DENDAM
Gendis meringis kesakitan saat sebuah tangan besar tiba-tiba mencengkeram rahangnya dengan keras. Perempuan itu mendongak dengan kedua mata berkaca-kaca, menatap tak percaya pada pria tampan di depannya.
"Kau pikir, selama ini aku benar-benar mencintaimu? Dasar bodoh! Memangnya siapa dirimu sampai kau berpikir kalau aku tergila-gila padamu?"
"A-a-pa maksudmu?" Suara Gendis terbata. Air mata membasahi kedua pipinya. Bibirnya meringis menahan rasa sakit saat pria di depannya itu semakin mengeratkan cengkeraman tangannya.
"Dengar, gadis jelek! Apa selama ini kau tidak berkaca?" Arga melepaskan cengkeramannya dengan kasar, kemudian mendorong tubuh besar Gendis ke depan cermin.
"Coba lihat dirimu di sana!" teriak Arga dengan marah.
"Wajahmu jelek penuh jerawat. Tubuhmu segede gajah. Seluruh tubuhmu penuh dengan lemak dan sekarang kau dengan begitu pedenya menyebut dirimu adalah kekasihku di hadapan semua orang?" teriak Arga penuh kemarahan.
"Ta-tapi Arga, bukan-kah ka-u sendiri yang bi-lang kalau kita ber-pacaran?" ucap Gendis terbata-bata sambil meringis kesakitan karena detik itu juga pria di sampingnya itu langsung menarik rambut panjangnya. Gendis berteriak sambil menangis.
"Sa-sakit, Ar-ga!" Gendis kembali berteriak saat sebuah tamparan mendarat di pipinya. Dia sungguh masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Pria ini ....
Gendis kembali berteriak, saat pria itu kembali menarik rambutnya hingga wajahnya mendongak menatap Arga. Sorot mata itu memancarkan kemarahan. Kedua netra berwarna cokelat yang biasanya sangat lembut saat menatapnya, kini tidak ada lagi.
"Kau lihat di sana?" Rega kembali mendorong tubuh besar Gendis ke depan cermin. Tangannya masih berada di rambut Gendis, menjambak dengan kasar.
"Kau lihat sendiri seperti apa diriku bukan?"
"Lihat baik-baik!" teriak Arga membuat perempuan di depannya itu semakin menangis.
"Apa menurutmu pria sempurna seperti diriku ini pantas berada di sampingmu dan menjadi kekasihmu?" Arga mencibir. Kedua netranya menatap ke arah cermin.
Tubuh kekar, atletis. Alis tebal, rahang tegas dengan wajah yang sangat tampan. Tidak kalah dengan artis-artis tampan yang sering berseliweran di televisi atau di film dan drama yang sering Gendis tonton selama ini. Pria itu sungguh sangat sempurna, tidak ada cela sedikit pun.
Arga Demian, idola kampus yang membuat semua gadis di kampus itu berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
"Jangan pernah bermimpi apalagi sampai mengatakan pada semua orang kalau kau adalah kekasihku, Gendis, karena kau tidak pantas!" Arga kembali menarik rambut gadis jelek bertubuh gendut itu. Gendis berteriak sambil menangis merasakan perih kepalanya. Rasanya seluruh rambut gadis itu seolah akan terlepas karena Arga menariknya dengan kuat.
"Tapi kamu sendiri yang bilang kalau kamu adalah kekasihku bukan? Kamu sendiri yang mengatakan kalau kamu juga mencintaiku?" Gendis memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. Namun, detik berikutnya pria itu mendorong tubuh Gendis ke arah cermin.
Benturan yang cukup keras antara cermin dan tubuh besar Gendis akibat dorongan Arga, membuat cermin itu seketika retak dan pecah. Suara pecahan kaca saat membentur lantai terdengar nyaring.
Mendengar ucapan gadis itu, seketika tawa Arga pecah. Pria itu tertawa terbahak-bahak. Sementara Gendis semakin menangis. Apalagi, saat darah mengalir di keningnya akibat tergores pecahan kaca karena cermin itu langsung pecah saat wajah Gendis membenturnya dengan keras.
"Kamu terlalu bodoh dan naif, Gendis! Mana mungkin pria sempurna seperti diriku mencintaimu?"
"Kau pikir ini negeri dongeng? Di mana seorang putri yang dikutuk menjadi jelek akan kembali berubah cantik setelah dicintai oleh seorang pangeran?" Arga kembali tertawa. Tanpa belas kasihan dia kembali mendorong tubuh besar Gendis.
Gadis itu terjatuh. Tubuhnya kembali mengenai pecahan cermin itu. Gendis meringis merasakan sakit. Sementara dengan kejam, Arga kembali mencengkeram rahang perempuan malang itu.
"Kau dan aku, seperti langit dan bumi! Jadi, jangan pernah bermimpi kalau aku benar-benar menyukaimu apalagi mencintaimu!" Sorot mata Arga menatap tajam penuh amarah pada perempuan di depannya itu.
