Awalnya perpisahan Keila dengan Noah berakhir dengan tenang. Seminggu setelah hubungan Keila dan Noah berakhir, Keila mendengar bahwa Yuna dari departemen desain kembali menjalin hubungan dengan Noah-sesuai dengan keinginannya selama ini.
“Kak Keila?” Salah satu junior Keila, Irene berbisik kepada Keila di sela-sela pekerjaannya.
“Ya? Ada apa?” Keila bertanya dengan raut wajah penasaran.
“Kakak sudah putus dengan Kak Noah?” bisik Irene lagi.
Keila menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. “Ya. Seminggu yang lalu. Kenapa?” Keila menjawab dengan berbisik juga.
“Kemarin sepulang kerja, kami melihat pa-“ Irene segera menutup mulutnya dan segera mengoreksi ucapannya yang salah dengan cepat sebelum membuat Keila tersinggung lebih dulu. “Maksudku mantan kekasih kakak dengan Kak Yuna. Mantan pacar kakak datang menjemput Kak Yuna dari departemen desain dan mereka pergi bersama dengan bergandengan tangan.”
Keila tersenyum membalas penjelasan dari juniornya itu. “Sebelum menjadi kekasihku, Noah adalah kekasih Yuna. Mereka putus karena kesibukan mereka. Lalu Noah bertemu denganku dan menjadi kekasihku selama kurang lebih empat bulan. Tapi. . . mengingat hubungan mereka yang terjalin cukup lama, tidak heran jika mereka akhirnya kembali. Aku tahu Yuna masih menyukai Noah sejak aku tahu bahwa Yuna adalah mantan Noah.”
“Kakak tidak marah dengan mereka yang kembali dengan cepat?” Irene bertanya dengan memasang wajah tidak percaya.
“Tidak.” Keila menjawab dengan senyuman di wajahnya. “Sejak awal aku menjalin hubungan dengan Noah, aku merasa jika hubunganku dengan Noah tidak akan bertahan lama. Kami hanya sama-sama kesepian dan butuh teman ketika sedang merasa sepi. Alasan itulah yang membuat kami bersama. Jika kamu bertanya padaku apakah aku mencintai Noah, mungkin aku akan memberikan jawabannya dengan ragu-ragu.”
“Benarkah begitu, Kak?” Irene memasang wajah tidak percaya untuk kedua kalinya.
“Benar. Aku sendiri tidak yakin pada diriku sendiri, apakah aku mencintai Noah atau tidak? Nyatanya. . . ketika berpisah dengannya, aku baik-baik saja.”
Junior Keila, Irene kemudian menepuk bahu Keila dengan sedikit keras untuk memberikan semangat kepada Keila seperti yang biasa dilakukan Keila ketika mengajari juniornya. “Semangat, Kak. Laki-laki di dunia ini tidak hanya satu saja. Tidak hanya ada pria bernama Noah saja. Aku yakin kakak pasti akan menemukan lelaki yang jauh lebih baik dari pria bernama Noah yang bisa membuat kakak jatuh cinta kepadanya seperti novel-novel yang selama ini kita baca.”
“Terima kasih, Irene. Kuharap begitu.”
Dua bulan kemudian keadaan menjadi tenang. Gosip yang membicarakan tentang kekasih Keila yang direbut oleh Yuna dari departemen desain perlahan mulai memudar. Kehidupan Keila kembali tenang seperti sebelum mengenal Noah. Kini Keila tidak perlu ribut membalas pesan yang masuk ke dalam ponselnya di saat jam kerja. Keila juga tidak perlu repot mengangkat panggilan yang masuk dari Noah ketika sedang rapat. Keila juga tidak perlu repot membersihkan apartemennya di saat sibuk, hanya karena Noah ingin datang berkunjung.
Kehidupan Keila kembali sedia kali dan Keila kembali disibukkan oleh pekerjaannya sebagai editor hingga terdengar kabar bahwa Noah dan Yuna kembali berpisah.
“Apa kakak sudah mendengarnya?” Irene yang makan bersama dengan Keila tiba-tiba bertanya kepada Keila.
“Apa yang harus aku dengar?” Keila mengerutkan keningnya.
“I-itu, Kak. Kabar Kak Yuna dari departemen desain yang berpisah dengan mantan pacar Kakak.” Irene berbicara dengan sedikit merendahkan suaranya sembari melirik ke kanan dan ke kiri memastikan bahwa Yuna tidak ada di dekat mereka.
“Ahh, benarkah??” Keila bertanya setelah melahap makan siangnya dengan santai seolah tidak terganggu dengan berita yang didengarnya.
