Part 3 PENGKHIANAT

"Aku akan melepaskan dia tapi dengan satu syarat!" Arga menatap perempuan gendut di depannya dengan penuh amarah.

Gendis terlihat panik saat melihat Arabella ketakutan karena benda tajam itu semakin menempel di lehernya.

"Lepaskan Arabella, Arga! Kau bisa membunuhnya!" Gendis berteriak panik, dengan susah payah dia bangkit dari lantai.

"Lepaskan Arabella, Arga!" teriak Gendis lagi. Namun, Arga tidak mendengarkan teriakannya. Laki-laki itu tersenyum smirk dan semakin menempelkan benda tajam itu pada leher Arabella.

"Tandatangani semua surat-surat itu, kalau tidak, aku akan melenyapkan sahabatmu!"

Arabella berteriak saat benda tajam berkilauan itu menggores lehernya. Gadis itu kembali berteriak saat melihat darah segar mengalir dari lehernya.

"Hentikan, Arga! Lepaskan Arabella!" Gendis berteriak panik dan ketakutan.

"Lepaskan dia. Aku mohon ...."

"Aku akan melepaskan dia kalau kau menuruti semua keinginanku."

"Aku tidak mungkin menandatangani semua dokumen itu karena semua aset itu adalah milik nenekku! Aku tidak mungkin memberikan semua harta itu pindah ke tangan pria licik sepertimu!" teriak Gendis.

"Kalau kau tidak mau menandatanganinya, nyawa sahabatmu ini akan menjadi taruhannya!"

"Arga!"

"Kenapa? Kau pikir aku main-main?"

"Arga, kau!"

"Laki-laki itu tertawa, sementara Arabella terlihat ketakutan. Sedangkan Gendis semakin panik karena sepertinya Arga memang tidak main-main dengan ucapannya.

"Gendis, tolong aku. Aku mohon ...."

"Tenang Arabella. A-ku pasti a-kan menolongmu," ucap Gendis gugup.

Saat ini dia benar-benar dilema. Netranya melirik ke arah dokumen yang masih tergeletak di ranjang.

"Cepat tanda tangani semua dokumen itu, kalau tidak, aku benar-benar akan melenyapkan perempuan ini!"

"Arga!" Gendis kembali berteriak.

"Gendis, aku mohon tolong aku. aku masih ingin hidup, aku belum mau mati." Arabella menangis ketakutan.

Perempuan itu menatap benda tajam yang masih menempel di leher jenjangnya. Leher mulusnya itu masih mengeluarkan darah saat Arga menggoreskan benda tajam itu di sana.

"Gendis ... aku takut Arga benar-benar akan membunuhku. Aku taku-"

"Diam!" Arga berteriak marah. Kedua matanya menatap tajam Arabella

"Tenang Arabella, aku tidak akan membiarkan Arga melukaimu." Gendis menatap sahabatnya itu dengan perasaan campur aduk.

"Cepat tanda tangani semua dokumen itu, Gendis, atau aku benar-benar akan membunuh perempuan ini!"

Arabella kembali berteriak sambil menangis ketakutan saat Arga kembali menggores kulit lehernya.

"Arga! Aku mohon, lepaskan Arabella! Dia tidak bersalah. Arabella tidak ada sangkut pautnya sedikit pun dengan masalah kita!"

"Aku tidak peduli, cepat tanda tangani semua dokumen itu, Gendis!"

"A-aku ti-"

Arabella kembali berteriak membuat Gendis bertambah panik.

"Lepaskan Arabella, Arga. Aku mohon ...."

"Cepat tandatangani!"

"Gendis ...." Arabella menangis menatap sahabatnya.

"Aku mohon selamatkan aku, Gendis. Aku belum mau mati. Aku mohon ...."

"Ara ...."

"Cepat tandatangani, Gendis!" Arga kembali berteriak marah. Pria itu menatap Gendis dengan amarah yang memuncak.

