"Leluarga Nyonya delima!" seru salah satu dokter yang barusan keluar dari ruangan ibu Aruna.
"Saya Putri Nyonya delima, Pak Dokter. Ibu saya sudah di operasi kan, saya sudah membawa uang 20 juta sisanya besok saya akan membawakannya." ucap Aruna.
Sang dokter nampak menatap wajah Aruna, ada sesuatu yang benar-benar membuat sang dokter tidak bisa mengatakan apapun.
"Ibu saya sudah di operasi kan Pak dokter, ibu saya bisa dioperasikan?" tanya Aruna yang sangat kebingungan.
"Maafkan kami, kami tidak bisa mengoperasi ibumu. karena ibumu sudah tidak bisa bertahan lagi." jawab Pak Dokter.
"Maksud dokter apa?" tanya Aruna kembali.
Pikiran Aruna sudah benar-benar tidak bisa digunakan untuk berpikir saat dirinya mendapatkan kepahitan hidupnya. Maafkan saya, Adik. ibumu sudah meninggal kami belum sempat melakukan operasi." jawab Pak Dokter.
Seketika kedua kaki Aruna langsung lemas, Gadis itu merasa kehilangan dunianya. satu-satu keluarga yang dia miliki sudah meninggalkannya sendiri.
"Tidak, tidak!!" teriak Aruna.
"Maafkan kami ya dek." ucap pak dokter.
"Tidak, tidak!!" teriak Aruna dengan begitu keras. air matanya sudah meluncur begitu deras, dia tidak bisa mengatakan apapun. serasa dunia nya sudah hancur lebur, satu-satunya orang yang dia miliki tempatnya mengadu dan tempatnya untuk mencurahkan seluruh hatinya telah meninggalkannya.
"Aruna." ucap Via yang terlihat mendekati Aruna. Gadis itu memeluk Aruna.
"Aruna!" Panggil Via kembali.
"Tidak, Via. tidak, tidak mungkin ibuku meninggalkanku. Ibu tidak boleh meninggalkan ku!!" teriak Aruna.
"Aruna." Panggil Via kembali.
Aruna hanya bisa menangis dan berteriak, sesaat kemudian ranjang tempat Ibu Aruna dibawa keluar. seorang wanita separuh baya nampak tersenyum dengan luka yang mengalir di seluruh tubuhnya.
"Aruna, ucapkanlah perpisahan kepada ibumu." pinta Via.
Aruna serasa tidak bisa berdiri, kedua kakinya benar-benar sangat lemas. tak ada kata yang bisa dikeluarkan oleh Aruna.
"Aruna." Panggil Via kembali.
Aruna berdiri, Gadis itu menatap mayat ibunya yang akan dibawa ke ruang mayat.
"Oh Tuhan.., Kenapa kau melakukan hal ini padaku. Apa kesalahan ku padamu, Mengapa kau memberikan aku cobaan sebesar ini. ibu, ibu jangan tinggalkan Aruna. Ibu tidak boleh meninggalkan Aruna sendirian!!" seru Aruna.
Para perawat dan dokter yang berada di samping mayat Ibu Aruna nampak mereka meneteskan air matanya. hati mereka benar-benar teriris saat melihat remaja wanita itu menangis sembari menggoncangkan tubuh ibunya.
"Kamu tidak boleh seperti ini, ya dek. ikhlas kan ibumu." pinta salah satu perawat.
"Bagaimana aku bisa ikhlas, Mbak. aku sudah tidak punya siapa-siapa, apa yang harus aku aku lakukan." ucap Aruna.
Para perawat nampak tidak bisa mengatakan apapun, mereka nampak terdiam. hatinya begitu pilu saat melihat gadis cantik itu begitu mencintai ibunya.
"Aruna, mari kita bawa ibumu pulang. Apakah kau tidak ingin mengantarkan kepergian ibumu?" tanya Via.
Seketika tubuh Aruna tersungkur di lantai, dunianya benar-benar terasa hancur. hancur tidak tersisa sama sekali. Via meminta keluarganya dan Pak RT tempat mereka tinggal untuk membantu Aruna.
Hari itu semuanya terasa berbeda, canda tawa di wajah Aruna seketika terkikis. hanya ada kesedihan, kehancuran dan penderitaan yang benar-benar tidak akan dia pikirkan. malam menjelang berganti pagi dikeheningan rumah Aruna. para pelayat berdatangan, mereka akan mengantar jenazah Ibu delima ke liang lahat. tempat abadi para insan manusia.
* 45 menit kemudian *
"Aruna, Apakah kau tidak ingin pulang dulu?" tanya Via.
