BAB 2 REUNI

Acara begitu meriah banyak teman-teman Neha yang hadir membawa suami dan anak-anaknya. Ada juga yang membawa kekasihnya. Namun tidak dengan Neha yang hanya datang sendiri. Akan tetapi tidak membuatnya patah semangat untuk bertemu dengan teman-temannya sewaktu sekolah. Neha mengedarkan pandangannya ia tidak sadar ada pria yang 

memperhatikan dirinya dengan seksama lalu pria tersebut tanpa sadar melangkahkan kakinya menghampirinya.

"Neha!” sapanya. Neha menoleh ke arah sumber suara. 

"Om…, maaf. Pak Ardan!" balasnya sungkan.

"Om saja! Tidak  apa-apa?" jawab Ardan terus melihat Neha.

“Iya Om! Oh iya… Neha turut belasungkawa atas meninggalnya Tante Andin. Maaf  Neha tidak bisa datang melayat karena masih di India.”

“Iya Terima kasih. Tidak apa-apa," jawab Ardan sendu.

“Selamat malam Pak Ardan!  Hai Neha!” sapa salah satu teman Neha bernama Felicia.

“Malam!” balas Ardan.

“Hai Felicia!” Neha dan Felicia sekilas berpelukan. 

“Kalau gitu, aku sama suamiku duduk dulu ya, ribet ini bawa anak!” ujar Felicia lalu berlalu bersama suaminya duduk di kursi yang sudah disediakan

"Oh ya! Mana suamimu? Om dengar dari Papamu, kamu menikah di India?” tanya Ardan yang tidak mengetahui jika Neha membatalkan pernikahannya. Neha tersenyum kecut. lalu sedikit menunduk mengingat Rohit yang selingkuh dengan teman kerjanya di India.

"Neha batal menikah Om, Calon Neha selingkuh! " jawabnya sendu lalu tersenyum menutupi kesedihan.

''Maaf!" balas Ardan merasa bersalah karena sudah menanyakan hal itu dan membuat Neha terlihat sedih.

“Tidak apa-apa om.” 

''Ya udah Om, kalau begitu Neha mau gabung sama Feli,” ucap Neha dan diangguki Ardan kemudian Neha melangkah menghampiri Feli sedangkan Ardan duduk bersama guru-guru yang lainnya.

Pandangan Ardan tak lepas dari Neha, namun ia buru-buru mengalihkan pandangannya saat Neha juga tidak sengaja melihatnya. Ardan dan semuanya menikmati acara yang di suguhkan alumni sekolah Mahendra yang didominasi angkatan Neha.  

Saat acara berlangsung tiba-tiba ponsel Neha bergetar di dalam tas kecilnya. Neha mengambil ponselnya lalu melihat layar ponselnya yang  ternyata dari Sang Mama mengirim pesan. 

"Neha … Maaf sayang, malam ini mama dan papa harus kembali ke New York. Adikmu, Naina sakit. Pulang nanti hati-hati ya.”

“Kenapa mendadak pada pergi sih! Naina pakai acara sakit lagi. Dasar manja!” 

"Iya Ma. Semoga Naina cepat sembuh."

Begitu balasan Neha lalu kembali menyimpan ponselnya di dalam tasnya. Di waktu bersamaan ponsel Ardan juga bergetar tanda panggilan masuk Ardan melihat layar ponselnya lalu menjauh dari tempat acara untuk menerima panggilan ponselnya. 

"Ya Nath, Ada apa?" jawabnya saat menjawab panggilan sambungan ponselnya yang ternyata dari sahabatnya, Nathan. 

“Ardan! Aku titip Neha ya, tolong nanti antar dia pulang, tadi waktu berangkat aku yang antar!”

“Lalu…?”

“Dengar dulu brengsek!”

“Iya apa?”

"Naina sakit dan aku harus terbang ke New York malam ini juga. Tolong antarkan Neha pulang ke apartemen." jelas Nathan

''Iya, Ada lagi!”

"Jaga Anakku!” jawab Nathan

“Hm!” Keduanya mematikan sambungan ponselnya masing-masing. lalu Ardan kembali bergabung bersama guru yang lain.