"Jordan! Cepat paksa dia untuk menandatangani semua berkas-berkas itu!"

"Siap, Bos!" Laki-laki yang sedari tadi berdiri di belakang Arga itu melangkah mendekati Gendis.

Pria itu memaksa Gendis memegang pena yang sudah disiapkan oleh Arga.

"Cepat tandatangani!"

"Tidak! Aku tidak mau menandatanganinya!" Gendis bersikeras dengan keputusannya.

Namun, Arabella kembali berteriak saat benda tajam itu kembali menggores lehernya.

"Hentikan, Arga! Aku mohon, hentikan!" Gendis menangis, tubuhnya gemetar ketakutan.

Ingatannya dipaksa kembali ke masa lalu. Saat itu ....

"Gendis, aku mohon, selamatkan aku." Suara tangisan Arabella kembali menyadarkannya.

"Kamu hanya perlu memilih, Gendis. Tanda tangani dokumen itu, atau aku akan melenyapkan sahabat baikmu ini di hadapanmu!" ancam Arga.

Pria itu memberikan pilihan yang sangat sulit baginya. Gendis tidak mungkin melepas semua semua harta milik nenek angkatnya begitu saja pada Arga.

Akan tetapi, di sisi lain dia juga tidak mungkin membiarkan Arga melukai Arabella, apalagi sampai membunuhnya.

"Cepat tanda tangan di sini, Nona!" Jordan yang sedari tadi gemas melihat sikap Gendis, ikut menggertak gadis gendut itu.

Seiring air mata yang mengalir deras di pipinya, Gendis akhirnya menandatangani satu persatu dokumen itu.

Maafkan aku Nek, karena aku tidak bisa menjaga amanahmu dengan baik. Aku tidak mungkin membiarkan sahabatku mati di tangan Arga hanya karena mempertahankan semua harta nenek.

"Aku sudah mendatanginya, cepat lepaskan Arabella, Arga!"

Jordan mengambil semua berkas itu kemudian memperlihatkannya pada Arga yang masih mengancam Arabella dengan benda tajam.

"Sudah semuanya, Bos. Perempuan itu sudah menandatangani semua dokumen ini." Jordan tersenyum puas begitu pun dengan Arga.

Pria itu melepaskan Arabella, membuat perempuan itu langsung mendekati Gendis dan memeluknya.

"Arabella, kau tidak apa-apa? Lehermu terluka." Gendis melihat luka goresan di leher sahabatnya.

"Aku tidak apa-apa. Kenapa tiba-tiba kalian bertengkar? Kalau kalian ada masalah bukankah kalian bisa membicarakannya baik-baik?"

Belum sempat Gendis menjawab, suara Arga mengejutkan Gendis.

"Sayang, aktingmu sungguh bagus!" Arga bertepuk tangan. Sementara Arabella tersenyum

smirk.

"Sa-sayang ...." Gendis terkejut mendengar suara Arga yang begitu lembut memanggil Arabella.

"Kamu juga bermain sangat hebat." Arabella melangkah mendekati Arga, mereka berdua saling berpelukan.

Arga mengambil kotak obat yang baru saja diberikan oleh Jordan.

Sementara Gendis menatap mereka dengan mulut terbuka. Dia sangat terkejut melihat mereka berdua begitu mesra.

Apa-apaan mereka? Arabella dan Arga, mereka ....

"Apa ini sakit?" Arga meraih plester untuk membalut luka goresan benda tajam itu di leher Arabella.

"Ini hanya luka kecil, kau tenang saja."

"Kamu memang hebat, Sayang, maafkan aku." Arga mencium leher Arabella yang terluka.

"Maafkan aku, tadi aku terlalu bersemangat." Arga menatap perempuan pujaannya itu kemudian mendaratkan bibirnya pada bibir Arabella.

