Episode 2

Setelah sampai di rumah sakit, Dave berjalan menuju kamar wanita yang dicintainya.

Krek ...

Pintu ruangan Zena terbuka, Dave masuk dengan membawa kantong plastik yang berisi es krim untuk Zena.

Melihat suaminya dari Zena, senyum Dave yang sempat terukir manis kini sudah lenyap sesaat. Apalagi saat mendengar ucapan pedas dari Steven, pria yang diketahui suami dari sahabat sekaligus wanita yang dicintai.

"Kau! kenapa kau kemari! aku kira ... kau sudah hilang ditelan bumi," Ujar Steven saat melihat teman istrinya berjalan dengan wajah lusuhnya

"Dave, ada apa? kenapa wajahmu ditekuk, apa ada masalah dengan caffemu? " Tanya Zena meletakkan ponsel Steven dia samping ranjang dan menerima 1 plastik berisi es krim yang diberikan Dave.

Dave tersenyum tipis, dia benar-benar tidak suka saat melihat kedekatan Steven yang menurutnya berlebihan, tapi ... demi tetap menjadi teman dekat dari Zena. Dia harus berpura-pura tersenyum."Mas, atau Om?"ujar Dave, "Aku harus memanggil dengan sebutan apa kepada suamimu Zen? " lanjut Dave tersenyum kaku.

Zena tersenyum, dia menggelengkan kepalanya "Tanyakan sendiri, tapi saat pertama kali aku bertemu dengannya, aku memanggilnya Om, tapi kalau kamu lebih baik 'Mas' deh, kan umurmu tidak terlalu jauh dengan suamiku." Jawab Zena membuka 1 bungkus es krim dan memakannya

Melihat senyum dari Zena, mata Dave terpaku. Dia membalas senyum dari wanita yang dicintainya, "Baiklah, kalau begitu ... aku akan memanggilnya Mas Steven,"

"Okeh Mas Steven, ada yang mau aku bicarakan. Bisa kita bicara empat mata? " Ujar Dave.

Melihat aura yang ditampilkan sangat berbeda dan sangat serius, Zena menghentikan pergerakan bibirnya yang sedang memakan es krim

"Ada apa Dave, aku tidak mengizinkan kalian bicara empat mata, bisa-bisa kalian berakhir dengan lebam diseluruh wajah,"

"Lihat! lembam kalian saja belum hilang," Sambung Zena kembali yang memperingatkan Dave dan suaminya

'Ini yang membuatku jatuh hati kepadamu Zen, sikapmu yang perhatian dan baik hati, membuatku selalu ingin dekat denganmu,' gumam Dave dalam hati. Dia menggelengkan kepalanya.

"Kali ini tidak Zen"

"Aku berjanji, aku tidak akan menghajar atau membuat ulah pada suamimu," jawab Dave meyakinkan wanita di depannya.

"Ayo Mas," Ujar Dave lagi yang sudah berjalan lebih dulu.

Steven berdiri, dia mengikuti langkah Dave keluar dari ruangan Zena..

Setelah berada di luar ruangan, Dave tersenyum. Dia menepuk kedua pundak Steven, membuat Steven heran.

"Hei bocah! sebenarnya apa yang ingin dibicarakan. Dan kenapa harus di luar ruangan, bagaimana jika Zena membutuhkan sesuatu" Seru Steven memecahkan ketegangan .

'Mungkin dia sudah benar-benar berubah, buktinya dia sangat mencemaskan Zena. Mulai sekarang lebih baik aku fokus membalaskan perlakuan keluarga Zena yang telah membuat Zena seperti ini,' gumam Dave menatap suami dari wanita yang dicintainya.

"Mas, " Panggil Dave mendudukan bokongnya di kursi tunggu sambil menepuk-nepuk bangku sebelahnya yang kosong untuk Steven duduk.

Steven mendekat, dia mendudukan bokongnya di kursi samping Dave.

"Aku titip Zena. Jaga dia dengan baik, mulai besok aku tidak bisa menjaga Zena lagi," Ucap Dave tiba-tiba, dia diam-diam mengamati perubahan ekspresi Steven.

Melihat ekspresi terkejut dari Steven, Dave tersenyum tipis. Bahkan senyumnya tidak terlihat sama sekali di mata Steven.

'Benar, dia sudah berubah. Sudah seharusnya aku mencoba mempercayakan Zena pada suaminya,' batin Dave.

"Jangan shock gitu Mas," Ujar Dave terkekeh.

Melihat Dave tertawa, Steven justru semakin dibuat heran, 'Hei bocah! Bagaimana aku tidak shock, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba dia berbicara seperti itu, pasti ada yang tidak beres,' Gumam Steven dalam hati, lalu membalas senyuman dari Dave.

