episode 04

Sejak kejadian di kelas Laras saat itu, Roby CS tidak lagi menjahili asty karena saat ini mereka sedang mulai fokus ujian kelulusan.

*Flash back off

Malam pun tiba, tapi Asty tidak bisa memejamkan matanya.

"duuhh... aku kok ga bisa tidur siihh, perasaan ga nyaman banget ni hati." Asty duduk di tempat tidurnya memegangi dadanya dan di lihatnya jam di dinding menunjukan pukul setengah sepuluh, biasanya Asty tidur pukul sembilan.

Kemudian ia keluar dari kamarnya menuju ruang keluarga, terlihat ada bu Tatum dan Laras masih sedang menonton televisi.

"eh bocah, kenapa keluar lagi?" tanya Laras kaget melihat adiknya keluar dari kamar dengan muka cemberut.

"iya nak, kamu kenapa? ada apa? apa kamu mimpi buruk?" rentetan pertanyaan muncul dari mulut bu Tatum.

"buset dah si ibu, kalo nanya panjang banget bu." gumam Laras di balas tawa bu Tatum.

"ini bu, aku ga tenang banget mau tidur ga nyaman perasaan aku." Asty menjelaskan pada ibu dan kakaknya sambil memainkan jemarinya.

"kamu takut tidur sendirian?" tanya Laras penasaran.

"ngga ka, bukan gitu. tapi..." Asty berbicara setengah-setengah membuat Laras penasaran.

"Tapi kenapa dek, coba yang jelas ngomong tuh.!" pinta Laras sedikit memaksa.

"kakak, sabar dulu biar adik cerita pelan-pelan." seru bu Tatum

Setelah melewati perdebatan bu Tatum dan Laras, akhirnya Asty melanjutkan ceritanya.

"gini bu, kakak. aku ga bisa tidur soalnya aku kepikiran terus tadi siang aku udah bohong sama ibu." Asty menjelaskan sambil menunduk penuh penyesalan.

"ya ampun nak... ibu kira ada masalah apa." bu Tatum terkejut mendengar penjelasan Asty.

"makanya jangan suka bohongin orang tua, bohong itu dosa lho dek." ujar Laras sambil menatap ke arah Asty.

"iya kak, aku minta maaf yaaa udah bohongin kalian." pinta Asty dengan wajah yang terus menunduk penuh penyesalan.

Kemudian bu Tatum memegang dagu Asty dan mengangkatnya sehingga bu Tatum bisa melihat wajahnya yang sejak tadi dia sembunyikan.

"iya nak, ibu udah maafin kamu kok. asal kamu janji jangan berbohong lagi. Kalo ada masalah, mau yang bikin kamu sedih atau seneng, kamu cerita sama ibu yaa biar ibu tau apa masalah kamu dan pasti ibu bantu kamu selesaikan masalah itu." bu Tatum menasehati Asty sambil membelai rambut pendek Asty.

"dan satu lagi Asty, kamu jangan berani lagi berbohong, karena dari satu kebohongan akan muncul lagi kebohongan-kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan yang pertama kamu lakukan." Laras menambahkan perkataan bu Tatum dengan ekspresi wajah serius, sebelumya Laras tidak pernah se serius itu, biasanya dia bicara dengan wajah santai.

"waduh.. kakak kamu kenapa Asty, bisa ngomong kayak gitu?" tanya bu Tatum mengerutkan dahinya merasa heran.

"ihh .. si ibu, bukannya di dukung ini kata-kata anaknya malah ngeledek gitu." jawab Laras melipat kedua tangannya.

"hehehe.... iyya iya, anak ibu yang satu ini bener banget kata-katanya. Asty, kamu tadi paham kan apa yang kakak kamu bilang." bu Tatum menoleh pada Asty setelah mengiyakan ucapan Laras.

"iya paham bu. sekali lagi maafin Asty yaah bu, kakak." Pinta Asty sambil menatap ibu dan kakaknya.

"iya dek, udah kakak maafin kok." jawab Laras sambil memeluk adiknya di ikuti oleh bu Tatum.

*****

Matahari mulai memancarkan sinarnya, Asty dan Laras tengah sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah mereka masing-masing.

"Laras, Asty ayo sarapan dulu." teriakan bu Tatum memecahkan keheningan pagi hari itu. Bu Tatum memanggil anak-anaknya sambil menata makanan di meja.

"iya bu." teriak Laras dari dalam kamarnya.

Sementara Asty masih kebingungan dengan PR nya yang kemarin di kerjakan bersama Nuri, karena Asty tidak yakin dengan jawaban ngasal nya.

"duuhhh.. gimana ini yaaa, jawabannya bener ngga yaa. Semoga gak dapet hukuman." Asty kebingungan di dalam kamarnya sambil menatap jawaban dari PR nya.

Karena Asty tak kunjung datang untuk sarapan, Laras pun menyusul ke kamar Asty.

"wouy lagi apa sih lama banget, buruan sarapan ntar telat ke sekolahnya loh." seru Laras membuka pintu kamar mengagetkan Asty.

"i-iya kak, ini bentar lagi beres kok." jawab Asty terbata-bata sambil memasukan bukunya ke dalam tas.

