BAB 04

“Aellys! Kamu kenapa?” pekik seseorang di belakangnya.

            “Ah? Aku—sedang membuat cokelat panas,” jawab Aellys menatap orang itu yang ternyata Fifi.

            “Kenapa?” Tanya Aellys bingung saat Fifi menggelengkan kepalanya dan menatapnya geli.

            “Ck—cokelat panas memangnya pakai bubuk cabai? Biar apa?” pertanyaan itu membuat Aellys segera menatap cangkirnya yang berisi bubuk cokelat dan cabai yang begitu banyak sampai separuh gelas.

            “Ampun dah,” ringis Aellys menatap ngeri gelasnya itu.

            “Biar aku yang buat! Kamu tunggu di luar saja! Nanti bukan hanya cabai yang kamu gunakan tapi juga lada kamu masukkan,” tegur Fifi.

            “Hm, terimakasih Fifi.”

            Aellys melangkah keluar dari dapur dan menunggu di salah satu meja dekat kasir, dia mengehela nafas dan memijat pangkal hidungnya, moncoba menghilangkan rasa pusing yang menyerangnya. Untung saja Fifi menegurnya tadi, kalau tidak dia akan meminumnya.

            “Ini cokelatnya,” Fifi menaruh segelas cokelat panas untuk Aellys.

            “Terimakassih, Fi.”

            Aellys menikmati cokelatnya sambil memandangi jalan raya di depan Kafe, kemudian dia merasa seperti ada yang memperhatikannya. Aellys mencoba mencari tahu dan melihat sekitarnya, namun dia tidak menemukan siapa-siapa. Mungkin ini hanya perasaanya saja. Sampai dia merasakan ada seseorang yang menarik kursi di sampingnya dan duduk di sana.

            “Cal—kamu ngapain?” Tanya Aellys kepada orang tersebut.

            “Aku tadi lewat sini dan ingin minum kopi di sini,” jelas Calvin membuat Aellys mengangguk.

            “Aellys, bagaimana dengan pernyataanku waktu itu?” Tanya Calvin membuat Aellys bingung.

            “Pernyataan apa?”

            “Tentang lamaranku waktu itu,” jelasnya membuat Aellys meremas ujung bajunya.

            “Cal—aku takut,” lirih Aellys.

            “Takut kenapa?” Calvin memegang bahu Aellys dan menatapnya serius.

            “Aku sudah memiliki Leo dan aku rasa kamu tidak pantas mendapatkanku, kamu seharusnya mendapatkan wanita yang lebih dari aku,” jawab Aellys membuat Calvin menghela nafas dan menatap ke arah luar.

            “Aku sudah menerima keadaanmu dan keluargaku juga sudah menerimamu, kenapa kamu masih takut? Aku sudah menyayangi Leo seperti anakku sendiri dan keluargaku juga menyukainya, kamu tidak perlu takut,” ujar Calvin membuat remasan Aellys semakin mengencang.

            Aellys bingung harus bagaimana, Calvin memang baik dan sangat menyayangi anaknya. Tapi, dia tidak bisa menaruh hatinya pada lelaki ini, dia sudah mencoba. Namun, tetap saja tidak bisa. Aellys tidak ingin menyakiti hati Calvin, namun dia tidak mau berbohong kepadanya.

            “Aku beri kamu waktu lagi, aku pergi dulu,” Calvin mengusap rambut Aellys.

            Aellys hanya menatap punggung Calvin yang keluar dari pintu,dia terus menatap sedih kearah Calvin sampai lelaki itu menaiki mobilnya dan pergi. Aellys merasa tidak enak dengan Calvin, tapi dia tidak mau menyakiti hatinya saat memilih lelaki itu dan hatinya bukan untuk Calvin.

            Aellys menyandarkan punggungnya di kursi dan mengadah ke atas melihat langit-langit Kafe. Dia memejamkan matanya mencoba menghilangkan rasa pusing yang semakin membuat kepalanya bertambah sakit. Aellys menatap cangkir yang berisi setengah milik Calvin dan kursi yang baru saja di duduki. Dia melangkah ke arah kasir untuk menanyakan pekerjaan karyawan barunya.

            “Gimana hari pertamamu bekerja di sini?” Tanya Aellys kepada Azka yang beristirahat, karena pengunjung tidak begitu ramai.

            “Sangat cocok dan tidak berat, saya senang bisa bekerja di sini,” jawab Azka membuat Aellys tersenyum senang.

