Terluka

Dalam kondisi marah, Kikan berlari sampai kerudung penyamarannya terlepas. Berlari menapaki lorong rumah sakit sambil terus mengis.

"Bukankah dia artis besar itu?" Beberapa orang mengenal dirinya.

"Sepertinya,begitu. Dia bintang dunia." Sahut salah seorang lagi.

Ketika mereka tau bahwa dia adalah artis papa atas tentu mereka langsung berkerumun menghampiri Kikan.

" Apaan, sih " Sesampainya di liar rumah sakit Kikan di kejutkan oleh banyaknya wartawan. Ternyata sebelumnya ada tim pencari info melihatnya lalu menelepon media.

"Minggir....." Teriak Kikan menyibak puluhan wartawan di depannya.

"Mbk, bisa bicara sebentar saja." Salah seorang wartawan menghentikan langkah Kikan dengan memasang badan tepat di depannya. Kikan dengan karakter emosional akhirnya mendorongnya sampai kamera di tangan sang wartawan tersebut jatuh hancur.

"Jangan kasar dong, mbk." Tutur wartawan yang terjatuh sambil memungut kameranya.

"Siapa suruh kalian menghadang langkah saya, minggir" dengan kasar Kikan kembali mendorong beberapa orang lalu berlari sambil menutupi wajah menggunakan kedua tangan.

"Sampah" Ketusnya sembari masuk ke dalam mobil. Tim pencari info terus mengejarnya sampai ke parkiran.

"Sayang sekali artis terkrnal seperti dia sombongnya minta ampun" Salah seorang menggelengkan kepala.

"Ini berita pasti meledak di pasaran"

Kesempatan bagi para pencari info untuk meraup sejumlah uang. Dengan sigap mereka memberitahukan bahwa artis papan atas telah berbuat kasar pada seorang wartawan dan sikap arogansi sang artis sangat kelewat batas.

Tak perlu tunggu lama, semua media telah menayangkan kejadian itu. Sontak saja Chiko kaget kala melihat pemberitaan di media.

"Dia berulah lagi" Chiko menepuk keningnya sembari melihat layar ponsel. Ia berjalan menuju ruang rawat Alea sambil menatap ke layar ponsel.

Bruk...

Chiko menabrak seseorang yang baru saja keluar dari ruangan Alea, dia adalah seorang Dikter muda, Dokter Antony.

"Maaf, maaf" Tutur Chiko.

"Tidak masalah..." UcapAntony seraya mengambil ponsel Chiko "Lain kali perhatikan jalan" Menyodorkan posel sambil melihat barita yang tayang di sosial media. Antony mengernyitkan kedua alis, ia tau jika wanita dalam berita itu adalah artis papan atas, tqpi yang membuatnya heran adalah kenapa seorang pengusaha besar seperti Chiko melihat berita seperti itu, bahkan raut wajahnya terlihat kesal.

"Terima kasih" Mengambil ponsel lalu menaruhnya dalam saku celana.

"Oh, iya Dok. Bagaimana kondisinya"

"Istri anda dalam tahap pemulihan. Jadi saya sarankan jangan sampai pasien mengalami tekan batin, itu akan berakibat buruk bagi kesehatannya." Jelas Antony.

Chiko mengangguk " Baik, Dok. Kalau begitu saya mau masuk dulu"

"Oh, iya silahkan." Antony pun segera pergi dari tempat tersebut.

Saat ini Alea sedang berbaring sambil melihat ponsel.

"Hey....kamu sedang apa?" Chiko duduk di samping ranjang Alea, lalu mengusap kepala Alea.

Alea masih diam.

"Sayang, jangan diam terus. Lihat saya, lihat..." menyentuh kedua pipi Alea, membawanya dalam satu pandangan. Kini keduanya saling memandang.

"Please, jangan diam kaya gini. Kalau kamu mau saya bisa menebusnya dengan apa pun. Tolobg jangan diam seperti ini" Chiko sangat merasa bersalah, karena dia telah membuat wanitanya tersakiti sedalam ini. Niat untuk memiliki anak justru malah membuatnya hilang kendali dan malah melukai Alea.

"Saya mau lepas dari kamu" Ucapnya pelan.

"Apa? jadi kamu mau saya melepaskan kamu? tidak. Itu tidak akan pernah terjadi" Terlihat rona ketakutan dari balik mata Chiko. Entah dari kapan rasa itu timbul tapi Chiko tidak bisa menepis bahwa dia sudah jatuh hati padanya.

"Saya tidak mau menjadi pihak yang di salahkan atas hubungan kalian" Alea membuang wajah. Ia sudah tau hubungan Chiko dengan seorang wanita yang bernama Kikan. Ia mencari di sosial media sang artis dan semuanya terungkap.

"Apa maksud kamu?"

"Dia tunangan kamu, bukan?

"Bukan, dia itu hanya...."

"Tidak usah berbelit, saya sudah tau semuanya. Dan kamu menggunakan saya sebagai alat untuk kamu bisa lepas dari pertunangan itu. Kamu jahat, kenapa harus saya yang kamu jadikan umpan?" Alea manangis sejadinya.

Sebagai seorang wanita ia merasa malu karena harga dirinya telah di gadaikan olah lembaran kertas. Di tambah lagi dia harus berada di posisi seperti sekarang ini. Laki laki yang telah menahannya selama hampir satu bulan nyatanya sudah punya tunangan dan hanya menjadikan dia sebagai simpanan.

"Tidak, kamu hanya salah sangka saja" Chiko tidak tau lagi harus berbuat apa. Air mata di pipi Alea membuatnya sakit dan merasa bersalah. Ia pun memeluk Alea sampai mereka tidak berkata kata.

Terpopuler

Comments

Dewi Patikasari

Dewi Patikasari

lanjut thor

2022-03-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!