PART 2 KEBERSAMAAN DI HUTAN BAMBU
Di sebuah ruangan yang tenang, cahaya rembulan perlahan masuk memenuhi ruangan itu, dengan tenang cahaya itu perlahan menyelinap masuk melewati celah celah tirai yang menutupi ruangan satu dengan ruangan lainnya.
Di dalam ruangan, terlihat seorang anak dengan tenang duduk bersila menyerap energi yang berada di sekitarnya.
Terlihat kilatan cahaya berkumpul dari berbagai arah mengelilingi tubuh anak itu membentuk sebuah putaran cahaya, cahaya itu perlahan bergerak memasuki merediannya, lalu membentuk kumpulan cahaya, kumpulan cahaya itu kemudian dimurnikan di tubuh anak itu. Kumpulan bintik cahaya itu perlahan bergerak menyebar ke seluruh tubuh anak itu proses itu berulang ulang terus terjdi.
Jika melihat kultivasinya, dia hanyalah pendekar tingkat pemula tahap dasar, tapi kekuatan mentalnya setidaknya berada pada tingkat bumi dasar bintang puncak.
Pada dasarnya kekuatan seseorang di benua gong Qi dapat diukur dari tiga aspek, yang pertama adalah kekuatan fisik, kedua adalah tingkatan kekuatan spiritual, dan yang ketiga tingkat jurus yang dipraktekkan.
Namun tiga aspek itu hanya digunakan oleh orang yang berada di tengah tingkat kekuatan Qi, berbeda dari orang yang lebih kuat. Semain kuat seseorang maka semakin banyak yang menjadi pertimbangan dalam menentukan kekuatan seseorang.
Salah satunya adalah tingkat kekuatan mental, kekuatan mental adalah kekuatan jiwa yang dimiliki seseorang. Seperti halnya Qi, kekuatan jiwa ini juga dapat meningkatkan kekuatan fisik seseoang. Hanya saja kekuatan mental tidak bisa di tingkatkan dengan kultivasi, itu seperti keberuntungan yang datang dari langit.
Kekuatan mental terkadang meningkat ketika seorang mengalami keadaaan yang menekannya hingga titik tertentu, jika ia berhasil melewatinya itu ibaratkan mendapat keberuntungan dari surga, itu akan secara alami meningkatkan kekuatan jiwanya.
Diceritakan bahwa para pendekar terdahulu sangat menyegani orang dengan kekuatan jiwa yang kuat. Serangan dengan kekuatan jiwa, bahkan lebih sulit diketahui dan dihindari oleh musuh dari serangan dengan kekuatan spiritual biasa.
Setelah cukup lama berultivasi anak itu yang adalah Qin tian perlahan membuka matanya mengakhiri kultivasi yang dilakukannya.
Terlihat kabut putih yang menutupi tubuh Qin tian perlahan memudar dan menghilang seiring dengan Qin tian yang menghentikan kultivasinya, hingga kabut itu benar benar hilang dari tubuhnya.
“Sial! Aku bahkan tidak bisa berkembang meskipun sedikit!” gumam Qin tian gusar pada dirinya sendiri.
“hemm” Qin tian menarik nafas dalam dalam, ia memejamkan matanya udara dingin perlahan memasuki tubuhnya udara itu sedikit memberi ketenangan padanya.
“Huhh” Ia melepaskan nafas dengan perlahan, berharap masalah yang ia pikirkan sedikit terlepas bersamaan dengan nafas yang ia hembuskan. Ia terus mengulang menaril dan mengeluarkan nafasnya, berharap itu bisa memenangkan dirinya hingga ia akhirnya benar benar merasa sedikit tenang.
“Aku harus terus berlatih apapun yang terjadi” Qin tian beranjak dari duduknya lalu membaringkan diri di atas tempat tidur.
Perlahan Qin tian melipat kedua tangannya lalu meletakkanya ke belakang kepalanya, tatapannya menerawang ke langit langit kamarnya.
Dia terus memikirkan cara untuk meningkatkan kekuatannya, hingga tanpa sadar dia terlelap dalam tidurnya.
…. …. …. ….
Di hutan bambu yang sama, Qin tian kembali melatih fisiknya.
Qin tian melatih fisiknya disiang hari, dan berkultivasi pada malam hari. Berharap kultivasinya bisa meningkat menjadi lebih baik.
“whuss…” Udara bertiup lembut, kelembutan udara itu bahkan tidak menggerakkan daun daun bambu sedikitpun.
Qin tian menghentikan latihannya, dengan tenang berjalan dan duduk di atas sebuah batu.
“Ayah, keluarlah aku sudah tau ayah ada di sana” ucap Qin tian mengarahkan tatapannya ke arah barat tempatnya duduk.
“Ha ha ha… putra ayah memang hebat…” Seorang pria paruh baya keluar dari antara pohon bambu lalu menghampiri Qin tian yang duduk di atas sebuah batu.
“Ayah terlalu memuji…” ucap Qin tian dengan senyum kecut
“Apa kau kira aku sedang bercanda Tian er?” ucap sosok itu yang adalah Qin Meng Tian ayah dari Qin tian dengan tersenyum tulus.
“Meskipun sekarang ayah mu ini adalah seorang cacat, aku tidaklah selemah yang kau pikirkan” Qin Meng Tian tersenyum kecut meratapi dirinya yang bahkan tidak bisa memadatkan energi spiritual dalam tubuhnya.
“lalu apa hubungannya dengan kekuatan ku ayah?” tanya Qin tian
Qin meng tian lalu menatap putranya dalam dalam
“Ayah yakin meskipun tingkat kultivasi mu hanya berada di tingkat pemula dasar, tapi kekuatan jiwa mu setidaknya sudah berada pada tingkat bumi menengah bintang pertama, jika persepsiku tidak salah…”
“Kekuatan jiwa?” Qin tian bertanya mulai antusias.