            “Syukurlah, aku harap kamu betah bekerja di sini dan jangan sungkan kalau ada hal yang kurang enak segera beritahu aku atau yang lainnya,. Karena, di sini kita semua adalah keluarga,” nasihat Aellys kepada Azka.

            “I—iya.”

            “Lys!” panggil Adela yang baru saja menyelesaikan tugasnya.

            “Kenapa mbak?”

            “Aku rasa sepertinya Calvin benar-benar mencintaimu, dia bahkan rela menunggumu sampai saat ini. Bahkan, dia juga yang menemanimu saat melahirkan Leo, dia menerima Leo dan kamu dengan tulus. Kenapa kamu tidak coba untuk menerimma lamarannya? Jarang lho ada anak muda seperti Calvin. Sebelum kamu kehilangannya, sebaiknya kamu mencoba membuka hatimu untuknya. Aku tahu itu tidak mudah, tapi apa salahnya memberi dia kesempatan?” perkataan Adela membuat Aellys terdiam.

            “Tapi—aku masih takut,” gumam Aellys.

            “Kamu harus bangkit dari traumamu itu, ini demi kebaikanmu dan Leo. Leo pasti membutuhkan sosok ayah dalam perkembangannya, semakin dia besar semakin dia ingin tahu dimana ayahnya,” pernyataan yang membuat hati Aellys terasa tertampar.

            “Mbak benar, aku coba bicarakan ini pada Mama dulu,” Aellys menatap Adela yang tersenyum bahagia.

            “Duh—maaf ya Azka, sudah membuatmu mendengarkan curhatan kita,” suara Adela menyadarkan Aellys bahwa masih ada Azka di dekat mereka.

            “Eh—Azka, aku jadi tidak enak malah curhat sama mbak Adela di depanmu,” sesal Aellys.

            “Tidak apa-apa kok, tapi—maaf kalau saya lancang. Sebenarnya Leo itu siapa?” Tanya Azka membuat Aellys tersenyum

            “Leo adalah anak kandungku dan yang tadi itu Calvin temanku,” jelas Aellys.

            “Terus ayah Leo siapa? Eh—maaf kalau saya berani, ta—” ucap Azka terpotong.

            “Tidak apa-apa, semua karyawan di sini sudah tahu dan hanya kamu yang belum. Leo adalah anakku, Calvin adalah teman yang membantuku dan menemaniku saat melahirkan Leo, dia adalah dokter penyakit dalam. Sedangkan, ayah Leo sudah tidak menginginkanku dan anaknya,” jelas Aellys yang menunduk.

            “Maaf—aku tidak tahu dan maaf sudah lancang,” sesal Azka yang di balas gelengan oleh Aellys.

            “Tidak apa-apa, sebaiknya kamu tahu. Karena semua yang di sini memang sudah aku anggap keluarga sendiri.”

            “Apa saya boleh bermain dengan Leo?” Tanya Azka ragu-ragu.

            “Tentu saja, besok kebetulan dia kesini,” jawab Aellys membuat Azka tersenyum.

            “Wah—kalau begitu, apa boleh saya membelikannya mainan? Soalnya saya sangat menyukai anak

kecil, karena saya anak tunggal dan tidak memiliki adik,” Azka menatap Aellys

penuh harap.

            “Tantu saja,” jawab Aellys membuat Azka melebarkan senyumnya, Aellys menatap senyuman itu dan merasa pernah melihatnya.

***

            Aellys sedang membeli beberapa keperluan Leo di minimarket dekat rumahnya, dia berjalan kaki biar sehat dengan olahraga sedikit. Udara malam memang dingin, buktinya Aellys sudah memakai jaket, namun masih merasa hawa dingin ini menusuk kulitnya. Aellys menghentikan langkahnya saat ada seseorang berdiri di depannya. Dia mendongak untuk menatap orang yang lebih tinggi darinya itu.

            “Maaf, anda sudah menghalangi jalan sa—” ucap Aellys terhenti.

            Aellys membulatkan kedua matanya dan perlahan mudur, dia melangkah cepat untuk melewati jalan memutar. Lebih baik berjalan jauh daripada bertemu dengan orang itu, namun langkahnya seakan terbaca oleh orang itu. Terbukti dengan tangannya di cekal dan dia di tarik massuk ke dalam mobilnya. Dia tidak meronta, karena

di sini kondisinya ramai, Aellys tidak ingin membuat keributan.

            “Kamu ingin mencarikan ayah baru untuk Leo?” Tanya orang itu saat mereka sudah di

dalam mobil.

            “Maksudmu?”

            “Kamu ingin menikah dengan Calvin-Calvin itu?” Tanyanya lagi.

