Didalam kamar
Bu Susi mengajak suami nya bicara setelah pulang dari kantor polisi.
"Pa, Kenapa tidak Jodohkan saja Tuan Alvaro sama Luna, Alana nya juga tidak mau, buat apa di paksa." Kata Bu Susi.
"Apa Mama tidak dengar keinginan Tuan Al, kalau ia hanya Ingin putri pertama kita, lagian untuk Apa mama mau menjodohkan Lunaa lagi, Luna kan sudah dengan Tom, Apa Mama tidak merasa tidak enak dengan Ibu nya Tom teman nya Mama." Balas Pak Herman.
Bu Susi pun terdiam, Ia sebenarnya lebih berkeinginan Luna yang menikah dengan Alvaro yang lebih kaya dari Tom, tapi Bu Susi tak bisa melakukan apa-apa.
•••
Malam Itu Alana dan semua Tampak duduk di meja makan bersama keluarga nya, di sana pun ada Tom yang ikut serta makan bersama.
Alana sebenarnya tidak nyaman saat ada Tom di hadapan nya, namun ia ingin menunjukkan kalau ia sudah melupakan Tom yang pernah menyia-yiakan nya, Ia bahkan tak menoleh Ke Tom walau sekali saja. berbeda dengan Tom yang memang masih mencintai Alana, ia sesekali mencuri-curi pandang pada wanita itu, dan itu di lihat oleh Luna tapi Luna hanya bisa cemberut dan diam.
"Alana. Apa yang kamu bicarakan dengan Tuan Alvaro sampai dia membebaskan Papa dari kantor polisi?." Tanya Pak Herman pada Alana.
Alana terdiam sejenak sembari mengunyah makanan, ia lalu mengangkat kepala nya melihat ayah nya.
"Aku menerima perjodohan ini Pa."Kata Alana.
Pak Herman dan Bu Susi saling melihat begitu terkejut tak menyangka Alana menyetujui pernikahan ini. Luna yang mendengar pun tersenyum lebar.
"Jadi kakak akan menikah dengan Tuan Alvaro?."Ucap Luna dengan jelas agar di dengan Oleh Tom.
Tom yang mendengar pun terkejut. "Apa?, Alana. akan segera menikah dengan Tuan Alvaro." batin Tom
Tiba-tiba ponsel Pak Herman berbunyi, Ia pun segera melihat dan tampak Sekertaris Kim yang menghubungi nya.
"Iya Sekertaris Kim."
"Pak, Bos saya ingin melakukan pertemuan dengan Keluarga Anda 2 hari lagi, nanti tempat dan jam nya akan saya kirim melalui pesan." Kata sekretaris Kim
"Iya-iya, Baik pak." Balas Pak Herman.
Sambungan telefon pun di putus.
"Ada apa Pa?." Tanya Alana.
"Tuan Alvaro ingin bertemu kita 2 hari lagi, seperti nya akan mempertemukan kita dengan keluarga besar nya." Ucap Herman.
"2Hari lagi?, itu hari aku akan menyerahkan surat kontrak itu." Batin Alana cemas.
••••
Di tempat Lain.
Alvaro masuk ke dalam sebuah rumah mewah, Rumah kediaman orang tua nya.
"Nenek." Panggil Alvaro tersenyum menyapa nenek nya.
"Sudah pulang Al."Balas Nenek.
"Iya, nek, lusa aku akan mengundang makan malam keluarga calon istri ku."Kata Alvaro.
"benarkah?, Nenek senang mendengarnya nak." balas Nenek Alvaro
"Siapa pacar kamu Al?." Bu Adel datang dan bertanya perihal kata yang ia dengar dari Alvaro, Bu Adel sendiri adalah Ibu Kandung Alvaro.
"Nanti mama juga akan kenal." Kata Alvaro singkat.
"Kamu ini kenapa sih Alvaro, Mama sudah bilang pada mu untuk menikah saja dengan Angel, kenapa kamu tidak pernah mau, Angel itu wanita yang baik, dia anak teman Mama, sudah jelas bibit bebet bobot nya." Kata Bu Adel kesal.
"Ma, Aku sudah bilang aku tidak mau dengan Angel, Aku mencari wanita ku sendiri seperti yang Mama dan Papa Mau." Kata Alvaro.
"Ada Apa ini?." Tanya Pak Ben Luis yang adalah Ayah dari Alvaro.
"ini loh pa, kata nya Al mau bawa wanita ke sini, dia bilang ke Mama (nenek) kalau itu calon istrinya." Ucap Bu Adel dengan nada yang masih kesal.