"Tak ada kata yang keluar dari mulut Aruna, Gadis itu memegang tanah merah yang bertaburkan bunga makam.
"Apa salah Aruna, apa salah Aruna Via?" tanya Aruna kepada Via. nampak dia hanya meneteskan air matanya saat melihat sahabatnya begitu tidak berdaya saat kehilangan ibunya. satu-satu keluarga yang dimiliki oleh Aruna.
"Aruna, kau tidak boleh seperti ini. kasihan ibumu." ucap Via.
"Aku.., aku bagaikan kan kehilangan duniaku, Via. aku benar-benar tidak bisa berpikir lagi." ucap Aruna.
"Kau tidak boleh begitu, Apakah kau tidak menyayangi ibumu? kau harus bertahan, Kau harus kuat. Apa kau masih ingat Apa keinginan ibumu?" tanya Via.
Aruna menganggukkan kepalanya, Ibu delima selalu mengatakan Aruna tidak boleh menjadi gadis yang lemah. dia harus menjadi seorang gadis yang kuat, tidak boleh hancur karena terpaan orang-orang yang ada disekitarnya.
Malam yang kelam kini berlalu, sekitar 4 bulan kemudian Aruna sudah berhasil menata hatinya. dia berjanji di pusara ibunya dia akan menjadi gadis yang mandiri, kuat dan tidak akan mudah dihancurkan oleh siapapun.
Pagi itu terlihat Aruna bersiap-siap untuk sholat subuh, namun Entah mengapa tiba-tiba saja Aruna merasakan sesuatu. terdengar suara bayi menangis, suara tangisan yang benar-benar begitu keras.
* 10 menit kemudian *
OEKK...
OEKK..
"Suara apaan itu." ucap Aruna yang sudah selesai melakukan sholat subuh, Gadis itu nampak melipat mukena yang tadi dia pakai untuk sholat.
OEKK..
OEKK.
terdengar kembali suara tangisan dari seorang bayi, nampak Aruna yang telah selesai sholat dia keluar.
"Masa udah jam segini ada setan yang nakut-nakutin sih." ucap Aruna.
Suara tangisan itu terdengar semakin keras, Aruna yang berada di dalam rumahnya nampak berjalan perlahan untuk melihat apa yang terjadi.
OEKK..
OEKK...
suara tangisan dari bayi.
Langkah kaki Aruna maju mundur, Apakah pendengarannya itu benar atau tidak. sesaat kemudian Aruna membuka pintu rumahnya, terdengar suara tangisan itu semakin keras.
"Setan, setan.., jangan nongol di pagi hari dong, Masak pakai suara bayi sih." ucap Aruna.
CEKLEK..
Aruna sudah membuka pintu rumahnya, terlihat di sana tidak ada apa-apa. terdengar kembali suara tangisan bayi.
"Tuh kan..., nggak ada apa-apa kok, tapi kok ada suara bayi? Ini pasti ulah jin iprit yang nakut-nakutin." guman Aruna. sesaat kemudian Aruna menoleh ke sisi kanan pintu rumahnya, terlihat di sana ada keranjang bayi beserta bayi kecil didalamnya.
"Aaaaaaa!!!! setan, anak setan!!!" teriak Aruna yang sangat ketakutan. karena tiba-tiba ada bayi yang sudah berada di rumahnya.
Aruna langsung berlari keluar, beberapa orang yang habis pulang dari salat subuh langsung menghentikan Aruna.
"Ada apa Aruna?" tanya para tetangga Aruna.
"Bibi, Paman, Pak RT. di rumahku ada setan melahirkan, bayinya di rumahku." ucap Aruna.
"Apaan sih Aruna, kamu itu ngaco banget." ucap bibi sebelah rumah Aruna.
"Iya Bi, ada anak setan di rumahku. anak jin iprit!" jawab Aruna.
"Apaan sih Aruna, pagi buta Kok bilangnya gitu. kamu mau nakutin bibi ya?" tanya tetangga Aruna.
"Enggak kok bi, aku beneran. Coba lihat Deh..,masa ada anak tiba-tiba nongol di rumahku kalau bukan anak dari lelembut yang jalan-jalan mampir ke rumahku." jawab Aruna.
Pak RT yang melihat Aruna selalu berbicara sedikit melucu, tentu saja pria itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Istighfar Aruna, masak habis salat subuh kok ada Wewe gombel di rumahmu." jawab Pak RT.
"Bukan wewe gombel Pak RT, tapi jin iprit." jawab Aruna.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Dewi Nurlela
hahahaha Aruna ada" aja emang ada anak jin jln"
2023-05-05
0