            “Ka—kamu! Bagaimana bisa?” Aellys terkejut dengan pertanyaan tersebut.

            “Jangan remehkan aku, Aellys, mataku ada di mana-mana, kamu tidak dapat menyembunyikannya padaku, bahkan aku tahu semua yang ada di dalam kamarmu,” jelasnya membuat Aellys menganga dan menyilangkan tangannya di depan dada.

            “Kamu! Kamu memasang cctv di kamarku?” Aellys menatap orang di depannya dan memundurkan tubuhnya sampai menabrak pintu mobil dengan tangan yang masih setia di depan dadanya.

            “Bukan, tapi aku bisa melakukan segalanya,” ucapnya dengan mendekatkan tubuhnya kepada Aellys yang semakin mengeratkan jaketnya.

            “Dasar brengsek! Mesum! apa saja yang sudah kamu ketahui?” Tanya panik Aellys saat wajahnya merasakan deru nafas lelaki itu. Lelaki tersebut tertawa kecil melihat tingkah laku Aellys yang sedang takut dan malu.

            “Semuanya, termasuk pakaian dalammu,” bisiknya membuat Aellys melotot sempurna.

Terpopuler

Comments

RirisTanti

RirisTanti

Azka pasti asistennya Saga yg waktu Leo blm dibikin... wkwkwkkk.. 😄😂🙈

2021-08-27

0

Munah May

Munah May

mulai seru nih

2019-12-27

1

Anah Sanusi

Anah Sanusi

aku penasaran siapa azka

2019-11-01

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 01
3 BAB 02
4 BAB 03
5 BAB 04
6 BAB 05
7 BAB 06
8 BAB 07
9 BAB 08
10 BAB 09
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 intermezzo
53 BAB 51
54 BAB 52
55 BAB 53
56 BAB 54
57 BAB 55
58 BAB 56
59 BAB 57
60 BAB 58
61 BAB 59
62 PENGUMUMAN: PENTING
63 BAB 60
64 BAB 61
65 BAB 62
66 BAB 63
67 BAB 64
68 BAB 65
69 BAB 66
70 BAB 67
71 BAB 68
72 BAB 69
73 BAB 70
74 BAB 71
75 BAB 72
76 BAB 73
77 BAB 74
78 END
79 Epilog
80 01| Pertemuan Saga dan Aellys
81 02| Aellys dan Saga
82 03| Reno dan Aellys
83 04| Kejutan dari Saga dan perginya Aellys
84 05| Kebenarannya dan Penyesalan Saga
85 06| Rachel ingin melenyapkan Aellys
86 07| Kepergian Saga
87 08| Pertemuan Aellys dan Calvin
88 09| Kembali ke Indonesia dan Rencana B
89 10| Keinginan Saga menikahi Aellys yang koma
90 11| Harapan hidup Aellys
91 12| Ingatan Aellys
92 1| Mengidam? (Bonus)
93 2| Kehamilan di bulan ke-7
94 3| Melahirkan
95 Permisi
96 Promosi
Episodes

Updated 96 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 01
3
BAB 02
4
BAB 03
5
BAB 04
6
BAB 05
7
BAB 06
8
BAB 07
9
BAB 08
10
BAB 09
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
intermezzo
53
BAB 51
54
BAB 52
55
BAB 53
56
BAB 54
57
BAB 55
58
BAB 56
59
BAB 57
60
BAB 58
61
BAB 59
62
PENGUMUMAN: PENTING
63
BAB 60
64
BAB 61
65
BAB 62
66
BAB 63
67
BAB 64
68
BAB 65
69
BAB 66
70
BAB 67
71
BAB 68
72
BAB 69
73
BAB 70
74
BAB 71
75
BAB 72
76
BAB 73
77
BAB 74
78
END
79
Epilog
80
01| Pertemuan Saga dan Aellys
81
02| Aellys dan Saga
82
03| Reno dan Aellys
83
04| Kejutan dari Saga dan perginya Aellys
84
05| Kebenarannya dan Penyesalan Saga
85
06| Rachel ingin melenyapkan Aellys
86
07| Kepergian Saga
87
08| Pertemuan Aellys dan Calvin
88
09| Kembali ke Indonesia dan Rencana B
89
10| Keinginan Saga menikahi Aellys yang koma
90
11| Harapan hidup Aellys
91
12| Ingatan Aellys
92
1| Mengidam? (Bonus)
93
2| Kehamilan di bulan ke-7
94
3| Melahirkan
95
Permisi
96
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!