Frans

Dalam dunia perbisnisan, siapa yang tak mengenalnya? Ia lah seorang pengusaha muda yang sedang naik daun dan dielu-elukan saat ini. Muncul diberbagai majalah dan pertelevisian. Cerdas, berwawasan luas, intelektual, pandai pula dalam mengambil segala keputusan.

Frans Septian, itulah nama lahirnya. Namun sejak ibunya menikahi seorang pengusaha kaya, nama belakangnya pun berubah. Frans Winarya, begitu orang-orang mengenalnya sekarang.

Ia cukup beruntung, selain dianugerahkan otak yang cerdas, ia juga diberkahi dengan visual yang bisa dibanggakan. Dengan mata oriental, serta tubuh atletis yang mumpuni.

Sejak sang Mama menikah dengan Papa tirinya, hidupnya semakin sejahtera saja. Ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, bahkan berkuliah sampai ke Luar Negara. Semua nyaris ia taklukan.

Rintangan hidupnya hanya satu, Kakak tirinya, Kendra Winarya. Ken adalah anak kandung Bagas Winarya, berbeda dengannya yang hanyalah anak sambung dari pria berusia lewat setengah baya itu.

Awalnya ia bersyukur karena penghalangnya hanyalah seorang Ken saja. Ia bahkan bisa mendepak Ken dengan sangat mudahnya di sekolah.

Ya, tapi itu dulu, saat mereka masih remaja. Bukan sekarang, karena ternyata Ken tidaklah sebodoh yang ia perkirakan selama ini.

Ken adalah ancaman terbesarnya untuk mencapai puncak tahta singgasana. Karena jika masih ada Ken, maka ia sulit mendapat kepercayaan seorang Bagas Winarya, Ayah sambungnya.

Secara harfiah, Ken akan tetap menjadi nomor satu dimata Ayah tirinya itu dan ia menjadi nomor kesekian.

No! Itu bukan tujuannya, karena tujuannya adalah menjadi yang pertama. Ralat, menjadi satu-satunya.

Sebenarnya, berdasarkan apa yang sudah ia miliki dari segi kecerdasan, title dan pengalaman, ia bisa dengan mudah mencari pekerjaan yang layak ataupun membuka usaha sendiri dengan sokongan Ayah tirinya. Tapi, kembali ke pokok awal, bukan itu tujuannya. Tujuannya adalah menjadi satu-satunya tanpa Ken.

Maka sekarang ia lebih memilih berbisnis dibawah naungan perusahaan milik sang Papa tiri. Dengan harapan suatu waktu Papanya itu bisa mempercayainya untuk mengemban tugas yang lebih berat. Menjadi pewaris, mungkin.

Ia pun mulai menunjukkan bakat dan ikut andil dalam mengurus perancangan ide serta seluk-beluk tentang perusahaan milik Papa.

Ia tidak mau dianggap anak tiri, ia mau menjadi satu-satunya anak dari Bagas Winarya, tanpa ada embel-embel nama Ken di keluarga mereka.

Licik? Egois? Ya, ia menyadari itu. Ia tahu, ia lah yang pendatang di kehidupan keluarga Ken. Tapi bukan salahnya jika ia ingin lebih baik daripada Ken dan justru berakibat ingin menyingkirkan Ken. Semuanya akan mudah jika ia telah mencapai tujuannya yakni kepercayaan sang Papa, yang ia rasa belum juga ia dapatkan sampai hari ini.

Meski ia sudah berusaha giat, tetap saja selalu Ken, Ken dan Ken yang dibangga-banggakan sang Ayah tiri. Itulah mengapa ia terobsesi menyingkirkan Ken dari hidupnya.

Ia berusaha lebih gigih hingga mencapai keberhasilan saat masa-masa sekolah dan kuliah. Tapi, tetap si berandal Ken yang menjadi pemenang di hati sang Papa, padahal Ken bolak-balik membuat keonaran dimanapun dan kapanpun.

Apa karena ia hanya anak tiri? Maka ia dibedakan dan tak diberi kepercayaan?

Dan Ken? Walau Ken membuat keributan, tinggal kelas, membuat malu, tetap saja diutamakan hanya karena adanya hubungan darah?

