03 - Dijodohkan

Setelah dari restoran, Alana dan Kenzo ke sebuah Cafe untuk mengobrol sejenak, Sikap Kenzo yang baik dan tutur kata yang lembut membuat Alana merasa nyaman, hingga mereka pun tanpa terasa sudah mengobrol beberapa jam dan hari mulai sore.

"Tuan, terima kasih untuk hari ini." kata Alana saat mobil Kenzo membawa nya pulang sampai di depan rumah.

"Sama-sama Alana." ucap Kenzo tersenyum.

Alana lalu membuka pintu mobil Kenzo untuk keluar namun Kenzo menahan nya.

"Alana." Panggil Kenzo dan Alana kembali menoleh.

"boleh aku minta nomor ponsel mu?." tanya Kenzo.

Alana sejenak melihat Kenzo, ia ragu untuk memberikan ponsel pad orang baru, tapi apa salah nya memberikan pada nya, Karena Kenzo tampak seperti orang yang baik.

Alana lalu turun dari mobil setelah memberikan nomor ponsel nya dan ia melambaikan tangan nya pada Kenzo sebelum ia memasuki pagar rumah, Kenzo pun mengangkat tangan nya membalas Alana.

"tak menyangka aku bertemu dengan 2 karakter yang berbeda hari ini, dia tak seperti Tuan Alvaro yang galak.

Alana masuk ke dalam rumah dan ayah nya sedang duduk dan seperti nya memikirkan sesuatu. Alana sejenak menatap ayah nya dengan heran, sebelum tiba-tiba seorang wanita paru baya menghampiri Alana.

"Alana, kamu sudah pulang nak, Papa ingin bicara sama kamu." ucap Bu Susi yang adalah Ibu tiri Alana.

"Bicara apa Ma?." tanya Alana.

"kita bicara disana, ayo Alana." ajak Bu Susi, Alana pun mengikuti dan menghampiri ayah nya yang duduk di sofa ruang tamu.

Alana adalah anak tunggal dari pak Herman dan Bu Niah, namun setelah ibu Niah meninggal dan pak Herman kembali menikah dengan Bu Susi, Alana pun menjadi anak sulung dan memiliki seorang adik tiri bernama Luna, Luna adalah anak dari pernikahan pertama Bu Susi dengan suami terdahulu.

"Papa kenapa wajah nya begitu?, papa lagi sakit?." tanya Alana.

Pak Herman membuang nafas berat dengan wajah yang sedih, sejenak melihat putri nya itu sebelum ia memulai pembicaraa.

"Alana, Ada yang ingin Papa bicarakan sama kamu." kata Pak Herman.

"Bicara apa pa?, Seperti nya serius sekali." tanya Alana.

"Alana, Papa mau menjodohkan kamu dengan rekan bisnis papa." kata Pak Herman membuat Alana terkejut.

"Alana gak mau Pa, Alana belum mau menikah." jawab Alana dengan tegas.

"Alana perusahaan Papa sedang dalam masalah, hanya dengan kamu menikah dengan dia, dia akan membantu perusahaan Papa, dia masih muda Alana, dia juga mapan, tidak ada salah nya menikah dengan nya." tutur Pak Herman.

"Alana gak mau Pa, Alana kan gak kerja di perusahaan Papa, kenapa tidak Luna saja, dia yang bekerja di perusahaan Papa kan."Tutur Alana.

"Aku kan akan segera menikah dengan mas Tom kak." Luna yang baru keluar dari kamar menyahuti.

"dia mau nya menikah sama kamu Alana, dia ingin anak Sulung Papa, Kamu harus membantu Papa Alana, kalau kamu tidak mau menikah dengan nya, atau Papa akan menjual semua Aset perninggalan mama kamu, untuk menutupi semua nya." ucap Pak Herman.

Alana yang mendengar mengepalkan tangan nya, memgenggam tas nya menahan rasa kesal nya yang rasa ingin memaki ayah nya. Mata Alana melihat Luna dengan tatapan sinis tidak suka, Luna menanggapi nya biasa saja.

Flashback

Setahun yang lalu Alana memiliki seorang kekasih yang sangat ia cintai yaitu Tom, laki-laki yang kini menjadi kekasih adik tirinya.

