Part.3

Raisa melihat suaminya pulang lebih awal dari kantor. Dia mendekati suaminya karena ingin menyambutnya.

“Mas, sudah pulang? Mau aku siapkan air hangat untuk mandi atau siapkan makan mungkin?”

Aldo hanya menatap istrinya dari atas sampai bawah. Dia melihat tangan dan lutut Raisa yang di pakaikan plester.

“Tidak usah! Mengurus diri sendiri saja belum benar, pakai mau mengurus orang lain segala,” Aldo pergi begitu saja dari hadapan Raisa.

Sudah cukup sabar Raisa menghadapi suaminya. Dia berusaha memberikan perhatian penuh, namun Aldo tak sekalipun mau menerima perhatian darinya. Raisa sudah mencoba menjadi istri yang baik. Namun semua itu tak berarti di hadapan suaminya.

Apa lagi yang harus aku lakukan? Aku sudah berusaha mencari perhatian Mas Aldo.Tapi sampai detik ini, aku masih belum bisa menaklukkan hatinya.” Batin Raisa.

Raisa memberanikan diri mengikuti suaminya hingga masuk ke kamarnya. Dia melihat suaminya yang sedang memegang ponsel namun terlihat sedang senyum-senyum sendiri.

“Mas,” Raisa memanggil suaminya.

Aldo menautkan sebelah alisnya saat melihat istrinya berani masuk ke kamarnya.

“Ngapain kamu masuk ke kamarku? Kamu pikir dengan kamu masuk ke sini, aku akan tertarik kepadamu, hahaha jangan harap itu terjadi. Kamu bukan seleraku, tipeku itu seperti model atau aktris,” ucap Aldo meremehkan.

Raisa langsung pergi begitu saja dari kamar itu, tanpa bersuara apa pun. Raisa masuk ke kamarnya lalu menguncinya. Raisa menjatuhkan dirinya di depan pintu. Dia tak bisa lagi menahan air matanya. Sungguh sakit mendengar suaminya berkata seperti itu.

Ingat Rai, kamu jangan bodoh. Kamu harus membuktikan kepada suamimu bahwa kamu bukan wanita yang lemah. Dan kamu bisa menjadi sosok wanita impian suamimu,” batin Raisa

°°°

Pagi ini Raisa sudah berdandan cantik. Niatnya dia akan pergi ke salah satu perusahaan entertainment untuk mendaftar sebagai seorang model atau semacamnya. Itu semua dia lakukan agar suaminya bangga.

Raisa langsung wawancara kerja saat ini juga. Karena kebetulan pemilik perusahaan start entertainment melihat jika dia mempunya bakat. Raisa bisa akting sedih, bisa berpose ala model.

Raisa begitu senang karena dia langsung tanda tangan kontrak.

Aku tidak menyangka jika akan semudah ini untuk menjadi bintang,” batin Raisa.

Raisa melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari gedung menjulang tinggi itu. Niatnya saat ini hanya memberitahu suaminya jika dia sebentar lagi akan menjadi seorang bintang. Semoga saja itu bisa menjadikan suaminya sedikit mau membuka hati untuknya.

Raisa pergi ke perusahaan suaminya menaiki taxi. Saat ini taxi yang dia naiki sudah sampai di depan perusahaan suaminya. Raisa langsung keluar dari taxi setelah dia membayar.

Beberapa karyawan melihat istri atasannya datang ke kantor. Mereka memberi hormat saat berpapasan dengan Raisa. Raisa hanya tersenyum menatap mereka.

Saat ini Raisa ada di depan resepsionis yang sedang berjaga.

“Kak, apa Mas Aldo ada di ruangannya?” tanya Raisa.

“Pak Aldo baru saja keluar untuk istirahat,” ucapnya.

“Memangnya kalau jam istirahat, suami saya ke mana yah?” tanya Raisa.

“Biasanya pergi ke apartemennya,” ucapnya.

“Apartemen? Kalau boleh tahu dimana alamatnya?” tanya Raisa.

Resepsionis itu langsung memberikan alamat apartemen Aldo.

Raisa kembali keluar dari kantor itu. Tujuannya saat ini untuk pergi ke Apartemen suaminya. Kebetulan alamat apartemen suaminya tak jauh dari kantor itu. Hanya lima belas menit saja, kini Raisa sudah sampai di depan apartemen suaminya.

Ting tong

Raisa memencet bel di depan pintu. Kebetulan Siska yang membukakan pintunya.

Cklek

Raisa menatap Siska yang kini sedang berdiri di depannya.

