Part 2 LEPASKAN DIA

''Gendis dengan pelan mengobati satu persatu luka robek akibat serpihan kaca tadi siang. Gadis itu kini meringkuk di atas tempat tidur. Perutnya terasa lapar, seluruh tubuhnya terasa sakit, apalagi hatinya. Lengkap sudah semua penderitaan Gendis.

Ia sungguh tidak menyangka kalau nasibnya akan berubah seperti ini. Gendis ingin menghubungi orang-orang di rumahnya, tetapi Arga merampas ponselnya.

Gendis adalah yatim piatu. Selama ini dia tinggal di rumah besar warisan dari nenek angkatnya. Gadis itu tinggal bersama dua orang pembantu, tukang kebun dan seorang sopir pribadi. Mereka berempat adalah sepasang suami istri yang selama ini menemani Gendis setelah majikan mereka meninggal.

Semenjak majikan mereka meninggal, semua harta warisan sang nenek jatuh ke tangan Gendis. Majikan mereka yang hidup seorang diri itu merasa berhutang budi pada kedua orang tua Gendis yang pernah menyelamatkannya. Oleh karena itu, dia memberikan seluruh hartanya pada Gendis.

Usia Gendis memang sudah dua puluh tahun. Akan tetapi, dia belum bisa bersikap dewasa. Perempuan itu juga mudah percaya sama orang, apalagi dengan seseorang yang menurutnya baik.

Arga adalah salah satu contohnya. Gendis sangat percaya pada pria itu karena dia sangat mencintai Arga, tetapi kenyataannya pria itu adalah orang yang sangat jahat. Arga telah memanfaatkan Gendis demi mendapatkan semua yang diinginkannya.

Kini, pria itu menyembunyikan Gendis di apartemen. Gadis itu sangat yakin, kalau orang-orang di rumah itu saat ini pasti mengira kalau dirinya sedang bersenang-senang. Apalagi, mereka tahu kalau Gendis pergi bersama kekasih dan juga sahabat baiknya, Arabella Alexa.

Gendis langsung terbangun saat terdengar suara pintu terbuka. Wajah tampan Arga muncul di sana sambil membawa nampan berisi makanan dalam porsi besar.

Wajah Arga terlihat garang. Sungguh sangat berbeda dengan Arga yang selama ini dia kenal.

"Cepat makan! Setelah ini, aku akan melakukan sesuatu yang seharusnya dari dulu aku lakukan!"

"A-apa maksudmu, Arga?"

"Makanlah! Kalau tidak, aku akan kembali membawa makanan ini dan membuangnya!"

"Jangan! Aku mohon, jangan dibuang. Perutku sangat lapar ...." Gendis menatap Arga dengan sorot mata memohon.

Arga menatap Gendis dengan sinis kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar gadis itu. Pria itu tersenyum smirk setelah keluar dari kamar itu.

"Siapkan semuanya. Jangan sampai gagal! Dia sudah datang, bukan?" Arga menatap orang suruhannya yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar Gendis.

"Sudah, Bos."

"Bagus!"

Arga menatap pintu kamar Gendis, kemudian berlalu meninggalkan tempat itu.

Sementara di dalam kamar, Gendis makan dengan lahap. Perempuan gendut itu menghabiskan semua makanan yang ada di hadapannya. Perutnya sangat lapar karena dari pagi Arga tidak memberinya makan.

Beberapa saat kemudian, Arga datang sambil membawa beberapa berkas di tangannya. Lelaki itu menatap Gendis yang baru saja selesai makan. Terdengar suara sendawa dari mulut Gendis.

Perempuan gendut itu kekenyangan setelah menghabiskan semua makanan yang diberikan Arga dalam porsi besar. Gendis tersenyum sambil mengusap perutnya. Sementara itu, Arga menatap perempuan itu dengan pandangan jijik.

