Sebelum matahari menampakan sinar dan hangat nya, Zahra sudah lebih dulu bangun dan sudah berkutat di dalam dapur Mertua nya.
Zahra akan memasak untuk sarapan pagi keluarga nya, ia dengan senyuman dan juga hati yang bahagia terus saja melakukan kegiatannya.
Hingga tak lama dari itu, ia di kagetkan dengan suara sang Mertua yang sudah bangun dan ikut membantu nya masak.
"Nak, apa nanti akan pergi?" tanya Ibu mertua nya.
"Iya Bu, nanti aku akan menemani Mas Wendi dan setelah nya dia mengajak aku jalan-jalan" jawab Zahra tersenyum lembut.
"Yasudah, nanti makan siang di luar saja ya. Ibu , Ayah serta Adik ipar mu akan ke luar kota selama 3 hari untuk mengunjungi Paman Wendi yang sedang sakit" jelas Ibu dengan tangan yang sibuk membantu Zahra.
"Iya Bu, semoga Paman lekas sembuh ya" balas Zahra dengan tulus.
Ibu mengangguk, ia lalu menata makanan di atas meja makan dan tak lupa Ibu juga menyiapkan kopi untuk Suami nya.
Hingga cahaya matahari sudah mulai menampak dan seperti nya hari ini akan sangat cerah.
Zahra pergi memanggil sang Suami yang masih berada di kamar nya, tak lupa ia juga memanggil Adik ipar nya untuk sarapan.
Sikap Zahra yang periang, ceria dan juga sangat baik itulah yang sangat di sukai oleh keluarga Wendi.
Bahkan Zahra tidak pernah marah kalau hanya di beri uang seadanya oleh Wendi.
Sejak menikah mereka memang hidup sederhana dan seadanya, bahkan awal menikah sampai sekarang sudah 2 tahun pernikahannya, Wendi baru-baru kemarin mendapatkan pekerjaan yang gajih nya tetap.
*
Singkat cerita , setelah selesai sarapan pagi bersama keluarga itu pun berpisah dengan mobil yang berbeda.
Wendi dan Zahra langsung saja menuju ke perkebunan Teh yang terbesar di Kota Malang tersebut.
Suatu kebahagian bagi mereka karena Wendi di pindahkan jadi kepala kantor di perkebunan tersebut.
"Udara nya cerah tetapi sudah memasuki perkebunan jadi sejuk , hangat dan cerah berbaur menjadi satu" ucap Zahra dengan menghirup udara alami di Kota Malang.
"Jadi nya semangat buat jalan-jalan" kekeh Zahra kembali dengan melirik ke arah Wendi.
"Kau bisa saja, sayang. Kita akan pergi ke Taman hiburan yang berada tak jauh dari lokasi perkebunan. Disana kau bisa sepuasnya berkuliner dan menikmati permainan" ucap Wendi tersenyum ke arah Zahra.
"Wah pasti banyak makanan tradisional nya Mas?" tanya Zahra antusias.
"Banyak sekali, makannya aku sengaja ngajak kamu kesana dan nanti sore nya kita pergi ke pusat perbelanjaan buat beli kebutuhan kita" jawab Wendi yang mana membuat Zahra sedikit bingung.
"Bukannya gajihan Mas masih lama?" tanya Zahra.
"Ini adalah bonus buat Mas, jadi kita belikan saja sama kebutuhan ya. Nanti kalau gajih sudah turun kamu bayarkan saja sama setoran mobil ini dan sisa nya tabung lagi" jawab Wendi mengusap lembut kepala Zahra.
Zahra mengangguk mengerti, memang setiap sebulan sekali mereka selalu membayar setoran mobil karena mereka memang sengaja kredit.
Setelah selesai dengan setoran mobil nya, Zahra dan Wendi berencana akan membangun Rumah untuk keluarga kecil mereka nanti.
Tak lama kemudian, mereka sampai juga di perkebunan Teh.
Zahra tidak ikut ke kantor nya, ia melihat beberapa orang yang sedang memetik Teh dan ia juga membantu nya dengan senang hati.
"Apa Mbak Istri nya pak mandor?" tanya salah satu dari pekerja.
"Iya Bu, perkenalkan nama saya Zahra" jawab Zahra dengan senyuman ramah dan juga ceria nya.
"Cantik sekali" ucap mereka dengan serempak.
