Masa Depan

Malam menjelang pernikahan Siti, Aisha dan suaminya baru tiba di Ponpes mengingat pekerjaan Alvian yang sedang banyak dan tidak bisa ditinggalkan. Walaupun begitu seluruh keluarganya mengerti terutama Siti karena yang terpenting adik tersayangnya itu tetap bisa menghadiri acara sakralnya esok hari.

Setelah beberapa saat Alvian pamit kepada Aisha untuk pergi ke rumah orang tuanya, dia mengatakan jika Andre menyuruhnya untuk ke sana.

Sepeninggal suaminya Aisha seperti biasanya bercengkrama dan bersenda gurau bersama saudarinya, mereka meluapkan kebahagiaan karena akhirnya Siti akan kembali menikah dan berharap di pernikahannya yang kedua ini, Siti akan menemukan kebahagiaannya.

Setelah dirasa cukup malam, Ummi menyuruh semuanya untuk tidur dan beristirahat karena besok mereka harus bangun pagi-pagi sekali.

Aisha masuk ke kamarnya untuk beristirahat, sembari menunggu kepulangan suaminya dia membaca kembali beberapa buku miliknya, namun tiba-tiba pintu kamar diketuk lalu Siti masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa kak?" Aisha merasa jika kakaknya itu ingin mengatakan sesuatu.

Siti tersenyum, dia lalu duduk di sebelah adiknya.

Siti berpikir jika dia tak bisa memendam apa yang terjadi tadi siang seorang diri, harus berbicara pada seseorang yang dia percayai untuk menjadi tempatnya bertukar pikiran, dan sudah tentu jika Aisha adalah orang yang tepat.

"Jawaban kakak pada wanita itu sudah tepat," jawab Aisha ketika Siti telah menceritakan semuanya.

"Memangnya apa yang kita harapkan dari masa lalu kak Andre?" tanya Aisha tersenyum sambil mendekati kakaknya lebih dekat.

"Jika kak Andre seorang lelaki yang baik-baik, tidak salah langkah dan pergaulan, mungkin sekarang dia tidak akan berakhir di Pondok Pesantren ini. Bertaubat akan semua kesalahannya dan memperbaiki dirinya."

"Dan sebaik-baik manusia adalah yang pernah berbuat salah, merasa dirinya banyak dosa lalu memperbaiki dirinya dengan bertaubat daripada manusia yang merasa bertabur pahala dan yakin masuk surga."

Siti mengangguk.

"Kakak tahu, aku kasihan pada orang yang masa lalunya buruk karena bisa kapan saja masa lalunya diungkit dan dijadikan bahan untuk menyerang, padahal bisa saja orang tersebut telah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki semuanya demi hidup baru yang lebih baik lagi," ucap Aisha lagi dengan sedih.

"Dan apa kakak juga tahu jika suatu hubungan seringkali gagal, bukan karena seseorang kembali pada masa lalunya yang kelam tapi karena justru pasangannya yang tak bisa berdamai dengan masa lalu itu."

Siti mengangguk mengerti, perkataan Aisha semakin meyakinkannya jika sikapnya tadi pada Lidya sudah benar, dan dia tidak akan mempermasalahkan masa lalu Andre atau bahkan mengungkitnya jika keduanya sudah menikah nanti, karena yang terpenting sekarang adalah dia yakin jika calon suaminya itu telah menyesali semuanya dan bertaubat.

Siti langsung memeluk adiknya.

***

Andre menghela napas panjang, sambil menengadahkan kepalanya pada langit dia nampak tak karuan, beberapa puntung rokok nampak berserakan di bawah kakinya. Andre terlihat sangat frustasi.

Alvian yang duduk di kursi di belakangnya hanya bisa memperhatikan sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Andre telah menceritakan semuanya, dari pertemuannya dengan Lidya hingga terakhir dia juga menceritakan jika Lidya juga meneleponnya dan mengatakan jika Siti sudah tahu akan masa lalu mereka berdua.

"Setelah mengetahui semuanya dari Lidya tadi, masihkah Siti mau menerimaku menjadi suaminya?" Andre berbicara pelan, penuh penyesalan.

"Aku merasa malu, rendah diri dan kotor dengan masa laluku seperti itu aku merasa tak pantas mendapatkan wanita sebaik Siti."

Alvian tak menjawab, karena dia seperti kehabisan kata-kata setelah sedari tadi dia mengatakan jika Kak Siti tidak seperti wanita kebanyakan yang akan mudah terhasut. Kak Siti wanita yang bijak seperti istrinya yang akan mengerti.

Tiba-tiba telepon Alvian berdering. Aisha meneleponnya. Rupanya diam-diam Alvian memberi tahu istrinya mengenai keadaan Andre yang sedang kacau.

