Keila merasakan firasat buruk ketika melihat Noah yang sudah berada tidak jauh dari tempatnya berada. Keila menatap sekelilingnya dan melihat hanya ada seorang pria lain yang berada tidak jauh dari tempatnya berada. Haruskah aku meminta bantuan padanya? Jika iya, apa yang harus aku katakan padanya? Apakah pria itu akan percaya jika kukatakan bahwa pria yang berbicara denganku sekarang adalah seorang penguntit?
Keila merasa ragu untuk sesaat. Mengingat apa yang menimpa Pak Agung karena dirinya, Keila tidak ingin lagi membuat orang lain terluka karena dirinya. Jadi. . . Keila mengumpulkan seluruh keberaniannya dan membulatkan tekadnya untuk menghadapi mantan kekasihnya - Noah, tanpa bantuan orang lain. Ini adalah masalahku. Mau bagaimana pun, hanya aku yang bisa menyelesaikannya.
“Aku kemari untuk bertemu denganmu, Key. Kamu tahu, aku benar-benar menyesal telah memutuskan hubunganku denganmu. Tanpa bertanya padamu lebih dulu, aku mempercayai ucapan Yuna tentang dirimu dan pengagum rahasiamu di tempat kerjamu. Aku benar-benar merasa bersalah soal itu, Key. Maukah kau memaafkanku dan kembali padaku, Key?” Noah berusaha membujuk Keila dengan ucapannya dan tatapan memelasnya.
Tapi Keila yang sekarang bukanlah Keila yang dulu.
Keila tidak akan tertipu dengan bujukan Noah setelah apa yang menimpa Pak Agung – atasannya yang selalu baik kepada Keila. “Aku sudah memaafkanmu, Noah. Tapi meski begitu, aku tidak akan menjalin hubungan lagi denganmu. Setelah apa yang kau lakukan kepada Pak Agung, aku tahu bahwa kamu hanyalah manusia egois yang hanya mementingkan dirimu. Kamu kehilanganku, itu semua salahmu sendiri. Kamu lebih percaya pada Yuna – mantan pacarmu daripada aku yang saat itu adalah pacarmu.”
Keila berhasil mengucapkan apa yang ada di dalam hatinya selama ini yang belum sempat diucapkannya kepada Noah ketika mengakhiri hubungannya dengan Keila begitu saja.
“Aku tahu, aku salah. Maka dari itu. . . aku sekarang berdiri di sini, di hadapanmu untuk memohon maaf padamu dan memintamu kembali padaku. Hari itu aku bersalah padamu karena tidak bertanya padamu dengan benar mengenai pengagum rahasiamu itu.” Noah berbicara dengan nama memohon kepada Keila.
Keila mengembuskan napasnya dan melihat ke arah sungai di bawah kakinya. “Sudah kukatakan aku sudah memaafkan kesalahanmu waktu. Tapi. . . aku tidak bisa bersamamu lagi. Tidak setelah kamu melukai orang-orang di sekitarku. Tiga hari yang lalu kau melukai Pak Agung – atasanku yang sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri. Di masa depan, kau pasti akan melakukannya lagi entah dengan alasan apa lagi.”
“Kamu yakin tidak ingin kembali bersama denganku lagi, Key?”
Keila menganggukkan kepalanya. “Tidak, aku tidak ingin kembali bersamamu lagi. Aku yakin itu.” Keila memberikan jawaban dengan penuh keyakinan.
Noah mengembuskan napasnya panjang dan menatap ke arah sungai di bawah jembatan dan tidak lama kemudian tertawa kencang. Tawa itu berhasil membuat Keila bergidik ketakutan dalam waktu singkat.
“Harusnya kamu berterima kasih, aku memintamu untuk kembali padaku, Key.”
Keila mengambil satu langkah mundur karena merasa tatapan yang dilemparkan Noah padanya berubah menjadi tatapan menakutkan yang belum pernah dilihat oleh Keila.
“Aku tidak perlu berterima kasih untuk itu, Noah. Sekarang. . . kamu harus menyerahkan dirimu karena telah melukai Pak Agung dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit!” Keila berusaha untuk mengambil ponsel di dalam tasnya untuk menghubungi polisi dan meminta pertolongan.
Namun sebelum Keila berhasil membuka tasnya, Noah lebih dulu mengeluarkan pisau lipat miliknya dan mengacungkannya tepat ke arah Keila.
“Padahal aku benar-benar mencintaimu, Keila. Aku benar-benar mencintaimu. Aku hanya melakukan satu kesalahan dan kamu tidak memberiku kesempatan untuk memperbaiki diriku. Kamu menolakku tanpa memberiku kesempatan, Keila. Bukankah kamu lebih kejam dari Tuhan, Keila??” Noah berbicara masih dengan mengacungkan pisau lipat miliknya ke arah Keila.
Keila mengambil satu langkah mundur lagi bersamaan dengan Noah yang mengambil langkah maju untuk mendekati Keila.
“Kau benar-benar sudah kehilangan akalmu, Noah!” Keila berusaha untuk memberanikan dirinya di depan pisau yang mengacung ke arahnya di genggaman Noah. Keila berpikir jika raut wajahnya sekali saja menunjukkan ketakutan, maka Noah akan memanfaatkan hal itu untuk mengintimidasi dan menyerang Keila untuk mendapatkan keinginannya.
“Salah siapa aku begini, Key?” Noah mengambil dua langkah maju lagi ke arah Keila. “Aku begini karena kamu, Key. Karena aku mencintaimu, Key.”
“Tidak!” Keila mengambil satu langkah mundur lagi. “Kamu begini bukan karena aku. Kamu begini karena perbuatanmu sendiri. Ini salahmu sendiri bukan salah orang lain. Kamu juga tidak mencintaiku. Ini hanya obsesimu setelah berpisah dengan Yuna. Kamu ingin kembali padaku untuk membalas Yuna yang telah berselingkuh darimu setelah membuatmu putus denganku.”