"Siapa yang shock, justru aku senang kamu berbicara seperti itu, aku jadi tenang karena istriku tidak akan di ganggu pria kecil sepertimu lagi." Jawab Steven enteng sambil mengangkat salah satu kakinya .

"Bagus, sekarang aku jadi tenang, dan maafkan aku, selama ini ... aku selalu menguji kesabaran Mas, sebenarnya sewaktu Zena menceritakan jika dia sudah bersuami dan memutuskan untuk ikut denganku ke negara ini, aku sangat terkejut, tapi setelah mendengar perlakuan suaminya yang kejam, aku bertekad untuk menjaga Zena dan anak yang di dalam kandungannya," Ujar Dave, dia menjeda ucapannya lalu tersenyum kembali pada Steven

"Huh! " Dave mengeluarkan nafasnya kasar

"Jaga dia Mas, dia wanita baik-baik, walaupun aku dan dia pernah satu atap tapi aku tidak pernah menyentuhnya dan kami pun tidur terpisah" lanjut Dave berusaha mengikhlaskan Zena.

Steven mengangguk, dia percaya dengan ucapan Dave yang terdengar tulus, tapi rasa penasarannya belum hilang tentang arah tujuan pembicaraan teman istrinya

"Jangan banyak basi basi, sebutkan intinya saja?" tanya Steven penasaran.

Lagi dan lagi, Dave tersenyum, dia tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan. Dia baru saja melepas wanita yang dicintainya, "Aku sudah menyebutkan intinya. Mulai besok, aku tidak bisa menjaga Zena lagi," Ujar Dave menepuk pundak Steven agar terlihat lebih akrab.

"Ada apa! apa selama ini aku merepotkanmu Dave?" Seru Zena yang baru saja keluar untuk menguping pembicaraan Dave dan Steven.

Mendengar suara Zena, Dave dan Steven beranjak bangkit, "Bawa masuk istrimu, jangan sampai ada yang melihatnya," titah Dave pada Steven.

"Okeh," jawab Steven.

"Ayo kita masuk, ini sudah malam. Kamu harus beristirahat," Titah Steven, yang menghampiri dan memapah istrinya agar kembali ke ranjangnya.

"Mas, lepaskan aku. Aku mau bicara dengan Dave." Tolak Zena melepaskan tangan suaminya yang memegang pundaknya untuk memapah jalan.

"Apa kamu merasa terbebani olehku Dave? " Tanya Zena kembali, dia meneteskan air matanya tak percaya temannya akan pergi.

Merasa tidak ada pergerakan dari Steven. Dave langsung menghampiri Zena, dia memerintahkan wanita yang dicintainya masuk keruangannya untuk beristirahat, "Masuk Zen, kita bicarakan di dalam saja, tidak enak jika kita bicara di luar ruangan. Apalagi kondisimu yang seperti ini" Titah Dave, dia berjalan lebih dulu agar Steven bisa membawa Zena masuk kedalam ruangannya.

'Aku harus kuat melepaskan Zena, Aku akan membalas semua perbuatan keluargamu Zen, aku akan membalasnya melalui adikmu itu,' gumamnya dalam hati dengan tangan yang mengepal erat.

'Ingin rasanya, aku membantumu Zen, tapi itu tidak mungkin lagi karena mulai sekarang dan seterusnya kamu akan dijaga oleh suamimu,' sambung Dave lagi saat melihat kemesraan antara Steven dan Zena melalui ekor matanya.

"Beritahu aku, alasannya Dave! jangan diam saja! " Ujar Zena sekali lagi saat mereka sudah di dalam ruangan.

"Jika aku membuatmu susah, tolong maafkan aku. Tapi jangan tinggalkan aku sendiri di sini,"

'Aku pun sama Zen, aku tidak ingin meninggalkanmu sendiri di sini, tapi ini semua demi kebahagiaanmu. Aku ingin kamu memandangku sebagai dewa penyelamat mu,' batin Dave sambil menatap wanitanya.

"Dave! Jawab! Jangan diam saja!" pekik Zena

"Alasannya cukup simple,"

"A-aku akan menikah besok, jadi... aku tidak bisa menjagamu lagi."

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

Dedeh Dian

Dedeh Dian

rada lieur nih apa Zena sebelumnya ga tau klo Dave mencintainya...makanya dia hamil sama Steven...atau gimana ya Thor..makasih

2022-10-26

0

epifania rendo

epifania rendo

suaminya mana

2022-10-06

0

Angga Saputra

Angga Saputra

kok aneh sih, suaminya ada masalah apa

2022-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!