"Aku sedang bersama kak Siti."

"Kak Siti ingin mengatakan sesuatu pada kak Andre, tolong sampaikan padanya."

"Iya katakanlah. Aku akan menyampaikan pesan kak Siti pada Andre." Andre yang mendengar langsung mendekati Alvian dengan kaget.

Alvian bersiap mengulang ucapan Aisha.

"Sebaik apapun masa lalumu, itu sudah terkunci rapat dan tak bisa kau ulang lagi, dan seburuk apapun masa lalumu, aku yakin jika sekarang kamu adalah kanvas putih yang kosong." Aisha mengulang kembali perkataan Siti.

Alvian kembali mengatakannya kepada Andre.

Seketika Andre tersenyum seringai. Raut wajahnya berubah menjadi senang.

"Aku takkan pernah mengungkit masa lalumu, karena aku hanya ingin memastikan jika diriku ada di masa depanmu." Alvian kembali mengatakan apa yang di ucapkan Aisha.

"Karena aku yakin jika seseorang yang mempunyai masa lalu yang buruk akan berusaha menciptakan masa depan yang cemerlang."

Wajah Andre terlihat bersinar, dia tampak tersenyum malu hingga tak sengaja memukul pundak Alvian.

Alvian meringis kesakitan.

"Aku juga ingin mengatakan sesuatu padanya." Andre berkata dengan semangat.

"Katakanlah! Cepat."

Andre nampak berpikir keras.

"Cepatlah."

"Katakan jika aku tak sabar menunggu hari esok, " ucap Andre diakhiri senyuman malu-malunya.

Alvian mengerutkan keningnya.

"Cepat katakan."

Alvian dengan malas menyampaikan pesan Andre.

Aisha hanya tersenyum dan langsung menyampaikan pada Siti.

Keduanya hanya tertawa saja.

"Katakan juga jika aku semakin mencintainya." Andre terlihat malu-malu.

Alvian kembali mengerutkan keningnya.

"Sudah sayang? Aku akan segera pulang." Alvian memberi salam dan menutup telepon.

Andre terlihat kesal karena Alvian tak menyampaikan pesannya.

"Sampaikan saja sendiri besok!"

***

Jantung Andre terus berdetak kencang ketika untuk pertama kalinya Siti dihadirkan sesaat setelah ijab qobul dilafalkan. Kedua bola matanya tak bisa lepas dari Siti yang terlihat anggun dengan pakaian pengantinnya yang sederhana.

Setelah itu keduanya lalu menyelesaikan prosesi pernikahan dengan lancar, sesekali Andre terus melirik Siti yang senantiasa ada di sampingnya, namun entah mengapa dirinya sama sekali tak berani untuk menyentuh atau memegang tangannya padahal kini keduanya sudah sah menjadi suami istri.

Malam Hari.

Satu persatu orang-orang pergi meninggalkan Siti dan Andre di rumah baru mereka, rumah yang letaknya tak jauh dari lingkungan pesantren, rumah sederhana yang dibeli Andre dari warga lalu sedikit direnovasi.

Andre yang menyadari jika kini tinggallah dirinya dan sang istri saja di rumah malah dibuat salah tingkah, dia tak berani masuk ke dalam kamar dimana Siti sudah ada di dalamnya.

Andre nampak seperti orang yang linglung, dia sangat grogi dan tak tahu harus melakukan apa dan itu membuatnya heran kenapa dirinya bisa seperti itu, padahal dulu dia seorang Casanova yang pintar menghadapi wanita, menggoda dan merayunya.

Tiba-tiba suara pintu kamar terbuka.

Siti keluar dari dalam kamar.

Andre mematung sambil menelan ludah melihat Siti dan pakaian yang dikenakannya. Lingerie.

Untuk pertama kalinya dia juga melihat wajah sang istri.

Lebih cantik dari perkiraannya selama ini. Matanya tak berkedip terus menikmati kecantikan Siti, hingga tak menyadari jika kini Siti telah berada tepat di depannya.

"Apa benar ini wanita yang aku nikahi tadi siang?" celoteh Andre yang sontak membuat Siti tersenyum.

Siti mengangguk pelan.

"Aku mencintaimu," ucap Andre tiba-tiba sambil terus menatap wajah istrinya.

Siti kaget. Wajahnya memerah.

"Harusnya kamu mendengar kata-kata itu malam kemarin tapi Alvian menyuruhku untuk mengatakannya langsung padamu."

Terpopuler

Comments

milaa

milaa

salting Andree ey😅😅

2024-04-23

0

Rahmawati

Rahmawati

udah sah ya, semoga bahagia

2023-12-12

0

Titika tika

Titika tika

Kupikir suhu rupanya cupu ya ndre🤣🤣🤣

2023-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!