Episode 3

"Me-menikah?" ulang Steven dan Zena bersamaan.

"Menikah dengan siapa Dave? bukankah selama ini kamu tidak memiliki kekasih. Kenapa tiba-tiba kamu mau menikah, pasti ini ada yang tidak beres," ujar Zena tak percaya

Dave tersenyum, lalu menganggukan kepalanya "Memang, dan mulai besok, kamu ikut suamimu pulang,"

"Sebenarnya sebelum aku pergi meninggalkanmu tadi pagi, dokter sudah memperbolehkanmu pulang, hanya saja ... aku menundanya sampai esok, aku takut kamu masih merasakan sakit di wajahmu" jawab Dave.

"Maafkan aku yang sudah membohongimu Zen," gumam Dave dalam hati.

"Dave! cepat katakan, apa alasanmu menikah!"

"Pernikahan bukan hal main-main. Kau lihat saja pernikahanku dan Mas Steven yang didasari tanpa cinta kan--"

"Pernikahan kami hampir kandas, hanya waktu yang tahu kapan pernikahan kami usai" ujar Zena membuat Steven melototkan matanya

Mendengar ucapan Zena, hati Dave terasa sakit. Dia harus tetap pura-pura tersenyum bahagia agar tidak ada yang tahu tentang perasaannya saat ini, "Haha... pernikahanmu tidak akan kandas Zen, suamimu sudah menaruh hati padamu," jawab Dave membuat Zena membulatkan mata lalu menatap suaminya yang menganggukan kepalanya

"Haha.. kalian becanda," Elak Zena tak percaya

"Coba tanyakan saja pada suamimu? Untuk apa suamimu datang jauh-jauh kesini jika dia tidak mengkhawatirkan dan mencemaskanmu Zen" Ujar Dave tersenyum.

Zena menatap suaminya lagi,"A-apa benar mas? Apa benar yang dibicarakan Dave, jika kamu mencintaiku, atau jangan-jangan tadi pagi kamu berbicara lirih itu ... karena kamu mau mengucapkan kata cinta padaku?" tanya Zena.

"Aku benar-benar tidak tahan melihat kemesraan mereka. Andai kau tahu Zen, aku sangat-sangat mencintaimu," gumam Dave meremas ponsel yang berada di genggaman tangannya.

"Iya sayang, aku sudah mencintaimu" Akhirnya kata sayang dan cinta terlontar juga dari bibir Steven walaupun Steven mengucapkannya dengan kaku.

"Haha, aku bermimpi. Kenapa setelah perasaanku berubah, kamu baru mengatakannya Mas! Kenapa!" pekik Zena tak percaya.

"Berubah?" batin Dave, "Apa itu artinya Zena sudah tidak mencintai suaminya lagi, dan aku mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hatinya?" batin Dave menatap setiap gerak gerik wanita yang dicintainya.

Tanpa terasa kedua sudut bibir Dave terangkat atas mengukir senyuman yang indah.

"Berubah? Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi Zen?" jawab Steven tak percaya.

"Ma-maaf mas, bukan seperti itu maksudku, mau bagaimanapun hatiku pernah sakit dengan perlakuanmu"

"Dan hanya Dave lah yang selalu mengerti perasaanku"

"Iya, hanya aku yang pantas untukmu Zen, katakan ... katakan jika kamu mencintaiku maka aku akan batalkan pernikahanku sekarang juga," batin Dave tersenyum puas menatap wanitanya lekat

"Jangan bilang, kamu sudah menaruh hati pada temanmu ini Zen!" tanya Steven.

"Bukan mas, aku hanya tidak percaya, dan untuk masalah perasaanku pada Dave, aku nyaman saat berada di dekatnya. Dia mampu membuatku tertawa dan merasa bahagia," jawab Zena tersenyum kaku, dia pun tidak mengetahui perasannya pada Dave untuk sekarang ini, apalagi saat Dave mengatakan jika dia akan menikah, yang bisa Zena rasakan hanya takut kehilangan perhatian dari temannya ini.

Tubuh Dave seketika melemas saat mendengar pengakuan dari sahabat sekaligus wanita yang dicintainya.

"Dave, katakan ... apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kamu tiba-tiba mau menikah!" tanya Zena.

Dave tersadar dari lamunannya. Hatinya seperti dicabik-cabik dengan ribuan jarum, "Aku tidak bisa memberitahukanmu Zen, mungkin setelah aku menikah ... aku baru bisa memberitahukanmu, tapi jika kita bertemu kembali. Karena aku akan menetap di negara ini bersama istriku," jawab Dave yang melirik jam di pergelangan tangannya.

"Karena aku akan membalas setiap perbuatan jahat yang dilakukan keluargamu terhadap mu Zen, aku akan menyembunyikan identitas calon istriku sampai waktunya tiba," batin Dave.

"Aku akan pulang, ini sudah larut malam" Sambung Dave menghampiri dan mengusap rambut panjang Zena

"Aku mencintaimu Zen, berbahagialah walau tak bersamaku. Dan aku akan membalas semua penderitaanmu kepada adik tercintamu," batin Dave tersenyum simpul.

Saat tangannya di genggam oleh Zena, ada perasaan bahagia bercampur sedih menyelimuti diri Dave, tetapi Dave tetap mengontrol perasaannya ini agar wanitanya tidak jijik padanya.

"Aku tidak mengizinkanmu pulang sebelum semuanya jelas Dave!" ujar Zena emosi, "Katakan ... jika aku membebanimu, maafkan aku. Jika alasanmu menikah itu karna aku yang merepotkanmu, maafkan aku!" pekik Zena

"Zen" Steven berusaha menenangkan istrinya

"Mas, dia mau pergi Mas, dia mau pergi ninggalin kita dengan alasan yang tak masuk akal"

"Aku tidak bisa membiarkan dia pergi begitu saja"

"Apalagi setahuku, dia tidak pernah dekat dengan wanita. Kesehariannya hanya bersamaku mas, aku tidak mau temanku ini masuk kedalam pernikahan yang sama seperti kita Mas," ujar Zena memeluk suaminya, dia menumpahkan seluruh air mata di pakaian Steven

"Teman? Kamu menganggapku sebatas teman Zen," gumam Dave dalam hati.

"Aku tahu Zen. Tapi mau bagaimanapun, Dave mempunyai privasi dan kita tidak boleh memaksanya untuk menceritakan privasinya,"

"Biarkan dia Zen, mungkin untuk saat ini Dave memang tak ingin menceritakan masalahnya pada siapapun," ucap Steven yang berulang kali mencium pucuk kepala Zena .

"Harusnya aku yang mencium dan menghapus air matamu itu Zen, kenapa dari dulu aku tidak menyadari jika kamu mempunyai hati dan sikap sebaik ini! Kenapa!" jerit Dave dalam hati sambil menatap kemesraan Zena dan suaminya.

"Gak mas, dia temanku. Bagaimana kalau dia terpaksa menikah Mas? Bagaimana! Dia pria baik dan lembut"

"Bagaimana jika dia salah memilih seorang istri, bagaimana mas hiks.. hiks.. "

'Terimakasih sudah menilaiku sesempurna ini Zen, andai kamu tahu, jika aku menikah dengan adikmu. Bagaimana reaksimu?' batin Dave.

"Dave, jika kamu tidak mau menceritakan pada kami. Aku berharap semoga pernikahan kalian akan selamanya bahagia, dan terimakasih sudah mau menjaga istriku selama beberapa bulan ini," ujar Steven yang tersenyum pada Dave.

Melihat Steven tersenyum membuat Dave meremas kembali ponselnya, "Sama-sama, sudah menjadi tugasku, karena aku yang membawa istrimu kemari,"

"Zen, aku tinggal dulu, kalian berbahagialah, dan ini--" Dave mengeluarkan ponsel Zena dari saku celananya, "Ini ponselmu, aku taruh di dekat sini ya," sambung Dave dengan hati yang hancur.

Saat Dave ingin melangkah, tiba-tiba tangan Zena menahannya, "Kamu, kamu sahabat terbaikku Dave. Aku menyayangimu sebagai sahabatku hiks.. hiks.. "

"Bicaralah padaku, apa alasanmu menikah. Apa kamu mencintai wanita itu atau tidak Dave?"

Dave berbalik, dia menghapus air mata Zena yang mengalir deras di pipi mulusnya, 'Lagi dan lagi kamu menganggapku sebagai sahabat Zen, apa tidak ada perasaan sedikitpun dihatimu untukku Zen,' batin Dave.

"Aku harus menikah dengan wanita itu Zen, aku akan mengatakan alasanku menikah," jawab Dave.

"Katakan Dave, katakann!" Seru Zena yang menghapus air matanya.

Steven yang tak kalah penasaran pun, ikut menajamkan pendengarannya

"Ibuku mengalami kecelakaan Zen. Dan ibuku menabrak 1 mobil, di dalam mobil itu semuanya tewas mengenaskan. Sebelum mereka menghembuskan nafas terakhirnya, ibuku mendapatkan pesan terakhir dari orang yang berada di dalam mobil yang ditabrak ibuku. Dia menitipkan anak perempuannya yang tidak ikut dalam kecelakaan itu, dan ibuku berjanji akan menikahkan anaknya dengan aku,"

"Jadi, aku tidak bisa membiarkan ibuku masuk kedalam penjara,"

"Dan aku, harus menikah dengan putrinya,"

"Sekarang jaga dirimu baik-baik, jika berkenan. Kalian boleh datang ke pernikahanku yang sederhana, tepatnya di rumahku," sambung Dave.

'Dan kamu akan tahu siapa wanita yang aku nikahi Zen,' batin Dave.

"Dave, kau pria yang baik. Tapi kenapa nasibmu sangat malang, aku merasa kasihan padamu hiks.. hiks.. "

"Aku akan datang Dave, aku mau melihat pernikahanmu dan aku juga akan memastikan wanita itu baik atau tidak untukmu,"

"Iya kan mas, kita datang kan?" tanya Zena yang beralih menatap suaminya

Steven tersenyum lalu menganggukan kepalanya "Kita akan datang, dan kita akan memastikannya sayang,"

'Aku benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit ini terlalu lama lagi. Kemesraan mereka memembuatku hancur' batin Dave.

"Terimakasih, kalau begitu ... aku pamit, ini sudah malam,"

"Sampai bertemu kembali sahabatku," Ujar Dave tiba-tiba memeluk Zena, lalu mengusap perut Zena yang sudah terlihat buncit.

'Ini kesempatan terakhirku memeluk wanita yang aku cintai. Jaga dirimu baik-baik sayang,' batin Dave

"Anak daddy, jaga mommy ya," Kali ini Dave terkekeh saat melihat ekspresi Steven yang tak suka dengan panggilan Daddy.

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

Dedeh Dian

Dedeh Dian

emh berarti selama ini Zena belum menyadari klo Dave mencintainya dan dia juga nyaman dengannya...tapi keburu ada sosok pria lain yang masuk jadi ya begino ceritanya...yg jadi pertanyaan memang ada peristiwa apa ya dibalik kehidupan Zena...sehingga Dave bilang ingin membalas dendam lewat adik tirinya Zena...makasih thor

2022-10-26

0

epifania rendo

epifania rendo

kasian

2022-10-06

0

Angga Saputra

Angga Saputra

masih tak simak

2022-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!