Sudah cukup selama ini dia berpura-pura baik di depan Gendis. Ia memang selalu berpura-pura saat di depan perempuan itu.

Meskipun terkadang Arga merasa malu saat berjalan di sebelah Gendis, tetapi demi semua rencananya, lelaki tampan itu menahan semua kemarahan dan kekesalannya selama ini.

Kini, semuanya akan segera berakhir. Dia tidak perlu lagi berpura-pura atau bersandiwara di depan perempuan jelek itu. Sebentar lagi, Arga akan mengakhiri semua permainan ini.

Arga mendekati Gendis, kemudian tanpa basa-basi memberikan beberapa dokumen penting di depan gadis gendut itu.

"Apa ini?" Gendis menatap Arga dengan bingung.

"Kau bisa lihat sendiri apa itu!" Arga menatap tajam pada perempuan itu.

Tanpa menunggu, Gendis membaca satu demi satu beberapa dokumen yang diberikan oleh Arga.

"I-ini ...." Kedua bola mata Gendis membola, saat mengenali beberapa dokumen yang sedang dipegangnya.

"Bukankah ini dokumen milikku? Kenapa semua dokumen ini ada padamu?" Gendis sungguh terkejut.

Kenapa sertifikat rumah dan surat-surat penting juga berkas kepemilikan semua asetnya ada pada Arga? Dari mana dia mendapatkan itu semua?

"Katakan, Arga! Dari mana kau mendapatkan semua dokumen milikku?"

"Tidak penting dari mana aku mendapatkan semua itu, Gendis. Cepat tanda tangani semua dokumen itu!" Suara Arga meninggi.

"Tidak! Aku tidak akan menandatangani semua berkas-berkas ini. Aku tidak rela jika semua milik nenek jatuh ke tanganmu!" Gendis menatap Arga dengan penuh amarah.

"Kau tidak mau menandatanganinya?" Arga menatap wajah Gendis yang penuh dengan jerawat dan terlihat sangat jelek. Sorot matanya bagaikan serigala kelaparan yang ingin memakan mangsanya.

Tangan besarnya kemudian mencengkeram leher Gendis.

"Kau benar-benar tidak mau menandatanganinya?" Arga menatap penuh amarah. Sementara Gendis mendongak, napasnya tersengal akibat cengkeraman tangan Arga di lehernya.

"Ar-ga, le-le-pas-kan ak-u." Gendis memegangi tangan besar Arga, mencoba melepaskan tangan pria yang dicintainya itu dari lehernya.

"Aku akan melepaskanmu kalau kau mau menandatangani surat-surat itu!"

Gendis menggeleng, kedua matanya yang berlinang air mata menatap Arga dengan tatapan memohon.

"Ti-tid-ak." Gendis hampir kehilangan napas, seiring tangan Arga yang semakin mencekiknya dengan kuat.

"Tidak?" Arga menggeram marah.

Sementara wajah Gendis terlihat pucat, napasnya terputus-putus. Dalam hati, Gendis sudah pasrah seandainya ia harus mati detik itu juga.

Namun, saat napas Gendis hampir saja berhenti, pintu kamar terbuka dengan kasar. Wajah Arabella, sang sahabat yang sedari kemarin tidak terlihat, muncul dengan raut wajah terkejut.

"Apa yang kau lakukan, Arga? Kau bisa membunuhnya!" Suara Arabella melengking memekakkan telinga, membuat Arga melepaskan cengkeraman tangannya pada leher Gendis.

Gendis terjatuh, gadis itu terbatuk, kemudian dengan rakus menghirup oksigen. Gendis menetralkan napasnya yang tersengal sambil memegangi lehernya yang terasa sakit. Netranya menatap Arga yang wajahnya hampir tidak dia kenali.

Wajah tampannya terlihat menyeramkan. Sorot matanya seolah akan menerkamnya hidup-hidup.

Benarkah dia Arga? Pria lemah lembut yang selama ini selalu bersamanya? Benarkah itu dia?

