episode 03

Di sisi lain Laras merasa kecewa terhadap ibunya.

"kenapa ibu tidak memarahinya, dia sudah berani membohongi ibu." tanya Laras dengan nada sedikit kesal.

"tidak nak, menurut ibu wajar kalo dia berani berbohong. Ibu tahu dia ingin sekali memiliki teman, semenjak Rani pindah rumah kan dia tidak memiliki teman lagi. Di sekolah pun dia sampai saat ini belum memiliki teman, makanya saat mendengar ajakan untuk berteman dia langsung saja menerimanya, dia tidak memikirkan resiko selanjutnya yang akan dia dapatkan." bu Tatum menjelaskan alasannya pada Laras yang hanya di balas dengan anggukan oleh Laras.

"ibu takut dia tidak bisa memiliki teman di luar sana dengan sifatnya yang terlalu pendiam dan selalu merasa minder. Ibu minta kamu jaga dia yaa, bantu dia agar bisa lebih percaya diri lagi." tambah bu Tatum sambil mengelus punggung tangan Laras.

Laras adalah anak yang periang, berani dan tegas namun sedikit keras kepala. Tapi di balik itu semua Laras selalu melindungi Asty, saat masih berada di satu sekolah ia tidak segan membalas perlakuan anak yang menjahili Asty.

*Flash back on

Di suatu pagi yang cerah, seperti biasa gadis kecil itu bersiap untuk berangkat sekolah. Ia menyiapkan buku-buku pelajaran dan di masukannya ke dalam ransel berwarna merah muda bergambar tokoh kartun wanita berambut panjang yang pirang tersebut.

"ayo anak-anak sarapan dulu." ajak bu Tatum sambil merapihkan piring-piring di atas meja kecil nan sederhana.

"iya bu.." jawab Laras dan Asty berbarengan sambil bergegas menghampiri ibunya.

Hari ini kebetulan ayah mereka sedang berada di luar kota mengerjakan sebuah pembangunan rumah, mereka tidak memiliki handphone sehingga mereka tidak tahu kapan ayahnya bisa pulang. Jadi mereka hanya sarapan bertiga.

"sepi banget yaa rumah, gak ada ayah." ucap Asty memecah suasana hening sarapan.

"yaa kan masih ada aku, Asty.." Laras menjawab celetukan Asty sambil mengacak-acak rambut Asty.

"iihhhh kak Laras kebiasaan deh, rambut aku kan jadinya berantakan lagi." ucap Asty kesal sambil menyebikan bibirnya dan merapihkan rambutnya.

Suasana sarapan pun jadi ramai karena ulah Laras yang menjahili adiknya itu.

"udah udah.. ayo siap-siap. nanti kalian terlambat sekolah." seru bu Tatum menghentikan keributan anak-anaknya.

Mereka pun bersiap, tak lama kemudian datang teman-teman Laras. Seperti biasa mereka akan berangkat ke sekolah bersama-sama, tapi Asty masih belum siap untuk berangkat.

"ya ampun ni bocah pake sepatu ajah lama bener dah. kamu bisa ngga sih pake sepatu?" tanya Laras dengan suara sedikit keras.

Laras memang begitu, terlihat galak ketika berbicara tapi sebenarnya anak yang sangat perhatian pada keluarganya.

"ampun nih orang galak banget yaa." gerutu Asty terdengar oleh Laras

"kamu ngomong apa Asty, kakak denger nihh. kalo dijahilin temen kakak, kakak gak bakalan nolongin nih." ketus Laras sambil melipat kedua tangannya di dada.

"e... eh jangan donk kak, nanti aku terus-terusan dijahilin temen kakak di sekolah." pinta Asty segera bangun dari duduknya dan menghampiri kakaknya yang sedang berdiri bersama teman-temannya menunggu Asty yang sedang memakai sepatu.

Laras dan teman-temannya pun tertawa geli melihat adiknya Laras ketakutan bila tidak di tolong saat dijahili teman sekelas Laras.

"udah... udah... ayo buruan kalian berangkat, nanti terlambat." seru bu Tatum menghentikan tawa mereka.

Kemudian Laras dan Asty pun mencium tangan bu Tatum secara bergantian, meminta doa sebelum berangkat sekolah. Setelah itu mereka pun berjalan kaki menuju sekolah karena jarak dari rumah Asty ke sekolah cukup dekat.

Setelah mereka sampai di sekolah, Asty dan Laras pun berpisah memasuki kelas masing-masing.

"belajar yang bener, kalo ada yang jahilin lawan aja ga usah takut." Laras menasehati Asty sambil menggosok rambut Asty dengan pelan.

"iyya kak.." jawab Asty melihat kakak dan teman-temannya pergi meninggalkannya.

Asty pun memasuki kelasnya dan segera duduk di bangku barisan kedua dari belakang. Tak lama kemudian datanglah seseorang menghampirinya.