Gendis menatap tidak percaya pada penglihatannya. Gadis gendut itu belum menyadari sepenuhnya apa yang terjadi.

"Ka-kalian berdua? A-apa yang kalian lakukan?"

"Arabella, kenapa kau-"

Arabella tertawa melihat wajah Gendis yang terlihat kebingungan.

"Dasar bodoh! Kau benar-benar bodoh Gendis!" Arabella kembali tertawa. Begitu pun Arga yang terlihat tersenyum mengejek.

"A-apa maksud-mu, Ara?"

Gendis sungguh tidak mempercayai apa yang dilihatnya.

"Ara ...."

Plakk!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Gendis. Gadis itu menatap tak percaya pada sahabatnya.

"Ara ...." Wajah Gendis memerah akibat tamparan Arabella.

"K-kau-"

"Kenapa? Apa kau terkejut?" Arabella menatap Gendis penuh amarah.

"Kamu dan Arga-"

"Aku dan Arga bekerja sama untuk menghancurkanmu!"

"A-apa?"

***

Gendis terbangun dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya. Deru napasnya memburu. Gadis itu memandang ke sekelilingnya.

Seseorang datang mendekatinya.

"Kau sudah bangun?"

"Di mana aku?"

"Kamu berada di rumah temanku. Semalam, aku dan temanku menemukanmu di semak-semak dalam keadaan tidak sadarkan diri dan penuh luka di sekujur tubuhmu."

.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Jasreena

Jasreena

tandatangani aja tp palsu...

2022-12-18

0

PeQueena

PeQueena

dasar 🐍

2022-07-08

0

PeQueena

PeQueena

harus ada pengacara meskipun ada oengalihan kuasa tetaplah pengacara dan notaris harus menyelidiki..rapi entahlah kl semua bersengkokol

