Unconditional Love 3

"Lepas, Kesya! Ini rasanya sangat sakit sekali!" pekik Nadira disela isak tangisnya yang semakin menjadi. 

Sebab kejadian kemarin, saat Naufal berani membentak dirinya demi membela Nadira, Kesya hanya memendam dendamnya hingga menunggu saat yang tepat untuk membalas sakit hatinya. Tepat setelah lonceng tanda pulang sekolah dibunyikan, Kesya langsung menyeret Nadira saat menemukan kesempatan. 

Lorong yang sepi, serta tidak ada sosok Farhan yang akan menggagalkan rencananya, waktu seperti itu sangat tepat untuk menyiksa Nadira. Kesya terus menarik lengan Nadira agar gadis berkacamata tersebut berhasil dia bawa ke toilet perempuan. 

"Brak!" Kesya melantingkan tubuh Nadira hingga punggung gadis tersebut terantuk dinding dan menimbulkan suara gaduh. 

Nadira sampai tak sanggup merintih saat mendapatkan rasa sakit yang semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. Hanya wajahnya yang memucat sebagai tanda derita yang dialaminya. Dalam hatinya, Nadira terus melantunkan doa, dan meminta bantuan pada Sang Maha Kuasa agar dapat membantunya. 

"Puas!" pekik Kesya, tepat di depan wajah Nadira. "Puas karena telah berhasil membuat aku malu di hadapan Naufal, kemarin?" Suaranya yang semakin keras membuat tubuh Nadira semakin bergetar hebat. 

Nadira hanya bergeming tak bersuara, yang ada hanya air mata yang semakin membasahi wajahnya. Tak ditatapnya netra Kesya yang menyiratkan kebencian yang amat besar padanya. Nadira hanya menunduk memperhatikan kerak pada lantai toilet yang telah menguning. 

"Jawab, Nadira! Jawab!" Kesya yang semakin jengkel pada Nadira, memutuskan untuk mengangkat wajah Nadira dengan mencengkeram dagu gadis tersebut agar lebih mudah untuk ditatap olehnya. 

"Salahku di mana, Kesya? Naufal hanya menanyakan pendapatku, lalu apa salahnya dengan itu?" Nadira menahan sakit di dagunya demi memberi jawaban yang jelas kepada Kesya. 

"Itu salah! Seharusnya kamu tidak perlu menyampaikan usulan dalam bentuk apa pun!" terang Nadira. "Kamu ingat? Karena usulan bodoh yang kamu katakan, citraku menjadi buruk di hadapan lelaki yang amat aku cintai, apa kamu paham?" sambungnya. 

"Maaf." Nadira kembali menundukkan wajahnya. 

"Maaf katamu? Semua itu tidak akan ada artinya, sekarang!" Kesya semakin berapi-api menunjukkan kekesalannya. "Kamu harus tetap mendapat hukuman!"

"Akh" Nadira harus kembali merasakan sakit saat Kesya kembali melantingkan tubuhnya, bedanya untuk kali ini Nadira masih sanggup menjaga keseimbangannya. 

"Byur!" Satu ember penuh berisi air disiramkan kepada Nadira oleh Kesya. Habis basah kuyup seragam Nadira, dan hal tersebut membuat tangisnya semakin menjadi. 

Nadira melihat Kesya pergi meninggalkannya begitu saja setelah melancarkan aksinya. Nadira yang lemah, tak kuasa membela dirinya, hanya menangis yang dapat dilakukannya untuk mengungkapkan betapa sulitnya jalan hidupnya. Cukup lama Nadira berdiam diri di dalam toilet, dia tidak ingin ada yang melihat seragamnya basah kuyup. Nadira berniat menunggu beberapa lama lagi hingga seragamnya sedikit mengering. 

"Hai," sapa seorang gadis, seraya melangkahkan kakinya mendekati Nadira.

"Maaf, ya. Aku tadi melihat semua yang Kesya lakukan sama kamu, tapi jangankan untuk membantu, mengintip saja rasanya sudah gemetaran," sambung gadis tersebut, membuat lengkungan tipis terukir di bibir Nadira. 

"Tidak masalah, Tina. Terima kasih karena sudah peduli," jawab Nadira.

Tina mengangguk pelan, lalu sesaat kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Pakai ini saja, nanti kamu akan sakit jika terlalu lama mengenakan pakaian basah," ucapnya seraya memberikan kaos dan rok midi yang dibawanya kepada Nadira. 

"Ini boleh aku pakai?" tanya Nadira, dibalas anggukan cepat oleh Tina. 

