02 - Dalam Masalah

Alana lalu bergegas mengikuti Laki-laki yang tidak sengaja ia tumpahkan minuman di baju nya, namun langkah Alana terhenti di depan pintu ruangan Atasan nya itu.

"Masuk gak ya." Ucap Alana agak takut bercampur cemas.

Namun tiba-tiba pintu terbuka, atasan Alana Dodi keluar dari ruangan nya dan melihat Alana. "Kamu membuat dirimu dalam masalah Alana, itu adalah Tuan Alvaro pemilik Perusahaan ini. sekarang masuk lah dan minta maaf selama kau masih ingin bekerja disini."Kata Pak Dodi.

Pak Dodi lalu melangkah pergi untuk mengambil sesuatu untuk atasan nya itu, Alana pun lalu perlahan mencoba memberanikan diri nya untuk menghadap laki-laki itu.

Saat Pintu terbuka, Alana melihat Alvaro hanya memakai celana, tapi tidak memakai baju. Alana pun segera menundukkan wajah nya, takut, gugup, bercampur perasaan Alana saat ini tak dapat ia lukiskan lagi.

Alvaro melihat Alana datang dan menatap nya dengan tajam penuh kekesalan.

"Tuan, saya minta maaf sudah mengotori pakaian anda, tapi saya benar-benar tidak sengaja." Ucap Alana dengan suara yang terdengar agar bergetar.

Alvaro tersenyum jahat, ia lalu berjalan mendekati Alana yang hanya bisa tertunduk diam, Namun saat melihat sepasang kaki berjalan mendekati nya, alana pun mengangkat kepala nya, ia menelan Saliva nya saat Alvaro berdiri tepat di hadapan nya.

"Jadi seperti itu cara mu mendekati laki-laki?, sekarang katakan, berapa harga untuk satu malam."Kata Alvaro. 

Alana yang mendengar diri nya di tawar oleh Alvaro pun jadi kesal, reflek tangan nya lalu menampar Wajah Alvaro dengan keras.

"Nona apa yang ada lakukan." Kata Sekertaris Kim.

"Berani nya kau menawar ku, Aku bukan wanita yang mungkin sering kau tawar Tuan, jangan sama kan diri saya dengan mereka." entah datang dari mana keberanian itu yang lansung saja Alana mengocor tanpa henti.

Alvaro menatap Alana dengan tatapan Tajam, seolah singa yang sudah siap menerkam mangsa nya, melihat tatapan tajam Alvaro Nyali Alana kembali menciut, ia pun segera melarikan diri dari ruangan itu.

"Astaga Alana, kau menampar nya, Dia bos mu, tapi mau gimana lagi, dia pantas mendapatkan nya" ucap Alana sembari berjalan, ia bingung pada diri nya, apa itu keputusan yang tepat, menampar Alvaro yang sedang menawar harga diri nya.

Sementara di ruangan itu, Alvaro berjalan kembali duduk dengan wajah nya yang sangat kesal pada Alana, mengingat tamparan yang masih terasa kebas di pipi nya.

"Kim, kau tahu apa yang harus kau lakukan." Ucap Alvaro.

"Baik Tuan." Balas Sekertaris Kim.

Sekertaris Kim lalu keluar dari ruangan itu, sementara Pak Dodi masuk dan memberikan baju untuk Alvaro kenakan.

"Kau sudah menamparku, lihat dan tunggu saja resiko karena keberanian mu tadi." Ucap Alvaro dalam hati nya.

•••

Sementara di ruangan Alana, ia menceritakan semua yang terjadi antara diri nya dan Tuan Alvaro.

"Untuk kali ini aku benar-benar tidak bisa menolong mu Alana, meski aku setuju tamparan itu tak sebanding karena dia berani menawar mu, laki-laki hidung belang seperti dia, tapi semoga saja dia dapat mengerti dan tidak memecat mu " Ucap Fika.

"Iya semoga saja, hari ini benar-benar hari yang sial, aku takut di pecat karena datang terlambat, tapi sekarang aku pasti akan di pecat karena sudah menampar bos kita. bukan kah laki-laki seperti dia sudah biasa ku temui, kenapa aku tidak bisa mengontrol diri ku." ucap Alana.

Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba Pak Dodi datang menghampiri Alana.

"Alana."

"Iya Pak." Alana lansung berdiri tegap.

