Kembali Ke Tempat Menyakitkan!

Suasana di dalam mobil begitu mencekam. Hasna sesekali melirik ke arah Bima yang fokus menyetir.

Apa dia yang melakukan hal itu di malam itu ya. Ih..

Hasna refleks mendekap bagian dadanya. Dia menjadi takut berada satu mobil dengan pria itu. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah mendapatkan informasi yang di inginkan.

"Kau kenapa?" Tanya Bima datar, tanpa menoleh sedikitpun pada Hasna

"Eh.. Eng..enggak papa Tuan" lirih Hasna

Bima hanya mengangguk saja, tak peduli dengan apa yang di pikirkan oleh gadis di sebelahnya. Yang terpenting untuk Bima adalah tujuannya sudah tercapai.

"Jadi, apa kau sudah siap untuk ikut aku ke ibu kota. Aku ingin kau menjelaskan semuanya di depan Tuan Muda" kata Bima dingin

Hasna menoleh "Tapi, apa saya harus pindah Tuan? Apa saya tidak bisa pergi ke sana lalu kembali lagi ke sini setelah menjelaskan semuanya"

Bima menatap lurus jalanan di depan nya "Jika seperti itu aku takut kau akan kabur tanpa bisa memberi tahu Tuan Muda siapa gadis itu"

Tuan Muda? Ahh.. Apa itu orang tua gadis itu? Ehh. Atau dia yang melakukannya di malam itu. Ahh.. Sudahlah, ngapain aku harus pusing mikirin itu. Sekarang fikirkan dulu bagaimana nasibmu di tangan pria dingin ini, Hasna.

Hasna menghela nafas "Saya mempunyai adik yang masih kecil disini Tuan. Tidak mungkin saya meninggalkan nya sendirian disini"

"Ya kau bawa saja adikmu itu, apa kau bodoh sampai ingin meninggalkan adikmu sendiri disini" kata Bima tajam

"Saya hanya akan mengambil cuti saja, dan tidak akan tinggal di ibu kota. Saya akan menitipkan dulu adik saya pada tetangga" kata Hasna

...🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧...

Akhirnya hari melelahkan ini berakhir juga. Setelah menemui mantan pemilik laundry itu dan Bima bisa memastikan jika gadis yang di cari Tuannya adalah benar yang dengan dugaannya.

Bima mengumpulkan segala bukti dan paraduganya selama ini. Di meja kerjanya ada beberapa bukti yang bisa dia berikan pada Yudha, Tuannya.

"Kasihan sekali gadis ini, orang tuanya meninggal bunuh diri hanya karena korupsi uang negara. Sungguh malang" lirih Bima sambil menatap foto Hasna

Bima menyandarkan kepalanya di sandaran kursi kerjanya. Menatap langit-langit ruang kerjanya. Sekelebat bayangan masa lalunya kembali hadir. Di saat sendiri seperti ini, Bima pasti selalu mengingat masa lalunya itu.

Hah...

Bima menghela nafas kasar, dia masih saja berharap jika masa lalunya itu kembali. Menemuinya dan meminta maaf padanya.

...🐧🐧🐧🐧🐧🐧🐧...

"Sekali lagi maaf ya Bu, Hasna lagi lagi harus merepotkan Ibu" kata Hasna merasa tidak enak pada Bu Sri, tetangganya yang begitu baik padanya selama ini.

"Tidak papa Na, kamu dan Hisyam sudah Ibu anggap seperti anak Ibu sendiri. Ibu senang kalo Hisyam akan di titipkan disini. Ohya, berapa hari kamu di Ibu Kota?" Tanya Bu Sri

"Belum tahu Bu, mungkin hanya tiga atau empat hari saja. Na juga gak bisa ambil cuti lama-lama. Kalo gitu, Na pamit ya Bu. Tolong titip Hisyam, maaf sudah merepotkan Ibu"

"Tidak papa Na, ya udah kamu hati-hati di jalan" kata Bu Sri sambil mengelus tangan Hasna

"Iya Bu, Assalamualaikum" Hasna mencium tangan Bu Sri

"Waalaikumsalam. Semoga urusannya segera selesai ya"

Hasna mengangguk, lalu dia turun dari teras rumah Bu Sri. Dia berjalan meninggalkan rumah Bu Sri, berjalan menyusuri gang kecil itu. Tangannya menenteng tas berukuran sedang.

Sampai di depan gang, Hasna sudah melihat mobil mewah yang terparkir di sisi jalan dengan seorang pria tampan yang berdiri menyandar di bagian depan mobil itu.