Hubungan kedua nya tak mendapatkan Restu padahal mereka sudah dekat 2 Tahun, hingga Akhir nya Tom mengajak Alana untuk mengakhiri hubungan mereka yang tak mendapatkan Restu orang tua.

Alana pun mencoba untuk belajar menerima nya, meski sebenarnya kedua nya saling mencintai, Alana mengerti Tom tak mau melawan kehendak orang tua nya.

Namun saat sudah putus dan berjalan masing-masing, Alana harus menerima Rasa sakit yang berlipat saat ia mendengar kalau Tom di jodohkan dengan adik nya sendiri. Sulit untuk Alana mengerti dan terima kenapa keluarga Tom melakukan ini pada nya.

Hal itu lah yang membuat Alana mencoba untuk bangkit, karena kini ia tahu Tom bukan laki-laki yang pantas untuk ia tangisi, perasaan yang dulu adalah Cinta kini berubah menjadi benci yang teramat dalam di hati Alana.

Flashback selesai

Alana lalu bangkit dari duduk nya. "papa belum selesai bicara Alana."Kata pak Herman.

"Aku capek mau istirahat." jawab Alana sembari melangkahkan kaki nya pergi dari ruang tamu.

Pak Herman pun menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi, kebimbangan sedang menyelimuti perasaan Pak Herman.

Alana masuk ke kamar dan melihat foto ibunda nya. "Ma, kenapa Papa semakin tak bisa memikirkan perasaan ku, dia memaksa ku seperti itu, padahal aku akan anak kandung Papa."Ucap Alana pada foto ibu nya.

Air mata pun menetes di atas foto itu dan membasahi kaca pada foto itu.

Alana tak pernah mau bekerja di perusahaan Ayah nya, karena ia tak pernah lagi sejalan dengan ayah nya setelah ayah nya menikah lagi, Bu Susi yanh menjadi ibu tiri Alana tidak lah buruk, tapi ia lebih menyayangi Luna anak nya sendiri dari pada dirinya.

hingga saat perusahaan terkena masalah Alana tentu saja tak mau ikut campur, namun perkataan ayah nya yang ingij menjual aset rumah, tanah, perhiasan yang di tinggalkan alm ibu nya membuat Alana merasa sangat terluka.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu kamar Alana membuat wanita itu lansung menyekat air mata nya, ia pun membuka pintu kamar nya dan melihat ayah nya yang datang menghampiri nya.

Alana membiarkan pintu terbuk dan agar ayah nya masuk. Alana berdiri membelakangi ayah nya dan berdiri menghadap keluar jendela. Sementara Pak Herman duduk di tepi tempat tidur putri nya.

"maafkan Papa Alana, Papa tidak bermaksud mengancam kamu Alana, Papa hanya sedang banyak pikiran dan tidak tahu apa yang meski Papa lakukan saat ini, Tak mungkin Papa menjual aset-aset peninggalan Mama kamu, itu adalah hak mu Alana." Ucap Pak Herman dengan pelan.

"Sekarang terserah kamu, kalau kamu tidak mau menerima perjodohan ini, Papa tidak akan memaksa kamu, Apa pun yang menjadi keputusan kamu."Lanjut pak Herman. Alana menarik nafas berat dan membuang nya perlahan. 

"kalau sesuatu terjadi pada Papa, Kamu harus ingat untuk selalu menjaga dirimu, kamu sudah dewasa, Papa percaya kamu bisa." kata Pak Herman yang terdengar sangat sendu.

Alana yang mendengar pun heran dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi memang nya dengan Ayah nya, tapi pertanyaan itu hanya tersimpan di dalam hati nya, ia masih marah dan kecewa pada ayah nya.

"papa keluar dulu" Kata pak Herman lagi, ia lalu berjalan mendekati Alana dan mengelus rambut putri nya, Air mata Alana pun menetes kembali, namun ia masih dalam diam nya.

Terpopuler

Comments

Yuli maelany

Yuli maelany

apa mungkin ini ulah Alvaro yaaa.

2022-07-26

0

Rini Haerani

Rini Haerani

sehat selalu teh ,aku baru baca

2022-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!