Unconditional Love 4

Hawa dingin sebenarnya membuat Nadira enggan beranjak dari ranjang tempatnya menaruh segala lelah. Dibukanya jendela kamarnya lalu menghirup udara segar sebanyak-banyaknya. Karena teringat akan janji Tina kemarin, dengan terpaksa Nadira harus menyiapkan dirinya lebih awal. 

"Pagi, Ibu." Nadira mengecup pipi kanan Yuliana, seraya memberikan pelukan erat pada tubuh proporsional ibunya. 

"Pagi, Sayang." Yuliana yang masih sibuk dengan bahan masakan di hadapannya, tetap menoleh sebentar untuk menatap putrinya. 

"Buat sarapannya sedikit lebih banyak dari biasanya ya, Bu," pinta Nadira. 

"Kamu ingin membawa bekal, Sayang?" tanya Yuliana, lalu sesaat kemudian dibalas geleng kepala oleh Nadira. 

"Teman Nadira akan ikut sarapan bersama, boleh kan, Bu?" Nadira memiringkan kepalanya agar dapat melihat lebih jelas wajah ayu ibunya. 

"Tentu, Sayang. Ibu akan buat lebih banyak dari biasanya, nanti ajak temanmu itu makan banyak, ya." Yuliana merasa senang jika Nadira memiliki seorang teman. Diingatnya, Nadira sangat jarang menceritakan atau mengenalkan para temannya, dan hal tersebut membuat Yuliana sempat yakin jika kemungkinan putrinya sering dikucilkan. 

Nadira menggulung rambutnya, lalu sesaat selanjutnya menyambar handuknya yang tergantung dan pergi menuju kamar mandi. Gadis tersebut membutuhkan waktu sepuluh menit untuk membersihkan tubuhnya, kemudian dilanjut menata seragam yang melekat pada tubuhnya agar terlihat rapi. 

Nadira memandang lekat wajahnya di cermin. Kemudian dipegang satu-persatu anggota bagian-bagian dari wajahnya mulai dari kedua pipinya, hidung, bibir, dan berakhir pada netranya. Nadira dapat melihatnya sangat jelas dalam jarak yang dekat, lalu dipujinya kecantikan natural yang dimilikinya. 

"Aku sebenarnya cantik," gumam Nadira. 

Nadira melepas gulungan rambutnya, lalu membiarkan rambut panjang hitam kecokelatan miliknya tergerai bergelombang. Nadira menyisir rambutnya perlahan-lahan, selanjutnya dia tata sedemikian rupa sehingga membuatnya takjub dengan sendirinya. 

"Sayang, temanmu datang, Nak," panggil Yuliana. 

Nadira langsung menghentikan kegiatannya dan bergegas untuk membuka pintu kamarnya. Saat terbuka pintu kamarnya, Nadira melihat Yuliana telah berdiri di hadapannya, seraya merangkul bahu Tina yang berada di sampingnya. 

"Ibu tinggal dulu, ya," ucap Yuliana. "Sarapan yang Ibu buat, sebentar lagi matang, nanti kita sarapan bersama-sama," sambungnya, sontak mendapat anggukan serempak dari Nadira dan Tina. 

Mulut Tina terus menganga saat melihat penampilan Nadira yang berbeda dari biasanya. Tina merasa jika dirinya bertemu dengan orang yang berbeda. Nadira yang dilihatnya kemarin sangat jauh berbeda dengan yang dilihatnya saat ini. 

"Katakan jika aku salah rumah pagi ini," tutur Tina, tanpa melepaskan pandangannya pada Nadira. 

"Kamu tidak salah, Tina," sanggah Nadira. 

"Syukurlah kalau begitu, ayo masuk," jawab Tina, seraya mendorong bahu Nadira dengan pelan untuk masuk ke dalam kamar. 

Tina langsung duduk di atas ranjang empuk milik Nadira. Menatap lekat sahabatnya dari ujung kaki hingga atas kepala. Tina melihat perubahan yang sangat jelas dari Nadira, dan Tina menyukai perubahan tersebut. 

"Ini yang aku inginkan, Nadira." Tina menarik lengan Nadira untuk digenggamnya dengan erat.

"Perubahan ini yang kamu maksud?" tanya Nadira. 

"Iya, aku ingin dirimu seperti ini. Tunjukkan bahwa kamu layak untuk dipandang orang." Tina mengangguk menyetujui. "Satu lagi yang harus kamu lakukan. Kamu harus berani, karena Kesya merundungmu sebab dia tahu bahwa kamu lemah. Jangan tunjukkan kelemahanmu padanya, kamu harus benar-benar berubah mulai sekarang," sambungnya. 

