Hanya Wanita Pengganti Hutang

Hanya Wanita Pengganti Hutang

01 - Awal Cerita

jam menunjukkan pukul 7.50 .

seorang wanita sedang mengebutkan motor nya untuk menuju ke tempat kerja nya.

"Waduh, kalau telat lagi, bisa di pecat aku, kenapa ini jalan macet banget sih." gerutu alana dengan perasaan khawatir kalau ia akan telat masuk kantor hari ini.

Saat kendaraan di depan nya mulai bergerak maju, Alana lansung saja menjalankan motor nya, hingga ia lolos dari kemacetan, ia pun merasa lega dan kembali memacu kendaraan nya.

Namun seperti nya hari ini bukan hari keberuntugan Alana.

Blukkkk

Karena terlalu fokus pada titik jalan lurus membuat motor Alana menabrak sebuah mobil yang baru saja keluar dari sebuah gedung. Alana pun terjatuh dari motornya, kaki nya terluka karena aspal yang mengores.

"Auwww sakit." Ucap Alana.

Melihat motor nya penyek dan mobil mewah yang ia tabrak juga body nya penyek membuat Alana jadi khawatir, bukan saatnya merintih kesakitan. ia lansung berdiri di bantu penguna jalan yang berhenti.

Seorang laki-laki berpakaian jas dan rapi keluar dari mobil membuat Alana mengerit ngeri dan khawatir.

"Anda tidak apa-apa?." Tanya Laki-laki itu. Alana mengelengkan kepala nya.

Pria itu lalu melihat body mobil nya yang penyok. ia lalu mengajak Alana untuk menepi kan kendaraan mereka untuk berbicara. tutur kata yang sopan dan baik membuat sedikit ketakutan Alana akan di maki pun hilang.

"Maafkan saya Tuan, saya tidak sengaja, tadi saya terlalu terburu-buru." Kata Alana dengan agak takut dan cemas.

Laki-laki itu mengangguk, lalu melihat kaki Alana yang terluka.

"Kaki mu berdarah lebih baik kita ke klinik untuk mengobati nya." Kata Laki-laki itu yang bernama Kenzo.

Alana melihat jam tangan nya jam sudah akan menunjukkan pukul 8. tapi ia binggung harus bagaimana bicara dengan laki-laki di hadapan nya.

"Kamu seperti nya buru-buru?." Tanya Kenzo.

"Iya Tuan, saya memang sedang buru-buru karena saya akan di pecat kalau saya datang terlambat bekerja." Ucap Alana.

Kenzo tersenyum dan agak tertawa kecil. ia mengangguk mengerti, lalu mengeluarkan sebuah kartu nama di dompet nya.

"Kita masih perlu membahas soal kerusakan ini, tapi saya tidak akan menghalangi jalan anda Nona, hubungi saya jika ada sedang tidak sibuk." Ucap Kenzo dan memberikan kartu namanya pada Alana.

"Apa tidak apa-apa?." Tanya Alana.

"Saya mempercayai anda." Jawab Kenzo.

Alana pun tersenyum setelah sejak tadi raut wajah nya khawatir bercampur takut berubah. "Terima kasih Tuan, saya pasti akan menghubungi Anda." Ucap Alana mengangguk dengan sopan nya. ia lalu mencoba menyala kan motor nya yang  masih bisa hidup, hanya saja ada yang pecah pada bemper nya.

Kenzo tersenyum melihat Alana yang begitu manis dan tampak lugu berlalu pergi.

Saat sampai di kantor. Alana sampai tepat waktu, ia berlari agak pencang untuk menekan absen nya disebuah alat. saat berhasil absen Alana merasa lega dan tersenyum.

"Syukur gak telat, tu udah di tungguin pak Dodi." Kata Fika yang adalah satu-satu sahabat Alana yang dekat.

Alana melirik ke arah pak Dodi sang manager yang juga sedang melirik ke arah mereka berdua dengan tatapan sinis. Alana mengerit ngeri dengan tatapan itu.

"Udah yuk, lama-lama disini, nanti di samperin lagi pak Dodi" Ucap Alana.

Alana lalu berjalan pencang membuat Fika terheran. ia melihat kaki Alana dan melihat Kaki nya yang berdarah.

"Astaga Alana, kaki kamu kenapa, kok berdarah?." Tanya Fika.

"Panjang cerita nya." Ucap Alana.

"Hem." Deheman dari pak Dodi lekas membuat Alana dan fika kembali berjalan menuju lift.

