Episode 4

Melihat ekspresi Steven, Dave justru terkekeh. Apalagi saat mendengar ucapan Steven yang membuatnya bahagia, "Dia anakku, bukan anakmu," ujar Steven mendelik tajam.

"Jangan dengarkan Om itu ya nak, kamu anak Daddy. Besok jika kamu sudah lahir. Janji sama Daddy, kamu harus mirip Daddy," ucap Dave mengusap perut wanita yang dicintainya.

"Ya sudah, aku pamit pergi. Sekali lagi... jika kalian ingin datang ke pesta pernikahanku, datanglah,"

"Pintu rumahku terbuka lebar," ujar Dave.

"Bagaimana keadaan ibu? Apa ibu baik-baik saja?" Tanya Zena tak ingin Dave pergi, dia mengulur waktu dengan beberapa pertanyaan.

"Ibu baik-baik saja. Hanya sedikit luka kecil di kepalanya, akibat benturan keras di stir mobil," ujar Dave, "Dan Ibu juga sempat menanyakanmu, dia rindu dengan calon cucunya," sambung Dave memancing emosi Steven.

"Aku dan anakku juga merindukan omahnya,"

"Iya kan sayang, anak Mommy rindu dengan omah?" ujar Zena yang mengusap perutnya.

"Sudah pergi! dari tadi bicara mau pergi, tapi kenapa masih disini," gerutu Steven.

Dave tersenyum lalu menganggukan kepalanya "Baiklah, rupanya suamimu tidak menginginkan kehadiranku di sini. Lebih baik aku pergi, lagipula ini sudah malam. Aku takut mengganggu moment romantis kalian," ujar Dave yang mendapatkan tatapan tajam dari Zena

"Moment romantis apa? Aku dan Mas Steven tidak mempunyai moment romantis di malam hari, yang ada moment mengerikan" Zena bergidik ngeri, bulu kuduknya merinding saat mengingat kejadian setiap malam bersama suaminya.

Melihat ekspresi Zena yang menggemaskan, ingin rasanya Dave mencubit gemas pipi wanita yang dicintainya.

'Ahh rasanya aku benar-benar tidak kuat berdekatan denganmu Zen. Jantung hatiku berdetak sangat cepat,' batin Dave yang perlahan melangkah menjauhi Zena. Dia berjalan keluar ruangan dengan perasaan campur aduk.

Angin malam memang tidak baik untuk kesehatan, tapi bagi Dave, hanya angin malam dengan situasi hening yang mampu menenangkan hatinya.

Argggkkhhh ...

"Kenapa! Kenapa aku harus menikah dengan adik dari wanita yang aku cintai! Kenapa!" pekik Dave saat berada di dalam mobilnya, "Aku tidak sanggup. Walaupun tujuanku menerima pernikahan ini hanya untuk membalaskan setiap perlakuan mereka pada Zena, tapi tetap saja aku tidak sanggup. Aku takut jika setelah menikah nanti, Zena akan hilang respect padaku," gumam Dave mengusap wajahnya kasar.

"Lihat saja kamu! Akan aku balas semua perbuatan jahatmu pada Zena. Karena keluargamu yang mengusir Zena, dia harus menikah dengan Steven,

"Aku akan membuat hidupmu seperti di neraka dunia Vera, adik tersayang dari wanita yang aku cintai, hahaha ...," sambung Dave meremas erat stir mobilnya.

Di saat Dave sedang menyusun rencananya, tiba-tiba ponselnya berdering. Segera Dave mengambil ponselnya dan menggeser tombol hijau.

"Hallo Bu, ada apa menelfonku?" tanya Dave.

"Cepatlah pulang Dave, Vera sudah mengetahui semuanya dan dia berniat kabur lalu memenjarakan Ibu. Beruntung salah satu anak buahmu memergoki Vera," jawab Mika membuat Dave menyalakan mesin mobilnya.

"Aku akan pulang!" titah Dave mematikan telfonnya.

"Berani-beraninya dia kabur dan berniat memenjarakan Ibuku. Awas saja ... akan aku siksa dia," ujar Dave menancapkan gasnya dan mobilpun keluar dari area parkir rumah sakit.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Dave sampai di rumahnya.

