Ibu Untuk Anakku

Ibu Untuk Anakku

Protes dan Kekesalan Rendy

Gedung perusahan ABA Corp.

Di lantai sembilan, di sebuah ruangan rapat yang pintu ganda nya terbuka salah satu. Terdengar orang berteriak dan membentak dari ruang rapat tersebut. Bahkan terlihat juga peserta rapat yang jumlahnya lima orang terlihat menunduk ketakutan karena telah melakukan kesalahan.

"Kemarin kalian minta waktu tambahan satu minggu dan ini hasil yang kalian tunjukkan pada saya. Hah."

SRAAKKK

Sebuah proposal dilempar begitu saja oleh seorang pria dewasa matang yang berstatus duda. Pria yang memiliki wajah tampan dan tatapan setajam elang. Rahang yang mengeras sampai otot di sekitar leher begitu nampak jelas terlihat menonjol.

Rendy

Dialah Rendy Yudha Pratama. Seorang duda beranak satu, mantan suami dari mendiang Mutia Amalia Azmi. Dia menyandang status duda itu sudah ada lima tahun, namun tak ada satupun yang berani mendekati pria tampan dan dingin itu. Bahkan lelaki itu sekarang semakin kaku daripada yang dulu. Namun, pesona yang dimiliki sang duda itu semakin hari semakin membuat para wanita menjerit walah hanya melihatnya. Bahkan mereka sampai menggigit bibir mereka saat melihat sikap hangatnya saat bersama sang anak. Berbeda jauh kalau sudah berhadapan dengan pekerjaan dan orang lain.

Tak hanya anak kandung yang bernama Candra Bayu Pratama yang berusia lima tahun. Rendy juga memiliki seorang anak angkat yang masih menempuh pendidikan di pondok pesantren. Dia adalah Rafandra Aditya Pratama yang kini berusia lima belas tahun.

Rendy berdiri dari duduknya dengan cepat hingga membuat kursi yang didudukinya tadi langsung terjatuh kebelakang. Dia menopang kan kedua tangannya pada pinggiran meja dan menatap kelima orang yang masih menundukkan kepalanya itu secara bergantian.

"Apa ada uang puluhan dolar dibawah sana sampai membuat kalian tidak ada yang menghargai atasan kalian yang tengah berbicara."

BRAKKK

Kelima orang itu tersentak kaget dan langsung mengangkat kepalanya menatap atasan mereka yang tengah murka karena kesalahan yang mereka buat sendiri.

Bahkan, Lisa. Sekertaris yang masih setia menemani Rendy mengurus semua pekerjaan Rendy juga terlihat kaget saat Rendy menggebrak meja. Entah apa yang Bosnya itu alami saat ini. Karena sejak tadi dirinya juga kena marah terus sama Rendy. Padahal hanya karena lupa menutup pintu ruangan Rendy.

"Sabar..sabar..sabar...Mungkin Bos Rendy saat ini tengah kedatangan tamu, makanya uring-uringan tidak jelas." batin Lisa sambil mengusap dadanya perlahan.

"Saya tidak mau tahu. Revisi proposal itu dalam waktu satu kali dua puluh empat jam atau kalian sendiri yang langsung berhadapan dengan Nona Freya juga Tuan Bryan."

Rendy langsung melangkah pergi keluar dari ruang rapat yang membuat darahnya mendidih panas. Dia juga melonggarkan sedikit dasinya sambil melangkah menuju lift yang akan membawanya ke lantai dimana ruang kerjanya berada.

"Lisa!! Bukannya ini proposal yang diminta sama Bos Rendy? Kenapa proposal nya ditolak? Padahal Bos kemarin sudah setuju saat melihat kerangkanya." tanya Wisnu, salah satu orang yang tadi terkena amarah Rendy menahan Lisa untuk tidak pergi terlebih dahulu.

"Iya aku tahu. Proposal itu sebenarnya sudah benar dan sesuai yang diminta sama Bos. Tapi kesalahan kalian hanya karena salah dalam menempatkan tanda baca saja. Lebih baik kalian perbaiki. Aku harus segera kembali sebelum kena semburan naga api."

Lisa langsung bergegas pergi dari ruang rapat dan kembali ke meja kerjanya. Dia harus membuat laporan hasil rapat tadi dan diserahkan pada Bos nya yang sekarang makin hari makin galak.

Contohnya tadi. Hanya karena salah tanda baca saja, semua orang terkena omelan sang duda.