Arabella dengan cepat mendekati Gendis.

"Gendis, kamu nggak apa-apa kan? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kalian bertengkar? Kena-" Ucapan Arabella terhenti saat tiba-tiba Arga menarik tangannya kemudian menodongkan senjata tajam ke arah leher gadis itu.

Arabella berteriak kaget. Perempuan itu terlihat ketakutan, sementara Gendis menatap tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Arga.

"Arga! Apa yang kau lakukan? Kenapa-"

"Diam!" bentak Arga membuat perempuan itu langsung menutup mulutnya. Apalagi, saat benda tajam yang berkilau itu menempel di leher mulusnya.

Gendis terlihat panik melihat sahabat baiknya berada dalam bahaya. Apalagi bahaya itu di sebabkan olehnya.

Kenapa sahabatnya itu datang di saat yang tidak tepat?

Bagaimana pun, Gendis tidak ingin membuat sahabat baiknya itu terluka.

"Lepaskan, Arabella, Arga! Jangan libatkan dia dalam masalah kita! Aku mohon ...."

"Aku akan melepaskan dia, tapi dengan satu syarat!" Arga masih menatap perempuan gendut itu dengan tajam dan penuh amarah.

.

Bersambung ....

Jangan lupa like, komen, hadiah dan votenya ya teman-teman.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

SeoulganicId

SeoulganicId

sumpah yah arga jgn ampe akhirannya sama lu

2023-07-14

0

Lina aja

Lina aja

idih ko gtu y thor.....serem

2022-12-31

0

PeQueena

PeQueena

paling juga sandiwara..wedhus dan rubah betina ..
menekanmu dengan mengancam arabella agar kau luluh dan menandatanganinya