"heh kamu, adiknya Laras." seru seorang anak laki-laki berbadan tinggi besar membuat Asty ketakutan.

"i-iya aku adiknya kak Laras, ke-kenapa ya?" tanya Asty gugup, ia sudah tau sebentar lagi akan di bully.

Anak Laki-laki itu tertawa bersama dua temannya lagi. Mereka adalah Roby, Tio, dan Nico teman sekelasnya Laras. Seperti biasa mereka akan datang ke kelas Asty untuk sekedar mengusili adiknya Laras itu ketika ada waktu senggang.

*ampun deh bocah, senengnya jahilin anak kecil aja. Jangan di tiru yaa teman-teman*

"kakak kamu tuh manis, boleh yaa aku jadiin pacar hahaha." pinta Nico sambil tertawa.

"ciihhh, kakak aku pacaran sama orang jail kayak gini mah bakal saling jahilin." batin Asty sambil menatap Nico.

"yaudah kita ke kelas dulu, baek-baek di kelas yaa adek kecil." seru Nico.

Pletak...

tiba-tiba Roby menghampiri Asty dan menjitak kepala Asty.

"aduuhhh..." Asty meringis kesakitan tapi ia diam saja, tidak berani melawan.

Tidak lama kemudian guru pun masuk setelah Roby CS meninggalkan kelas Asty, pelajaran pun dimulai. Setelah satu jam pelajaran, bel istirahat pun berbunyi. Mendengar bel berbunyi Asty pun bergegas keluar kelas, bukannya pergi ke kantin untuk membeli jajan seprti anak-anak yang lain, Asty malah pergi ke kelas kakaknya untuk mengadu kejadian tadi pagi.

"kak Laras..." panggil Asty berlari menghampiri Laras yang tengah asyik mengobrol bersama teman-temannya.

"heh kamu kenapa.?" tanya Laras panik melihat adiknya meneteskan air mata.

"itu kak, tadi pagi ada kak Roby sama temen-temennya ke kelas aku. terus kak Roby jitak kepala aku." Asty menjelaskan kejadian tadi pagi sambil sesekali mengusap air matanya.

"ya ampuunn... ni bocah, kayak gitu doank mewek." batin Laras sambil mengelus-elus kepala Asty.

"udah udah jangan nangis lagi, nanti kakak bales tuh si Roby." seru Laras menenangkan Asty sambil melihat ke arah teman-temannya yang sedang tersenyum melihat kelakuan adiknya Laras.

Tak lama kemudian Roby Cs memasuki kelas, di sana masih ada Asty yang sedang mengusap air matanya.

"eeeh... ada anak kecil di sini." Roby menghampiri Asty sambil tertawa meledek.

"ini dia biang keroknya, lu apain adik gue hah." Laras bangkit dari duduknya memelototi Roby.

"eitss... tenang dulu bidadariku, jangan marah nanti cantiknya ilang" Nico datang menghampiri Laras sambil tersenyum..

"cihhh, najis gue jadi bidadari cowok tengil kayak Lo." jawab Laras melipat kedua tangannya di dada.

"kalian semua bisa nggak sih jangan gangguin adek gue." Laras kesal mengarahkan telunjuknya pada anak-anak tengil yang ada di hapannya sekarang.

"yaa ngga laah, abis adek lo gemesin sih kayak kakaknya." jawab Nico di ikuti tawa teman-temannya.

Asty memang berpenampilan menggemaskan dengan tubuh gemuk, pipi bulat, dan rambut cepaknya membuat ia jadi bahan bullyan.

*Pletak... pletak.. pletak...

Laras dengan kesalnya menjawab ucapan Nico dengan menjitak kepala Roby cs itu.

"rasain tuh.. awas yaaa kalo lo lo pada masih gangguin adek gue, gue bakal kasih yang lebih menyakitkan lagi dari ini." ancam Laras pada Roby Cs tanpa mendengarkan jawaban mereka dan langsung pergi mengantarkan Asty ke kelasnya.

"aduuhhh sialan tuh cewek, bisa sakit banget gini kepala gue." Roby mengeluh kesakitan sambil mengusap kepalanya.

"iya kuat banget tenaganya tuh cewek." sahut Nico sambil memegangi kepalanya juga.

"gue kapok dah, ga ikutan lagi jahilin tuh adeknya si Laras."sambung Tio di jawab anggukan oleh dua sahabatnya.

.

.

.

.

bersambung.....

jangan lupa tinggalkan jejak yaa teman-teman, biar author semangat up nya.. 😁 dukung terus yaa terimakasih 😉

Episodes
1 episode 01
2 episode 02
3 episode 03
4 episode 04
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 eposode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 eposode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Salam Penulis
103 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
episode 01
2
episode 02
3
episode 03
4
episode 04
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
eposode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
eposode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Salam Penulis
103
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!