🌷

🌷

🌷

BRAKKK

Rendy membanting pintu ruang kerjanya. Dia melangkah menuju kursi kebesarannya dan menjatuhkan tubuhnya yang kekar dan tegap itu pada kursi. Nafasnya memburu, bukan karena tadi habis memarahi karyawannya di ruang rapat. Melainkan memikirkan perkataan Candra, sang putra yang kini berusia lima tahun.

Tiap pagi dan hampir selama satu tahun ini, anaknya itu selalu meminta dirinya untuk mencari Ibu baru buat dirinya dan malamnya selalu ditagihnya sebelum tidur.

Rendy semakin pusing saat tak hanya Candra saja yang meminta dirinya mencari Ibu baru untuk anaknya itu. Tapi Mama Asti juga Nino, bahkan Rafa pun yang masih berada di pondok pesantren juga meminta dirinya menikah lagi supaya Candra dan Rafa memiliki seorang Ibu. Memiliki sosok Ibu dalam kehidupan mereka. Karena pastinya mereka merindukan sosok Ibu meski Freya sudah menganggap dan memperlakukan Canda juga Rafa seperti anaknya sendiri tanpa dia bedakan.

"Aku tidak mungkin menikah lagi. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri juga mendiang istriku untuk tidak menikah lagi. Hanya Mutia istriku. Istriku hanya Mutia seorang. Tidak ada yang lain." gumam Rendy pelan sambil memejamkam kedua matanya.

Nafasnya sudah kembali normal, namun dirinya enggan untuk membuka kedua bola matanya. Dia mengingat kebersamaan dirinya dengan Mutia dulu yang begitu singkat itu.

Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis saat mengingat kebahagian mereka dulu saat mengetahui kabar Mutia tengah hamil anak kembar. Lantas senyum itu langsung surut dan lenyap dari wajah tampan Rendy saat mengingat kebahagiaan itu hanya sesaat. Karena istrinya itu harus meregang nyawa karena terjatuh dari kamar mandi dan harus melahirkan saat itu juga.

Rendy mengambil nafas dalam dan menghembuskan nya perlahan. Dia membuka matanya dan menegakkan tubuhnya. Dia melihat ada tiga bingkai foto di atas meja kerjanya. Dia mengambil bingkai foto yang terdapat potret Mutia saat hamil dulu. Diusapnya foto itu dengan lembut seolah yang dia sentuh adalah barang yang paling berharga dalam hidupnya.

"Hanya kamu yang selalu ada di hati aku. Hanya kamu, Mutia. Aku tidak akan menuruti keinginan Candra. Karena hanya kamu Mamanya Candra. Ibu kandungnya Candra."

Rendy menggenggam erat bingkai foto itu untuk meluapkan protes dan kekesalannya karena Candra hampir satu tahun terakhir ini meminta Ibu baru namun tidak dia turuti sama sekali permintaan anaknya itu.

Drrttt Drrrtttt Drrrtttt

Rendy meletakkan bingkai foto itu kembali ketempat nya dan segera mengambil ponselnya yang ada di saku jas. Dilihatnya tertera nama Evan tengah memanggil.

Muhammad Evan Sastrodirdjo

Asisten baru Rendy yang baru bekerja selama tiga tahun terakhir ini atas ijin Bryan tentunya. Karena Evan adalah salah satu orang yang dulu dekat dengan dengan Freya dan memiliki perasaan suka pada Freya. Dia kena PHK di kantornya dan langsung dipungut sama Rendy mengingat kinerja Evan yang sangat baik meski harus ditest beberapa bulan sama Bryan terlebih dahulu sebelum menjadi asisten Rendy.

"Hmm..Kenapa?" tanya Rendy setelah menggeser tombol warna hijau pada layar ponselnya.

"Maaf Bos. Saya langsung ke rumahnya Tuan Bryan. Candra nya minta diantar kesana. Ini juga sekalian mengantar Tuan Muda Attar pulang." kata Evan di seberang sana.

"Hmm..Bilang sama Candra untuk menunggu disana sampai aku datang. Dan kamu cepat kembali setelah mengantar mereka." pinta Rendy.

"Sia-" tut tut tut..Panggilan diakhiri sepihak oleh Rendy padahal Evan belum selesai berbicara.

Evan mengumpat pelan pada Bosnya itu. Suka sekali Bosnya itu memutus sepihak panggilan telephone darinya.

"Kalau aku tidak perlu uang untuk melamar dan menikahi Caca sudah dari kemarin-kemarin aku risegn." gumam Evan pelan yang kesal sendiri.