Lalu, apa artinya usahanya selama ini? Usahanya mulai dari masa remaja untuk terus giat belajar agar mendapat tempat dihati sang Papa? Apa semua itu akan tetap sia-sia dan tiada berarti?

Ken harus segera enyah dari kehidupannya dan tak boleh mengusiknya sama sekali.

Ia berencana pulang ke Indonesia besok lusa, melihat keadaan keluarga serta bisnis yang berjalan tanpa kendalinya. Sudah cukup selama enam bulan ia mengurus cabang bisnis di Singapore, sekarang sudah saatnya ia kembali ke perusahaan pusat di Ibukota.

Ia berniat mengajak Zahra, gadis yang hampir 6 bulan ini cukup menyita perhatiannya. Ia berniat melamar gadis itu, karena menyadari perasaannya pada Zahra melebihi batas yang semestinya.

Ia lelah bermain dengan para wanita yang berakhir dengan cinta satu malam saja. Ia menginginkan hubungan yang serius dengan wanita baik-baik.

Ia cukup mengenal Zahra selama 6 bulan di Singapore dan ia merasa jatuh cinta pada kesederhanaan gadis itu. Zahra adalah tipikal gadis yang paling cocok untuk mendampinginya yang sudah bosan dengan para wanita yang tidak memiliki akhlak yang baik.

Ia ingin ada seseorang yang mengingatkannya ketika salah dan ingin memulai sesuatu yang lebih baik dengan gadis itu.

Berulang kali ia menyatakan perasaannya pada Zahra, namun Zahra menolaknya dengan halus karena berbagai macam alasan. Salah satunya karena Zahra tidak tertarik dengan sebuah hubungan tidak jelas bernama pacaran.

Untuk itulah ia ingin mengajak Zahra langsung ke jenjang yang lebih serius yakni sebuah pernikahan.

Ia belum menyatakan niat ini pada Zahra, tapi entah kenapa ia justru sudah terlanjur mengatakan pada orangtuanya tentang momen perkenalan 'calon istrinya'.

"Frans, kamu sedang apa? Aku mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada sahutan."

Suara itu membuatnya tersadar dan menghentikan lamunannya. Ia berbalik, lalu menemukan seorang gadis yang mengenakan pashmina berwarna tosca tengah berdiri diambang pintu. Ia tersenyum, lalu dibalas hal yang sama oleh sang gadis dengan senyuman yang tak kalah manisnya. Senyuman yang seolah telah meruntuhkan keegoisannya selama ini. Gadis itu adalah Zahra, gadis yang membuatnya merasakan getaran aneh yang selama ini tak didapatkannya di gadis manapun.

"Zahra, kebetulan kamu kesini. Aku baru saja menelepon Papaku. Aku memutuskan akan pulang ke Indonesia besok lusa. Ikutlah bersamaku, Ra!" ucapnya pada gadis berperawakan mungil itu.

Zahra menggeleng namun tetap tersenyum manis. "Aku tidak mungkin ikut denganmu, kita tidak terikat hubungan yang halal. Lagipula, aku belum bisa kembali ke Indonesia, Frans. Aku masih terikat pekerjaan disini," jawab Zahra dengan suaranya yang lembut. Ia memang meminta pada Zahra untuk meninggalkan embel-embel sebutan 'Pak' padanya, sejak ia tertarik pada gadis itu.

Ia terdiam, bagaimana ia menjelaskannya pada Zahra bahwa ia sudah terlanjur mengatakan pada orangtuanya, jika ia akan memperkenalkan seorang gadis yang ia niatkan untuk menjadi calon istrinya ini.

"Soal pekerjaanmu, biar aku yang mengurusnya, Zahra. Apa kamu tidak rindu dengan semua yang ada di Indonesia?" tanyanya berusaha meyakinkan.

Zahra menghela nafas panjang. "Tentu saja aku rindu dengan semua yang ada disana, terutama dengan keluargaku yang ada di Panti, Frans!" jawab Zahra.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita kembali ke Indonesia. Aku akan segera mengurus kepulangan kita," ucapnya tak ingin dibantah.

