Izinkan Aku Pergi

Izinkan Aku Pergi

Bab 1

Seiring berjalannya waktu, semua perubahan dalam diri seseorang semakin terlihat.

Begitupun dengan Wendi Dirham, suami dari Zahra Khoerunis!

Semua nya nampak terlihat apalagi saat mereka pindah ke Rumah Wendi.

Orangtua Wendi, yang terlihat sangat baik dan juga alim ternyata hanya hiasan saja.

Semakin kesini semakin terlihat watak dan sifat nya oleh Zahra.

Bermula saat Wendi menginginkan pindah ke Rumah Orangtua nya, karena tempat nya bekerja lumayan dekat dari sana.

"Jaga dirimu baik-baik, Nak" ucap Aminah sang Ibu Zahra.

"Iya Bu, Ibu juga sama Bapak ya" balas Zahra sendu.

Zahra lalu pergi dari sana bersama sang Suami, Wendi.

Mereka akan pindah ke Kota yang tidak jauh dari Desa tempat tinggal Zahra dulu.

Selama perjalanan, Wendi maupun Zahra diam dengan pikirannya masing-masing.

Entah apa yang mereka pikirkan hingga membuat mereka bungkam.

"Sayang, nanti kita tinggal sama Ayah dan Ibu ku ya sebelum kita punya Rumah sendiri" ucap Wendi dengan lembut.

"Iya Mas, aku ikut kamu saja" balas Zahra tersenyum.

Wendi menggenggam tangan Zahra dengan erat, dan sebelah lagi fokus pada setir mobil.

Wendi sendiri bekerja di perkebunan tetapi bagian kantor nya, gajih nya memang tidak besar tetapi lumayan untuk dia dan Zahra.

Hingga 2 jam kemudian mereka sampai di kota, dan Wendi segera melajukan mobil nya ke arah Rumah kedua orangtua nya.

"Mas, biar aku yang gantian nyetir nya" ucap Zahra lembut.

"Memang nya tidak apa, sayang?" tanya Wendi tak enak.

"Tak apa, ayo pinggirkan" jawab Zahra tersenyum.

Lalu Wendi menghentikan laju mobil nya di pinggir jalan, ia lalu bertukar posisi dengan sang Istri.

Setelah itu, mereka melajukan kembali perjalanannya yang mungkin 1 jam lagi.

Wendi langsung saja terlelap karena memang ia lumayan lelah.

Zahra memang bukan anak kota, tetapi ia sangat pintar dan cepat memahami semuanya.

Bahkan ia menyelesaikan S1 Arsitek nya dengan cepat dan tidak ada yang mengetahui nya kecuali Ibu dan Bapak nya.

Ia sengaja menutupi keahliannya dari semua orang bahkan dari sang Suami pun, ia tidak ingin terlihat sombong dengan hal itu.

Zahra terus saja melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, ia sudah hafal jalanan menuju ke Rumah mertua nya.

"Hah, aku harus siap jika ditanya tentang Anak" gumam Zahra pelan.

"Padahal ini baru 3 tahun pernikahan ku dan Mas Wendi tetapi mertua ku seolah menyudutkan ku bahwa aku bermasalah" gumam nya lagi dengan sendu.

Zahra menarik nafas dalam dan ia menghembuskannya dengan kasar.

Pekerjaan Wendi di pindahkan ke kota yang dekat dengan Rumah mertua nya, jadi mereka ikut pindah demi hemat biaya.

Hingga keheningan itu berlalu saat mobil yang di kendarai oleh Zahra sampai di halaman sang Mertua. Disana terlihat Ayah, Ibu serta Adik ipar ku yang menanti kami.

"Mas, kita sudah sampai" ucap Zahra dengan mengguncang lembut lengan Wendi.

Wendi mengerjap, ia membuka mata nya dengan perlahan.

Hingga manik mata nya menatap kesekeliling nya dan itu adalah Rumah orangtua nya.

"Ayo kita masuk dulu saja, biar nanti barang-barang nya terakhir kita ambil" ucap Zahra tersenyum.

"Iya sayang, ayo" balas Wendi.

Lalu mereka keluar dari mobil, dan mereka langsung saja menuju ke Rumah.

"Nak, kalian sudah sampai" ucap Ibu Wendi tersenyum.

"Iya Bu, bagaimana kabar kalian?" tanya Zahra dengan memeluk sang Ibu mertua dan Adik ipar nya bergantian.

