Hanya sekitar sepuluh menit saja Kiki keluar dari kamar mandi. Sepertinya dia tidak melakukan ritual mandi seperti biasanya yang bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam.
Setelah keluar dari kamar mandi,sesegera mungkin Kiki memakai pakaian seragam dan asesorisnya,kemudian dia melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di dalam kamar tersebut sambil berkata, "You are perfect Kiki, kamu cantik, manis dan imut," sambil tersenyum semanis mungkin.
Setelah itu dia melanjutkan perkataannya, "Gila...manis banget senyummu Ki....hahaha...pasti banyak cowok yang suka sama kamu, hehehe....," terlihat di kaca cengiran manis ala Kiki.
Dia lupa kalau hanya punya waktu sedikit, karena bisa dipastikan dirinya akan telat jika berlama-lama dengan kegiatannya untuk mengagumi penampilannya itu. Narsis, percaya diri kata yang tepat menggambarkan Kiki saat ini.
Dari arah ruang makan di lantai bawah,sang mama berseru, "Kikiiiiiiii...........ayo buruan turuuuuuun......!!!"
Seketika Kiki tersadar bahwa dia hanya punya waktu sedikit.
Dengan gerakan terburu-buru dia menyambar tas di meja belajarnya. Dan untung saja dia sudah mempersiapkan isi tas tersebut semalam. Jika saja dia tidak mempersiapkannya semalam, sudah bisa dipastikan isi tasnya pasi ini tidak sesuai dengan apa yang harus dibawa.
Sementara itu di meja makan sudah ada mama, papa dan Kevin, sang kakak. Mereka sudah berada di meja makan sedari tadi hanya untuk menunggu Kiara, sang Princess tercintanya mereka (maklum paling muda, paling bontot, paling disayang).
Dengan anggunnya dan dengan rasa tidak bersalahnya si princess jalan menuruni tangga sambil menebar senyum manisnya.
"Morning Ma, Pa,Kkak...",ucap Kiki sambil mencium pipi Mama, Papa, dan Kakaknya.
"Morning kesayangan," jawab mama dengan senyumnya.
"Morning princess," jawab papa ketika pipinya dicium Kiki.
"Morning boncel kesayangan," jawab Kevin dengan senyum khasnya yang bikin hati kaum hawa meleleh.
"Isssh kakak tuh Ma, Pa ngatain Kiki boncel, padahal kan Kiki cantik, manis gak ada celah. Udah dandan perfect gini malah dipanggil boncel," ucap Kiki sambil manyun khas ngambeknya dia disertai bibirnya yang maju beberapa senti.
"Hahaha.... lagian kamu dek, kecil amat. Nih kalau kamu berdiri cuma setinggi dada kakak," ucap Kevin sambil ketawa mengejek.
"Iiiih.... nyebelin banget sih... lagian aku tuh gak boncel ya, cuma imut ja. Kakak aja tuh yang ketinggian udah kayak tiang listrik aja," ceplos Kiki sambil duduk setelah itu mengambil makanannya.
"Udah... udah... kalian ini selalu aja gak pernah akur kalau bertemu," ujar sang mama.
"Udah biarin ma, ini cara mereka menunjukkan sayang mereka, lagian rame kalau mereka lagi barengan. Jadi gak ada bosen dan sepinya nih rumah," sang papa kini yang berkomentar disela minum kopinya.
"Betul tuh maaaa....," jawab Kevin dan Kiki kompak.
"Hahaha....," tawa Kevin dan Kiki barengan.
"Bisa barengan gitu ya kita," ucap Kevin sambil mengarahkan telapak tangan untuk mengajak adiknya bertos ria. Dan sang adik pun menyambut telapak tangan kakaknya dengan tawa riangnya.
"Kompak kita kak,hahahaha....," ucap Kiki.
Papa dan mamanya hanya senyum dan geleng-geleng kepala, senang dengan tingkah laku anak-anaknya.
"Udah.... udah yuk kita berangkat sebelum telat," ajak sang papa kepada kedua anaknya.
"Oke Pa, ini Kiki juga udah selesai makannya, bentar minum susu dulu," jawab Kiki sambil minum susu yang sudah disediakan mama di dekat piringnya.
"Pa, Kiki diantar kak Kevin aja deh pa, kan searah dengan kampus kak Kevin," ucap Kiki menyambung perkataannya tadi.