Hah...

Hasna menghembuskan nafas berat, dia merasa takut untuk kembali ke kota itu. Tempat dimana hidupnya benar-benar hancur.

Baiklah Hasna, semangat!! Ini demi kebaikan dan kebenaran. Ayo perjuangkan keadilan untuk gadis yang telah kamu tolong itu.

"Lambat sekali kau berjalan" suara datar itu terdengar saat Hasna baru saja sampai di depan pria dingin itu.

Hasna menunduk takut "Ma..maaf Tuan"

"Cepat masuk! Kau tidak punya banyak waktu" kata Bima yang langsung berjalan mengitari mobilnya dan masuk.

Hasna mengikutinya, dia membuka pintu mobil bagian penumpang dan masuk. Bima melajukan mobilnya membelah jalanan pinggiran kota itu.

Perasaan Hasna semakin tidak karuan saat mobil terus melaju. Dia semakin takut dengan kembalinya ke kota itu. Kota dengan segala kehancuran untuknya dan adiknya.

"Nanti disana kau hanya perlu menjelaskan apa yang kau lihat. Pastikan jika gadis yang bersama Tuan Muda adalah gadis yang sama dengan gadis yang kau tolong malam itu" jelas Bima

Hasna hanya mengangguk saja, dia hanya ingin semua ini segera berlalu. Kasus pemerko*saan 4 tahun lalu yang tanpa sengaja dia lihat. Dia yang menolong gadis itu tanpa tahu dan melihat pria yang telah menghancurkan masa depan gadis malang itu.

Sampailah mereka di Ibu Kota, tangan Hasna mulai bergetar. Tidak menyangka jika gadis yang di tolongnya beberapa tahun lalu akan membawanya kembali ke kota ini. Kota yang bahkan Hasna sendiri tidak ingin kembali ke sini.

Tenang Hasna, tenang..

Deg..deg..deg...

Detak jantungnya berdetak kencang saat mobil berhenti tepat di basement apartemen mewah di kota ini. Kepalanya terasa pusing, keringat dingin mulai membasahi keningnya.

Tuhan, kenapa bisa kesini?

"Kau kenapa?" Tanya Bima setelah memarkirkan mobilnya dan mematikan mesin mobilnya itu. Dia menoleh ke arah Hasna yang membuatnya heran dengan sikap gadis di sampingnya ini.

Hasna menggeleng pelan "Ke..kenapa kita berhenti disini Tu..tuan?"

"Kau akan tinggal disini dulu, aku harus menemui Tuan Muda dulu dan menjelaskan semuanya. Barulah kau bisa bertemu dengannya" jelas Bima

"Ti..tinggal disini" lirih Hasna seolah tidak percaya dengan ucapan Bima dan semua takdir yang kembali membawanya ke sini.

Bima membuka sabuk pengamannya, lalu dia mengambil beberapa lembar tissue. Bima sedikit memiringkan tubuhnya dan langsung mengusap keringat di kening Hasna.

Deg..

Posisi yang sangat dekat ini membuat mata mereka saling berpandangan. Bima maupun Hasna terpaku dengan tatapan masing-masing. Tangan Bima masih berada di keningnya, masih memegang tissue untuk mengelap keringat di kening Hasna.

Ada apa denganku, kenapa aku gugup begini. Sial.

Bima segera menjauhkan tubuhnya dari Hasna. Bisa berbahaya jika dia terus-terusan berdekatan dan saling bertatapan dengan gadis itu.

"Cepat turun!"

Hasna mengangguk dan segera turun dari mobil itu dengan menenteng tasnya itu. Hasna berdiri menatap gedung tinggi itu. Bayangan itu kembali hadir di ingatannya.

Hah...

Hasna menghembuskan nafas untuk menghilangkan rasa traumanya itu. Masa lalunya terlalu sakit untuk dia ingat. Semua kenangan indah seolah terhapuskan dengan tragedi menyakitkan itu.

Ayah, Ibu.. Na kembali lagi kesini.

"Cepat! Sedang apa kau berdiri disana?" teriakan Bima yang sudah mau masuk ke loby apartemen itu langsung menyadarkan Hasna.

Gadis itu berjalan cepat mengikuti langkah Bima menuju lift. Keduanya masuk ke dalam lift dan Bima langsung menekan tombol lantai yang di tujunya.

