Episode 5

Matahari yang cerah membuat bumi ini terasa berwarna. Hembusan angin dan udara pagi sangat menyejukkan setiap nyawa yang baru terbangun dari tidurnya.

Waktu sudah menujukkan pukul 12 siang, dan acara pernikahan yang di gelar di kediaman Dave akan terlaksanakan.

"Ibu yakin Dave. Jika kamu menikah dengan Vera, maka secepatnya kamu akan moveon dari Zena," ucap Mika saat melihat Putra tunggalnya yang sudah gagah di balut jas hitamnya.

"Aku menikahinya karena Ibu dan Zena. Jadi sampai kapanpun aku tidak bisa moveon dari Zena," jawab Dave merapihkan penampilannya.

Terlalu larut dalam bercerita dan menyusun sebuah rencana untuk ke depannya membuat Dave tidak mendengar ketukan pintu di kamarnya.

"Maaf Tuan, Nyonya." Ucap ketua pelayan yang bekerja di kediaman Dave, "Di luar sudah ada Nona Zena dengan suaminya," sambungnya lagi.

"Mereka sudah datang Dave, kita harus menyambut wanita yang kamu cintai itu," ujar Mika merapihkan bagian kerah belakang Putranya.

Kemudian Dave dan Mika berjalan menuju balkon yang berada di lantai dua. Dan di saat mereka sampai, terdengar derap kaki yang menuju kearahnya.

"Zen ...," panggil Dave saat melihat Zena datang.

Mendengar putranya memanggil sosok wanita yang diam-diam dicintainya, Mika tersenyum. Dia menatap Zena yang sedang menatapnya.

"Dave, Ibu. Zena kangen ibu," ujar Zena menghampiri ibu Dave lalu memeluknya erat, "Ibu, mana yang sakit," sambungnya lagi.

Mika menatap Putranya yang menganggukkan kepala, "Tidak ada, hanya luka kecil di kening ibu," ujar Mika melepaskan pelukan Zena. Dia memperlihatkan luka di kening terbungkus plester.

"Lalu di mana calon istri Dave, aku ingin melihatnya,"

"Aku sudah berjanji pada Dave, akan memastikan calon istrinya sebelum Dave mengucapkan ijab qobul," ujar Zena.

Mereka saling menatap. Dengan gerakan ekor matanya, Dave mengisyaratkan jika ini waktu yang pas.

Merasa situasi tiba-tiba menjadi tegang dan tidak kondusif, Steven berdehem. Dia berusaha memecahkan keheningan di sekitar ruangan.

Ekhemm ...,

"Siapa Zen, apa itu suamimu?" tanya Mika berpura-pura tidak tahu.

"Iya bu, dia suamiku...,"

"Dimana calon istri Dave, Bu," ucap Zena.

"Zen, sudah waktunya acara dimulai. Kamu bisa melihat calon istriku di bawah,"

"Ayo kita ke bawah," ujar Dave.

"Ayo sayang, kamu juga akan tahu siapa calon istri Dave" ujar Mika tersenyum kaku.

Setelah sampai di lantai dasar, Dave tersenyum simpul, 'Saatnya kamu tahu siapa calon istriku,' batin Dave saat melihat ekspresi Zena.

"Ka-kamu," ujar Zena terpaku.

Vera beranjak dari tempat duduknya, dia menghampiri kakak tirinya yang sedang terpaku.

"Kak Zen, ibu dan Ayah sudah tidak ada hikss ... hikss ..., Vera tidak mau menikah dengan pria itu Kak, tolong Vera,"

"Vera sudah mempunyai kekasih Kak, Vera sangat mencintai kekasih Vera, tolong Kak," ucap Vera menangis berlutut di depan Zena.

Zena bangkit lalu menghampiri Dave .

Plak!

"Batalkan pernikahan ini. Aku tidak ingin adikku menikah dengan pria yang tidak dicintainya," pekik Zena, "Dan aku tidak akan sudi, jika adikku menikah dengan seorang pembunuh," sambungnya lagi.

"Zen," panggil Mika, matanya sudah berkaca-kaca,"Maafkan ibu, kecelakaan itu terjadi tanpa di minta. Ibu juga tidak menginginkan kecelakaan itu. Kamu tenang saja ... Ayah, ibu, dan adikmu sudah dimakamkan di Jakarta," ucap dengan sandiwaranya.

Mendengar kata 'Adik', tiba-tiba tubuh Zena melemas. Air mata yang mulai mereda kini sudah mengalir deras lagi.

