Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Part.1

🍀🍀🍀🍀🍀

Aku akan mencoba kuat demi mempertahankan rumah tanggaku, dan aku akan mundur jika memang sudah tidak kuat lagi untuk memperjuangkanmu," Raisa

...

Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mau menganggapmu sebagai istriku," Aldo

🍀🍀🍀🍀🍀

Raisa melihat suaminya yang baru pulang kerja. Dia menghampirinya dan berniat untuk membawakan tas kerja suaminya.

"Mas, biar aku yang bawakan tasnya," Raisa hendak mengambil tas kerja yang di bawa oleh suaminya. Namun Aldo malah mendorongnya.

"Jauhkan tangan kotormu itu dariku! Aku tidak mau di sentuh sedikitpun olehmu." ucap Aldo

Tes

Air mata Raisa jatuh begitu saja. Sungguh dia tidak mengira jika suaminya sulit sekali untuk di dekati. Sudah dua tahun mereka menikah, namun suaminya masih saja bersikap sama. Terkadang dia ingin mengeluh, dia ingin mengakhiri pernikahannya. Tapi dia berpikir lagi, jika dia hanya ingin menikah sekali dalam hidupnya.

Raisa melihat suaminya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Raisa mengusap air matanya dan mencoba untuk tegar. Dia melangkahkan kakinya menuju ke dapur. Dia akan memasak makan malam untuk suaminya.

Setelah satu jam berkutat di dapur, akhirnya Dia sudah menyelesaikan masakannya. Dia langsung menata semua masakannya di atas meja makan. Lalu dia pergi ke kamar untuk mandi. Dia melangkahkan kakinya menaiki tangga. Hingga kini sampailah di depan kamar. Raisa melihat pintu kamar sebelah sudah tertutup. Ya, itu kamar suaminya. Memang sejak awal pernikahan, mereka sudah pisah ranjang.

Cklek

Raisa masuk ke kamar setelah cukup lama memandang pintu kamar suaminya. Dia memilih untuk mandi dan berdandan yang cantik.

Saat ini Raisa sedang bercermin sambil melihat penampilannya. Dia memakai dres pendek. Bahkan dia sedikit memoleskan riasan ke wajahnya. Dia menunggu jam makan malam sambil bersantai di kamar.

Raisa keluar dari kamarnya. Dia mengetuk pintu kamar suaminya.

Tok tok

Tak lama, Aldo membukakan pintu kamarnya. Dia melihat istrinya sedang berdiri di depan pintu.

"Ada apa?" tanya Aldo.

"Ayo kita makan malam, Mas."

"Makan malam? Makan saja sendiri," Aldo kembali menutup pintu kamarnya dengan keras.

Raisa sudah menduga ini akan terjadi. Raisa memilih untuk makan malam sendirian.

Raisa melihat suaminya sedang menuruni tangga. Sejenak dia berhenti makan, dia menghampiri suaminya yang sedang melangkah menuju ke luar.

"Mas, sebentar!" ucap Raisa yang kini sedang mengejar suaminya.

Aldo menghentikan langkahnya. Lalu dia menatap istrinya yang sudah sampai di dekatnya.

"Ada apa?"

"Mas Aldo mau kemana malam-malam seperti ini?" tanya Raisa.

"Mau aku pergi kemanapun itu urusanku," setelah mengatakan itu, Aldo langsung pergi dari hadapan istrinya.

Raisa merasa sedih karena sudah dua tahun ini, dia sama sekali belum bisa menaklukan hati suaminya. Raisa kembali ke ruang makan. Dia memilih untuk menghabiskan makan malamnya.

°°°°

Aldo menghentikan mobilnya di parkiran apartemen mewah. Dia keluar dari mobil lalu pergi menuju apartemen miliknya.

Setelah memencet kode pasword, kini pintu itu terbuka lebar. Aldo melangkah masuk ke dalam. Dia melihat wanita cantik yang begitu dia rindukan.

Siska menyambut kekasihnya yang baru datang.

"Sayang, aku sangat merindukanmu," ucap Siska sambil menghirup aroma kekasihnya.

"Baru sehari tidak di datangi, kamu sudah rindu saja," ucap Aldo.

Siska langsung menggandeng tangan Aldo menuju ke salah satu kamar yang ada di apartemen itu. Dia langsung mendorong Aldo ke atas ranjang. Lalu dia memposisikan dirinya di atas Aldo.

"Kamu tidak sabaran sekali sih, sayang." ucap Aldo sambil memegang salah satu dada Siska dari balik kain tipis yang di pakainya.

"Aku ingin memanjakan punyamu," ucap Siska lalu membuka resleting celana Aldo. Dia juga menurunkan kain tipis yang menutupi bagian bawah.