Setelah Farhan, sekarang Tina. Nadira merasa bahwa pertolongan Tuhan nyata didapatinya. Ada keresahan dalam hatinya jika ternyata kehadiran Farhan dan Tina akan berakhir kepergian yang menyakitkan. Sebenarnya Nadira ingin tidak begitu berharap, akan tetapi dirinya juga tidak dapat memungkiri adanya kesenangan dalam hatinya. 

Lima menit adalah waktu yang dihabiskan Nadira untuk mengganti seragamnya dengan kaos dan rok midi yang Tina berikan untuknya. "Sudah," ucapnya setelah keluar dari bilik toilet lalu sesaat kemudian menunjukkan pakaian Tina yang pas melekat di tubuhnya. 

"Mau pergi bersamaku sebentar?" tawar Tina. 

"Kemana?" tanya Nadira. 

"Kita mencari makan siang, aku lapar sekali." Tina mengelus perutnya dengan lembut. 

"Baiklah." Nadira mengangguk mengiakan. 

Tina menggenggam erat tangan Nadira, dan membawa gadis tersebut keluar dari kamar mandi. Nadira terus memperhatikan genggaman tangan Tina, genggaman yang belum pernah dia dapatkan dari seorang teman. Kisah di bangku sekolahnya senantiasa kelabu, tidak ada warna canda tawa bersama teman atau sahabat, dan kesenangan yang lainnya. Hanya akhir-akhir ini rasa kenyamanan itu datang, diawali dari kehadiran Farhan, lalu disusul oleh Tina. 

Tina menunjuk ke arah seberang jalan, di mana telah terparkir Honda Jazz keluaran tahun dua ribu lima. Tina mengatakan bahwa mobil tersebut milik keluarganya, dan Tina meminta Nadira untuk ikut bersamanya menaiki mobil tersebut. 

"Kita akan mencari makan siang di mana?" tanya Nadira, beriringan dengan suara deru mesin mobil. 

"Kita akan ke restoran, kita akan makan banyak dan makan enak, dan tenang saja, aku yang akan mentraktir," jawab Tina, seraya mengacungkan kedua ibu jarinya di hadapan Nadira. 

Nadira mengangguk pelan, lalu kembali fokus memandang jalanan melalui kaca jendela mobil yang sengaja dibuka. Dirasakannya angin sepoi-sepoi membelai lembut wajahnya yang masih menyisakan jejak kesedihan. Ranting-ranting pepohonan seolah melambai menyapa Nadira yang terus menyembulkan kepalanya ke luar jendela. Entah apa yang ingin dicari Nadira, gadis itu merasa betah berada di posisi seperti itu. 

"Apa yang kamu lihat, Nadira?" Tina menarik tangan Nadira, untuk kembali dia genggam. 

"Tidak ada," jawab Nadira.

"Kamu masih bersedih karena Kesya?" Tina menarik tangan Nadira, agar gadis tersebut dapat menatap wajah sembab Nadira. 

Nadira mengembuskan napasnya, lalu memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya pada Tina. "Aku sudah tidak sanggup menjalani hidup yang seperti ini, rasanya sangat menyakitkan dan aku juga tidak tahu bagaimana cara mengubahnya," ucapnya.

"Apa yang membuat Kesya marah padamu, tadi?" Tina berusaha mencari akar permasalahannya agar dapat menemukan solusinya. 

"Naufal, Naufal membentaknya karena membelaku," jawab Nadira. 

"Kalau begitu tidak akan sulit membuatnya menderita." Ucapan Tina mendapatkan tatapan bingung dari Nadira. 

"Bagaimana caranya?" tanya Nadira. 

"Mudah saja, buatlah Naufal mencintaimu mati-matian, hingga membuat lelaki itu tidak memiliki alasan untuk mendekati Kesya." Tina menunjukkan kesungguhannya untuk membantu Nadira. 

"Buruk sekali idemu itu. Dengan aku yang seperti ini, kamu hanya akan mengajariku berhalusinasi," jawab Nadira, sembari terkekeh kecil. 

"Tidak halusinasi, Nadira. Aku akan buktikan semuanya besok, tunggu aku pukul setengah enam pagi, aku akan tiba di rumahmu tepat pukul itu." Tina mengakhiri ucapannya, dan menyisakan tanda tanya besar dalam benak Nadira. 