🍁🍁🍁

UCCHHHH PAPA RENDY SANG DUDA YANG GALAK DAN DINGIN JUGA KAKU

🌻🌻🌻

AUTHOR KEMBALI LAGI DENGAN CERITA BARU

SEMOGA KALIAN SUKA YAAA

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

DUKUNG AUTHOR DENGAN MEMBERI GIFT, VOTE, LIKE AND COMMENT

BIG HUG 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Sarimah Sanmarja

Sarimah Sanmarja

8

2022-04-13

0

Sarimah Sanmarja

Sarimah Sanmarja

99

2022-04-13

0

Sarimah Sanmarja

Sarimah Sanmarja

9

2022-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Protes dan Kekesalan Rendy
2 Cari Ibu itu dimana?
3 Doa Candra
4 Kabur
5 Siapa nama nona?
6 Calon babysitter
7 Yakin mau bekerja?
8 Langsung Akrab
9 Candra merajuk
10 Kehilangan Marwah
11 Mata dan Hati Papa Banyak Virusnya
12 Tidak akan mungkin dan tidak akan pernah terjadi
13 Ganti Rugi
14 Janji apa Papa?
15 Kabar bahagia dari Candra
16 Mengambil keputusan
17 Hadapi saja
18 Duda kaku berdarah dingin
19 Kita hasut mereka
20 Jangan kemana-mana dan membuat orang susah
21 Bertemu dengan keluarga
22 Melamar Rendy
23 Pingsan duluan sebelum muncul
24 Menikah dan bikin sendiri
25 Selagi masih bernafas
26 Mengancam
27 Kulkas seribu pintu
28 Kenapa harus Annisa
29 Amplop coklat
30 Orang asing
31 Semakin dingin
32 Sabotase
33 Berita
34 Berhasil dipulihkan
35 Mencari dan khawatir padanya
36 Aku tidak berguna
37 Keluar dari persembunyian
38 Mau menikah
39 Bolehkah aku iri
40 Kamu harus bersabar
41 Aku pakai dia malam ini
42 Kita ikuti
43 Doakan Kami
44 Pahlawan kesiangan
45 Sandal aku ketinggalan!
46 Sandal aku diambil
47 Aku tidak mau pergi
48 Menyelamatkan Annisa
49 Suka sama dia
50 Kisah lain yang tidak diketahui
51 Mungkin aku sudah gila!!
52 Menjaga harkat dan martabat
53 Ini jauh lebih sakit
54 Memanfaatkan keadaan
55 Gila karena kelamaan menduda
56 Iri bos!! Bilang!!
57 Hamili anak orang
58 Nasib Bara
59 Tidak punya perasaan
60 Menikah sekarang
61 Terkesan memaksa
62 Ditinggal kawin
63 Sesama keluarga
64 Menyukai wanita lain
65 Tangan kamu jago dalam hal mijat memijat
66 Bolehkah aku mencicipinya
67 Kalau suka disamperin
68 Cand sakit
69 Atau jangan-jangan kamu memang masih gila?
70 Penantian panjang
71 Harta berharga
72 Sebelum janur kuning melengkung
73 Rendy penasaran
74 Apa aku lelaki itu?
75 Si kamvret sialan
76 Bantu Papa
77 Manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan
78 Cabut tuntutan
79 Jangan sampai melewati batas
80 Membantu calon istri
81 Janda Kembang
82 Merajut jalin kasih
83 Tolong dibaca Nona
84 Hasilnya sudah terlihat
85 Janda genit untuk duda kesepian
86 Datang terlambat
87 Kita nikmati dulu
88 Aku takut khilaf
89 Lama tidak buka puasa
90 Kembali bercocok tanam
91 Temani aku
92 Yang aku rindukan dan aku cintai
93 Kamu cemburu?
94 Bathtub
95 Jangan sakiti Umma, Papa!
96 Berdoa bersama
97 Bujang lapuk
98 Mempertanggung jawabkan hak yang dimiliki
99 Jangan lupa kunci pintu
100 Aku yang kerja kamu yang capek!
101 Perjanjian antar lelaki
102 Tunggu dikamar!
103 Nasi uduk kuah soto
104 Berkualitas dan tokcer
105 Papa banyak protes
106 Memuaskan belut
107 PUAS KAMU KAK!!!
108 Filter dulu
109 Jangan membenci orang terlalu berlebihan
110 Dekatkan dan jodohkan
111 Menonton pertunjukan
112 Sangu
113 Gado-Gado
114 Tak selamanya indah
115 Jangan ganggu dia
116 Enak dan mendebarkan
117 Tempe mendoan
118 Membajak
119 Menyerah duluan
120 Titip pesan