"Ok... yuk boncel berangkaaaaaat.....," seru Kevin sambil meletakkan tasnya ke bahunya.
"Ya sudah kamu antar Kiki dan jagain dia Vin, jangan sampai lecet, antar dengan selamat dia sampai sekolahan," perintah sang papa pada Kevin
"Iya paaa...sampai segitunya sama si boncel," jawab Kevin.
Kiki menatap horor kakaknya seolah ada laser yang ditembakkan dari kedua matanya.
Kevin bergidik ngeri melihat tatapan adiknya.
"Oiya Vin, pastikan juga Kiki masuk ke sekolah, setelah itu kamu boleh pergi dari situ," ucap sang mama.
"Isssh mama... kayak Kiki suka bolos aja," jawab Kiki sambil memanyunkan bibirnya.
"Bukannya gitu sayang, tadi kan kamu tidur sambil senyum-senyum sendiri, Mama takut nanti kalau kamu belok gak jadi masuk ke sekolahan," jelas mama dengan ketawa ringannya.
"Apa hubungannya coba," sanggah Kiki dengan memerengutkan wajahnya.
"Udah, yuk ah berangkat cel, entar kesiangan dihukum dah loh," ajak Kevin untuk segera berangkat.
"Ya udah yuk ah, Ma... pa... kita berangkat dulu ya, Assalamu ‘alaikum..," pamit Kiki sambil mencium punggung tangan mama dan papa.
“Wa ‘alaikumus salam," jawab mama dan papa kompak.
Kevin pun mencium punggung tangan mama dan papanya sambil berkata,
"Ma... Pa... berangkat dulu ya, doain anakmu ini selamat sampai tujuan, dan bisa membawa menantu yang cantik dan baik hati," kekehan keluar dari mulut Kevin setelah itu.
"Iya didoain, tapi ditambahin doanya biar jadi orang yang sukses juga dan ilmunya bermanfaat," jawab mama dengan kekehannya juga.
"Menantunya juga gak cuma cantik dan baik hati tapi juga solehah," kata papa menanggapi ucapan Kevin.
"Jangan lupa tidak sombong dan rajin menabung," sambung Kiki dengan ketawanya.
"Hahaha....udah kayak apa aja calon mantu kriterianya sepanjang itu," ucap kevin dengan ketawanya sambil balik badan dan menggandeng tangan Kiki untuk segera masuk kedalam mobil.
"Lagian kak, kamu tuh pamitan berangkat kuliah kayak minta doa mau kemana aja," ucap Kiki ketika sudah duduk di dalam mobil.
Kemudian kaca mobil dibuka oleh Kiki dan dia mengeluarkan kepalanya dan menoleh ke belakang sambil berkata, Assalamu ‘alaikum.....," dengan melambai-lambaikan tangannya kearah mama papanya.
“Wa ‘alaikumus salam...," jawab mama dan papa sambil melambaikan tangan ke mobil anak-anaknya yang sudah melaju keluar dari halaman rumah.
"Dek.....," panggil Kevin.
"Hmm...," jawab Kiki.
"Dek....," panggil ulang Kevin.
"Hmm...," jawab Kiki lagi.
"Dek....," ulang Kevin kembali.
"Apaan sih kak dari tadi manggil-manggil terus. Kangen ya? Padahal Kiki masih di deket Kakak loh, udah kangen aja," cerocos Kiki mengeluarkan kekesalannya.
"Najis, kangen. Lagian kamu dipanggil hmm... hmm... aja terus dari tadi. Dah kayak Nisa Sabyan aja lagi nyanyi," jawab Kevin dengan nada kesal.
"Lagian kakak manggil-manggil gak jelas mau ngapain," ucap Kiki sambil memajukan bibirnya karena kesal.
"Tuh kan, kakak jadi lupa mau ngomong apaan, kamu sih ngajakin debat," keluh Kevin.
"Yee nyalahin Kiki, emang dasarnya kakak aja yang pelupa, udah tua," sahut Kiki.
"Tua... tua... masih ganteng oke gini dibilang tua. Kalau tuanya segini mudanya seberapa boncel?" ucap Kevin dengan nada kesal.
"Akulah anak muda yang sesungguhnya," jawab Kiki dengan nada puitis.
Setelah itu didalam mobil.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
alvika cahyawati
masih menyimak kyk nya,seru ini
2023-05-06
2
azril arviansyah
seru thor
2022-07-12
2
She_Na
sip,makasih😘
2022-05-01
0