episode 02

Setelah mereka masuk ke dalam rumah, Asty begitu kagum melihat rumah kokoh yang baru di bangun tersebut karena terlihat begitu berbeda dengan rumahnya yang begitu sederhana. Melihat Asty yang kagum dengan rumahnya, Nuri tersenyum sinis.

"bagus kan rumah gue." ucap Nuri sambil melipat kedua tangannya di dada, terlihat menyombongkan diri.

"iyya bagus." jawab Asty polos sambil melihat-lihat seisi rumah dengan pernak-pernik yang menurut Asty begitu mewah.

"yaudah ayo kita mulai ngerjain PR nya." Nuri menepuk pundak Asty sehingga mengagetkannya yang tengah asyik melihat-lihat.

"eh i-iya ayo kita mulai." jawab Asty kaget.

Merekapun duduk di ruang tamu, suasana rumah terasa sepi karena ibu dan adik Nuri sedang keluar rumah.

Bukan berdiskusi mengerjakan PR, Nuri malah duduk santai sambil menikmati satu cup ice cream berukuran besar sendirian.

"katanya mau ngerjain bareng, eh malah makan ice cream." batin Asty agak sedikit jengkel.

Nuri memang sengaja memakan ice cream sendirian di depan Asty karena ia tahu Asty tidak pernah memakan ice cream, jangankan untuk beli ice cream, uang sakunyapun kadang Asty tidak punya. Asty sudah biasa sekolah membawa air dan makanan ringan yang ada di rumah.

Kasian banget deh si Asty, udah bela-belain datang dari jauh cuma buat ngeliat si Nuri makan es krim.

"Nuri, kamu emangnya udah selesai PR nya?" tanya Asty menelan saliva nya memberanikan diri mengusik Nuri yang asik menikmati satu cup besar es krimnya.

"halaah... gampang itu sih, nanti juga selesai." Nuri menjawab dengan sombongnya sambil memakan es krim di depan Asty.

"ahh tau gini ngerjain di rumah ajah, mana susah banget lagi. kalo di rumah kan bisa nanya sama kaka." batin Asty penuh penyesalan.

*****

Di rumah Asty, ibu Tatum sedang cemas menunggu Asty pulang.

"udah sore gini kok Asty belum juga pulang ya, dia pergi kemana sebenarnya?" gumam ibu Tatum sambil bolak balik menatap jauh ke arah rumah bi Tini, bibinya Asty.

Tiba-tiba kakak kedua Asty datang menghampiri Ibu Tatum yang terlihat begitu cemas.

"ibu kenapa bu, apa yang terjadi?" tanya Laras penasaran melihat ibu yang terlihat sedang cemas.

"itu adik kamu belum pulang juga, tadi bilangnya mau ngerjain PR di rumah bi Tini. tapi udah jam segini belum juga pulang." jawab bu Tatum sambil tetap mengawasi jalan.

Laras merasa aneh karena tidak biasanya Asty mengerjakan tugas di luar rumah, dengan insiatif nya Laras berniat menyusul Asty daripada ibunya terus menerus merasa cemas karena waktu pun sudah menunjukan pukul setengah 3 sore.

"yaudah bu, biar Laras yang samperin Asty." pinta Laras pada ibunya yang sedang cemas.

"oh ya sudah, kamu hati-hati di jalannya yaa." jawab bu Tatum membiarkan anaknya yang menyusul Asty.

Laras sudah kelas satu SMP jadi bu Tatum tidak begitu takut membiarkan anaknya pergi sendirian.

Berbeda dengan Asty, Laras itu anak yang periang, mudah bergaul dan berani jika ada yang menjahilinya.

Kadang dulu jika Asty dijahili oleh temannya, ia langsung mendatangi kelas Laras untuk mengadu karena kebetulan pada saat Laras kelas enam SD, Asty baru kelas satu dan mereka berada di satu sekolahan.

Terkadang teman sekelas Laras yang datang ke kelas Asty untuk menjahili Asty karena mereka tahu Asty adalah adiknya Laras yang menjadi bahan empuk untuk dijahili.

Hampir setiap hari teman-teman Laras datang untuk sekedar menjahili Asty, hingga kemudian Asty selalu mengadu kepada Laras, itu membuat teman-teman Laras merasa senang karena dapat mainan baru..

Laras bergegas menuju rumah bi Tini. Sesampainya di rumah bi Tini, Laras merasa kaget karena tidak ada Asty di rumah bi Tini.

"Lho.. bi Tini, dimana Asty? katanya dia mau ngerjain PR disini?" tanya Laras sambil mengerutkan dahinya.