Kini Siska menaik turunkan tubuhnya di atas kekasihnya. Aldo sangat menyukai permainan Siska. Karena Siska selalu memberinya kepuaskan.

Aldo merasa jika kekasihnya mulai lelah, kini saatnya dia yang memimpin permainan.

Satu jam sudah keduanya saling memadu kasih. Aldo memilih untuk membersihkan dirinya. Setelah itu dia langsung pulang.

Saat ini Aldo sudah sampai di rumah. Dia melihat istrinya yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.

Raisa beranjak dari duduknya. Dia menghampiri suaminya yang baru datang.

"Mas, kamu baru pulang? Sudah makan belum? atau mungkin mau aku buatkan sesuatu?" tanya Raisa.

"Sejak kapan kamu jadi cerewet begini? Minggir! Aku mau lewat," dengan sengaja Aldo menabrak Raisa yang ada di depannya.

Bruk

Raisa terjatuh ke lantai, dia memegangi lututnya yang sakit. Untung saja tidak ada yang lecet.

Raisa mematikan televisi yang tadi dia tonton. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya.

°°°

Pagi ini Raisa bangun kesiangan. Dia buru-buru keluar kamar. Dia mengetuk pintu kamar suaminya. Namun ternyata tidak ada sahutan dari dalam. Raisa memilih untuk pergi ke lantai bawah. Dia melihat Bi Inem yang sedang mengambil piring kosong dari atas meja makan.

"Bi, Mas Aldo sudah berangkat?"

"Sudah, Non. Baru saja Tuan Aldo berangkat ke kantor," ucap Bi Inem.

Raisa menunduk lesu, walaupun Aldo selalu bersikap kasar kepadanya, tapi dia selalu ingin melayaninya dengan baik.

"Apa Bibi mau ke pasar?" tanya Raisa.

"Iya, Non. Bibi mau ke pasar belanja kebutuhan sehari-hari," ucap Bi Inem.

"Biar saya saja yang belanja, Bi. Kebetulan saya merasa bosan di rumah," pinta Raisa.

"Tapi Non? Nanti Non Raisa malah kecapean."

"Tidak kok, Bi. Nanti kalau cape, Aku bisa istirahat."

"Baiklah, kalau itu maunya Non Raisa," ucap Bi Inem.

Raisa melangkah keluar rumah. Niatnya dia akan ke pasar dengan menaiki kendaraan umum. Memang di rumah itu masih ada beberpaa mobil yang berjejer rapih di bagasi. Namun Raisa tidak bisa mengemudi.

Raisa berdiri di pinggir jalan, namun cukup lama menunggu, belum ada satupun angkot yang lewat di depannya. Raisa memilih untuk berjalan kaki sambil menunggu angkot yang lewat.

Terlihat mobil yang melaju sangat kencang dari belakang Raisa.

Brak

Raisa terserempet mobil itu, lalu dia jatuh ke jalan.

"Aduh, berdarah, Raisa memegangi tangan dan lututnya yang berdarah.

Si pengendara mobil melihat situasi di luar, ternyata tidak terlalu rame. Dia memakai kaca mata hitamnya dan topi hitam. Lalu dia keluar untuk melihat keadaan Raisa.

"Ikutlah!" lelaki itu langsung menggendong Raisa.

"Kamu siapa? Lepaskan!" Raisa mencoba untuk melepaskan dirinya.

"Tidak usah banyak tanya, ikut saja," Reynard membuka pintu mobilnya lalu mendudukan Raisa di sana.

Reynard mengemudikan mobilnya menjauh dari tempat itu.

"Kita mau kemana?" Raisa menatap Reynard yang sedang mengemudi.

Reynard hanya diam, dia tidak menimpali perkataan Raisa.

Saat ini mobil yang di kendarai Reynard sudah sampai di depan rumahnya.

Reynard menatap Raisa, lalu menyuruhnya turun.

"Ayo turun!" pinta Reynard.

"Kita mau kemana? Ini rumah siapa?"

"Rumahku, Lihatlah lukamu, apa kamu tidak akan mengobatinya?" tanya Reynard.

Akhirnya Raisa menurut, dia turun dari mobil. Reynard mengajaknya untuk masuk ke rumahnya.

Raisa mengikuti Reynard yang terlebih dahulu melangkah. Dia sedikit takut karena pakaian Reynard serba hitam seperti penculik.

°°°°°

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA.

LIKE

KOMEN

GIFT

VOTE

Hanya Like komen saja itu sudah cukup kok😊😊

Terpopuler

Comments

AryfaNisa Rochiem

AryfaNisa Rochiem

aldo suami gak punya udel

2022-10-24

0

niktut ugis

niktut ugis

masih nyimak

2022-05-07

0

Tinus Ajoi Ambuak

Tinus Ajoi Ambuak

suka film

2022-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!