"Kalian bisa saja, ayo saya bantu selagi menunggu Mas Wendi" balas Zahra dengan ramah.
Mereka lalu mengerjakan pekerjaan nya kembali, dan Zahra tanpa kesusahan dan juga canggung ia membantu mereka dengan tulus dan juga ceria.
Wendi tersenyum saat melihat sang Istri yang sudah bergaul dengan para pekerja nya, ia bahkan sampai geleng-geleng karena Zahra yang tak pernah pandang bulu akan pertemanannya.
"Apa itu Istri mu?" tanya Atasannya dengan ikut memperhatikan Zahra sejak tadi.
"Ya Tuan, dia Istri saya" jawab Wendi dengan sopan.
"Sayangilah wanita yang menjadi Istri mu itu, dia itu terlihat sangat baik dan juga tegar, tetapi siapa tahu dengan aslinya?
Setiap manusia mempunyai kekurangan, jika hal itu datang pada Istri mu jangan pernah meninggalkannya ataupun berubah perilaku mu , padanya" jelas Atasannya dengan tegas.
"Ya Tuan, dia adalah wanita yang sangat aku sayangi. Dia itu wanita sabar yang selalu mendukung setiap keputusan ku" ucap Wendi dengan bangga.
Lalu mereka kembali fokus pada pekerjaan, karena Atasannya yang akan pergi siang ini ke Kota Jakarta jadi ia menjelaskan semuanya pada Wendi.
Hingga jam 11 Wendi baru keluar dari kantor, ia menyapa beberapa pekerja dan memanggil sang Istri untuk pulang.
Setelah berpamitan, Zahra dan Wendi langsung saja menuju ke Taman hiburan yang berada di dekat sana.
Di sepanjang jalan ke Taman hiburan, Zahra terus saja bercerita tentang semua pekerja yang ia jumpai barusan.
Dan itu sudah hal biasa bagi Wendi, karena hal tersebut akan sering terjadi jika Zahra ikut ke perkebunan bersama nya.
"Apakah senang?" tanya Wendi lembut.
"Sangat senang Mas, apa boleh jika aku ikut lagi kesana?" ucap Zahra dengan mata mengerjap lucu.
"Boleh sayang, nanti kamu kesana sambil membawa makan siang untuk ku" jawab Wendi lembut.
Cup.
"Terimakasih" ucap Zahra setelah memberi Wendi kecupan di pipi nya.
Lalu mereka berdua turun dari mobil karena sudah sampai, Zahra menatap Taman tersebut dengan pandangan yang sangat berbinar bahagia.
Zahra langsung saja membawa Wendi ke stand makanan berat untuk makan siang mereka.
Dan ia memilih makan dengan ikan bakar dan juga beberapa lalapan.
Kesederhanaan itu yang selalu membuat Wendi jatuh cinta berulang kali pada Zahra.
Sebelum makanannya datang, Zahra menelpon kedua orangtua nya untuk memberi kabar bahwa mereka sudah sampai sejak kemarin sore.
Dan tak lama kemudian, pesanan mereka tiba juga dan hal itu langsung saja membuat Zahra menelan ludah kasar.
Tanpa menunggu lama, Zahra dan Wendi langsung saja melahap makanannya sebelum mereka berjalan-jalan keliling Taman.
"Ini enak sekali Mas, apalagi ikan bakar nya" ucap Zahra dengan tersenyum.
"Ya sayang, ini sangat pas di lidah kita" balas Wendi sambil menikmati makanan tersebut.
Ya mereka sering sekali menikmati waktu berdua jika senggang, dan Wendi selalu saja membawa sang Istri untuk makan lesahan ataupun Restoran.
"Setelah ini, aku ingin naik wahana permainan dulu ya. Baru kita menjelajahi jajanan disini" ucap Zahra cengengesan.
Dan Wendi hanya mengangguk mengiyakan ke inginan sang Istri.
Mereka kembali makan dengan fokus dan sesskali Wendi menyuapi Zahra.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Jolratusengkleksadumay Hadirbarigutakgitekgealgeol
aq mmpir thoor . hbis bca yg udh tmat trs aq singgh di sni
2022-03-11
0
Anasih 11
aku mampir thooorr,,, semangat up naaaa💪💪
2022-03-03
0
Aulia Finza
up lg thor....
2022-03-02
0