Nadira mengangguk kuat, dia merasa bahwa ada pendukung setia yang akan menemani hari-harinya di sekolah. Apa yang dikatakan Tina ada benarnya, dan Nadira menyadari hal itu. Ada kesungguhan dalam benak Nadira, gadis tersebut akan mengubah hidupnya mulai detik itu. 

"Aku tidak akan biarkan Kesya kembali merundungku. Aku akan berani melawannya mulai sekarang," jawab Nadira dengan optimis. 

"Buktikan padaku, ya," pinta Tina dengan harapan yang sungguh-sungguh. "Saat di sekolah nanti, aku akan bersamamu sepanjang waktu," sambungnya. 

"Baiklah, apa sudah cukup seperti ini?" Nadira kembali menatap pantulan tubuhnya di depan cermin. "Apa akan tetap pantas jika aku mengenakan kacamata ini?" sambungnya, seraya menunjukkan kacamata yang selalu ia kenakan kepada Tina. 

"Penampilanmu akan berubah, termasuk dengan kacamata itu," jelas Tina. "Kamu tidak akan mengenakan kacamata itu lagi," imbuhnya. 

"Apa yang akan aku kenakan? Jangan katakan jika kamu akan membiarkan aku menabrak semua benda di sekolah nanti." Tanpa disadari oleh Nadira, jika ucapannya justru membuat Tina terkekeh geli saat mendengarnya. 

"Aku tidak sejahat itu, Nadira. Aku sudah membawa yang lain untuk menggantikan kacamata tebal dan kuno itu," terang Tina, seraya mencari-cari suatu benda yang berada di dalam tasnya. 

"Apa yang kamu cari?" Nadira yang penasaran kembali duduk di samping Tina untuk mengetahui apa yang dicari-cari gadis tersebut. 

"Softlens." Tina menunjukkan kotak persegi panjang yang tak lain adalah kemasan dari softlens yang dibawanya untuk Nadira.

"Aku tidak bisa memakainya, pasti sangat sakit, dan kata ibuku tidak baik mengenakan itu." Nadira enggan memakai softlens tersebut, karena dinilainya tidak baik. 

"Tidak seburuk itu, Nadira. Aku membelinya dari optik langgananku, bisa aku jamin ini sangat-sangat aman," jelas Tina. 

"Kamu akan membantuku memakainya, kan?" Nadira sedikit ragu untuk benar-benar mengenakan softlens yang dibawakan Tina untuknya. 

Tina mengangguk pelan. "Aku akan membantumu mengenakannya dan melepaskannya."

Di dalam kamar Nadira, Tina seolah melakukan sihir untuk merubah penampilan Nadira menjadi bak Cinderella. Tidak berhenti sampai membantu memasangkan softlens pada kornea mata Nadira, Tina juga memberikan polesan bedak tabur pada wajah Nadira, dan pelembab bibir untuk menjaga kelembapan bibir Nadira. 

"Kamu sangat sempurna, sungguh balas dendammu akan terwujud tidak lama lagi." Tina memegang bahu Nadira. "Berjanji padaku, Naufal adalah perantara untukmu balas dendam terhadap Kesya. Jangan libatkan hatimu, jika kamu tidak ingin terluka," tambahnya. 

"Bagaimana jika hal lain terjadi? Misalnya aku justru jatuh cinta padanya." Nadira menunjukkan kecemasannya pada Tina. 

"Jika itu terjadi, maka hanya kamu yang bisa mengatasinya. Kamu harus tahu jika tugasku hanya memberi saran, selebihnya kamulah yang menjalankannya," terang Tina. "Jika kamu jatuh cinta padanya, maka aku juga tidak memiliki kuasa untuk merubah kenyataannya, kamu harus tahu itu," imbuhnya. 

Nadira berusaha memahami semua ucapan Tina yang dilontarkan padanya. Nadira menyadari bahwa dirinya adalah gadis biasa, gadis penuh dengan perasaan, dan kepekaan. Menjadikan Naufal perantara untuknya balas dendam pada Kesya, mungkin termasuk hal yang kejam, akan tetapi hanya itu caranya. Sebenarnya Nadira menakutkan banyak hal, ketakutannya akan kekecewaan Naufal padanya, dan yang terbesar adalah ketakutannya akan kenyataan bahwa dirinya bisa saja jatuh cinta. 

"Jangan terlalu dipikirkan, jika kenyataannya kamu akan jatuh cinta, maka anggap saja itu adalah takdir Tuhan." Tina berusaha menenangkan pikiran Nadira, karena raut wajah gadis tersebut tampak jelas menunjukkan kecemasan. 