Bukankah ini Siska Artis terkenal, kenapa bisa ada di apartemen Mas Aldo? Apakah mungkin aku salah alamat, tapi sepertinya benar jika ini alamatnya.” Batin Raisa.

“Cari siapa yah?” tanya Siska

“Apa ini apartemen milik Mas Aldo?”

“Iya benar, ada apa cari Aldo?”

“Ngapain kamu berada di apartemen suami saya? Bagaimana jika ada media yang tahu jika Anda ini seorang pelakor?”

“Pelakor? Hello, ngaca dong. Kalau suami situ duluan yang godain saya. Lagian saya sama kamu itu beda jauh. Pantas saja Aldo setiap hari mengunjungiku, mungkin karena istrinya kurang menarik.” Ucap Siska

Plak

Raisa menampar pipi Siska.

“Hey, apa-apaan kamu? Saya bisa menuntut kamu loh karena sudah menyakiti saya,” kata Siska.

“Siapa takut, saya juga bisa menuntut kamu dengan tuduhan merebut suami orang,” ucap Raisa.

“Ada apa ini?” Aldo melangkah mendekati mereka karena mendengar suara ribut-ribut dari depan.

Aldo menatap istrinya ada di sana.

“Raisa, ngapain kamu disini?” tanya Aldo.

“Ngapain? Aku ini istrimu, jadi sudah sepantasnya jika aku mengunjungimu.” Ucap Raisa.

Aldo menarik tangan Raisa sehingga kini dia sudah berada di dalam Apartemen. Aldo tidak ingin jika ada yang menyaksikan pertikaian mereka. Apalagi jika ada yang melihat Siska di sana. Bisa-bisa langsung masuk berita gosip.

“Kamu sudah berani yah bicara seperti itu kepadaku?”

“Aku juga berhak untuk bicara? Sudah cukup yah aku di perlakukan tidak adil seperti ini. Sudah satu tahun aku sabar menghadapi Mas Aldo. Tapi apa balasannya? Mas Aldo malah bersama wanita lain.”

“Hey istri tak di anggap, lebih baik kamu pergi deh. Mengganggu saja sih, kami ini mau ber*cinta loh,” ucap Siska dengan tak tahu diri.

“Aku kira kamu ini artis baik-baik, tapi nyatanya tidak lebih dari seorang ja*lang. Ah sudahlah aku mau pergi saja,” Raisa membalikan badannya dan hendak melangkah pergi. Namun dia kembali menoleh ke belakang karena ada hal yang lupa untuk dia katakan. “Dan untuk Mas Aldo, tunggu saja surat gugatan perceraianku,” ucap Raisa, lalu dia segera pergi.

Aldo masih berdiri mematung melihat kepergian Raisa. Dia tidak pernah berpikir jika istrinya bisa seberani itu.

Siska mendekati Aldo lalu memeluknya dari belakang.

“Sudahlah sayang, tidak usah lagi pikirkan istrimu yang tidak berguna itu. Lebih baik sekarang kita bersenang-senang.” Siska menuntun tangan Aldo hingga kini keduanya memasuki kamar.

Raisa berjalan tak tentu arah. Tidak bisa di tutupi lagi kesedihannya itu. Dia tidak menyangka jika ini balasan untuk kesabarannya selama ini. Walaupun dia bertingkah kuat seperti tadi, tapi siapa yang tidak tahu perasaan seorang perempuan yang sangatlah rapuh.

“Aku benci kamu, Mas Aldo,” ucap Raisa sambil menendang kaleng kosong yang tergeletak di pinggir jalan.

Pluk

“Aduh,” terdengar seseorang mengaduh sakit karena terkena kaleng yang di tendang oleh Raisa.

"Aduh, mati aku,” Raisa hendak berbalik arah dan akan pergi. Namun seseorang dari belakang memegang tangannya. Sehingga Raisa menghentikan langkahnya.

Raisa menoleh ke belakang dan melihat seseorang yang di kenalnya sedang menatapnya tajam.

“Maaf, aku tidak sengaja,” Raisa memperlihatkan deretan gigi putihnya.

°°°°

Terpopuler

Comments

Tomi Setiwan

Tomi Setiwan

lanjut

2022-12-21

0

sarinah najwa

sarinah najwa

di awal katanya dua tahun kok di sini satu tahun menikah nya🤔🤔🤔🤔

2022-03-29

4

Priska Jacob

Priska Jacob

oh siska itu pacarnya aldo.

2022-03-07

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!