"Ke klinik kantor dulu ya bersihkan." Kata Fika. Alana tersenyum mengangguk.

Alana pun menceritakan kejadian yang tadi ia alami pada sahabat nya.

"Astaga alana, kamu kenapa sih seceroboh itu, lalu berapa yang harus kau ganti?, Apa dia menyakiti mu?." Fika dengan secerca pertanyaan.

Alana hanya mengangguk karena ia masih menyiapkan hati nya untuk menghubungi Laki-laki yang tadi ia tabrak.

"Dia membiarkan mu pergi begitu saja?." Tanya Fika.

"Iya. tapi dia menyuruh ku menghubungi nya." Balas Alana.

"Lalu kau akan menghubungi nya?." Tanya Fika lagi.

"Aku tak mungkin melarikan diri, tapi aku juga takut dia akan meminta ganti rugi yang besar."Balas Alana.

"Tapi mnurut ku, kalau dia saja membiarkan mu pergi dan percaya kau akan menghubungi nya, dia pasti bukan orang yang jahat. bagaimana pun kau tak bisa lepas dari tanggung jawab mu itu kan." Tutur Fika.

"Iya, Semoga saja."Balas Alana dalam hati. dengan raut wajah yang tak begitu semangat.

Siang Itu. Alana tampak melamun setelah kerjaan nya selesai, Ia berunding dengan hati nya apa kah akan menghubungi laki-laki itu atau tidak.

"Alana, makan siang yuk di kantin." Ajak Fika.

"Aku lagi gak nafsu makan Fika, kau saja yang pergi." Ucap Alana dengan tangan nya ia menutup wajah nya.

Fika menarik tangan Alana. "Udah makan dulu, biar gak sakit, Kamu tadi telat, pasti belum sarapan juga kan." Kata Fika.

"Tapi Traktir ya." Ucap Alana memelas.

Fika membuang nafas berat dan memutar malas bola mata nya.

"Ya udah dech, Kalau bujuk kamu yang lagi galau, pasti aku yang tekor, entah kenapa takdir mempertemukan ku dengan sahabat seperti mu.", Ucap Fika, mengelengkan kepala nya.

Alana tersenyum dan mengandeng tangan sahabat nya itu dengan manja, Fika pun tersenyum melihat sahabat nya itu. meski kadang nyebelin, Fika sangat menyayangi Alana.

Di kantin.

seperti biasa Alana yang memesankan makanan dan membawakan utnuk mereka makan berdua. Saat sedang membawakan 2 gelas minuman, Alana yang tidak fokus membuat nya tidak sengaja menabrak seseorang. kedua mata Alana membulat, saat melihat minuman itu tumpah dan mengenai pakaian seorang laki-laki yang berjalan bersama manager nya.

"Astaga Alana, Maaf Pak Al, Mari saya bantu bersihkan." Ucap Pak Dodi.

Pria bernama Alvaro itu menatap tajam Ke arah Alana. "Maaf pak, saya tidak sengaja." Ucap Alana mengambil Tissu dari meja terdekat untuk membersihkan baju Alvaro.

Namun baru saja akan menyekat minuman itu dengan tissu, Al lansung menghindari tangan Alana.

"Apa kau tidak punya otak?, kau pikir baju ku bisa bersih dengan kau mengelap nya dengan Tissu." Ucap Alvaro lalu berlalu pergi dari sana di ikuti Pak Dodi.

Sementara Alana berdiri mematung, Alana membuang nafas berat, ia agak takut dan merasa tak semangat karena hari ini, kecerobohan nya membuat diri nya dalam masalah, sementara Fika yang melihat kerobohan Alana hari ini menepuk jidatnya sendiri, dan mengeleng Kan kepala melihat sahabat nya itu.

Alana melihat Fika dengan sedih, Fika lalu mengisyaratkan Alana untuk mengikuti atasan mereka dan minta maaf. Alana pun mengangguk dan berjalan pergi.

Terpopuler

Comments

Melani Sunardi

Melani Sunardi

duh thor, Alana ceroboh sekali ya ....kesan pertama baca......geleng geleng kepala
numpang baca ya thor.....🙏

2024-08-05

0

Yuli maelany

Yuli maelany

aku mampir dan masih nyimak....

2022-07-26

0

Yuli maelany

Yuli maelany

aku mampir kak,kenapa yaa gak ada notif karya baru....

apa gak ada pengumuman d novel sebelumnya....


kirain setelah Kinanti Hiatus dan gak bikin karya lagi😅😅😅😅

2022-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!