Irene menganggukkan kepalanya sebelum berbisik lagi kepada Keila. “Mereka bertengkar tidak jauh dari perusahaan dan kebetulan beberapa orang kemarin melihat adegan pertengkaran mereka.”
Senyum kecil kemudian muncul di sudut bibir Keila. “Berakhir dengan berapa babak pertengkaran mereka?”
Junior Keila mengangkat bahunya menjawab pertanyaan Keila sebelum berbisik lagi kepada Keila. “Aku tidak tahu, Kak. Tapi dari yang aku dengar, pertengkaran mereka dimulai dengan Kak Yuna yang diduga selingkuh dengan rekan kerjanya dan hal itu diketahui oleh mantan pacar kakak itu. Kata orang-orang, pertengkaran mereka kemarin benar-benar hebat hingga menjadi tontonan banyak orang.”
Keila tersenyum lagi mendengar cerita dari juniornya itu. “Sayang sekali, aku tidak bisa melihat adegan itu kemarin. Jika aku melihatnya, aku pasti akan bertepuk tangan paling kencang di antara semua penonton yang ada.”
“Benar.” Junior Keila menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Keila. “Kata orang-orang yang melihat adegan itu kemarin, pertengkaran antara Kak Yuna dan mantan pacar kakak itu bahkan sampai membuat polisi lalu lintas harus turun tangan. Keduanya saling menjambak rambut satu sama lain dan saling mengumpat satu sama lain. Orang-orang yang lewat di sekitar mereka berusaha untuk menghentikan pertengkaran itu tapi tidak berhasil. Mereka justru terluka karena berusaha untuk menghentikan pertengkaran itu.”
Mendengar cerita dari juniornya itu, Kelia yang belum lama mengenal Noah benar-benar tidak menyangka jika Noah bisa marah dengan melakukan hal yang memalukan seperti itu. Bagaimana bisa seorang pria yang marah menjambak rambut wanita yang masih berstatus kekasihnya?
Keila menghela napasnya sekaligus mengucap syukur di dalam hatinya ketika tahu mengenai hal itu. Aku bersyukur sudah memutuskan hubunganku dengan pria seperti itu. Aku bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk bisa mengakhiri hubunganku dengan pria seperti itu. Untung saja, aku menolak untuk menikah dengannya. Jika tidak. . . mungkin hidupku akan merasa terkekang selamanya karena sifat dan sikapnya yang belum dewasa.
Keila baru saja bersyukur dengan nasibnya yang beruntung karena bisa terlepas dari pria bernama Noah, namun rasa syukurnya itu harus ditarik kembali ketika sepulang kerja Keila melihat Noah sedang duduk di depan perusahaannya. Awalnya. . . Keila berpikir Noah sedang menunggu Yuna karena hubungan mereka yang baru saja berakhir. Tapi. . . pikiran Keila itu salah karena Noah menarik tangan Keila ketika melihat Keila.
“Key. . .” Noah menarik tangan Keila dan menghentikan langkah kaki Keila yang hendak pulang ke rumahnya tepat di depan kantor tempatnya bekerja.
“Lepaskan tanganmu, Noah” perintah Keila dengan nada suara dingin.
“Dengarkan aku dulu. . .” Noah memohon kepada Keila.
Keila yang malu karena orang-orang dari perusahaannya yang mulai keluar dari gedung kantornya, melihat ke arah Keila membuat Keila tidak punya pilihan lain selain memberikan Noah kesempatan untuk bicara.
“Lepaskan tanganmu dan kita akan bicara!” Keila menekankan kata lepaskan tangan dengan melirik tangan Noah yang menggenggam tangannya.
Noah melepaskan tangannya dan kemudian mulai bicara kepada Keila. “Beri aku kesempatan, Key. Aku ingin menjalin hubungan lagi denganmu, Key.”
Bak disambar petir, Keila yang baru saja mendengar kabar bahwa Noah baru saja mengakhiri hubungannya dengan Yuna, kini harus mendengar sesuatu yang tidak ingin didengar Keila dari mulut Noah. Keila menatap tajam ke arah Noah dengan wajah tidak percaya. Noah benar-benar sudah gila. Baru saja aku mendengar kabar tentang pertengkarannya dengan Yuna kemarin yang mungkin menjadi akhir dari hubungannya dengan Yuna, tapi sekarang. . . Noah sudah berani datang padaku dan memintaku untuk kembali padanya. Ini benar-benar gila.
Dan semenjak hari itu, Noah selalu datang mencegat Keila di jam pulang kerjanya hanya untuk meminta Keila kembali menjadi kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments