Selamat Membaca
***
“Sa—Saga!” seru Aellys terkejut saat melihat sesosok yang sudah lama tidak dia jumpai itu.
“Aellys! Jawab aku! Apa benar Leo anakku?” nada marah terdengar dari suara Saga saat Aellys tak kunjung membuka suaranya.
“Bukan!” jawab tegas Aellys dan memeluk erat Leo.
“Hah? Bukan katamu? Kalau memang bukan—kenapa wajahnya sangat mirip denganku?” tanyanya lagi sambil menatap tajam Aellys yang memalingkan wajahnya.
“Mungkin hanya kebetulan,” jawab Aellys tidak masuk akal membuat Saga mendekatinya dan memegang bahu Aellys.
“Tidak mungkin Aellys, bahkan aku adalah anak tunggal dan sepupuku tidak ada yang semirip denganku,” ucap Saga tepat di telinga Aellys membuatnya merinding.
“Apapun yang kamu pikirkan itu tidak penting, yang jelas ini anakku bukan anakmu!” ungkap Aellys dengan menatap mata yang selalu membuatnya tenggelam itu.
“Sebentar lagi semuanya akan ku ketahui,” ucap Saga saat merasakan ponselnya bergetar, dia membaca sederet pesan dan foto hasil tes DNA dirinya dengan Leo dan, gotcha—Saga memang ayah kandung dari Saga.
“Kamu bisa baca sendiri!” Saga memberikan ponselnya kepada Aellys dan langsung di baca pesan yang tertera di layar itu. Aellys gemetar dan menatap benci Saga yang tersenyum di depannya itu.
“Meskipun benar, aku tak kan membiarkanmu untuk dekat ataupun merebut Leo dariku. Dia adalah hartaku yang berharga,” ucap Aellys yang mulai menangis, untung saja Leo sudah tertidur, karena lelah bermain.
“Bagaimana pun aku ayahnya dan juga ada darah ku yang mengalir dalam diri Leo!” seru Saga yang tak terima dengan ucapan Aellys.
“Tapi—kamu ingin melenyapkannya. Kamu membuangku saat aku ingin mengakatakan bahwa aku sedang mengandung. Kamu bahkan memanfaatkan diriku saja, kamu adalah manusia paling biadab yang pernah aku temui. Kamu tidak menginginkanku dan juga Leo,” teriak Aellys di depan wajah Saga.
“Kapan aku bilang begitu? Bahkan aku tidak tahu kalau ka—” perkataan Saga langsung terpotong oleh Aellys.
“Kamu hanya memanfaatkanku saja, aku mendengar semuanya! Aku hanya wanita murahan, kamu berbicara seperti itu kepada Rachel. Kamu ingin menghancurkanku, karena Rachel yang memintanya. Aku memang tidak pernah tahu salahku apa kepada Rachel sampai dia membenciku dan menggunakanmu untuk menghancurkanku! Jadi, sebaiknya kamu jangan pernah muncul di hadapanku ataupun Leo. Karena, kamu sendiri yang bilang bahwa tidak ingin melihat wajahku. Ku mohon untuk ini saja kamu mengerti dan tidak merebut kebahagiaanku,” jelas Aellys yang berjalan mundur kemudian pergi meninggalkan Saga yang masih terdiam.
“Kenapa aku sebodoh ini.”
***
“Tuan ini rumah nona Aellys,” ucap lelaki di kemudi saat berhenti di depan rumah cukup mewah.
“Kita tetap di dalam!” perintah sang tuan.
“Baik tuan Saga.”
Saga menatap bagunan berlantai dua dari dalam mobilnya, dia melihat pintu terbuka dan terlihatlah sosok Aellys yang sedang menyuapi Leo dipangkuannya. Dia dapat melihat pancaran bahagia di wajah Aellys, dia tidak ingin kebahagian itu hilang.
“Batalkan surat hak asuh itu!” prerintah Saga kepada orang kepercayaannya itu.
“Tapi—tuan—.”
“Kamu paham bahasaku kan Reynad!” tegasnya membuat orang kepercayaannya yang bernama Reynad itu terdiam dan menghubungi pengacara untuk membatalkan surat hak asuh Leo.
“Sudah, tuan,” lapor Reynad yang di balas anggukan saja oleh Saga.
Saga kembali melihat interaksi Leo dengan Aellys yang terlihat begitu bahagia, dia menatap dua orang itu dengan tatapan sedih. Dia menahan sesak di dadanya yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Aellys menatap mobil asing di depan rumahnya dan mulai merasa curiga. Dia hendak menghampiri mobil itu, namun di urungkan saat
Leo menangis.
“Kenapa, sayang?” Tanya Aellys lembut sambil mengusap punggung Leo.