Setelah selesai Ardan Kembali masuk kedalam dan duduk di kursinya kembali. Pemandangannya pun tak lepas dari wajah cantik Neha. 

Acara terus berlanjut dengan canda dan tawa hingga tidak terasa acara selesai dan semua yang hadir pulang ke rumah masing-masing. Tidak terkecuali Neha. 

“Mau pulang?” tanya Ardan saat melihat Neha berdiri di depan ballroom

“Iya Om, tapi taksi online belum ada yang merespons."

“Om antar pulang ya!”

“Gak usah Om! Nanti ngerepotin."

“Gak apa-apa. Lagian ini  udah malam!”

Neha berfikir sejenak tidak baik juga malam-malam pulang sendirian. Lagipula Ardan adalah sahabat Papanya. Neha mengangguk dan sekilas tersenyum. 

Ardan tersenyum saat Neha mengangguk setuju mau diantar, lalu keduanya berjalan menuju parkiran. 

“Ayo masuk!” ucap Ardan saat membukakan pintu mobilnya.

“Terima kasih Om,”  balas  Neha lalu masuk kedalam mobil bagian depan kemudian Ardan masuk di bagian kemudi.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana, semua merasa canggung. Entah apa yang membuat mereka canggung. Mungkin karena sudah lama tidak bertemu. 

''Neha!'' panggil Ardan membuka percakapan.

”Iya om.” 

“Kamu masih  kerja di India?'' Neha  menggeleng. Karena semenjak gagal menikah Neha memutuskan untuk pulang ke Indonesia. 

“Sebenarnya Neha lagi cari pekerjaan di sini Om, tapi belum dapat. Om tahu sendiri sekarang cari kerjaan itu susah!” balas Neha sedikit tertawa di ikuti Ardan.

''Di sekolah Mahendra sebenarnya lagi butuh guru untuk Anak TK. Kamu mau gak? Tapi gak sesuai di bidang kamu.”

“Serius om, Neha mau om, dari pada Neha menganggur'' jawab Neha Antusias

“Iya! Tapi benar kamu mau? Anak-anak TK biasanya rewel!”

“Mau Om! Namanya juga anak-anak, yang sudah dewasa dan berumur saja terkadang rewel.” keduanya tertawa tanpa sadar Neha memegang lengan Ardan. 

“Baiklah, besok datang saja ke sekolah dan temui Tante Nadia. Besok Om di sekolah juga. 

“Iya Om, terima kasih.”

Tak lama mereka sampai di apartemen. Ardan mematikan mobilnya dan tersenyum ke arah Neha. 

“Sudah sampai.” ujar Ardan. 

“Masuk dulu yuk Om!

“Boleh!” Mereka turun dari mobil dan masuk ke apartemen. 

''Silahkan masuk Om!”  Ardan  masuk kedalam setelah Neha membuka pintu apartemennya. 

“Duduk Om!” 

“ Iya, terima kasih!”

“Minum apa Om. Teh, kopi, jus, susu.” 

“Air putih saja.”

“Tunggu ya om.  Neha ambilkan.”

Neha menuju dapur untuk mengambil minuman sedangkan Ardan mengedarkan pandangannya melihat ruangan apartemen milik Nathan. ingatannya kembali saat masih pacaran dengan Laras semasa muda. Karena di ruangan ini lah saksi cinta mereka pernah ada.

“Ini om, silahkan diminum,” ucap Neha mengagetkan lamunannya.

''Terima kasih.”

''Sama-sama. Neha tinggal sebentar  ya Om. Mau ganti baju sekalian mengambil berkas untuk besok.” Ardan mengangguk kemudian Neha berjalan ke kamarnya. setelah selesai Mengganti baju, Neha keluar sambil  membawa beberapa berkas untuk melamar menjadi guru di sekolah Ardan.

“Ini Om berkasnya. Apa aja yang harus dibawa?” tanya Neha duduk di samping Ardan. Ardan melihat dan memeriksa semua berkas dokumen milik Neha yang besok akan dibawanya.

''Sudah! Ini sudah cukup, yang terpenting kamu sabar sama anak-anak.”

