Siapa dia

Alea Maharani, memiliki wajah cantik, kulit putih, badan idel. Dia seorang pekerja di sebuah cafe ternama di kota tersebut. Dengan kecantikannya membuat Alea di kenal sebagai bintang di cafe itu, kecantikan Alea juga mempengaruhi omset cafe. Pendapatan naik drastis saat Alea bekerja di sana sampai pemilik cafe sangat senang dengan Alea. Tutur sapa yang begitu lemah lembut serta ramah membuat para pelanggan menyukainya, terlebih kalangan lelaki. Di balik kesempurnaan fisik yang di miliki Alea banyak lelaki mengejarnya. Tapi, Alea bukan gadis yang mudah jatuh cinta, dia selalu mengunci hati serapat mungkin supaya tidak ada cinta yang dapat menembusnya. Selama hampir 25 tahun belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun. Bukan karena dia tidak suka lawan jenis tapi, ada satu kejadian yang membuatnya trauma dalam bercinta. Beberapa tahun silam tepat di hari kasih sayang(Valentine), kakaknya meninggal karena bunuh diri. Kejadian tragis itu terjadi di sebuah hotel berbintang. Kala itu si kakak bersama dengan kekasihnya merayakan hari kasih sayang, tidak di sangka jika di hari itu nyawa kakaknya melayang. Awalnya Alea tidak tau penyebab kakaknya bunuh diri. Namun, setelah dua hari kepergian sang kakak, ia melihat pesan di ponselnya yang ternyata sang kakak mengancam pacarnya untul bunuh diri sebab dia tengah mengandung. Akan tetapi, si lelaki tidak merespon malah mengirimkan sebuah foto tidak senonoh bersama wanita lain. Tentu sang kakak sangat depresi lalu memilih mengakhiri kehidupannya.

Alea menangis di tepi ranjang dengan meremas spay, kembali mengingat kejadian pahit yang baru saja di alaminya. Ingatan tentang masa lalu sang kakak juga mengusik pikirannya.

"Kenapa semua harus terjadi kepadaku..." Di pukullah beberapa kali tepi ranjang.

Alea segera mengusap air matanya kala melihat jam di atas meja menunjukkan pukul 09:00 waktu setempat.

"Sial, aku harus segera kelaur dari tempat ini. Kalau tidak si nenek lampir bisa marah besar" Ketika Alea hendak berdiri kembali di rasakan sakit di pangkal paha, kaki terasa kebas tak berdaya. "Semua karena si otak bambu itu..." Dengan susah payah Alea menuju pintu.

"Apa apaan ini..." Pintu tidak bisa di buka.

Brak...

Karena kesal Alea pun memukul pintu kayu tersebut dengan sangat keras hingga meninggalkan bekas merah di tangannya.

"Aku harus menghubungi otak bambu itu" Di karenakan kakinya lemas dan sakit di bagian pangkal paha, Alea pun ngesot untuk menuju ranjang di mana ponsel itu berada.

Setelah sampai, Alea segera menghubungi (Mr, x) Tersebut "Heh...keluarkan aku sekarang juga. Apa lagi yang kamu harapkan dariku setelah semua yang terjadi?" Ucap Alea pada seseorang di telepon.

Deru nafas Alea terdengar sampai ke telinga lelaki itu, membuatnya ingin segera menyentuhnya lagi dan lagi.

"Sampai saya puas dengan tubuh indah kamu itu.." Jawab lelaki itu dengan santai.

"Breng**k kamu, kepa**t. Siapa kamu sebenarnya?"

Dari balik cctv ada sosok lelaki tengah memantau pergerakan Alea. Seorang lelaki tengah duduk di meja kantor dengan menatap layar ponsel, menyaksiakan tangis wanitanya. Dia tersenyum sumringah "Kalau sedang marah kamu terlihat seksi, honey"

Alea merasa jijik dengan ucapan si lelaki tersebut lalu ia memutuskan telepon.

"Apa salahku sampai terjadi hal seperti ini..." Alea menghempaskan tubuhnya di atas ranjang mewah itu. Aroma khas lelaki itu masih tertinggal di ranjang. "Aroma ini...." Sambil mencium bantal di sebalahnya.

"Sepertinya aku pernah mencium aroma ini" Kembali mengingat di mana ia mencium aroma itu.

"Iya, tidak salah lagi. Dia adalah laki laki itu..." Alea mengingat saat berada di cafa malam itu seorang lelaki melintas di sampingnya. Tapi, sialnya Alea tidak melihat wajah lelaki itu.

Alea melempar bantal itu lalu memberontak dengan melempar semua benda di depan matanya. Tidak terkecuali speray yang masih ada di kasur menjadi sasaran.

"Aku sangat membenci kamu, otak bambu..."Lantang Alea.

Si lelaki itu semakin suka melihat si gadis semakin tersiksa. Senyum di bibirnya terus mengembang.

"Dam, segera ke ruangan" Titahnya pada seorang dari telepon.

Tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki berpakaian rapi "Iya, pak. Ada yang bisa saya bantu" Ucap Bagas.

"Saya titip kantor sebentar, ada yang harus saya selesaikan" Di tutuplah laptop pengintai cctv lalu dia bangkit.

"Kamu tidak hanya asisten saya tapi juga sahabat baik saya. Tolong jaga kantor baik baik."

"Baik, pak"

"Oke, saya pergi dulu" Melangkah keluar dari ruang kerjanya.

Tap tap..

Langkah kaki lelaki itu membuat para pegawai kantor berdiri semua. Mereka menundukkan kepala tanpa penghormatan. Lelaki angkuh itu tidak merespon mereka semua.

Terpopuler

Comments

Koko Risko

Koko Risko

Sebenernya Sy Suka dgn Ceritanya
tp karna Usia pemeran cewenya Terlalu dewasa .jdi males Bacanya .
paling Suka .
klo pemeran Cw nya masih ABG .
Kaya masih kinyis² Seneng Aja gitu Bacanya ..

2022-05-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!