Asty tidak berani meminta tolong pada Laras untuk mengecek PR nya, takut Laras akan tambah marah mengingat kemarin Asty sudah mengerjakannya di rumah Nuri.

"ahhh daripada pagi-pagi dapet omelan kak Laras, mending di biarin aja deh yang penting kan ada jawabannya daripada ngga di kerjain sama sekali." gumam Asty sambil tersenyum tenang. Kemudian bergegas menuju bu Tatum dan Laras yang menunggu untuk mulai sarapan.

Setelah menghabiskan sarapan, Asty dan Laras pun berpamitan pada bu Tatum.

"Laras berangkat sekolah dulu yaa, bu." seru Laras seraya mencium punggung tangan bu Tatum.

"iya nak, hati-hati di jalan ya. tengok tengok dulu kalo mau nyebrang." jawab bu Tatum mengusap kepala Laras.

"ya iyalah bu, masa mau lari gitu aja emangnya anak kecil." jawab Laras melirik adik kecilnya.

"diihh ngapain liat aku, aku bukan anak kecil lagi tau, aku udah kelas dua bukan TK lagi." bela Asty sambil menyalami bu Tatum.

"udah udah kenapa pada ribut sih jadinya, dah sana pada berangkat nanti telat lhoo.." bu Tatum memerintahkan anak-anaknya sambil menepuk pundak kedua anaknya itu.

Mereka pun berangkat dengan arah yang berbeda. Ya, sekarang Laras sudah SMP jadi tidak berangkat bersama lagi dengan Asty seperti saat Asty baru masuk sekolah. Asty berjalan sendirian hingga sampai di sekolah, sepanjang jalan Asty melamun membayangkan saat berangkat sekolah bersama kakaknya.

"coba masih ada kak Laras, pasti rame berangkat sekolah bareng temen-temen kak Laras."gumam Asty sambil menendangi bebatuan kecil yang ia pijak.

Tiba-tiba terdengar suara anak laki-laki kesakitan "aduhh.. siapa nih yang nendang batu." ujar anak itu sambil memegangi kakinya.

"waduuhhh mati aku, kena si Andri lagi." batin Asty menatap anak lelaki yang berjalan di depan nya.

"sejak kapan lagi dia jalan di depanku?" batinnya lagi masih menatap Andri yang tengah menghampirinya.

"eh kamu, bisa ngga sih jalan biasa ajah gak usah tendangin batu segala. liat tuh kaki gue jadi berdarah gini." ujar Andri marah sambil menunjukan kakinya yang mengeluarkan sedikit darah.

"aduuh maaf Andri, aku gak sengaja tadi aku gak liat ada kamu di depan." ucap Asty sambil menundukan kepalanya.

"heh, yang ngajak ngomong tuh ini di depan kamu bukan di bawah." seru Andri sambil mengangkat dagu Asty agar menatapnya.

"astaga mukanya gemesin banget sih." batin Andri sambil memegang dagu Asty kemudian Asty menepis tangan Andri.

"eh... gue ga nerima maaf lo gitu aja." seru Andri melipat kedua tangannya di dada menyembunyikan rasa terkejutnya.

"terus aku harus gimana donk?" tanya Asty kebingungan sambil memainkan jarinya mengusir rasa takut.

"lucu banget ekspresinya kalo lagi bingung, gue kerjain ahhh.." batin Andri menemukan sebuah ide.

"sebagai tanda permintaan maaf lo, gue mau lo jadi asisten gue selama seminggu." pinta Andri.

"a-apa.. asisten? seminggu?" Asty terkejut.

"iya, lo harus nurutin semua perintah gue selama seminggu." jelas Andri.

"ta-tapi kan..." belum selesai Asty bicara langsung di potong Andri.

"ngga ada tapi-tapi, gue luka gini kan gara-gara lu, gue jadi ga bisa ngapa-ngapain." potong Andri tanpa ragu.

"dih .. luka segitu doank, masa sampe gak bisa ngapa-ngapain." batin Asty.

"jadi mulai sekarang lo jadi asisten gue." tambah Andri

"tapi selama di sekolah ajah kan?" tanya Asty

"ya, kalo lo mau jadi asisten gue di rumah juga ga apa-apa kalo lo mau." jawab Andri meledek.

"eh eh jangan, di sekolah ajah ya." pinta Asty.

"okeh, sekarang ikut gue ke UKS ngobatin luka ini." ajak Andri sambil menunjuk luka di kakinya.

"dan nih, bawain tas gue." tambahnya memberikan tas ransel yang sedari tadi ia gendong kepada Asty.

"i-iya.." tanpa ragu Asty membawakan tas Andri.

"daripada gue liat lu di bully sama anak-anak lain, mending kayak gini. gue bisa sekalian jagain lo Asty." batin Andri sambil berjalan di depan Asty.

.

.

.

.

.

.

.

bersambung....

sepertinya ada yang diam-diam suka nihh...

yuks tinggalkan jejak biar author semangat lagi up nya.. terimakasih 😉

Episodes
1 episode 01
2 episode 02
3 episode 03
4 episode 04
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 eposode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 eposode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Salam Penulis
103 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
episode 01
2
episode 02
3
episode 03
4
episode 04
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
eposode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
eposode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Salam Penulis
103
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!