''Iya Om, Neha selalu sabar!'' jawab Neha ambigu seraya menunduk. Ardan tahu apa yang dirasakan Neha. Rasa dimana saat gagal menikah. 

“Terkadang kita dipertemukan dengan orang yang salah sebelum dipertemukan dengan orang yang tepat!”

“Iya Om. Om benar. Ya begitulah perjalanan hidup Om. Tentunya Om lebih berpengalaman.”

“Kalau begitu…” 

Neha tiba-tiba berteriak saat mendengar suara kilatan Petir yang tiba-tiba menggelegar membuat Neha terkejut memegang lengan Ardan terlebih saat ini lampu pun ikut padam.

''Om takut! Jangan pulang dulu.” cicit Neha menyembunyikan wajahnya di punggung Ardan dan memegang erat lengannya.

“Kamu sudah besar masih saja takut gelap!” balas Ardan lalu the kecil lalu mengusap pundak Neha. 

“Neha takut gelap dari kecil Om. Om juga tahu. Pokoknya jangan pulang sebelum lampunya hidup.”

“Iya!” 

Neha kini justru memeluk Ardan dari belakang sama saat waktu kecil ketika takut gelap.  Ardan merasa sedikit aneh saat Neha terus memeluknya apalagi dada Neha menempel di punggungnya membuat dirinya sedikit gelisah. Bagaimanapun Ardan pria normal terlebih lama menduda. Akan tetapi sebisa mungkin Ardan mengatasi perasaannya. 

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

neha anak siena kn

2022-06-15

0

🍁devi❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁devi❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