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 PRIA BERHATI IBLIS
2 Part 2 LEPASKAN DIA
3 Part 3 PENGKHIANAT
4 Part 4 DENDAM
5 Part 5 MASIH BELUM SEMPURNA
6 Part 6 LAURA AMANDA
7 Part 7 SERBA KEBETULAN
8 Part 8 KENANGAN
9 Part 9 RUMAH BESAR
10 Part 10 GANTI PEMILIK
11 Part 11 MELAMAR PEKERJAAN
12 Part 12 MULAI BEKERJA
13 Part 13 MENYUSUN RENCANA
14 Part 14 MEMULAI MISI
15 Part 15 MEMBAWA KE RUMAH
16 Part 16 SELANGKAH LEBIH DEKAT
17 Part 17 TIDAK MUNGKIN JATUH CINTA
18 Part 18 BAYANGAN MASA LALU
19 Part 19 KAU ADALAH MILIKKU
20 Part 20 AKU MENCINTAIMU
21 Part 21 ARABELLA
22 Part 22 PEREMPUAN BERHATI IBLIS
23 Part 23 TENTANG ARABELLA
24 Part 24 MULAI TERUNGKAP
25 Part 25 KEBENARAN MASA LALU
26 Part 26 KEBOHONGAN ARABELLA
27 Part 27 KEBOHONGAN
28 Part 28 KARENA DIA TIDAK ADA LAGI DI DUNIA
29 Part 29 AKU BUKANLAH ORANG BAIK
30 Part 30 PERASAAN GAMA
31 Part 31 PULANG KE RUMAH
32 Part 32 INGIN KEMBALI BEKERJA
33 Part 33 MEMULAI MISI
34 Part 34 BERTEMU ARABELLA
35 Part 35 TIDAK PANTAS
36 Part 36 JAUHI LAURA!
37 Part 37 ANCAMAN ARGA
38 Part 38 TIDAK PENTING
39 Part 39 SALAH PAHAM
40 Part 40 MEMBALAS DENGAN CARA YANG SAMA
41 Part 41 INGAT TUJUANMU, LAURA!
42 Part 42 SIAPA YANG MELAKUKANNYA?
43 Part 43 DASAR BAJINGAN!
44 Part 44 CEMBURU
45 Part 45 RENCANA ARABELLA
46 Part 46 KECELAKAAN
47 Part 47 RUMAH SAKIT
48 Part 48 PEMBUNUH
49 Part 49 PEMBUNUH ORANG TUAKU
50 Part 50 BERGERAK CEPAT
51 Part 51 KENANGAN MASA LALU!
52 Part 52 SAKSI TRAGEDI
53 Part 53 LAMARAN ARGA
54 Part 54 TINGGALKAN ARGA
55 Part 55 IBLIS BETINA
56 Part 56 KEMARAHAN GENDIS
57 Part 57 MEMULAI BALAS DENDAM
58 Part 58 KEMARAHAN KARINA
59 Part 59 BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA
60 Bab 60 HUTANG
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Part 1 PRIA BERHATI IBLIS
2
Part 2 LEPASKAN DIA
3
Part 3 PENGKHIANAT
4
Part 4 DENDAM
5
Part 5 MASIH BELUM SEMPURNA
6
Part 6 LAURA AMANDA
7
Part 7 SERBA KEBETULAN
8
Part 8 KENANGAN
9
Part 9 RUMAH BESAR
10
Part 10 GANTI PEMILIK
11
Part 11 MELAMAR PEKERJAAN
12
Part 12 MULAI BEKERJA
13
Part 13 MENYUSUN RENCANA
14
Part 14 MEMULAI MISI
15
Part 15 MEMBAWA KE RUMAH
16
Part 16 SELANGKAH LEBIH DEKAT
17
Part 17 TIDAK MUNGKIN JATUH CINTA
18
Part 18 BAYANGAN MASA LALU
19
Part 19 KAU ADALAH MILIKKU
20
Part 20 AKU MENCINTAIMU
21
Part 21 ARABELLA
22
Part 22 PEREMPUAN BERHATI IBLIS
23
Part 23 TENTANG ARABELLA
24
Part 24 MULAI TERUNGKAP
25
Part 25 KEBENARAN MASA LALU
26
Part 26 KEBOHONGAN ARABELLA
27
Part 27 KEBOHONGAN
28
Part 28 KARENA DIA TIDAK ADA LAGI DI DUNIA
29
Part 29 AKU BUKANLAH ORANG BAIK
30
Part 30 PERASAAN GAMA
31
Part 31 PULANG KE RUMAH
32
Part 32 INGIN KEMBALI BEKERJA
33
Part 33 MEMULAI MISI
34
Part 34 BERTEMU ARABELLA
35
Part 35 TIDAK PANTAS
36
Part 36 JAUHI LAURA!
37
Part 37 ANCAMAN ARGA
38
Part 38 TIDAK PENTING
39
Part 39 SALAH PAHAM
40
Part 40 MEMBALAS DENGAN CARA YANG SAMA
41
Part 41 INGAT TUJUANMU, LAURA!
42
Part 42 SIAPA YANG MELAKUKANNYA?
43
Part 43 DASAR BAJINGAN!
44
Part 44 CEMBURU
45
Part 45 RENCANA ARABELLA
46
Part 46 KECELAKAAN
47
Part 47 RUMAH SAKIT
48
Part 48 PEMBUNUH
49
Part 49 PEMBUNUH ORANG TUAKU
50
Part 50 BERGERAK CEPAT
51
Part 51 KENANGAN MASA LALU!
52
Part 52 SAKSI TRAGEDI
53
Part 53 LAMARAN ARGA
54
Part 54 TINGGALKAN ARGA
55
Part 55 IBLIS BETINA
56
Part 56 KEMARAHAN GENDIS
57
Part 57 MEMULAI BALAS DENDAM
58
Part 58 KEMARAHAN KARINA
59
Part 59 BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA
60
Bab 60 HUTANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!