Tangannya semakin erat mencengkeram rahang Gendis saat dirinya kembali mengingat kejadian beberapa hari yang lalu di kampus.
Gendis dengan begitu percaya diri mengumumkan pada semua orang kalau saat ini dirinya sedang berpacaran dengan Arga.
Gadis jelek dengan berat badan over dosis itu mengatakan kalau dia sudah lama berpacaran dengan idola kampus yang membuat semua gadis di kampus itu tergila-gila.
"Kamu adalah perempuan terjelek yang pernah aku lihat. Aku benar-benar muak melihatmu, Gendis!"
"Selama ini aku sengaja berpura-pura mencintaimu agar aku bisa mendapatkan semua yang aku inginkan. kalau bukan karena kau banyak uang dan mau memberikan semua kebutuhanku aku tidak akan sudi mendekatimu apalagi sampai berpura-pura menjadi kekasihmu!" Suara Arga menggelegar. Sementara Gendis ternganga, menatap tak percaya mendengar semua kata-kata pria di depannya itu.
"Dengar, Gendis! Semua yang terjadi antara kita adalah kebohongan. Apa yang pernah kukatakan padamu semuanya palsu!" teriak Arga dengan lantang.
Sementara Gendis memegangi dadanya saat rasa nyeri menusuk jantungnya.
"Asal kau tahu, aku tidak pernah menyukaimu apalagi mencintaimu!" Kata-kata itu keluar dari mulut Arga dengan cukup jelas.
Tubuh Gendis bergetar. Air mata semakin mengalir deras di pipinya. Sampai detik ini, dia benar-benar masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada pria ini.
Arga melepaskan cengkraman tangannya pada rahang Gendis. Laki-laki itu berjalan menuju tempat penyimpanan obat. Arga meraih kotak obat kemudian melemparkan ke arah perempuan itu, hingga isi dari kotak itu berjatuhan di depan Gendis.
"Cepat obati lukamu! Kalau tidak, aku tidak akan memberimu makan hari ini!"
Arga berlalu dari hadapan Gendis. Pria itu keluar dengan membanting pintu membuat Gendis terlonjak kaget. Gadis malang itu menangis sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak. Rasa sakit di tubuhnya yang penuh luka, tidaklah sesakit hatinya saat mendengar ucapan kasar dan juga makian pria itu.
Pria yang selalu menemani hari-harinya selama ini. Meskipun pria itu menyembunyikan hubungannya dengan Gendis di depan umum, tetapi gadis bertubuh tambun itu tidak mempermasalahkannya.
Dia justru sangat senang karena dengan begitu, hubungannya dengan Arga akan aman. Aman dari fans-fans Arga yang terkadang bertindak di luar nalar.
Arga adalah pria yang sangat dicintainya dan pria itu pun mengatakan kalau dia sangat mencintai dirinya. Namun, seketika semua berubah saat dirinya tanpa sengaja mengungkapkan hubungannya dengan Arga di depan beberapa teman kampusnya beberapa hari yang lalu.
Arga sangat marah. Pria itu tidak terima karena ia mengungkapkan hubungan rahasia mereka di depan semua orang. Semenjak hari itu, Arga berubah kasar dan selalu menyiksanya. Pria itu bahkan kini menyembunyikannya di apartemen.
Apartemen milik Gendis yang tanpa perempuan itu sadari telah berganti menjadi milik Arga.
Gendis menangis meratapi nasibnya. Perempuan itu kemudian mencoba bangkit dengan susah payah. Tubuhnya yang terlalu besar, membuatnya kesulitan untuk bangun.
Gendis meringis, merasakan perih saat pecahan kaca itu kembali menggores kulitnya. Gadis itu saat ini terduduk di lantai, dikelilingi pecahan kaca yang berasal dari cermin yang beberapa menit lalu pecah akibat tertimpa tubuhnya.
Gendis Laura, gadis dengan paras jauh dari kata cantik dengan berat badan lebih dari seratus kilo. Postur tubuhnya yang tinggi, membuat tubuh Gendis yang beratnya over dosis terlihat semakin besar.
Fisik Gendis memang selalu menjadi bahan bullyan. Akan tetapi, kekayaan gadis itu membuat banyak orang mendekati dan memanfaatkan Gendis.
Termasuk Arga. Pria yang selama ini dia pikir tulus mencintainya. Kini, Gendis menyadari, kalau pria itu ternyata juga mendekatinya karena ingin mendapatkan kemewahan yang selama ini ia berikan.
Pria itu, ternyata adalah pria berhati iblis berwajah malaikat.
.
.
Hai teman-teman, aku bawa novel terbaruku nih! Intip dan kepoin yuk!
Jangan lupa like, komen, hadiah dan votenya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
PeQueena
cuuiiihh... kau bahkan lebih menjijikan arga 🤮🤮
2022-07-08
0
ratu adil
semqngt gendis buat diet
2022-05-12
0
Anonymous
bolak-balik terus
2022-05-01
0