"Di mana wanita itu Bu, aku harus memberinya pelajaran," seru Dave emosi.

"Jangan Dave, kamu bisa membuatnya takut." Cegah Mika.

"Biarkan saja, dia pantas Bu. Karena dia, Zena menikah dengan Steven dan aku gagal mendapatkannya Bu!" geram Dave.

"Tenang Dave, jangan seperti ini. Jika kamu ingin menyiksanya, lebih baik setelah kalian menikah. Karena jika kalian belum menikah, dia bisa saja kabur dan melaporkan Ibu pada polisi," jawab Mika meyakinkan putranya.

Dave menimang ucapan Ibunya sesaat, "Baiklah Bu, tapi aku ingin bertemu dengannya. Aku harus memperingatkan dia agar tidak macam-macam terhadap kita," ujar Dave.

Mika mengangguk patuh. Dia menunjukkan kamar Vera, karena sebelumnya dia sudah memindahkan Vera ketempat yang lebih aman agar tidak bisa kabur darinya.

"Ruangannya di dekat kamarmu. Ibu sengaja memberikan kamar dekat denganmu," tunjuk Mika membuat Dave menganggukkan kepalanya. Dia berjalan sesuai perintah Ibunya menaiki tangga menuju lantai dua.

Setelah sampai di lantai dua, Dave membuka pintu dekat kamarnya. Pintu yang tidak terkunci tetapi di jaga oleh beberapa orang suruhannya.

"Minggirlah, aku ingin menemui calon istriku," titah Dave pada dua bodyguardnya.

"Baik Tuan," jawab dua bodyguard itu menjauh dari pintu kamar Vera.

Dave mulai membuka pintu dan berjalan masuk. Dia melihat wanita yang sedang meringkuk dengan tubuh bergetar.

"Jangan takut, aku adalah calon suamimu," ujar Dave saat melihat Vera beringsut menjauhi Dave.

"Aku tidak mau menikah dengan anak pembunuh!" pekik Vera, "Lepaskan aku, kalian harus aku laporkan pada polisi. Lepaskan aku!" sambungnya lagi.

"Melepaskanmu?" ucap Dave berjalan menuju Vera, tangannya di masukan kedalam saku celananya, "Apa jaminannya jika aku melepaskanmu?" sambungnya lagi mencengkram dagu Vera.

"Sa-sakit," ringis Vera.

"Sakit? Kau bilang sakit hem?"

"Asal kau tahu, rasa sakitmu ini tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit yang Zena alami selama ini," ujar Dave melepas cengkramannya dengan kasar.

"Aww .... " Wajah Vera terpental membentur ujung ranjang, "Apa maksudmu? Kenapa kamu membawa nama kakaku hah!" pekik Vera mengusap dagu dan keningnya.

"Sudahlah, lebih baik persiapkan dirimu untuk besok. Karena mulai besok kau akan menjadi istriku. Lebih tepatnya Istri Di atas Ranjang!" ujar Dave berjalan menuju pintu kamar Vera.

"Aku sudah mempunyai kekasih, tolong lepaskan aku. Aku berjanji, aku tidak akan melaporkan Ibumu ke polisi, tapi lepaskan aku," lirih Vera sambil diiringi isak tangis.

Mendengar ucapan Vera salah satu sudut bibir Dave terangkat, "Tidurlah dengan nyenyak. Karena mulai besok malam, tidurmu tidak akan nyenyak," titah Dave melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Brengseeekk!" pekik Vera melempar semua barang di sekitarnya.

"Dasar pria jahat! Ibuku pasti menangis saat melihat anaknya diperlakukan seperti ini oleh keluarga yang dianggapnya baik," teriak Vera keras.

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

Dedeh Dian

Dedeh Dian

wah seru juga ya..masih abu abu nih Thor...klo memang konflik keluarga..tapi belum tau persis nih dan belum bisa menyimpulkan...siapa kenapa dan bagaimana ..ok thor...makasih

2022-10-26

0

epifania rendo

epifania rendo

ibu dave juga jahat ya

2022-10-06

0

Elika Fadiah

Elika Fadiah

wah Dave sma staven kya nya 11 12 yh
nasib Vera jga kya zena yg pas d awal"

2022-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93 Benar-benar Melakukannya
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!