"Tuan Alvaro meminta mu untuk pulang lebih awal." Ucap Pak Dodi.

"Pak, tolong saya pak, jangan pecat saya, saya janji akan bekerja lebih baik lagi." Kata Alana memohon.

"Tuan Alvaro tidak mengatakan akan memecat mu, dia hanya meminta mu pulang lebih awal, saya jug tidak mengerti, lebih baik kamu pulang dan kembali besok." Ucap Pak Dodi.

Alana hanya bisa diam menerima, meski khawatir akan di pecat, tapi semua sudah terjadi, Alana hanya bisa mengikuti apa yang di mau atasan nya itu.

Saat sampai di parkiran. Alana menyalakan motor nya, namun Motor nya tidak bisa menyala, ia pun dengan kesal mengoyang-goyanhkan motor nya dengan kesal karena tidak bisa di ajak bekerja sama.

Suasana hati yang sedang membuat Alana memutuskan untuk membiarkan motor nya berada di parkiran kantor. ia lalu berjalan keluar dari halaman kantor dan menunggu taxi di atas trotoar.

Namun sebuah mobil mewah berhenti di depan nya, Alana tak menghiraukan nya dan berfikir orang yang sedang menepi. Namun seseorang yang keluar membuat Alana menelan Saliva nya.

"Tuan Kenzo." Ucap Alana.

Kenzo yang mendengar nama nya disebut pun tersenyum. "Kita bahkan belum berkenalan, tapi kamu sudah tahu nama ku." Ucap Kenzo.

"Em, Saya liat di kartu nama yang Tuan berikan pada saya." Ucap Alan tersenyum ragu-ragu bercampur takut.

Kenzo lalu mengulurkan tangan nya pada Alana, Alana melihat tangan laki-laki itu lalu menyambut nya.

"Kita belum kenalan kan?." Kata Kenzo, Alana mengangguk pelan.

"Alana." 

"Nama yang bagus, Kenapa kamu tidak menghubungi saya?." Tanya Kenzo.

"Em Tuan, saya tidak bermaksud melarikan diri, saya hanya sedang ada masalah, Tapi kalau boleh tahu berapa yang harus saya ganti?." Tutur Alana.

Kenzo tersenyum melihat Alana yang tampak tak semangat dan takut saat bertanya berapa kerugian yang akan ia ganti.

"Tidak banyak, hanya makan siang bersama ku." Ucap Kenzo.

"Apa?, ini serius kan?." Tanya Alana.

"Iya, kau mau kan?." Tanya Kenzo.

Alana tersenyum dan mengangguk dengan cepat. "Hanya makan siang bersama, tidak berat." Gumam Alana.

"Kalau begitu, ayo masuk mobil, kita cari restoran terdekat saja." Kata Kenzo.

Alana tak bergerak, ia ragu untuk masuk ke mobil orang asing.

"Tenang saja, aku bukan orang jahat." Kata Kenzo.

Alana pun segera melangkahkan kaki nya dan masuk ke dalam mobil Kenzo, Kenzo membawa mobil ke sebuah restoran terdekat.

"Hari ini 2 kesialan menimpa ku, tapi dengan orang yang berbeda dan watak yang berbeda pula, Tuan Kenzo sangat baik, berbeda dengan Tuan Alvaro, dia sangat menyebalkan." Batin Alana ketika kembali mengingat sosok Alvaro.

"Apa kau sudah pulang bekerja?, Atau keluar untuk cari makan?." Tanya Kenzo.

"Ada sedikit masalah di kantor, jadi saya pulang lebih awal." Ucap Alana.

"Bukan karena di pecatkan?." Tanya Kenzo.

"Seperti nya tidak, tapi tidak tahu juga." Balas Alana.

Kenzo tersenyum melihat Alana. "Kamu sangat Lucu Alana." Batin Kenzo. Alana hanya membalas dengan senyuman kilas.

Setelah sampai di sebuah Restoran mereka pun makan bersama. Alana yang memang tidak jadi makan saat di kantin pun makan begitu lahap, apa lagi ia tahu kalau Kenzo akan mentraktir nya makan.

Terpopuler

Comments

Yuli maelany

Yuli maelany

segitu yakin nya kamu bakalan d traktir, bukankah kamu yang mesti tanggung jawab yaaa,dengan traktiran makan siang 😅😅🙈💃

2022-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!