Nadira menatap gadis cantik yang duduk di sampingnya dengan rasa penasaran yang besar. Nadira ingin tahu apa rencana Tina yang sebenarnya, akan tetapi gadis tersebut harus menunggu jawabannya esok. Apa pun rencana Tina, Nadira tetap optimis bahwa gadis itu akan membantunya berubah. Membawa kehidupan yang lebih baik dari kehidupannya saat ini, serta akan menutup mulut Kesya yang penuh hinaan, dan membantunya menjunjung tinggi harga dirinya. 

Terpopuler

Comments

S_koes

S_koes

Di siram satu ember dingin pasti

2023-07-14

0

Kak Icha

Kak Icha

Lanjut Thor, semangat terus yaaa

2022-07-23

0

Alitha Fransisca

Alitha Fransisca

Tina punya rencana, seperti apakah rencananya?
Iih penasaran Thor, semangat!!!

2022-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Rintihan Terlepas
2 Unconditional Love 2
3 Unconditional Love 3
4 Unconditional Love 4
5 Unconditional Love 5
6 Unconditional Love 6
7 Unconditional Love 7
8 Unconditional Love 8
9 Unconditional Love 9
10 Unconditional Love 10
11 Unconditional Love 11
12 Unconditional Love 12
13 Unconditional Love 13
14 Unconditional Love 14
15 Unconditional Love 15
16 Unconditional Love 16
17 Unconditional Love 17
18 Unconditional Love 18
19 Unconditional Love 19
20 Unconditional Love 20
21 Unconditional Love 21
22 Unconditional Love 22
23 Unconditional Love 23
24 Unconditional Love 24
25 Unconditional Love 25
26 Unconditional Love 26
27 Unconditional Love 27
28 Unconditional Love 28
29 Unconditional Love 29
30 Unconditional Love 30
31 Unconditional Love 31
32 Unconditional Love 32
33 Unconditional Love 33
34 Unconditional Love 34
35 Unconditional Love 35
36 Unconditional Love 36
37 Unconditional Love 37
38 Unconditional Love 38
39 Unconditional Love 39
40 Unconditional Love 40
41 Unconditional Love 41
42 Unconditional Love 42
43 Unconditional Love 43
44 Unconditional Love 44
45 Unconditional Love 45
46 Unconditional Love 46
47 Unconditional Love 47
48 Unconditional Love 48
49 Unconditional Love 49
50 Unconditional Love 50
51 Unconditional Love 51
52 Unconditional Love 52
53 Unconditional Love 53
54 Unconditional Love 54
55 Unconditional Love 55
56 Unconditional Love 56
57 Unconditional Love 57
58 Unconditional Love 58
59 Unconditional Love 59
60 Unconditional Love 60
61 Unconditional Love 61
62 Unconditional Love 62
63 Unconditional Love 63
64 Unconditional Love 64
65 Unconditional Love 65
66 Unconditional Love 66
67 Unconditional Love 67
68 Unconditional Love 68
69 Unconditional Love 69
70 Unconditional Love 70
71 Unconditional Love 71
72 Unconditional Love 72
73 Unconditional Love 73
74 Unconditional Love 74
75 Unconditional Love 75
76 Unconditional Love 76
77 Unconditional Love 77
78 Unconditional Love 78
79 Unconditional Love 79
80 Unconditional Love 80
81 Unconditional Love 81
82 Unconditional Love 82
83 Unconditional Love 83
84 Unconditional Love 84
85 Unconditional Love 85
86 Unconditional Love 86
87 Unconditional Love 87
88 Unconditional Love 88
89 Unconditional Love 89
90 Unconditional Love 90
91 Unconditional Love 91
92 Unconditional Love 92
93 Unconditional Love 93
94 Unconditional Love 94
95 Unconditional Love 95
96 Unconditional Love 96
97 Unconditional Love 97
98 Unconditional Love 98
99 Unconditional Love 99
100 Unconditional Love 100
101 Unconditional Love 101
102 Unconditional Love 102
103 Unconditional Love 103
104 Unconditional Love 104
105 Unconditional Love 105
106 Unconditional Love 106
107 Unconditional Love 107
108 Unconditional Love 108
109 Unconditional Love 109
110 Unconditional Love 110
111 Unconditional Love 111
112 Unconditional Love 112
113 Unconditional Love 113
114 Unconditional Love 114
115 Unconditional Love 115
116 Unconditional Love 116
117 Unconditional Love 117
118 Unconditional Love 118
119 Unconditional Love 119
120 Unconditional Love 120
121 Unconditional Love 121
122 Unconditional Love 122
123 Unconditional Love 123
124 Unconditional Love 124
125 Unconditional Love 125
126 Unconditional Love 126