aahaaiii benih 2, ..nih nihh😅😅

2022-03-28

0

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

ini masih bab yg sma kyk judul lama kan

2022-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 DUDA KAYA
2 BAB 2 REUNI
3 BAB 3 TERBAYANG
4 BAB 4 KANGEN OM?
5 BAB 5 SALING TERTARIK
6 BAB 6 GADIS CANTIK
7 BAB 7 ROHIT
8 BAB 8 TERBAWA SUASANA
9 BAB 9 JOHAN
10 BAB 10 JANGAN GANGGU NEHA
11 BAB 11 GURU BELAGU
12 BAB 12 HARAPAN DEVAN
13 BAB 13 KALAH SAING
14 BAB 14 AKU JUGA INGIN BAHAGIA
15 BAB 15 KERAGUAN
16 BAB 16 MASA TUA
17 BAB 17 MEYAKINKAN
18 BAB 18 RESTU
19 BAB 19 KEJUTAN LUAR BIASA
20 BAB 20. SIAPA YANG NOLAK!
21 BAB 21 KETULUSAN
22 BAB 22 MAMA SAMBUNG.
23 BAB 23 SALING KOMUNIKASI
24 BAB 24 PENGERTIAN
25 BAB 25 KARISMA
26 BAB 26 SENTIMEN
27 BAB 27 SANDARAN
28 BAB 28 PESTA PERNIKAHAN
29 BAB 29 PROMISE
30 BAB 30 PAKET KOMPLIT
31 BAB 31 MENGENANG
32 BAB 32 KETULUSAN
33 BAB 33 PERNIKAHAN TERAKHIR
34 BAB 34 MERELAKAN
35 BAB 35 KEDEWASAAN
36 BAB 36 MISI TAKLUKKAN BU FATMA
37 BAB 37 CINTA MONYET
38 BAB 38 GUGUP
39 BAB 39 MERESAHKAN
40 BAB 40 GURU BARU
41 BAB 41 RUANGAN BANYAK KENANGAN
42 BAB 42 MERASA BERSALAH
43 BAB 43 GENTLEMAN
44 BAB 44 MENUNGGU AMARA
45 BAB 45 NEHA HAMIL
46 BAB 46 AMARA BERKELAHI
47 BAB 47 CINTA JAJAR GENJANG
48 BAB 48 KEMUNGKINAN
49 BAB 49 BERDEBAR-DEBAR
50 BAB 50 TUNGGU KAMU
51 BAB 51 KEBAKARAN
52 BAB 52 MENJADI TAKDIR AMARA.
53 BAB 53 BADMOOD
54 BAB 54 TETAP MENUNGGU
55 BAB 55 TIDAK ADA ALASAN UNTUK MENCINTAI
56 BAB 56 BIMBANG
57 BAB 57 KEKUATAN DOA
58 BAB 58 FLASHBACK
59 BAB 59 LARAS MELAHIRKAN
60 BAB 60 RASA LUAR BIASA
61 BAB 61 ULANG TAHUN AMARA
62 BAB 62 LAMARAN.
63 BAB 63 BANYAK GODAAN
64 BAB 64 APA YANG TERJADI PADA AMARA
65 BAB 65 DOKTER ERICK
66 BAB 66 DOKTER KHUSUS
67 BAB 67 MASIH SETIA
68 BAB 68 SEMAKIN MEMBAIK
69 BAB 69 KEKHAWATIRAN DAREN.
70 BAB 70 AKHIR CERITA.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 DUDA KAYA
2
BAB 2 REUNI
3
BAB 3 TERBAYANG
4
BAB 4 KANGEN OM?
5
BAB 5 SALING TERTARIK
6
BAB 6 GADIS CANTIK
7
BAB 7 ROHIT
8
BAB 8 TERBAWA SUASANA
9
BAB 9 JOHAN
10
BAB 10 JANGAN GANGGU NEHA
11
BAB 11 GURU BELAGU
12
BAB 12 HARAPAN DEVAN
13
BAB 13 KALAH SAING
14
BAB 14 AKU JUGA INGIN BAHAGIA
15
BAB 15 KERAGUAN
16
BAB 16 MASA TUA
17
BAB 17 MEYAKINKAN
18
BAB 18 RESTU
19
BAB 19 KEJUTAN LUAR BIASA
20
BAB 20. SIAPA YANG NOLAK!
21
BAB 21 KETULUSAN
22
BAB 22 MAMA SAMBUNG.
23
BAB 23 SALING KOMUNIKASI
24
BAB 24 PENGERTIAN
25
BAB 25 KARISMA
26
BAB 26 SENTIMEN
27
BAB 27 SANDARAN
28
BAB 28 PESTA PERNIKAHAN
29
BAB 29 PROMISE
30
BAB 30 PAKET KOMPLIT
31
BAB 31 MENGENANG
32
BAB 32 KETULUSAN
33
BAB 33 PERNIKAHAN TERAKHIR
34
BAB 34 MERELAKAN
35
BAB 35 KEDEWASAAN
36
BAB 36 MISI TAKLUKKAN BU FATMA
37
BAB 37 CINTA MONYET
38
BAB 38 GUGUP
39
BAB 39 MERESAHKAN
40
BAB 40 GURU BARU
41
BAB 41 RUANGAN BANYAK KENANGAN
42
BAB 42 MERASA BERSALAH
43
BAB 43 GENTLEMAN
44
BAB 44 MENUNGGU AMARA
45
BAB 45 NEHA HAMIL
46
BAB 46 AMARA BERKELAHI
47
BAB 47 CINTA JAJAR GENJANG
48
BAB 48 KEMUNGKINAN
49
BAB 49 BERDEBAR-DEBAR
50
BAB 50 TUNGGU KAMU
51
BAB 51 KEBAKARAN
52
BAB 52 MENJADI TAKDIR AMARA.
53
BAB 53 BADMOOD
54
BAB 54 TETAP MENUNGGU
55
BAB 55 TIDAK ADA ALASAN UNTUK MENCINTAI
56
BAB 56 BIMBANG
57
BAB 57 KEKUATAN DOA
58
BAB 58 FLASHBACK
59
BAB 59 LARAS MELAHIRKAN
60
BAB 60 RASA LUAR BIASA
61
BAB 61 ULANG TAHUN AMARA
62
BAB 62 LAMARAN.
63
BAB 63 BANYAK GODAAN
64
BAB 64 APA YANG TERJADI PADA AMARA
65
BAB 65 DOKTER ERICK
66
BAB 66 DOKTER KHUSUS
67
BAB 67 MASIH SETIA
68
BAB 68 SEMAKIN MEMBAIK
69
BAB 69 KEKHAWATIRAN DAREN.
70
BAB 70 AKHIR CERITA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!