"Jadi Ibu mohon Zen, restui pernikahan Dave dan adikmu. Karena sebelum Ibumu meninggal, dia sudah menitipkan putrinya pada Ibu,"

"Dan Dave akan menjaga adikmu sebaik mungkin, kita berjanji padamu Zen," ucap Mika.

"Bohong Kak, itu semua bohong. Mereka jahat Kak," ujar Vera, "Aku tidak mau menikah dengannya Kak. Aku sudah mempunyai kekasih Kak,"

"Kaka tega membiarkanku hidup dengan pria yang tidak aku cintai? Kaka tega aku di hina semua teman kampusku, jika aku menikah dengan Om-om seperti teman kakak," ujar Vera memohon. Dia mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Kak, please!"

"Jika dia teman kakak, maka Kakak saja yang menikah dengannya!" sambung Vera membuat Zena terdiam.

"Jaga ucapanmu, dia istriku!"

"Dave, aku memberikan restu untukmu menikahi adik tiri dari istriku," ucap Steven sepihak.

Mata Zena dan Vera membulat, mereka benar-benar tidak bisa menerima keputusan Steven.

"Mas,--" ucapannya terhenti saat Steven membisikkan sesuatu padanya.

"Ini permintaan terakhir dari ibumu sayang. Apa kau ingin melihatnya menangis di alam sana, karena permintaannya tidak dikabulkan olehmu?" ujar Steven.

"Kak, aku mohon ... aku rela pergi dari kehidupan kaka, asalkan kaka mau membantuku sekali ini saja," mohon Vera, "Dia pria jahat kak!" sambung Vera menatap sekilas calon suaminya.

Setelah berfikir keras, akhirnya Zena merestui pernikahan adik tirinya, "Dave, aku titip adikku. Walaupun dia adik tiriku, tapi hanya dia yang aku punya setelah Ayahku menghilang,"

"Dan kamu Vera, kanu tidak perlu takut menikah dengan Dave. Dia pria yang baik. Justru Tuhan baik padamu, karena sudah menyiapkan jodoh seperti Dave," ujar Zena meraih tangan Vera agar bangkit.

"Ta-tapi Kak, dia jahat"

"Aku tidak sudi menikah dengan pria jahat sepertinya. Lagipula aku dan kekasihku--" ucapa Vera terpotong saat Bibi datang dan memberitahukan bahwa acara akan dimulai.

Dave tersenyum simpul saat wanita yang dicintainya memberi restu, 'Kamu tenang saja Zen, setelah dia menjadi istriku. Aku akan membalas semua perbuatan jahat yang mereka perbuatan terhadapmu,' batin Dave menghampiri Zena.

"Zen, aku meminta restu untuk menikahi adikmu. Aku berjanji, aku akan menjaga adikmu, seperti aku menjagamu," ujar Dave.

"Mungkin adikku sedikit keras kepala, tapi percayalah dia orang baik,"

"Setelah acara ini selesai, aku akan kembali ke Indo untuk menjenguk makam Ibu dan Adit. Aku titip Vera," ujar Zena

"Kak, kakak jahat. Kaka tega membiarkanku menikah dengan pria yang tidak aku cintai, aku benci kakak," seru Vera saat Bibi membawanya kembali ke tempat duduk diikuti oleh Dave dan ibunya.

Acara ijab qobul dimulai, Dave menjabat tangan Bapak penghulu erat, lalu mengucapkan serangkaian kata agar Vera menjadi istrinya secara hukum dan Agama.

"Bagaimana para saksi, Sah,"

"Sah," jawab semua saksi.

"Kalian sudah Sah, sebagai pasangan suami istri," ucap penghulu, membuat Vera menangis kencang.

'Akhirnya semua berjalan dengan lancar,' batin Dave memandang wanita yang baru saja menjadi istrinya.

'Pria jahat. Bisa-bisanya Kakaku mempunyai teman licik seperti dia!' batin Vera.

Setelah selesai acara ijab qobul, tiba-tiba perut Vera terasa mual. Ini bukan pertama kalinya. Segera dia berlari menuju kamar mandi dan mengabaikan Dave yang sedang berbicara dengan Kakak tirinya.

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

hamil ya vera

2022-10-06

0

‧͙⁺˚*・༓🌌𝙰𝚛𝚊𝚗𝚊 🌌༓・*˚⁺‧͙

‧͙⁺˚*・༓🌌𝙰𝚛𝚊𝚗𝚊 🌌༓・*˚⁺‧͙

hamidun kah?..hamidun anak sapa neh😭

2022-04-02

1

Mega Ackerman

Mega Ackerman

Jangan gitu, nanti bucin

2022-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!