"Kami baik Nak, ayo masuk" jawab Ibu Wendi dan mengajak mereka masuk ke dalam Rumah.

Wendi dan Zahra mengangguk, lalu mereka masuk ke dalam Rumah yang tidak besar namun juga tidak kecil.

Mereka duduk di ruang keluarga dan Fera langsung mengambil air untuk Kakak dan Kakak ipar nya.

"Mau langsung makan apa istirahat dulu, Nak?" tanya Ibu dengan perhatian.

"Kami istirahat dulu Bu, mungkin nanti saja makannya makan malam" jawab Wendi

Ibu mengangguk mengerti, lalu Wendi dan Zahra pergi ke kamar nya untuk istirahat dari perjalanan yang cukup melelahkan.

"Mas, aku akan mandi dulu" ucap Zahra dengan lembut.

"Yasudah, Mas akan langsung tidur masih ngantuk" balas Wendi tertawa kecil.

Zahra ikut tertawa seraya menggelengkan kepala nya, ia lalu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Wendi, ia kembali terlelap setelah merebahkan diri nya di ranjang tersebut.

**

Malam hari tiba, Zahra ikut serta membantu sang Ibu mertua untuk memasak makan malam.

Mereka memang sangat dekat, dan mereka juga sudah seperti Ibu dan Putri nya.

Zahra menata hasil masakannya di meja makan, setelah itu ia memanggil Suami, Ayah dan Adik ipar nya yang sedang menonton televisi.

"Mas, Ayah , Fera ayo makan malam sudah siap" ajak Zahra pada mereka.

"Iya Kak" balas Fera dengan senang.

Langsung saja mereka bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju ke dapur yang menyatu dengan ruang makan.

Zahra mengambil makanan untuk Wendi terlebih dahulu, baru setelah itu untuk diri nya sendiri.

Mereka makan dengan hening, tidak ada obrolan apapun disana dan hanya denting sendok yang terdengar.

Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga terlebih dulu sebelum tidur.

Sedangkan Zahra, ia mengambil barang-barangnya yang ada di mobil dengan di bantu oleh Fera, Adik ipar nya.

"Kak, aku akan tidur ya jadi maaf gak bantu membereskannya" ucap Fera

"Tidak apa Fer, lagian besok kamu sekolah" balas Zahra lembut.

Fera mengangguk, ia lalu pergi dari kamar sang Kakak dan langsung menuju ke kamar nya sendiri.

Zahra merapihkan pakaiannya dan keperluan nya yang lain. Ia menata semua di kamar tersebut hingga hampir jam 11 malam baru selesai, dan bersamaan dengan itu Wendi masuk ke dalam kamar.

"Baru selesai, sayang?" tanya Wendi menghampiri Zahra yang sedang duduk di sofa.

"Iya Mas" jawab Zahra tersenyum.

Lalu ia merebahkan kepala nya di pundak sang Suami, ia memejamkan mata nya menikmati kenyamanan tersebut.

"Besok kita pergi ke kebun dulu ya, Mas akan mengambil jadwal kerja dan setelah itu kita jalan-jalan sebentar" ucap Wendi lembut.

"Memangnya masih libur?" tanya Zahra membuka mata nya.

"Masih, 2 hari kedepan Mas masih libur jadi kita bisa jalan-jalan dulu" jawab Wendi mengusap lembut pipi Zahra.

"Yasudah kalau begitu, ayo tidur Mas" ajak Zahra dengan tersenyum kecil.

"Ayo, Mas juga sudah rindu" balas Wendi dengan tertawa kecil dan menatap Zahra sayu.

Ehh.

Kaget Zahra saat tubuh nya di angkat oleh Wendi dan di bawa ke ranjang mereka.

Wendi langsung saja mencumbu Zahra yang memang sangat candu bagi nya.

Hingga lewat tengah malam mereka baru menyelesaikan ritual nya.

.

.

Terpopuler

Comments

❀𝕴𝖒𝖆 𝕶𝖎𝖓𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎❀

❀𝕴𝖒𝖆 𝕶𝖎𝖓𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎❀

gaji thor kata yg tepat sebenarny,klo gajih itu lemak yg trdapat pd hewan..sorry thor skdar masukan😊✌

2022-12-08

1

natal Natal

natal Natal

nyimak👍

2022-09-27

0

Fina Ina

Fina Ina

masih nyimk ,Bru awal BAC.

2022-04-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!