Hasna semakin gemetar, takut dan sedih bercampur menjadi satu. Begitulah perasaanya saat ini, dia pernah berada di tempat ini. Pernah bahagia juga di tempat ini, namun semuanya terhapuskan dengan tragedi menyakitkan itu.

Ting

Pintu lift terbuka, Hasna segera keluar bahkan dia mendahului Bima. Biarlah, yang penting Hasna ingin segera keluar dari ruangan yang terasa sesak itu.

Lagi-lagi Hasna hanya bisa mengikuti langkah pria di depannya. Dia terus menggelengkan kepalanya saat bayangan itu kembali datang memenuhi fikirannya.

Lupakan Na, jangan terus mengingatnya. Hidupmu dan adikmu sudah baik-baik saja. Jangan terus terbelenggu dengan trauma itu.

Begitulah cara Hasna mengusir rasa traumanya.

Bersambung

Untuk pembaca baru, yang penasaran dengan kisah gadis yang di tolong Hasna. Bisa langsung baca Light Of My Life

Kisah masa lalunya akan lebih lengkap di ceritakan di sana.

Jangan lupa dukungannya..

Terpopuler

Comments

Wiie Peranginangin

Wiie Peranginangin

lanjut

2022-04-10

0

uyhull01

uyhull01

2kejdian d masallu membuat hasna trauma,

2022-02-28

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

kasihan Hasna,sebener nya masa lalu apa yg buat di begitu teromah nya ....