“Leo ngantuk,” gumamnya membuat Aellys tersenyum dan mengangkatnya untuk di gendong.
“Kita ke dalam aja ya! Di sini dingin,” Aellys melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Mobil Saga masih berada di sana, meskipun Aellys sudah kembali masuk ke dalam rumahnya. Dia menatap lantai dua yang lampunya menyala, dia yakin bahwa itu kamar Aellys. Setegah jam lamanya dia masih tetap menatap lantai dua sampai dia melihat Aellys berdiri di balkon kamarnya dengan buku di tangannya.
Saga yakin Aellys sedang membaca novel kesukaannya, membaca novel adalah salah satu hobi wanita itu. Saga sangat ingat saat wanita itu marah, karena novel yang di belinya sudah habis dan akan di cetak lagi sekitar dua bulan. Dengan bantuan salah satu pekerja ayahnya Saga berhasil mendapatkan novel yang di cari Aellys, dia ingat bagaimana bahagianya wanita itu sampai menciumnya tanpa sadar, wajah terkejut yang sangat menggemaskan itu selalu membuat Saga tertawa dan menyerang Aellys dengan ciuman panjangnya.
Ini semua gara-gara wanita ular itu, Saga sudah melenyapkannya. Dia sudah membuat Aellys menjauhinya dan meninggalkannya. Bahkan Saga hampir membahayakan nyawa Aellys gara-gara ucapan wanita ular itu. Dia termakan oleh ucapan bohong wanita ular itu, dia akan mencoba menjelaskan semuanya kepada Aellys dengan perlahan.
“Kita lakukan rencana B!” perintah Saga kepada Reynad yang mulai menatapnya khawatir.
“Anda yakin tuan?” Tanya Reynad memastikan.
“Sangat yakin.”
***
Aellys memasuki Kafe dengan wajah lelahnya, dia tidak dapat tidur dengan nyeyak tadi malam. Dia selalu memikirkan pesan misterius yang memberitahunya bahwa dia tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Saga dan Rachel, dia bilang kalau Aellys salah paham dan Rachel telah tewas di bunuh. Dia pusing memikirkan semua itu, apalagi dengan kemunculan Saga yang mengetahui tentang Leo. Aellys semakin pusing memikiran semuanya itu.
“Lys!” panggil Friska saat Aellys hendak menuju ke ruangannya.
“Ada apa?” tanyanya.
“Kita sudah dapat karyawan dan dia sudah menunggumu di ruanganmu,” jelas Friska membuat Aellys bernafas lega dengan kabar gembira ini.
“Oke,” Aellys memasuki ruangannya dan melihat lelaki duduk di sofa ruang kerjanya.
“Maaf, sudah membuatmu menunggu,” ucap Aellys saat duduk di sofa bersebrangan dengan karyawan yang melamar itu.
“Tidak apa-apa bu,” balasnya membuat Aellys terkejut seperti tidak asing dengan suara itu, namun dia tidak tahu mirip dengan siapa.
“Saya baca dulu berkasmu.” Aellys membaca data karyawan barunya dengan serius. Karyawan barunya itu pintar juga, puji Aellys saat membaca riwayat pendidikannya.
“Wah, kamu orang pintar ya. Berarti kamu bisa mengoprasikan komputer kan?” Tanya Aellys.
“Bisa bu.”
“No jangan panggil ibu atau semacamnya, cukup Aellys saja. Lagi pula kita seumuran,” tolak Aellys saat mendengar
panggilan itu.
“Baik kamu dapat bekerja hari ini dan kamu akan di latih oleh Mas Fahri, selamat bekerja di sini dan semoga kamu betah,” Aellys mengulurkan tangannya di depan karyawan baru nya itu.
“Terimakasih, Aellys,” balasnya sambil menjabat tangan Aellys.
“Kalau begitu kamu langsung temui Mas Fahri di kasir, aku sudah memberitahunya,” jelas Aellys.
“Baik, saya permisi dulu,” pamitnya.
Aellys memegang tangganya yang baru saja berjabat dengan karyawan barunya itu. Dia merasa tidak asing dengan tangan itu, bahkan dia pernah saling bergengaman tangan dengan tangan itu. Tapi mereka bukan orang yang sama. Dia Azka bukan Saga, bahkan wajahnya beda dan penampilannya jauh berbeda.
“Pasti gara-gara kepikiran terus jadinya begini.”
TBC....
***
Jangan lupa like dan Komennya
See You Next Part
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yuliana Lince
saya pikir tokoh utamanya friska?
2019-11-07
5
Nur Anisa Widyanti
menyamarkah???
2019-11-04
3
Anah Sanusi
tambah penasan cepet kasih tau ya
2019-11-01
2