"Apa setelah ini semuanya akan baik-baik saja?" Banyak yang ingin Nadira tanyakan, akan tetapi pertanyaan yang baru saja ia lontarkan, cukup mewakili segala gejolak dalam batin dan pikirannya.  

"Walaupun kemungkinan bisa tidak baik-baik saja, aku akan tetap bersamamu." Tina sangat memahami ketakutan Nadira. Baginya tidaklah mudah membuat gadis seperti Nadira menjadi lebih berani. Akan tetapi hal itu akan tetap ia lakukan, karena rasa sayangnya pada Nadira. 

Terpopuler

Comments

Kymilla Cania Juita

Kymilla Cania Juita

Semangat

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Rintihan Terlepas
2 Unconditional Love 2
3 Unconditional Love 3
4 Unconditional Love 4
5 Unconditional Love 5
6 Unconditional Love 6
7 Unconditional Love 7
8 Unconditional Love 8
9 Unconditional Love 9
10 Unconditional Love 10
11 Unconditional Love 11
12 Unconditional Love 12
13 Unconditional Love 13
14 Unconditional Love 14
15 Unconditional Love 15
16 Unconditional Love 16
17 Unconditional Love 17
18 Unconditional Love 18
19 Unconditional Love 19
20 Unconditional Love 20
21 Unconditional Love 21
22 Unconditional Love 22
23 Unconditional Love 23
24 Unconditional Love 24
25 Unconditional Love 25
26 Unconditional Love 26
27 Unconditional Love 27
28 Unconditional Love 28
29 Unconditional Love 29
30 Unconditional Love 30
31 Unconditional Love 31
32 Unconditional Love 32
33 Unconditional Love 33
34 Unconditional Love 34
35 Unconditional Love 35
36 Unconditional Love 36
37 Unconditional Love 37
38 Unconditional Love 38
39 Unconditional Love 39
40 Unconditional Love 40
41 Unconditional Love 41
42 Unconditional Love 42
43 Unconditional Love 43
44 Unconditional Love 44
45 Unconditional Love 45
46 Unconditional Love 46
47 Unconditional Love 47
48 Unconditional Love 48
49 Unconditional Love 49
50 Unconditional Love 50
51 Unconditional Love 51
52 Unconditional Love 52
53 Unconditional Love 53
54 Unconditional Love 54
55 Unconditional Love 55
56 Unconditional Love 56
57 Unconditional Love 57
58 Unconditional Love 58
59 Unconditional Love 59
60 Unconditional Love 60
61 Unconditional Love 61
62 Unconditional Love 62
63 Unconditional Love 63
64 Unconditional Love 64
65 Unconditional Love 65
66 Unconditional Love 66
67 Unconditional Love 67
68 Unconditional Love 68
69 Unconditional Love 69
70 Unconditional Love 70
71 Unconditional Love 71
72 Unconditional Love 72
73 Unconditional Love 73
74 Unconditional Love 74
75 Unconditional Love 75
76 Unconditional Love 76
77 Unconditional Love 77
78 Unconditional Love 78
79 Unconditional Love 79
80 Unconditional Love 80
81 Unconditional Love 81
82 Unconditional Love 82
83 Unconditional Love 83
84 Unconditional Love 84
85 Unconditional Love 85
86 Unconditional Love 86
87 Unconditional Love 87
88 Unconditional Love 88
89 Unconditional Love 89
90 Unconditional Love 90
91 Unconditional Love 91
92 Unconditional Love 92
93 Unconditional Love 93
94 Unconditional Love 94
95 Unconditional Love 95
96 Unconditional Love 96
97 Unconditional Love 97
98 Unconditional Love 98
99 Unconditional Love 99
100 Unconditional Love 100
101 Unconditional Love 101
102 Unconditional Love 102
103 Unconditional Love 103
104 Unconditional Love 104
105 Unconditional Love 105
106 Unconditional Love 106
107 Unconditional Love 107
108 Unconditional Love 108
109 Unconditional Love 109
110 Unconditional Love 110
111 Unconditional Love 111
112 Unconditional Love 112
113 Unconditional Love 113
114 Unconditional Love 114
115 Unconditional Love 115
116 Unconditional Love 116
117 Unconditional Love 117
118 Unconditional Love 118
119 Unconditional Love 119
120 Unconditional Love 120
121 Unconditional Love 121
122 Unconditional Love 122
123 Unconditional Love 123
124 Unconditional Love 124
125 Unconditional Love 125
126 Unconditional Love 126
127 Unconditional Love 127
128 Unconditional Love 128
129 Unconditional Love 129