121 Macam bebek
122 Kaos mahal
123 Gagal unboxing
124 Refreshing berdua
125 Nggak Tahan Sayang!!!!
126 Aku mau lagi!!!
127 Puas banget
128 Sensitif
129 Berapapun akan saya bayar
130 baby girl
131 The End'
132 Novel Baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Protes dan Kekesalan Rendy
2
Cari Ibu itu dimana?
3
Doa Candra
4
Kabur
5
Siapa nama nona?
6
Calon babysitter
7
Yakin mau bekerja?
8
Langsung Akrab
9
Candra merajuk
10
Kehilangan Marwah
11
Mata dan Hati Papa Banyak Virusnya
12
Tidak akan mungkin dan tidak akan pernah terjadi
13
Ganti Rugi
14
Janji apa Papa?
15
Kabar bahagia dari Candra
16
Mengambil keputusan
17
Hadapi saja
18
Duda kaku berdarah dingin
19
Kita hasut mereka
20
Jangan kemana-mana dan membuat orang susah
21
Bertemu dengan keluarga
22
Melamar Rendy
23
Pingsan duluan sebelum muncul
24
Menikah dan bikin sendiri
25
Selagi masih bernafas
26
Mengancam
27
Kulkas seribu pintu
28
Kenapa harus Annisa
29
Amplop coklat
30
Orang asing
31
Semakin dingin
32
Sabotase
33
Berita
34
Berhasil dipulihkan
35
Mencari dan khawatir padanya
36
Aku tidak berguna
37
Keluar dari persembunyian
38
Mau menikah
39
Bolehkah aku iri
40
Kamu harus bersabar
41
Aku pakai dia malam ini
42
Kita ikuti
43
Doakan Kami
44
Pahlawan kesiangan
45
Sandal aku ketinggalan!
46
Sandal aku diambil
47
Aku tidak mau pergi
48
Menyelamatkan Annisa
49
Suka sama dia
50
Kisah lain yang tidak diketahui
51
Mungkin aku sudah gila!!
52
Menjaga harkat dan martabat
53
Ini jauh lebih sakit
54
Memanfaatkan keadaan
55
Gila karena kelamaan menduda
56
Iri bos!! Bilang!!
57
Hamili anak orang
58
Nasib Bara
59
Tidak punya perasaan
60
Menikah sekarang
61
Terkesan memaksa
62
Ditinggal kawin
63
Sesama keluarga
64
Menyukai wanita lain
65
Tangan kamu jago dalam hal mijat memijat
66
Bolehkah aku mencicipinya
67
Kalau suka disamperin
68
Cand sakit
69
Atau jangan-jangan kamu memang masih gila?
70
Penantian panjang
71
Harta berharga
72
Sebelum janur kuning melengkung
73
Rendy penasaran
74
Apa aku lelaki itu?
75
Si kamvret sialan
76
Bantu Papa
77
Manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan
78
Cabut tuntutan
79
Jangan sampai melewati batas
80
Membantu calon istri
81
Janda Kembang
82
Merajut jalin kasih
83
Tolong dibaca Nona
84
Hasilnya sudah terlihat
85
Janda genit untuk duda kesepian
86
Datang terlambat
87
Kita nikmati dulu
88
Aku takut khilaf
89
Lama tidak buka puasa
90
Kembali bercocok tanam
91
Temani aku
92
Yang aku rindukan dan aku cintai
93
Kamu cemburu?
94
Bathtub
95
Jangan sakiti Umma, Papa!
96
Berdoa bersama
97
Bujang lapuk
98
Mempertanggung jawabkan hak yang dimiliki
99
Jangan lupa kunci pintu
100
Aku yang kerja kamu yang capek!
101
Perjanjian antar lelaki
102
Tunggu dikamar!
103
Nasi uduk kuah soto
104
Berkualitas dan tokcer
105
Papa banyak protes
106
Memuaskan belut
107
PUAS KAMU KAK!!!
108
Filter dulu
109
Jangan membenci orang terlalu berlebihan
110
Dekatkan dan jodohkan
111
Menonton pertunjukan
112
Sangu
113
Gado-Gado
114
Tak selamanya indah
115
Jangan ganggu dia
116
Enak dan mendebarkan
117
Tempe mendoan
118
Membajak
119
Menyerah duluan
120
Titip pesan
121
Macam bebek
122
Kaos mahal
123
Gagal unboxing
124
Refreshing berdua
125
Nggak Tahan Sayang!!!!
126
Aku mau lagi!!!
127
Puas banget
128
Sensitif
129
Berapapun akan saya bayar
130
baby girl
131
The End'
132
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!