"Tapi pekerjaanku?"

"Aku akan meminta Sastri untuk mengurus perpindahan kerjamu ke Indonesia saja, jadi kita tidak usah kembali ke sini," titahnya.

Zahra terdiam, entah apa yang tengah dipikirkan gadis itu.

"Oh iya, ada apa kamu ke ruanganku, Ra?"

"A-aku ingin menyerahkan berkas ini, tolong diperiksa..." Zahra terdengar gugup.

Ia mengangguk dan menerima beberapa map yang diulurkan Zahra.

Setelah memeriksanya, ia menyerahkan file itu kembali pada Zahra.

Zahra undur diri dari hadapannya, tapi kemudian berbalik kembali ke arahnya.

"Frans, kenapa kamu mengajak aku ikut pulang ke Indonesia? Kenapa tidak kembali seorang diri saja?" tanya gadis itu.

"Aku--aku ... berniat menikahi kamu!" ucapnya pada akhirnya dan sukses membuat sang gadis terperangah dengan mata membola.

...Bersambung ......

...Kalau rame, aku bakal lanjutkan Novel ini....

Terpopuler

Comments

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

aku kurang suka sifat Frans,serakah

2023-01-13

1

Nuraini

Nuraini

dan ternyata zahra malah suka sama ken, si pendiri panti asuhan... bakal byk drama nih 😆

2022-08-26

0

Mah Arga

Mah Arga

kejam sekali saudara tiri , intinya s Frans mau hartanya orang tua Ken x ya tor 🤣