2022-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Masa Lalu
3 Kembali Ke Tempat Menyakitkan!
4 Masakan Sederhana
5 Jatuh Cinta?!
6 Surat Perjanjian
7 Keseharian Hasna
8 Kedatangan Bima
9 Mulai Tersentuh
10 Berangkat Ke Kota
11 Sarapan
12 Kenapa Jantungku Berdebar?!
13 Perasaan apa ini?!
14 Perasaan Kasihan?!
15 Perlindungan Bima
16 Masa Lalu Bima
17 Akhirnya Bertemu
18 Sebatas Kerja Sama?!
19 Kesal
20 Ke Rumah Anista
21 Aku Masih Menunggunya!
22 Mencoba Menepati Janji
23 Takut Bertemu Lagi?!
24 Acuh
25 Menangislah Kak
26 Kau Menyukainya
27 Perasaan Rindu Yang Hilang
28 Kau Membohongiku!!
29 Masa Lalu Bianca
30 Hisyam Sakit
31 Aku Memikirkan Gadis Itu
32 Tuan Satria?!
33 Percakapan Hisyam dan Bima
34 Punya Rasa Peduli dan Baik Hati
35 Aku Menyukaimu
36 Mencoba Mengikhlaskan
37 Pengumuman
38 Tingkah Aneh Bima
39 Semakin Aneh
40 Makan Siang Sederhana
41 Melunasi Hutang
42 Menjemputmu
43 Begitu Di Hargai
44 Panggil Aku Sayang
45 Kecupan
46 Aku Adalah Pacarmu!
47 Tidak Membalas Pesan
48 Lembur
49 Benteng Penghalang Kita
50 Keributan
51 Wanitaku!
52 Akhir Perjuangan Ryan
53 Ayo Ke Kamar?!..
54 Pelukan Hangat
55 Kakak Ipar?!
56 Dua Pria Pelindung Hasna
57 Tersipu Malu?!
58 Lobby Hotel
59 Kau Tidak Tahu Maksud Dan Tujuanku!
60 Hasna Amalia, Aku Mencintaimu!
61 Harimau Ganas Jatuh Cinta
62 Pria Yang Setia
63 Baju Couple?!
64 Harimau Ganas Yang Mesum
65 Gadis Bodoh Yang Mesum
66 Foto Masa Lalu
67 Hasnaku Yang Cemburu
68 Pria Nyaris Sempurna!
69 Tuan Putri Ku!?
70 Panggilan Kesayangan!
71 Mengetahui Jadwal Datang Bulan?!
72 Sikap Manja Bima
73 Untung Aku Cinta
74 Kakak Yang Bertanggung Jawab
75 Kakak Juga Merasakan Apa Yang Syam Rasakan
76 Ayah, Ibu Na Rindu!
77 Asalkan Kakak Bahagia!
78 Salah Tingkah
79 Jadilah Istriku, Asna!
80 Pria Terbaik Untuk Hasna
81 Menikahinya Minggu Depan?!
82 Perkara Gaun Pengantin
83 Cerita Di Balik Gaun Pengantin
84 Memakanmu Sampai Puas?!
85 Malam Berkesan
86 Menerimamu dan Masa Lalumu
87 Mempunyai Anak?!
88 Pendarahan
89 Bertahanlah Untuk Aku
90 Besarnya Cinta Bima
91 Pesan Dokter?!
92 Semakin Overprotektive
93 Sikap Hasna Yang Berubah
94 Dewasanya Seorang Hisyam
95 Rencana Hasna
96 Cinta Bima dan Ketulusannya
97 Drama Sepasang Suami Istri
98 Kekhawatiran Bima
99 Masa Lalu Yang Tidak Lagi Berarti
100 Pecah Ketuban
101 Melahirkan
102 You Are My Life
103 Promosi
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Masa Lalu
3
Kembali Ke Tempat Menyakitkan!
4
Masakan Sederhana
5
Jatuh Cinta?!
6
Surat Perjanjian
7
Keseharian Hasna
8
Kedatangan Bima
9
Mulai Tersentuh
10
Berangkat Ke Kota
11
Sarapan
12
Kenapa Jantungku Berdebar?!
13
Perasaan apa ini?!
14
Perasaan Kasihan?!
15
Perlindungan Bima
16
Masa Lalu Bima
17
Akhirnya Bertemu
18
Sebatas Kerja Sama?!
19
Kesal
20
Ke Rumah Anista
21
Aku Masih Menunggunya!
22
Mencoba Menepati Janji
23
Takut Bertemu Lagi?!
24
Acuh
25
Menangislah Kak
26
Kau Menyukainya
27
Perasaan Rindu Yang Hilang
28
Kau Membohongiku!!
29
Masa Lalu Bianca
30
Hisyam Sakit
31
Aku Memikirkan Gadis Itu
32
Tuan Satria?!
33
Percakapan Hisyam dan Bima
34
Punya Rasa Peduli dan Baik Hati
35
Aku Menyukaimu
36
Mencoba Mengikhlaskan
37
Pengumuman
38
Tingkah Aneh Bima
39
Semakin Aneh
40
Makan Siang Sederhana
41
Melunasi Hutang
42
Menjemputmu
43
Begitu Di Hargai
44
Panggil Aku Sayang
45
Kecupan
46
Aku Adalah Pacarmu!
47
Tidak Membalas Pesan
48
Lembur
49
Benteng Penghalang Kita
50
Keributan
51
Wanitaku!
52
Akhir Perjuangan Ryan
53
Ayo Ke Kamar?!..
54
Pelukan Hangat
55
Kakak Ipar?!
56
Dua Pria Pelindung Hasna
57
Tersipu Malu?!
58
Lobby Hotel
59
Kau Tidak Tahu Maksud Dan Tujuanku!
60
Hasna Amalia, Aku Mencintaimu!
61
Harimau Ganas Jatuh Cinta
62
Pria Yang Setia
63
Baju Couple?!
64
Harimau Ganas Yang Mesum
65
Gadis Bodoh Yang Mesum
66
Foto Masa Lalu
67
Hasnaku Yang Cemburu
68
Pria Nyaris Sempurna!
69
Tuan Putri Ku!?
70
Panggilan Kesayangan!
71
Mengetahui Jadwal Datang Bulan?!
72
Sikap Manja Bima
73
Untung Aku Cinta
74
Kakak Yang Bertanggung Jawab
75
Kakak Juga Merasakan Apa Yang Syam Rasakan
76
Ayah, Ibu Na Rindu!
77
Asalkan Kakak Bahagia!
78
Salah Tingkah
79
Jadilah Istriku, Asna!
80
Pria Terbaik Untuk Hasna
81
Menikahinya Minggu Depan?!
82
Perkara Gaun Pengantin
83
Cerita Di Balik Gaun Pengantin
84
Memakanmu Sampai Puas?!
85
Malam Berkesan
86
Menerimamu dan Masa Lalumu
87
Mempunyai Anak?!
88
Pendarahan
89
Bertahanlah Untuk Aku
90
Besarnya Cinta Bima
91
Pesan Dokter?!
92
Semakin Overprotektive
93
Sikap Hasna Yang Berubah
94
Dewasanya Seorang Hisyam
95
Rencana Hasna
96
Cinta Bima dan Ketulusannya
97
Drama Sepasang Suami Istri
98
Kekhawatiran Bima
99
Masa Lalu Yang Tidak Lagi Berarti
100
Pecah Ketuban
101
Melahirkan
102
You Are My Life
103
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!