“Selain tingkatan kekuatan spiritual, seseorang juga memiliki kekuatan jiwa. Kekuatan jiwa secara alami tumbuh bersama dengan tumbuhnya seseorang, perkembangannya jauh lebih lambat dari perkembangan kekuatan spiritual, dan tidak bisa di tingkatkan dengan apapun, itu seperti anugrah dari langit. Adapun untuk kasus mu, ayah sendiri juga tidak tau akan hal itu”
“Kenapa aku tidak bisa merasakannya ayah?”
“Hanya mereka yang memiliki teknik khusus yang bisa merasakannya, adapun untuk mu, lambat laun kau juga akan terbiasa merasakannya” ucap Qin meng tian menatap putrannya dengan lembut sambil tersenyum.
“Apakah ayah…’ Qin tian menjeda kata katanya menatap sang ayah seolah bertanya.
“Ha ha ha…. Tentu saja tidak, teknik seperti itu hanya orang dari klan besar atau sekte tertentu saja yang memilikinya” jawab Qin meng tian seolah tau apa yang di tanyakan Qin tian
“Bagaimana ayah bisa tahu tentang kekuatan jiwa ku?”
“Tian er. Selain orang yang memiliki teknik khusus, pengguna kekuatan jiwa juga dapat merasakannya, dan jika dia bukan pengguna kekuatan jiwa, maka bisa dipastikan dia adalah kultivator tingkat tinggi” Qin meng tian menjelaskan yang ia ketahui tentang kekuatan jiwa pada putranya.
“Ayah jangan katakana kalau kultivasi ayah dulu…” Qin tian sekali lagi menjeda kata katanya dan menatap ayahnya
“Jangan berlebih, lagi pula itu semua hanyalah kenangan saat ini” ucap Qin meng tian dengan tersenyum kecut.
“Andai saja kekuatan ayah tidak menghilang….” Qin tian membatin berharap jika kekuatan ayahnya tidak meghilang saat ini mungkin dia tidak akan diperlakukan seperti itu oleh anggota klan lainnya.
“Ayah. Bagaimana ayah bisa tau dengan tingkat kekuatan jiwaku saat ini, bukankah kekuatan ayah telah menghilang”
“Tian er, kekuatan ayah tidak menghilang, kekuatan ayah hanya tersegel karena racun yang berada di tubuh ayah,” ucap Qin meng tian sambil mengingat peristiwa yang sangat menyedihkan baginya. Tatapannya menerawang mengingat rentetan peristiwa yang terjadi padanya saat ia kehilangan sebagian besar kultivasi yang dibangunnya saat itu demi melindungi seorang yang paling ia cintai.
“Tapi kau jangan berfikir untuk mencari obat untuk ku. Tian er” lanjut Qin meng tian seolah tau apa yang dipikirkan putranya
“Kenapa Ayah?” tanya Qin tian
“karena tidak ada yang bisa mengobatinya” ucap Qin meng tian dengan sedih, namun tetap berusaha menunjukkan senyumnya.
“Selain itu ayah juga pernah mempelajari teknik dasar kekuatan jiwa” Qin meng tian menggiring Qin Tkan pada pembicaraan lain agar tidak terlarut dalam masa lalu yang menyakitkan.
Mereka kemudian berbincang tentang kultivasi dengan hangat di tempat itu.
“Tian er, di wilayah barat, kultivasi tingkat raja puncak tampil sebagai yang terkuat, tapi kamu harus tau bahwa diluar sana banyak kekuatan yang lebih mengerikan dari itu. Jika kau bertemu dengan orang yang lemah kau juga harus waspada, bisa jadi dia adalah orang kuat yang menyamar. Itulah kebiasaan mereka” Qin meng tian menjelaskan
“Jika suatu saat kau melewati wilayah perbatasa timur klan, maka hindarilah wilayah terlarang yang berada di timur. Jika aku tidak salah terdapat aura yang sangat kuat, bahkan lebih kuat dari apa yang pernah aku rasakan seumur hidupku” lanjut Qin meng tian memperingati
Qin meng tian lalu kembali menjelaskan tentag kultivasi
“Untuk mengukur tingkat kekuatan seseorang, selain melihat kekuatan kultivasinya kita juga harus melihat tingkat jurus yang dia gunakan dan kekuatan fisik yang dimilikinya, itu adalah perhitungan dasar bagi pendekar tingkat menengah”
“Tapi jika kau sudah berada pada tingkatan tinggi, maka aspek penilaianmu juga harus bertambah, dan mulailah dari sekarang untuk membiasakannya. Selain tiga aspek tadi, ada juga kekuatan mental, seperti yang aku katakana sebelumnya”
“Menurut yang Ayah ketahui kekuatan mental terdiri dari tiga tingkatan, tingkat bumi, langit, dan surga, pada setiap tingkatan dibatasi oleh tiga ranah yaitu dasar menengah dan puncak, dan pada setiap ranah di batasi oleh tiga bintang” Qin Meng Tian menjelaskan dengan rinci apa yang ia ketahui tentang dunia persilatan.
Tanpa terasa perbincangan hangat itu berlangsung hingga sore hari.
Saat matahari memancarkan cahaya senja anak dan ayah itu akhirnya mengakhiri pembicaraan mereka lalu bersiap untuk kembali kerumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Dirapikan Tor Ketikan kata katanya dan semanga serta sehat selalu 👍
2023-05-24
1
Wira Yoga
Ketikannya dirapikan lagi
2022-03-26
4
Wira Yoga
tentang
2022-03-26
1