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 PRIA BERHATI IBLIS
2 Part 2 LEPASKAN DIA
3 Part 3 PENGKHIANAT
4 Part 4 DENDAM
5 Part 5 MASIH BELUM SEMPURNA
6 Part 6 LAURA AMANDA
7 Part 7 SERBA KEBETULAN
8 Part 8 KENANGAN
9 Part 9 RUMAH BESAR
10 Part 10 GANTI PEMILIK
11 Part 11 MELAMAR PEKERJAAN
12 Part 12 MULAI BEKERJA
13 Part 13 MENYUSUN RENCANA
14 Part 14 MEMULAI MISI
15 Part 15 MEMBAWA KE RUMAH
16 Part 16 SELANGKAH LEBIH DEKAT
17 Part 17 TIDAK MUNGKIN JATUH CINTA
18 Part 18 BAYANGAN MASA LALU
19 Part 19 KAU ADALAH MILIKKU
20 Part 20 AKU MENCINTAIMU
21 Part 21 ARABELLA
22 Part 22 PEREMPUAN BERHATI IBLIS
23 Part 23 TENTANG ARABELLA
24 Part 24 MULAI TERUNGKAP
25 Part 25 KEBENARAN MASA LALU
26 Part 26 KEBOHONGAN ARABELLA
27 Part 27 KEBOHONGAN
28 Part 28 KARENA DIA TIDAK ADA LAGI DI DUNIA
29 Part 29 AKU BUKANLAH ORANG BAIK
30 Part 30 PERASAAN GAMA
31 Part 31 PULANG KE RUMAH
32 Part 32 INGIN KEMBALI BEKERJA
33 Part 33 MEMULAI MISI
34 Part 34 BERTEMU ARABELLA
35 Part 35 TIDAK PANTAS
36 Part 36 JAUHI LAURA!
37 Part 37 ANCAMAN ARGA
38 Part 38 TIDAK PENTING
39 Part 39 SALAH PAHAM
40 Part 40 MEMBALAS DENGAN CARA YANG SAMA
41 Part 41 INGAT TUJUANMU, LAURA!
42 Part 42 SIAPA YANG MELAKUKANNYA?
43 Part 43 DASAR BAJINGAN!
44 Part 44 CEMBURU
45 Part 45 RENCANA ARABELLA
46 Part 46 KECELAKAAN
47 Part 47 RUMAH SAKIT
48 Part 48 PEMBUNUH
49 Part 49 PEMBUNUH ORANG TUAKU
50 Part 50 BERGERAK CEPAT
51 Part 51 KENANGAN MASA LALU!
52 Part 52 SAKSI TRAGEDI
53 Part 53 LAMARAN ARGA
54 Part 54 TINGGALKAN ARGA
55 Part 55 IBLIS BETINA
56 Part 56 KEMARAHAN GENDIS
57 Part 57 MEMULAI BALAS DENDAM
58 Part 58 KEMARAHAN KARINA
59 Part 59 BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA
60 Bab 60 HUTANG
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Part 1 PRIA BERHATI IBLIS
2
Part 2 LEPASKAN DIA
3
Part 3 PENGKHIANAT
4
Part 4 DENDAM
5
Part 5 MASIH BELUM SEMPURNA
6
Part 6 LAURA AMANDA
7
Part 7 SERBA KEBETULAN
8
Part 8 KENANGAN
9
Part 9 RUMAH BESAR
10
Part 10 GANTI PEMILIK
11
Part 11 MELAMAR PEKERJAAN
12
Part 12 MULAI BEKERJA
13
Part 13 MENYUSUN RENCANA
14
Part 14 MEMULAI MISI
15
Part 15 MEMBAWA KE RUMAH
16
Part 16 SELANGKAH LEBIH DEKAT
17
Part 17 TIDAK MUNGKIN JATUH CINTA
18
Part 18 BAYANGAN MASA LALU
19
Part 19 KAU ADALAH MILIKKU
20
Part 20 AKU MENCINTAIMU
21
Part 21 ARABELLA
22
Part 22 PEREMPUAN BERHATI IBLIS
23
Part 23 TENTANG ARABELLA
24
Part 24 MULAI TERUNGKAP
25
Part 25 KEBENARAN MASA LALU
26
Part 26 KEBOHONGAN ARABELLA
27
Part 27 KEBOHONGAN
28
Part 28 KARENA DIA TIDAK ADA LAGI DI DUNIA
29
Part 29 AKU BUKANLAH ORANG BAIK
30
Part 30 PERASAAN GAMA
31
Part 31 PULANG KE RUMAH
32
Part 32 INGIN KEMBALI BEKERJA
33
Part 33 MEMULAI MISI
34
Part 34 BERTEMU ARABELLA
35
Part 35 TIDAK PANTAS
36
Part 36 JAUHI LAURA!
37
Part 37 ANCAMAN ARGA
38
Part 38 TIDAK PENTING
39
Part 39 SALAH PAHAM
40
Part 40 MEMBALAS DENGAN CARA YANG SAMA
41
Part 41 INGAT TUJUANMU, LAURA!
42
Part 42 SIAPA YANG MELAKUKANNYA?
43
Part 43 DASAR BAJINGAN!
44
Part 44 CEMBURU
45
Part 45 RENCANA ARABELLA
46
Part 46 KECELAKAAN
47
Part 47 RUMAH SAKIT
48
Part 48 PEMBUNUH
49
Part 49 PEMBUNUH ORANG TUAKU
50
Part 50 BERGERAK CEPAT
51
Part 51 KENANGAN MASA LALU!
52
Part 52 SAKSI TRAGEDI
53
Part 53 LAMARAN ARGA
54
Part 54 TINGGALKAN ARGA
55
Part 55 IBLIS BETINA
56
Part 56 KEMARAHAN GENDIS
57
Part 57 MEMULAI BALAS DENDAM
58
Part 58 KEMARAHAN KARINA
59
Part 59 BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA
60
Bab 60 HUTANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!