"Oh iya, bagus lah, Kapan kamu akan bawa dia kesini?, lebih cepat lebih baik." Kata Pak Ben senang.
Setelah menunggu putra nya yang kini sudah akan memasuki kepala 3 dan tak kunjung mendapatkan pacar, Pak Ben begitu senang saat tahu Alvaro akan membawa datang seorang wanita kesini.
Beberapa hari yang lalu, Pak Ben membicarakan tentang Alvaro yang akan memimpin perusahaan menggantikan dirinya, namun seperti wasiat ayah Pak Ben yang adalah kakek nya Alvaro, kalau Pemimpin harus sudah menikah. Pak Ben pun terus memaksa Alvaro menikah, terlebih ia mengingat umur Alvaro yang sudah akan berkepala 3 beberapa bulan lagi, terlebih ada keinginan Pak Ben dan Bu Adel yang menginginkan cucu.
Luka masa lalu yang pernah di rasakan Alvaro membuat nya tak pernah lagi percaya wanita. ketika wanita yang ia cintai meninggalkan diri nya tanpa sebab.
Mendengar pertanyaan dan keinginan ayah nya yang selalu saja terus bertanya membuat Alvaro bising sendiri, hingga siang itu, ia bertemu Alana, dan tamparan dari Alana itu membuat Alvaro memiliki ide untuk menindas Alana dan menjadikan nya sebagai istri Kontrak.
"Aku ke kamar dulu Nek." Kata Alvaro dan masuk ke dalam kamar.
"Papa..." Kata Bu Adel kecewa.
"Sudah lah ma, nanti kalau mama ngomong gini gitu lagi nanti Al malah tidak mau pacaran lagi, kita lihat dan kenalan dulu, barang kali memang wanita yang baik."Kata pak Ben.
•••
Saat Alana duduk di paviliun rumah nya, ia membaca majalah sekedar membuang pikiran yang membuat nya pusing seharian ini.
Tiba-tiba Tom datang menghampiri Alana, membuat Alana yang melihat Tom datang pun lekas berdiri dari duduk nya dan akan pergi.
Namun Tangan Alana di pegang Tom yang menahan nya pergi.
"Alana, aku ingin bicara dengan mu." Kata Tom
Alana menepis tangan Tom dengan kasar nya. "Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi Tom, di antara kita sudah selesai." Kata Alana.
"Apa kau akan menikah dengan Tuan Alvaro?, Dia laki-laki yang kejam Alana, Aku tak mau kau di sakiti." Kata Tom.
"Lebih kejam mana dia dari diri mu, Aku rasa yang kau lakukan bahkan lebih kejam dari sikap nya nanti pada ku, lagian apa perduli Mu, kita sudah selesai, jadi tolong jangan ganggu atau berani menyentuh ku." Kata Alana dengan tatapan kebencian pada Tom.
"Aku tahu kau marah pada ku Alana, kau tahu kan aku mencintai mu, Tapi aku..." Kata Tom belum sempat terselesaikan Alana sudah berjalan pergi dari sana, tak mau mendengar apa lagi yang di kata kan Tom yang menurutnya hanya sebuah pembelaan.
Luna yang melihat Tom masih menghampiri Alana pun jadi kesal dan cemberut.
Alana berpapasan dengan Luna yang melihat ke arah nya. "Suruh pacar mu untuk jaga jarak dengan ku, Aku benci kalau dia menghampiri ku." Kata Alana pada Luna,Luna hanya diam saja.
Tom melihat Luna yang melihat nya menghampiri Alana pun segera menghampiri Luna.
"Maaf Luna." Kata Tom.
Meski kesal, Luna melebarkan senyum nya, karena memang ia mencintai Tom, dan mencoba untuk mengerti kalau Alvaro belum bisa melupakan Alana.
"Laki-laki brengsek, setelah apa yang kau lakukan pada ku, masih berani kau menganggu ku." Batin Alana kesal karena bukan kali ini Tom masih saja ingin bicara dengan nya dan terus mengatakan kalau ia masih mencintai diri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Nurul Aeni
dr awal aq baca,sbnr nya tom gak salah. karna kan ortu nya yg gak setuju jd alana putusin tom, nah kan mm tiri alana tmnan sama mm nya tom
karna si luna udah suka duluan sama si tom,mungkin mm tiri si alana ini yg ide in ngejodohin anak nya sendiri sma si tom ini
karna kan mm nya tmnan
2022-11-10
0
Yuli maelany
tom cowok yang labil dan gak punya pendirian....
gak tegas dan gak mau berjuang....
2022-07-26
0