Melamar Rendy
23
Pingsan duluan sebelum muncul
24
Menikah dan bikin sendiri
25
Selagi masih bernafas
26
Mengancam
27
Kulkas seribu pintu
28
Kenapa harus Annisa
29
Amplop coklat
30
Orang asing
31
Semakin dingin
32
Sabotase
33
Berita
34
Berhasil dipulihkan
35
Mencari dan khawatir padanya
36
Aku tidak berguna
37
Keluar dari persembunyian
38
Mau menikah
39
Bolehkah aku iri
40
Kamu harus bersabar
41
Aku pakai dia malam ini
42
Kita ikuti
43
Doakan Kami
44
Pahlawan kesiangan
45
Sandal aku ketinggalan!
46
Sandal aku diambil
47
Aku tidak mau pergi
48
Menyelamatkan Annisa
49
Suka sama dia
50
Kisah lain yang tidak diketahui
51
Mungkin aku sudah gila!!
52
Menjaga harkat dan martabat
53
Ini jauh lebih sakit
54
Memanfaatkan keadaan
55
Gila karena kelamaan menduda
56
Iri bos!! Bilang!!
57
Hamili anak orang
58
Nasib Bara
59
Tidak punya perasaan
60
Menikah sekarang
61
Terkesan memaksa
62
Ditinggal kawin
63
Sesama keluarga
64
Menyukai wanita lain
65
Tangan kamu jago dalam hal mijat memijat
66
Bolehkah aku mencicipinya
67
Kalau suka disamperin
68
Cand sakit
69
Atau jangan-jangan kamu memang masih gila?
70
Penantian panjang
71
Harta berharga
72
Sebelum janur kuning melengkung
73
Rendy penasaran
74
Apa aku lelaki itu?
75
Si kamvret sialan
76
Bantu Papa
77
Manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan
78
Cabut tuntutan
79
Jangan sampai melewati batas
80
Membantu calon istri
81
Janda Kembang
82
Merajut jalin kasih
83
Tolong dibaca Nona
84
Hasilnya sudah terlihat
85
Janda genit untuk duda kesepian
86
Datang terlambat
87
Kita nikmati dulu
88
Aku takut khilaf
89
Lama tidak buka puasa
90
Kembali bercocok tanam
91
Temani aku
92
Yang aku rindukan dan aku cintai
93
Kamu cemburu?
94
Bathtub
95
Jangan sakiti Umma, Papa!
96
Berdoa bersama
97
Bujang lapuk
98
Mempertanggung jawabkan hak yang dimiliki
99
Jangan lupa kunci pintu
100
Aku yang kerja kamu yang capek!
101
Perjanjian antar lelaki
102
Tunggu dikamar!
103
Nasi uduk kuah soto
104
Berkualitas dan tokcer
105
Papa banyak protes
106
Memuaskan belut
107
PUAS KAMU KAK!!!
108
Filter dulu
109
Jangan membenci orang terlalu berlebihan
110
Dekatkan dan jodohkan
111
Menonton pertunjukan
112
Sangu
113
Gado-Gado
114
Tak selamanya indah
115
Jangan ganggu dia
116
Enak dan mendebarkan
117
Tempe mendoan
118
Membajak
119
Menyerah duluan
120
Titip pesan
121
Macam bebek
122
Kaos mahal
123
Gagal unboxing
124
Refreshing berdua
125
Nggak Tahan Sayang!!!!
126
Aku mau lagi!!!
127
Puas banget
128
Sensitif
129
Berapapun akan saya bayar
130
baby girl
131
The End'
132
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!