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ken
3 Frans
4 Zahra
5 Pertemuan Kembali
6 Bimbingan Belajar
7 Masa lalu
8 Masih Masa Lalu
9 Putih Abu-abu
10 Semakin hari semakin dekat
11 Masa Kini
12 Menjemput Frans
13 Undangan makan malam
14 Rencana yang terbersit
15 Amarah
16 Pulang bersamaku!
17 Tak dapat penjelasan
18 Rencana licik
19 Kembali bekerja
20 Memulai Rencana
21 Sebab dan Akibat
22 Kesalahan fatal
23 Mengantarmu
24 Pergi
25 Wanita yang dicintai Ken?
26 Ditipu?
27 Pertolongan
28 A Big Love
29 Mencarimu
30 Mencari pekerjaan
31 Pengaduan
32 Seperti Dejavu
33 Sang Pemikat
34 Tidak nyaman
35 Yayasan
36 Titik terang
37 Sampai hati
38 Pemilik Saham
39 Harus memaafkan
40 Teman lama
41 Ungkapan rasa
42 Datang lagi
43 Dipermalukan
44 Zeevana
45 Tabir yang mulai terbuka
46 Perubahan
47 Makam
48 Bertemu
49 Salah paham
50 Jahil
51 Cinta sebelah pihak
52 Tampak merajuk
53 Mirip
54 Ternyata benar
55 Spontan
56 Terungkap
57 Tak boleh pingsan
58 Syarat
59 Rasa tak bisa dipaksa
60 Perdebatan
61 Mendekatkan diri
62 Video Call
63 Mimpi buruk
64 Persiapan
65 The day
66 Setelah ikrar
67 Dimana koperku?
68 Menjadi Imam
69 Pernyataan
70 Rumah kamu
71 Trust me
72 Siapa yang salah?
73 Gantian
74 Siapa dia?
75 Mendoakan
76 Mulai tidak canggung
77 Berkunjung
78 Paranoid
79 Memberi peringatan
80 Tak kondusif
81 Cinta yang menyesatkan
82 Pria asing
83 Angan yang menjadi kenyataan
84 Curiga
85 Mencari Rasta
86 Membiarkan
87 Terharu
88 Datang menjenguk
89 Merawatmu
90 Permintaan Maaf
91 Periksa
92 Merancang usaha
93 Kedatangan
94 Kesalahan masa lalu
95 Rindu kamu
96 Kamu istriku didunia manapun
97 Mencari bukti
98 Belum mendapat bukti
99 Ke rumah Papa
100 Makan siang bersama
101 Pembicaraan
102 Perasaan yang tak enak
103 Posisi yang sulit
104 Kemurkaan
105 Trauma
106 Menghindar
107 Mendapat bukti
108 Mengajak berlibur
109 Persiapan
110 Berita dari kepolisian
111 Spesial Rasta/Cira 1
112 Spesial Rasta/Cira 2
113 Spesial Rasta/Cira 3
114 Spesial Rasta/Cira 4
115 Spesial Rasta/Cira 5
116 Spesial Rasta/Cira 6
117 Spesial Rasta/Cira 7
118 Spesial Rasta/Cira 8
119 Kenyataan baru
120 Telepon asing
121 Ikrar
122 Pencarian
123 Menemukan Cira
124 Kabar bahagia
125 Acara pernikahan.
126 Akhir
127 Bonchap 1
128 PROMO
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Prolog
2
Ken
3
Frans
4
Zahra
5
Pertemuan Kembali
6
Bimbingan Belajar
7
Masa lalu
8
Masih Masa Lalu
9
Putih Abu-abu
10
Semakin hari semakin dekat
11
Masa Kini
12
Menjemput Frans
13
Undangan makan malam
14
Rencana yang terbersit
15
Amarah
16
Pulang bersamaku!
17
Tak dapat penjelasan
18
Rencana licik
19
Kembali bekerja
20
Memulai Rencana
21
Sebab dan Akibat
22
Kesalahan fatal
23
Mengantarmu
24
Pergi
25
Wanita yang dicintai Ken?
26
Ditipu?
27
Pertolongan
28
A Big Love
29
Mencarimu
30
Mencari pekerjaan
31
Pengaduan
32
Seperti Dejavu
33
Sang Pemikat
34
Tidak nyaman
35
Yayasan
36
Titik terang
37
Sampai hati
38
Pemilik Saham
39
Harus memaafkan
40
Teman lama
41
Ungkapan rasa
42
Datang lagi
43
Dipermalukan
44
Zeevana
45
Tabir yang mulai terbuka
46
Perubahan
47
Makam
48
Bertemu
49
Salah paham
50
Jahil
51
Cinta sebelah pihak
52
Tampak merajuk
53
Mirip
54
Ternyata benar
55
Spontan
56
Terungkap
57
Tak boleh pingsan
58
Syarat
59
Rasa tak bisa dipaksa
60
Perdebatan
61
Mendekatkan diri
62
Video Call
63
Mimpi buruk
64
Persiapan
65
The day
66
Setelah ikrar
67
Dimana koperku?
68
Menjadi Imam
69
Pernyataan
70
Rumah kamu
71
Trust me
72
Siapa yang salah?
73
Gantian
74
Siapa dia?
75
Mendoakan
76
Mulai tidak canggung
77
Berkunjung
78
Paranoid
79
Memberi peringatan
80
Tak kondusif
81
Cinta yang menyesatkan
82
Pria asing
83
Angan yang menjadi kenyataan
84
Curiga
85
Mencari Rasta
86
Membiarkan
87
Terharu
88
Datang menjenguk
89
Merawatmu
90
Permintaan Maaf
91
Periksa
92
Merancang usaha
93
Kedatangan
94
Kesalahan masa lalu
95
Rindu kamu
96
Kamu istriku didunia manapun
97
Mencari bukti
98
Belum mendapat bukti
99
Ke rumah Papa
100
Makan siang bersama
101
Pembicaraan
102
Perasaan yang tak enak
103
Posisi yang sulit
104
Kemurkaan
105
Trauma
106
Menghindar
107
Mendapat bukti
108
Mengajak berlibur
109
Persiapan
110
Berita dari kepolisian
111
Spesial Rasta/Cira 1
112
Spesial Rasta/Cira 2
113
Spesial Rasta/Cira 3
114
Spesial Rasta/Cira 4
115
Spesial Rasta/Cira 5
116
Spesial Rasta/Cira 6
117
Spesial Rasta/Cira 7
118
Spesial Rasta/Cira 8
119
Kenyataan baru
120
Telepon asing
121
Ikrar
122
Pencarian
123
Menemukan Cira
124
Kabar bahagia
125
Acara pernikahan.
126
Akhir
127
Bonchap 1
128
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!