127 Unconditional Love 127
128 Unconditional Love 128
129 Unconditional Love 129
130 Unconditional Love 130
131 Unconditional Love 131
132 Unconditional Love 132
133 Unconditional Love 133
134 Unconditional Love 134
135 Unconditional Love 135
136 Unconditional Love 136
137 Unconditional Love 137
138 Unconditional Love 138
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Rintihan Terlepas
2
Unconditional Love 2
3
Unconditional Love 3
4
Unconditional Love 4
5
Unconditional Love 5
6
Unconditional Love 6
7
Unconditional Love 7
8
Unconditional Love 8
9
Unconditional Love 9
10
Unconditional Love 10
11
Unconditional Love 11
12
Unconditional Love 12
13
Unconditional Love 13
14
Unconditional Love 14
15
Unconditional Love 15
16
Unconditional Love 16
17
Unconditional Love 17
18
Unconditional Love 18
19
Unconditional Love 19
20
Unconditional Love 20
21
Unconditional Love 21
22
Unconditional Love 22
23
Unconditional Love 23
24
Unconditional Love 24
25
Unconditional Love 25
26
Unconditional Love 26
27
Unconditional Love 27
28
Unconditional Love 28
29
Unconditional Love 29
30
Unconditional Love 30
31
Unconditional Love 31
32
Unconditional Love 32
33
Unconditional Love 33
34
Unconditional Love 34
35
Unconditional Love 35
36
Unconditional Love 36
37
Unconditional Love 37
38
Unconditional Love 38
39
Unconditional Love 39
40
Unconditional Love 40
41
Unconditional Love 41
42
Unconditional Love 42
43
Unconditional Love 43
44
Unconditional Love 44
45
Unconditional Love 45
46
Unconditional Love 46
47
Unconditional Love 47
48
Unconditional Love 48
49
Unconditional Love 49
50
Unconditional Love 50
51
Unconditional Love 51
52
Unconditional Love 52
53
Unconditional Love 53
54
Unconditional Love 54
55
Unconditional Love 55
56
Unconditional Love 56
57
Unconditional Love 57
58
Unconditional Love 58
59
Unconditional Love 59
60
Unconditional Love 60
61
Unconditional Love 61
62
Unconditional Love 62
63
Unconditional Love 63
64
Unconditional Love 64
65
Unconditional Love 65
66
Unconditional Love 66
67
Unconditional Love 67
68
Unconditional Love 68
69
Unconditional Love 69
70
Unconditional Love 70
71
Unconditional Love 71
72
Unconditional Love 72
73
Unconditional Love 73
74
Unconditional Love 74
75
Unconditional Love 75
76
Unconditional Love 76
77
Unconditional Love 77
78
Unconditional Love 78
79
Unconditional Love 79
80
Unconditional Love 80
81
Unconditional Love 81
82
Unconditional Love 82
83
Unconditional Love 83
84
Unconditional Love 84
85
Unconditional Love 85
86
Unconditional Love 86
87
Unconditional Love 87
88
Unconditional Love 88
89
Unconditional Love 89
90
Unconditional Love 90
91
Unconditional Love 91
92
Unconditional Love 92
93
Unconditional Love 93
94
Unconditional Love 94
95
Unconditional Love 95
96
Unconditional Love 96
97
Unconditional Love 97
98
Unconditional Love 98
99
Unconditional Love 99
100
Unconditional Love 100
101
Unconditional Love 101
102
Unconditional Love 102
103
Unconditional Love 103
104
Unconditional Love 104
105
Unconditional Love 105
106
Unconditional Love 106
107
Unconditional Love 107
108
Unconditional Love 108
109
Unconditional Love 109
110
Unconditional Love 110
111
Unconditional Love 111
112
Unconditional Love 112
113
Unconditional Love 113
114
Unconditional Love 114
115
Unconditional Love 115
116
Unconditional Love 116
117
Unconditional Love 117
118
Unconditional Love 118
119
Unconditional Love 119
120
Unconditional Love 120
121
Unconditional Love 121
122
Unconditional Love 122
123
Unconditional Love 123
124
Unconditional Love 124
125
Unconditional Love 125
126
Unconditional Love 126
127
Unconditional Love 127
128
Unconditional Love 128
129
Unconditional Love 129
130
Unconditional Love 130
131
Unconditional Love 131
132
Unconditional Love 132
133
Unconditional Love 133
134
Unconditional Love 134
135
Unconditional Love 135
136
Unconditional Love 136
137
Unconditional Love 137
138
Unconditional Love 138

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!