130 Unconditional Love 130
131 Unconditional Love 131
132 Unconditional Love 132
133 Unconditional Love 133
134 Unconditional Love 134
135 Unconditional Love 135
136 Unconditional Love 136
137 Unconditional Love 137
138 Unconditional Love 138
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Rintihan Terlepas
2
Unconditional Love 2
3
Unconditional Love 3
4
Unconditional Love 4
5
Unconditional Love 5
6
Unconditional Love 6
7
Unconditional Love 7
8
Unconditional Love 8
9
Unconditional Love 9
10
Unconditional Love 10
11
Unconditional Love 11
12
Unconditional Love 12
13
Unconditional Love 13
14
Unconditional Love 14
15
Unconditional Love 15
16
Unconditional Love 16
17
Unconditional Love 17
18
Unconditional Love 18
19
Unconditional Love 19
20
Unconditional Love 20
21
Unconditional Love 21
22
Unconditional Love 22
23
Unconditional Love 23
24
Unconditional Love 24
25
Unconditional Love 25
26
Unconditional Love 26
27
Unconditional Love 27
28
Unconditional Love 28
29
Unconditional Love 29
30
Unconditional Love 30
31
Unconditional Love 31
32
Unconditional Love 32
33
Unconditional Love 33
34
Unconditional Love 34
35
Unconditional Love 35
36
Unconditional Love 36
37
Unconditional Love 37
38
Unconditional Love 38
39
Unconditional Love 39
40
Unconditional Love 40
41
Unconditional Love 41
42
Unconditional Love 42
43
Unconditional Love 43
44
Unconditional Love 44
45
Unconditional Love 45
46
Unconditional Love 46
47
Unconditional Love 47
48
Unconditional Love 48
49
Unconditional Love 49
50
Unconditional Love 50
51
Unconditional Love 51
52
Unconditional Love 52
53
Unconditional Love 53
54
Unconditional Love 54
55
Unconditional Love 55
56
Unconditional Love 56
57
Unconditional Love 57
58
Unconditional Love 58
59
Unconditional Love 59
60
Unconditional Love 60
61
Unconditional Love 61
62
Unconditional Love 62
63
Unconditional Love 63
64
Unconditional Love 64
65
Unconditional Love 65
66
Unconditional Love 66
67
Unconditional Love 67
68
Unconditional Love 68
69
Unconditional Love 69
70
Unconditional Love 70
71
Unconditional Love 71
72
Unconditional Love 72
73
Unconditional Love 73
74
Unconditional Love 74
75
Unconditional Love 75
76
Unconditional Love 76
77
Unconditional Love 77
78
Unconditional Love 78
79
Unconditional Love 79
80
Unconditional Love 80
81
Unconditional Love 81
82
Unconditional Love 82
83
Unconditional Love 83
84
Unconditional Love 84
85
Unconditional Love 85
86
Unconditional Love 86
87
Unconditional Love 87
88
Unconditional Love 88
89
Unconditional Love 89
90
Unconditional Love 90
91
Unconditional Love 91
92
Unconditional Love 92
93
Unconditional Love 93
94
Unconditional Love 94
95
Unconditional Love 95
96
Unconditional Love 96
97
Unconditional Love 97
98
Unconditional Love 98
99
Unconditional Love 99
100
Unconditional Love 100
101
Unconditional Love 101
102
Unconditional Love 102
103
Unconditional Love 103
104
Unconditional Love 104
105
Unconditional Love 105
106
Unconditional Love 106
107
Unconditional Love 107
108
Unconditional Love 108
109
Unconditional Love 109
110
Unconditional Love 110
111
Unconditional Love 111
112
Unconditional Love 112
113
Unconditional Love 113
114
Unconditional Love 114
115
Unconditional Love 115
116
Unconditional Love 116
117
Unconditional Love 117
118
Unconditional Love 118
119
Unconditional Love 119
120
Unconditional Love 120
121
Unconditional Love 121
122
Unconditional Love 122
123
Unconditional Love 123
124
Unconditional Love 124
125
Unconditional Love 125
126
Unconditional Love 126
127
Unconditional Love 127
128
Unconditional Love 128
129
Unconditional Love 129
130
Unconditional Love 130
131
Unconditional Love 131
132
Unconditional Love 132
133
Unconditional Love 133
134
Unconditional Love 134
135
Unconditional Love 135
136
Unconditional Love 136
137
Unconditional Love 137
138
Unconditional Love 138

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!