"Asty? dia ngga kesini Ras, tadi sih dia cuma lewat katanya mau ke rumah Nuri." jawab bi Tini bingung.

"apa, Nuri? bukanya anak itu yang sering usilin si Asty? kenapa Asty bisa-bisanya ke sana?" batin Laras terheran-heran.

"ya sudah bi, Laras mau nyamperin Asty dulu soalnya ibu udah cemas nungguin di rumah." ucap Laras dan segera bergegas menuju rumah Nuri.

"bisa-bisanya tuh anak nurut ajah di suruh ke rumah orang sombong kayak si Nuri." Laras menggerutu sepanjang jalan.

Tanpa butuh waktu lama Laras sampai di rumah Nuri, Laras sudah sering ke daerah sana karena teman-teman Laras pun ada yang tinggal di daerah sana, jadi ia sering melewati jalan tersebut.

"Asty..." panggil Laras ketika melihat Asty sedang duduk mengerjakan PR sedangkan Nuri tengah asyik memakan ice cream.

"ka Laras." Asty terkejut melihat kedatangan Laras.

"aduhh gimana nih, aku ketahuan sama ka Laras. Bisa-bisa kena marah nih aku udah bohongin ibu." batin Asty dengan wajah kebingungan.

"ayo kita pulang ngapain kamu disini, ibu cemas nungguin kamu ngga pulang-pulang." Laras menarik tangan Asty dengan kesal.

Asty tahu kakaknya tidak suka ia berada di rumah Nuri, karena Asty selalu bercerita kalau Nuri sering mengejeknya.

"dan kamu, jangan pernah ngajak adikku lagi kesini." Laras menunjuk kearah wajah Nuri sambil mengeraskan rahangnya saking kesalnya ia terhadap keluarga Nuri yang begitu sombong kepada keluarganya.

Laras dan Asty bergegas meninggalkan Nuri yang tengah terpaku melihat wajah Laras yang sedang marah.

"sial, berani-beraninya anak itu ngancem gue. Liat ajah nanti, gue bakalan bikin si Asty nangis tanpa henti." gerutu Nuri penuh dengan kemarahan dan dendam.

Sepanjang perjalanan pulang, Laras hanya diam dengan wajah penuh amarah dan kekecewaan. Marah karena lagi-lagi adiknya di rendahkan dan kecewa mengapa adiknya sudah berani berbohong pada ibunya.

"kak, kakak marah yaa sama Asty?" Asty memberanikan diri memulai pembicaraan di tengah perjalanan pulang.

"nggak." jawab Laras ketus sambil tangannya terus menarik tangan Asty, seolah ingin segera menjauh dari daerah itu dan segera sampai di rumahnya.

Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sederhana tapi terasa sejuk karena halaman rumah di tanami beberapa macam tumbuhan.

Tepat pukul empat sore meraka sampai di rumah, di sambut oleh bu Tatum yang sudah merasa begitu mencemaskan anak bungsunya.

"akhirnya kalian nyampe juga." sambut bu Tatum dengan senyum tenangnya. "dari mana saja kamu Asty?" Lanjut bu Tatum bertanya kepada Asty.

"dia ada di rumah Nuri bu, bukan di rumah bi Tini." sahut Laras menjawab pertanyaan ibunya, Asty hanya diam menunduk penuh rasa bersalah.

"Ya Allah, nak. rumah Nuri kan jauh sekali. kenapa kamu tidak bilang sama ibu kalo kamu mau ke rumah Nuri?" tanya ibu Tatum kaget dan ada sedikit rasa kecewa kenapa anaknya sekarang bisa berbohong padanya.

"ma-maaf bu, aku hanya menerima tawaran Nuri mengerjakan PR bersama. Aku kira dia benar-benar ingin berteman denganku, bu." Asty menjelaskan alasannya sambil terus menunduk merasa bersalah telah berbohong pada ibunya.

"Ya sudahlah, yang penting kamu baik-baik saja. Sekarang cepat sana mandi biar badan kamu segar." jawab bu Tatum sambil memeluk dan membelai kepala anaknya itu.

Bu Tatum mencoba menerima kenapa anaknya yang selalu jujur kini dia berbohong demi mendapatkan seorang teman.

"apa segitu sulitnya kamu mendapatkan teman di sekolahan, nak." batin bu Tatum seraya melihat Asty yang berjalan menuju kamarnya.

.

.

.

Bersambung...

Episodes
1 episode 01
2 episode 02
3 episode 03
4 episode 04
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 eposode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 eposode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Salam Penulis
103 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
episode 01
2
episode 02
3
episode 03
4
episode 04
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
eposode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
eposode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Salam Penulis
103
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!