Ucapan Keila yang hanya berdasarkan dari beberapa cerita juniornya yang didengarnya di saat jam makan siang, itu rupanya tepat pada sasaran. Mendengar ucapan Keila itu, Noah benar-benar marah.
“Jika aku tidak bisa memilikimu, Keila, maka tidak boleh ada orang lain yang memilikmu.” Noah mengambil dua langkah maju lagi ke arah Keila.
“Apa maksud ucapanmu itu, Noah?” Keila melangkah mundur lagi dan melirik ke arah pria yang berdiri tidak jauh darinya. Keila tidak ingin melibatkan pria asing yang sedang sibuk mendengarkan musik dengan kedua earphone yang terpasang di telinganya dan sibuk memandang ke arah sungai di bawah jembatan. Keyla berusaha untuk mengambil ponsel miliknya di dalam tas miliknya.
“Kamu masih bertanya, Key?” Noah mengambil dua langkah lebih dekat lagi dengan Keyla. “Hentikan tanganmu itu, Key! Kamu kira aku tidak tahu kamu berusaha untuk menghubungi polisi dan meminta pertolongan mereka. Jika kita tidak bisa bersama dalam keadaan hidup, maka kita bisa bersama dalam keadaan mati, Keila tersayang.”
Mendengar kata “Keila tersayang” keluar dari mulut Noah, membuat tubuh Keila bergidik dalam sekejap. Tiba-tiba perasaan jijik dan mual muncul dalam diri Keila ketika mengingat semua kenangannya bersama dengan Noah ketika masih berpacaran. Panggilan “Keila tersayang” adalah panggilan yang selalu diucapkan Noah ketika bersama dengan Keila.
“Berhenti mengucapkan itu, Noah!! Aku benar-benar jijik mendengarnya.” Keila berteriak ke arah Noah. Kali ini Keila tidak peduli lagi pria asing di dekatnya mendengar ucapannya atau tidak. Saat ini Keila hanya ingin menyingkirkan perasaan jijik, mual dan ingatannya tentang Noah yang berada di dalam dirinya. “Aku menyesal pernah mengenalmu, Noah. Aku menyesal pernah memiliki hubungan denganmu, Noah! Aku menyesal!. Aku benar-benar menyesal!”
“Kalau begitu, lebih baik kita mati bersama, Keila!!” Noah yang telah kehilangan akalnya karena ucapan Keila, kemudian berlari ke arah Keila dengan mengacungkan pisau lipatnya ke arah tubuh Keila dengan tujuan membunuh Keila.
Melihat bayangan kematian yang menyedihkan di tempat kenangan berharganya dengan ayahnya, Keila hanya bisa menutup mata ketika melihat Noah berlari ke arahnya dengan tujuan ingin membunuhnya. Dalam keadaan mata tertutup dan pasrah dengan kematian yang akan datang menjemputnya, Keila berbicara kepada ayahnya yang sudah berada di dunia yang berbeda. Maafkan aku, Ayah. Aku tidak menjadi putri yang baik seperti harapan Ayah. Padahal harusnya aku mencari kekasih seperti Ayah, nyatanya aku justru mendapatkan pria yang membuatku kehilangan nyawaku. Segera setelah ini, aku akan bertemu dengan Ayah.
Ting. . .
Keila membuka matanya ketika mendengar suara nyaring dari benda logam yang terjatuh ke jalanan. Begitu membuka mata, Keila baru menyadari jika ada sebuah tangan yang melingkar di bagian kiri pinggangnya. Angin berembus kencang membuat Keila dapat dengan jelas mencium aroma maskulin dari seseorang yang sedang memeluk dirinya dari arah belakang.
“Siapa kau???”
Keila menatap Noah yang menatap penuh amarah ke arah seseorang yang berada di belakang Keila.
“Aku??” Pria di belakang Keila berbicara tanpa rasa takut sekalipun dalam suaranya menghadapi Noah.
Keila menatap ke arah Noah dan menyadari jika pisau lipat yang tadinya berada di genggaman tangan Noah kini sudah lepas dari tangan Noah dan tergeletak di tepi jalan. Keila melirik ke arah pria yang masih memeluk pinggang kirinya dengan erat. Apa yang sedang dia lakukan? Apa pria ini berusaha untuk menolongku?
“Ya, Kau!! Siapa kau? Kenapa kau ikut campur dengan urusanku?? Gadis ini adalah kekasihku, lepaskan tanganmu dari pinggang kekasihku!!”
Pria asing yang tadinya memeluk erat pinggang Keila kemudian melepaskan pelukannya dan menarik Keila ke belakang tubuhnya. Pria itu kemudian berdiri di depan Keila dan menggunakan tubuhnya sebagai perisai Keila.
“Dia adalah kekasihku, itu sebabnya aku memeluknya. Sejak tadi aku berusaha menahan diriku karena berharap kekasihku ini bisa menyelesaikan masalahnya denganmu, mantannya. Tapi ternyata kau sama sekali tidak ingin menyelesaikan masalah dengan baik dan justru berniat untuk membunuh kekasihku.”
“Tidak mungkin!” teriak Noah. “Tidak mungkin dalam waktu singkat, Keila sudah memiliki kekasih. Kau pasti berbohong!”
Di saat yang sama, Keila juga mengatakan hal yang sama di dalam benaknya. Apa yang baru saja aku dengar ini? Pria ini mengatakan dirinya adalah kekasihku? Ini tidak mungkin! Meski benar niatnya adalah untuk menyelamatkanku tapi berpura-pura menjadi kekasih adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments