Jeni yang sedang menerima vedio call dari Edward seketika kaget dan bangkit dari tempat tidurnya.
"kamu di tatto....." suara Bu Nety meninggi.
"anu ... ma.... itu...... " Jeni tergagap dan menyembunyikan Langan kirinya kebelakang.
" mana dia tatto nya... " mata Bu Nety beringas dan menarik paksa tangan Jeni.
"aduh... mah sakit...." jerit Jeni.
"ya ampun ... mamah tidak pernah mengajarkan kamu hal buruk... kenapa ini sampai terjadi... " Bu Nety memeriksa tangan Jeni dan mendapati tatto disana.
"maaf mah.... maaf... Jeni tidak bermaksud ..." Jeni menangis.
" mamah sudah mulai curiga sejak mamah lihat teman kumpulan kamu kemaren dari penampilan mereka saja seperti Pela**r pasti ada yang tidak beres nantinya." jelas Bu Nety.
Jeni tidak menjawab ia hanya menangis dan merasa menyesal atas apa yang ia lakukan.
" Jeni tutup itu semua bagaimanapun caranya karena kalau sampai papah lihat itu kamu bakalan dapat hukuman berat." ancam Bu Nety.
Jeni hanya mengangguk dan menangis.
"bersihkan diri kamu sebentar lagi kita makan malam jangan sampai Noni menunggu lama." Bu Nety mengingatkan. di keluarga Noni setiap anggota keluarga yang berada di rumh yang sama harus makan malam bersama jadi apabila ada anggota keluarga yang belum datang maka makan malam belum bisa dimulai.
Bu Nety meninggalkan kamar Jeni dengan perasaan marah, kesal dan juga merasa gagal dalam mendidik anak. selama ini Jeni selalu diberikan kebebasan untuk melakukan apa pun yang ia sukai. namun masih tidak melanggar batas aturan yang di berikan. namun ini menurutnya cukup kelewatan. bisa saja bukan hanya tatto di tangan tetapi juga melakukan hal yang tidak boleh di lakukan.
eee....
badan Bu Nety bergidik membayangkannya. ia tidak berani berlaku terlalu kasar kepada Jeni karena di usianya sekarang sungguh sangat rentan. ia takut Jeni akan pergi dari rumah dan akan terjerumus.
**
Jeni memeluk lututnya merasa sesak di dadanya.baru kali ini mamah nya marah sedemikian rupa. Jeni merasa pijakan kaki nya hancur. dan dia merasa anak yang tidak berguna. telpon nya kembali bergetar. Edward memanggil.
"Jen are u ok .."
"i am ok...."
"i am so sorry...."
"it's ok..."
"apa kamu dipukul Jen...?"
" no.."
" terus....."
" tidak ada yang terjadi cuma mamah marah saja dan minta aku hapus tatto ini ."
" kok begitu Jen..ini bukan jaman 2000 yang menjadikan tatto itu sebagai ciri penjahat. tatto itu seni. kenapa tidak kau jelaskan itu semua Jen....." Edward mencoba menghasut Jeni.
" mamah ku tidak akan mengerti itu Erd.... karena keluarga ku memang sangat menentang tatto."
" itu hanya pandangan orang jaman dulu Jen... sekarang tatto semakin di gemari bukan untuk menunjukkan dia adalah orang yang tidak benar tapi menunjukkan bahwa ia menikmat seni." Edward masih mencoba meyakinkan Jeni.
" yah... biar lah... aku mau mau bersiap Noni dan anggota keluarga lain mungkin sudah bersiap di meja makan.aku tutup ya dah...." Jeni menutup telepon nya segera menuju ruang makan.
diruang makan Jeni teringat ucapan Edward tentang tatto, ia ingin menjelaskan itu semua kepada keluarganya. namun ia tidak memiliki cukup keberanian.
selesai makan Jeni membantu Bu Nety menyiapkan makanan penutup.
" Jeni selesai makan ada yang ingin mamah omongin sama Jeni."
" iya mah..." Jeni mengangguk.
semua menikmati makanan penutup di selingi dengan bercanda dengan Noni dan om Sony.
" kok Noni tidak nikah lagi....? "tanya jermy.
"lah untuk apa Noni udah tua..." jawab Noni
" yah kan biar om Sony sama papah pergi kerja jauh Noni ada temannya " jawab jermy
semua anggota keluarga tertawa .
" hus... kamu itu jermy tidak sopan ngomong begitu SMA Noni " bilang pa Marsel.
" haha tidak apa-apa .... jermy tidak ada yang mau sama Noni makanya sampai sekarang tidak menikah lagi..hahaha...." Noni menjawab sambil di barengi ketawa dan di ikuti anggota keluarga yang lain.
" masa sich tidak ada yang mau sama Noni.... Noni loe kan masih cantik biar sudah punya cucu banyak masih tetap cantik !" jawab jermy jujur.
" iya jer... Noni ini sebenarnya banyak yang mau cuman dia hanya mau orangnya yang sama persis almarhum oppa.. jadi ..... ya gitu.... dechhh...." jawab Sony dan langsung mendapat pukulan di bahu kiri nya dari Noni.
"aduuhhh..... " jerit Sony
" senang ya kalian mengerjai Noni.... " Noni mendelik sambil tersenyum.
"maaf Noni ... maaf... tapi betul Noni itu masih cantik loe... nanti kasih rahasia awet mudanya Noni sama mama juga kak Jeni. biar tidak cepat jadi nenek nenek." jermy melirik Bu Nety dan Jeni nun mendapatkan cubitan dari Bu Neti.
"aduuuhhhh...." jerit jermy.
"sudah sudah..... kalian ini... nanti Noni kasih tau rahasianya awet muda seperti ini.. " Noni terkekeh dan segera beranjak dari meja makan dan di ikuti yang lainnya.
**
tuk tuk tuk...
"iya masuk..." jawab Jeni.
pintu kamar di buka dan Bu Nety masuk.
" belum tidur Jen...?"
" belum mah... cuma ada beberapa soal yang mau Jeni pelajari untuk ujian masuk perguruan." jelas Jeni.
" Jeni .... maafkan mamah yah....! mamah terlalu kasar sama Jeni tadi sore...."
"jangan minta maaf mah Jeni memang salah... hiks.. hiks.. " tangis Jeni pecah.
" mamah hanya tidak ingin kamu terjerumus sayank.... maafkan mamah..." Bu Nety memeluk Jeni dan meneteskan air mata.
" tidak mah Jeni yang salah... Jeni salah memilih teman... maafkan Jeni mah.... Jeni janji hal ini tidak akan terulang lagi mah..."
"iya sayank mamah percaya sama Jeni.. mamah tidak mau kamu gagal. karena kamu adalah harapan terbesar mamah dan papah... cuma kamu yang bisa mengembalikan pabrik dan rumah kita yang dulu. mamah tidak bisa membayangkan jika nantinya kamu terjerumus kelembah hitam dan tidak bisa menggapai mimpi kami. hiks... hiks .. hiks .. " Bu Nety terisak.
" jangan bicara seperti itu mah... itu tak akan pernah terjadi mah... maafkan Jeni mah.... hu hu hu..." Jeni menangis 😭 sesegukan.
Bu Nety dan Jeni saling berpelukan dan menumpahkan penyesalan mereka. Jeni yang semula terpengaruh dengan ucapan Edward tentang tatto, kini ia buang jauh-jauh fikiran tersebut. yang tertanam di hatinya ia ingin mengembalikan pabrik dan rumah nya kembali. ia tidak ingin orang tuanya kembali berair mata.
maafkan Jeni mah maafkan Jeni , gumam Jeni dalam hati.
setelah puas menangis bersama Bu Nety meninggalkan kamar putri nya dan menyarankan untuk sementara ia harus menyembunyikan tatto itu dari Noni dan keluarga yang lain. karena itu nanti akan menjadi masalah dalam keluarganya. Jeni mengangguk dan mengantarkan Bu Nety sampai di depan pintu.
**
sejak Edward mendengar pertengkaran Jeni dan ibunya perasaan nya tidak tenang ia ingin sekali datang menemui Jeni dan menanyakan langsung apa yang terjadi. karena sejak awal Edward memang menaruh hati pada Jeni. dan ia tak tahan jika melihat Jeni bersedih.
ia menekan layar ponsel nya dan melakukan panggilan.
" hallo selamat sore... saya Tony dari salon xxx ada yang bisa kami bantu...?" jawab seseorang diseberang telpon.
" hai Tony .. gue Edward.. "
" oh.. hai... apa kabar...?"
" kabar baik.... "
"ada yang bisa gue bantu...."
" emmm gini... soal tatto kemaren .. "
" iya kenapa.... ada masalah apa gambarnya kurang bagus...?"
" bukan itu.... gua cuma mau tau apa itu bisa di hapus...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments